(Minghui.org) Qin Shaohua (wanita) warga Provinsi Shandong didakwa dan dihukum secara diam-diam karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999.
Orang tua Qin Shaohua tidak mengetahui tentang hukuman penjara terhadap putrinya sampai tanggal 17 Juli 2023, ketika mereka menelepon pejabat pemerintah setempat untuk menanyakan status kasus putrinya. Mereka kemudian menelepon pusat penahanan setempat tetapi putri mereka tidak ada di sana. Baru pada saat itulah mereka mengetahui bahwa putrinya telah dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Shandong pada hari mereka menelepon pejabat pemerintah.
Sebelumnya, orang tua Qin telah mengirimkan lebih dari 200 surat keluhan ke berbagai instansi pemerintah, berusaha meminta pertanggungjawaban petugas yang menangkap Qin karena keyakinannya. Tetapi tidak ada instansi yang pernah menanggapi keluhan mereka.
Qin dan orang tuanya, Qin Songfa dan Xu Xiuzhen, tinggal di Desa Yimin, Kota Xiazhuang, Ibukota Gaomi. Mereka bertiga berlatih Falun Gong pada tahun 1998 dan berulang kali menjadi sasaran sejak penganiayaan dimulai satu tahun kemudian.
Hukuman penjara terakhir Qin berakar dari penangkapan sebelumnya tanggal 31 Mei 2022. Ia telah dibebaskan dengan jaminan 1.000 Yuan pada hari itu, tetapi ia dibawa kembali ke tahanan pada tanggal 8 Februari 2023. Petugas yang menangkapnya, dari Kantor Polisi Furi menelepon orang tuanya dua hari kemudian dan mengatakan Qin telah resmi ditangkap dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Weifang. Kota Gaomi berada di bawah pengawasan Kota Weifang.
Orang tua Qin belum mendengar kabar terbaru dari pihak berwenang sejak saat itu. Mereka mulai menulis surat keluhan terhadap petugas yang menangkap dan pelaku lain yang terlibat dalam penganiayaan putri mereka. Dalam beberapa bulan ke depan, mereka mengirimkan lebih dari 200 surat ke berbagai instansi pemerintah, antara lain:
Instansi pemerintah pusat:
Kejaksaan Agung Rakyat, Mahkamah Agung Rakyat, Komite Konstitusi dan Hukum Nasional, Komite Pengawasan dan Kehakiman Nasional, Kongres Rakyat Nasional, Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, Kelompok Inspeksi Disiplin dan Pengawasan Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin dan Komite Pengawasan Nasional di Kementerian Kehakiman, Kementerian Keamanan Publik, dan Kementerian Kehakiman
Instansi pemerintah provinsi:
Kejaksaan Provinsi Shandong, Pengadilan Provinsi Shandong, Departemen Keamanan Umum Provinsi Shandong, Departemen Kehakiman Provinsi Shandong, Komisi Inspeksi Disiplin Provinsi Shandong, Komite Pengawas Provinsi Shandong, Sekretariat Komite Seleksi dan Hukuman Hakim dan Jaksa Provinsi Shandong, dan Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Shandong
Instansi pemerintah Ibukota:
Komite Inspeksi Disiplin Kota Weifang, Komite Pengawas Kota Weifang, Pengadilan Kota Weifang, Kejaksaan Kota Weifang, dan Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Weifang
Pengadilan Kota Gaomi, Kejaksaan Kota Gaomi, Komite Inspeksi Disiplin Kota Gaomi, Komite Pengawas Kota Gaomi, dan Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Gaomi
Instansi pemerintah kota:
Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Xiazhuang
Qin dan Xu tidak pernah mendengar tanggapan apa pun dari instansi pemerintah ini. Mereka kemudian mengunjungi atau menelepon beberapa instansi.
Qin pergi menemui Xu Bo, sekretaris Desa Yimin, pada pertengahan bulan April 2023. Xu kemudian menelepon Wang Dapeng, sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Gaomi. Setelah menutup telepon, Xu berkata kepada Qin, “Jangan menulis surat keluhan lagi. Jangan membuat saya sakit kepala lagi.”
Qin menelepon Xu satu minggu kemudian dan bertanya kapan putrinya akan dibebaskan. Xu berkata, “Sekitar Mei atau Juni.”
Qin menelepon lagi pada bulan Juni dan Xu mengubah jawabannya menjadi Juni atau Juli. Qin bertanya-tanya mengapa putrinya akan dibebaskan satu bulan lebih lambat dari yang awalnya dikatakan Xu. Xu berjanji untuk memeriksa dengan atasan dan kembali menghubungi Qin. Tapi ia tidak pernah menelepon kembali.
Pada tanggal 17 Juli 2023, Xu menelepon Xu (tidak ada hubungan keluarga) dan mengatakan ia perlu mengantarkan pakaian untuk putrinya di pusat penahanan. Xu tampak terkejut, “Apa? Ia tidak dibebaskan? Ia seharusnya sudah lama kembali ke rumah. Saya akan periksa lagi.”
Setengah jam kemudian, Xu menelepon balik dan berkata, “Saya lupa memberi tahu kamu dan suami kamu bahwa putri kamu sebenarnya telah dijatuhi hukuman dua setengah tahun.”
Pada tanggal 20 Juli, Qin menerima panggilan telepon dari komite pengawas polisi di Kota Gaomi mengenai keluhannya terhadap petugas yang menangkap. Penelepon bersikeras bahwa polisi memiliki semua yang diperlukan (seperti surat perintah penggeledahan) sehingga mereka tidak melanggar hukum atau melanggar prosedur dalam penangkapan Qin.
Qin kemudian bertanya kepada penelepon apakah yang dikatakan Xu tentang hukuman penjara putrinya itu benar. Penelepon mengatakan ia tidak tahu apa-apa tentang hukuman penjara dan mengarahkan Qin untuk menelepon Kantor Polisi Furi atau Pengadilan Kota Gaomi.
Qin kemudian menelepon Pusat Penahanan Kota Weifang untuk menanyakan tentang putrinya. Orang yang menjawab panggilan mengatakan putrinya sudah tidak ada lagi di sana. Ia membenarkan bahwa ia telah dijatuhi hukuman dua setengah tahun dan dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Shandong pada tanggal 17 Juli.
Orang tersebut juga tampak terkejut, “Bukankah pengadilan telah memberi tahu anda tentang hukuman dan pemindahan penjara putri anda?” Qin berkata bahwa ia dan istrinya tidak tahu apa-apa tentang penuntutan terhadap putri mereka dan mereka bahkan tidak tahu kapan ia didakwa, diadili, atau dijatuhi hukuman.
Penelepon berkata, “Kalau begitu anda hanya perlu menunggu untuk menerima pemberitahuan dari penjara yang mengonfirmasikan ia telah masuk penjara.”
Qin dan Xu belum menerima pemberitahuan apa pun dari penjara pada saat penulisan ini.
Wanita Shandong Dijatuhkan Hukuman Penjara 2,5 Tahun Karena Keyakinannya pada Falun Gong
Husband and Wife Detained, Daughter Persecuted for Hiring a Lawyer