(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa melanjutkan kegiatan mingguan mereka di Place Saint-Michel di tepi barat Sungai Seine di pusat kota Paris pada tanggal 10 September 2023. Mereka memperagakan latihan Falun Dafa, memperkenalkan dasar-dasar latihan kultivasi Dafa, memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan di Tiongkok, dan mengumpulkan tanda tangan petisi untuk menghentikan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Place Saint-Michel penuh sesak, dan banyak orang mengambil brosur saat mereka lewat. Beberapa orang berhenti untuk menyaksikan praktisi memperagakan latihan dan menanyakan banyak informasi tentang Falun Dafa. Mereka menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan ketika mereka mengetahui bahwa praktisi disiksa dan dipenjarakan oleh PKT (Partai Komunis Tiongkok) di Tiongkok dan bahkan organ mereka diambil ketika mereka masih hidup.
Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa di Place Saint-Michel di Paris Perancis.
Orang-orang membaca informasi tentang Falun Dafa dan bagaimana PKT secara brutal menganiaya latihan spiritual ini di Tiongkok.
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok.
Emmanuelle Le Maître (kiri) dan Dominique Tixier di Place Saint-Michel
Dominique Tixier dan Emmanuel Le Maître melewati Place Saint-Michel dan mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa. Dominique mengatakan bahwa para penganiaya sama sekali tidak peduli terhadap kehidupan, tidak memahami cinta atau rasa hormat terhadap manusia, dan menyangkal semua keyakinan spiritual.
Ia mengatakan bahwa keyakinan agama dapat membuat orang menjadi bijaksana, belas kasih, dan bahagia, hal ini tidak sesuai dengan kebijakan PKT yang justru sebaliknya. Ia berkta: “Saya berharap dalam waktu dekat, rakyat Tiongkok dapat terbebas dari penganiayaan PKT dan menyingkirkan para politisi yang hanya peduli pada kepentingan pribadi mereka.”
Emmanuelle Le Maître berkata bahwa PKT tidak berbeda dengan Nazi dan jahat. Dia menambahkan: “Saya pikir ini gagal karena cahaya datang menerangi umat manusia dan hati orang-orang. Saya pikir secara kemanusiaan, anda sudah menang.”
Penari Angélique Francisco (kiri)
Angélique Francisco, seorang penari, mengatakan bahwa ketika dia melewati aktivitas praktisi, dia merasakan arus listrik di tubuhnya. Ia mengaku jelas merasakan energi tersebut, energi positif yang dapat membersihkan lingkungan sekitar.
Dia menambahkan: “Penganiayaan ini mengerikan dan menyedihkan. Ini tidak normal, dan penganiayaan mengerikan seperti ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Orang-orang harus diizinkan untuk melakukan latihan dan mendapatkan kesehatan fisik dan mental.” Angélique menyemangati praktisi untuk terus berupaya mengungkap dan mengakhiri penganiayaan.
Léa Dominique, seorang tenaga kerja praktisi, percaya bahwa pengambilan organ hidup yang dilakukan oleh PKT adalah hal yang mengerikan dan merupakan penganiayaan politik. Dia tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kekejaman tersebut. Dia berkata: “Dengan mengambil organ dari orang yang masih hidup, mereka [PKT] mengambil nyawa orang lain. Ini memalukan dan sebuah skandal. PKT memotong akar kemanusiaan dan mencekik kebebasan setiap orang. Hal ini mengubah manusia menjadi binatang yang bergantung pada mereka [PKT] dan tidak perlu berpikir.”