(Minghui.org) Praktisi mengadakan rapat umum pada 20 Juli 2023, di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Spanyol untuk mengungkap penganiayaan Falun Dafa selama 24 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka mengecam PKT yang menginjak-injak hak asasi manusia, keyakinan, dan kebebasan, dan menuntut PKT segera mengakhiri penganiayaan. Mereka meminta pemerintah dan orang-orang dari semua negara untuk membantu mengakhiri pengambilan organ praktisi Falun Dafa yang direstui negara PKT.
Praktisi melakukan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok untuk mengungkapPenganiayaan oleh PKT
Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa selama acara tersebut
Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung praktisi dan menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Praktisi membentuk barisan panjang spanduk dan papan pajangan di seberang Kedutaan Besar Tiongkok, mengungkap kekejaman PKT selama penganiayaan. Beberapa praktisi memperagakan lima perangkat latihan Falun Dafa dan memberi tahu orang yang lewat tentang penganiayaan. Setelah mengetahui sejauh mana pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok, orang-orang yang lewat menandatangani petisi tanpa ragu.
Orang-orang Mengagumi Ketekunan Praktisi
Carmen (kanan) dan Borja (kiri) mengatakan mereka mengagumi aksi damai praktisi.
Carmen dan Borja melewati Kedutaan Besar Tiongkok dan mengetahui bahwa praktisi Falun Gong telah dianiaya di Tiongkok selama 24 tahun. Mereka langsung menandatangani petisi tersebut. Carmen berkata, “Kediktatoran PKT merenggut jiwa manusia. Ini adalah tindakan kejahatan yang paling mengerikan, dan merupakan tindakan biadab yang menginjak-injak semua spiritualitas. Saya percaya bahwa sebagian besar pejabat PKT juga memiliki spiritual di dalam hati mereka, tetapi hal itu ditekan. Saya berharap mereka bisa berani, mengikuti hati nurani mereka, dan memilih jalan yang benar.”
Dia mengungkapkan kekagumannya atas kegiatan petisi damai praktisi yang tak henti-hentinya selama bertahun-tahun dan berkata, “Cara praktisi mengungkap penganiayaan bukanlah dengan kekerasan. Tidak ada yang berteriak atau melempar barang. Mereka hanya berlatih dan bermeditasi dengan tenang. Saya pikir ini cara yang sangat beradab.” Borja berkata, “Penindasan PKT terhadap orang-orang dan menginjak-injak kebebasan dan kepercayaan tidak akan bertahan lama.”
Laura adalah anggota kru film. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang penganiayaan. Dia berkata, “Saya tidak terkejut bahwa ini terjadi di Tiongkok. Saya merasa sedih." Mengenai pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT, dia berkata, “Segala cara harus dilakukan untuk menghentikan tindakan kriminal pengambilan organ secara hidup-hidup ini. Itu tidak boleh ditoleransi.”
Publik Mengecam Penganiayaan
Carlos, seorang siswa sekolah menengah, berkata bahwa setiap orang harus memiliki kebebasan berkeyakinan.
Ketika Carlos, seorang siswa SMA berusia tujuh belas tahun, mendengar musik latihan dan melihat foto-foto penganiayaan, dia berjalan menuju acara tersebut. Dia berbicara dengan praktisi dan mengetahui tentang penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa karena keyakinan mereka. Setelah menandatangani petisi, dia berkata, “Pertama-tama, orang harus memiliki kebebasan, dan setiap orang harus menikmati kebebasan berkeyakinan. Setiap orang harus bekerja sama untuk mengubah situasi ini. PKT pada akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban. Itu harus berubah.”
Carmen mendukung kebebasan berkeyakinan.
Carmen berkata, “Saya mendukung kebebasan. Setiap orang memiliki kebebasan berkeyakinan dan puas pada tingkat spiritual. Saya juga menentang kediktatoran PKT karena merampas kebebasan orang-orang dan tidak mengizinkan mereka mengejar spiritualitas.”
Aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok menarik Jose Nieto. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang penganiayaan. Dia berkata, "Falun Dafa adalah cara kultivasi bebas dan tidak boleh dianiaya dengan cara apa pun." Ketika dia mengetahui bahwa praktisi diambil organnya secara hidup-hidup, dia berkata, "Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan harus diselidiki dan dihukum berat."
Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiaya?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah memeluk ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, ia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang Zemin, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi keamanan di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan, dan satu-satunya fungsinya adalah untuk melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi akibat penganiayaan selama 24 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Tak terhitung praktisi telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.