(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Changchun, Provinsi Jilin berusia 66 tahun dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena mendesak pejabat pemerintah untuk berhenti mengikuti Partai Komunis Tiongkok untuk menganiaya praktisi Falun Gong yang taat hukum seperti dia.
Cui Yanling ditangkap di rumahnya pada pagi hari tanggal 9 September 2021, oleh petugas dari Kantor Polisi Jalan Hongqi. Mereka menargetkannya berdasarkan perintah pejabat di Kantor Keamanan Umum Provinsi Jilin. Pejabat tersebut telah menerima surat yang mendesaknya untuk berhenti menganiaya praktisi Falun Gong. Setelah meneliti video pengawasan, polisi menyimpulkan bahwa Cui-lah yang mengirimkan surat tersebut dan kemudian melacaknya hingga ke rumahnya.
Wang Ying, seorang praktisi Falun Gong lainnya yang kebetulan mengunjungi Cui ketika polisi datang, juga ditangkap.
Pengadilan Distrik Chaoyang menghukum Cui tiga tahun dan Wang dua tahun delapan bulan pada 13 Juni 2022. Kedua wanita tersebut dimasukkan ke Penjara Wanita Provinsi Jilin pada 14 Juli 2023.
Ini bukan pertama kalinya Cui menjadi sasaran karena memegang teguh keyakinannya. Berasal dari Kota Helong, Provinsi Jilin, dia ditangkap beberapa kali oleh polisi setempat dan terpaksa tinggal jauh dari rumah sekitar tahun 2006. Dia akhirnya menetap di Changchun.
Penganiayaan Sebelumnya
Cui bekerja sebagai akuntan di Pabrik Produk Semen Asbes Kota Helong di Provinsi Jilin. Dia sembuh dari miokarditis parah dan spondylosis serviks (keausan mempengaruhi cakram tulang belakang di leher) tidak lama setelah dia berlatih Falun Gong pada Mei 1998. Akibatnya, keyakinannya tidak pernah goyah setelah rezim komunis mulai menganiaya Falun Gong setahun kemudian.
Cui pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada Maret 2003 tetapi ditangkap di luar Kantor Pengaduan Dewan Negara oleh petugas Wang Chunli dan Zhao Zhikui dari Departemen Kepolisian Bajiazi setempat, yang mengikutinya sampai ke Beijing. Mereka mengantarnya kembali dan menahannya di Pusat Penahanan Kota Helong selama 15 hari. Keluarganya dipaksa membayar 5.000 yuan sebelum dia dibebaskan.
Pada 2001, petugas Wang Jiahui dan Duan Aijun dari Departemen Kepolisian Bajiazi masuk ke Pabrik Produk Semen Asbes Kota Helong dan menangkap Cui. Wakil kepala Jin Shengguan kemudian memimpin petugas Duan dan Liu Xueyan untuk menggeledah rumahnya. Dia ditahan selama 15 hari.
Tim agen dari Kantor Keamanan Domestik Kota Helong masuk ke rumah Cui pada 11 Mei 2006. Dia kebetulan sedang berada di luar kota pada saat itu. Mereka menyita komputernya, yang kemudian dikembalikan atas desakan keluarganya.
Beberapa minggu kemudian, dua petugas pergi ke Sekolah Menengah Kedua Yanbian dan menangkap putrinya yang berusia 16 tahun dari ruang kelas. Mereka mengintimidasi remaja tersebut agar membantu mereka menemukan ibunya. Setelah kejadian tersebut, Cui memutuskan untuk tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penangkapan.
Petugas Wang Jiahui dari Departemen Kepolisian Bajiazi dan seorang pekerja komite lingkungan setempat dua kali mencoba menangkap Cui pada 2007 namun tidak berhasil. Taktik mereka termasuk menyuruh pekerja tersebut mengetuk pintu, mengaku melakukan sensus, sementara Wang memimpin petugasnya untuk mengintai rumah Cui dan memblokir jalan menuju ke sana.
Pada Juli 2010, Departemen Kepolisian Bajiazi mengirimkan agen untuk mengintai di rumah kerabat Cui di Kota Yanji, Provinsi Jilin, dalam upaya untuk menangkapnya.
Polisi secara resmi memasukkan Cui ke dalam daftar orang yang dicari pada awal tahun 2011 dan melacaknya hingga ke rumah sewaannya di Kota Changchun. Mereka masuk ke kediamannya pada 12 November tahun itu dan menangkapnya. Dia dibawa kembali untuk ditahan di Pusat Penahanan Kota Helong.
Cui melakukan mogok makan dan dibawa ke Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Kota Helong pada 16 November 2011, untuk dicekok paksa makan. Dalam prosesnya, dokter mematahkan gigi depan kirinya dan mengendurkan gigi depan kanannya. Dia dibebaskan dua hari kemudian.
Kantor Polisi Jalan Qinghe di Kota Changchun menangkap Cui pada 4 Juni 2013, dan menahannya selama sepuluh hari.
Laporan terkait:
The Persecution of Practitioner Ms. Cui Yanling of Helong City, Jilin Province