Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Sejati Berkultivasi

3 Sep. 2023 |   Oleh praktisi Falun Dafa di San Francisco Bay Area

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1997. Setiap kali merenungkan 26 tahun perjalanan kultivasi dan melihat diri saya sekarang, meskipun tidak ada perubahan besar yang terjadi di permukaan, saya merasakan rasa kagum yang luar biasa.

Falun Dafa Memurnikan Tubuh Saya

Ketika pertama kali membaca Fa (ajaran), saya menyadari betapa mengerikannya utang karma seseorang. Kultivasi berarti melenyapkan karma. Guru menanggung dan memikul hampir semua utang karma praktisi, hanya menyisakan sebagian kecil untuk dibayar di berbagai tingkat agar kita dapat menanggungnya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk meningkatkan tingkat dan mencapai kesadaran sejati.

Melenyapkan karma bukanlah hal yang mudah—ujian tiba-tiba terjadi tanpa diduga. Suatu saat saya mengalami kesulitan buang air besar. Seluruh tubuh mati rasa dan perut terasa kembung. Saya basah kuyup oleh keringat. Saya berkata, “Karma, saya tidak takut padamu. Saya harus melenyapkanmu.” Saat pikiran terfokus pada perut bagian bawah, saya melihat cahaya putih terang muncul di area itu.

Bersamaan dengan itu, benda seperti timah itu tiba-tiba hilang dari tubuh saya. Saya langsung merasa ringan. Setelah itu, wasir membandel dan fisura anus yang mengganggu saya selama lebih dari satu dekade hilang. Berbagai penyakit di tubuh saya tersingkir, seperti psoriasis, anemia, penyakit ginekologi, ketidaksejajaran tulang belakang, nyeri saraf skiatik, dan banyak lagi. Tentu saja, pemurnian tubuh saya semuanya dipandu oleh Guru. Guru terus-menerus memurnikan, memurnikan, dan memurnikan tubuh. Saya berterima kasih atas belas kasih Guru yang tak terbatas.

Menghilangkan Ateisme

Partai Komunis Tiongkok (PKT) menanamkan ateisme kepada masyarakat Tiongkok. Ia memberi tahu orang-orang: “Tidak ada Tuhan.” Hal ini mendorong orang-orang untuk, “Bertarung melawan langit, bumi, dan manusia,” dan, “Menikmati kesenangan tanpa batas dalam pertarungan.” PKT menghancurkan budaya tradisional. Hal ini mendorong orang untuk mengembangkan perspektif hidup yang egosentris, egois, oportunistik, dan tidak menyukai penderitaan. Seperti banyak orang lainnya, tanpa sadar saya tergelincir ke jalan ini. Saya tidak memiliki konsep tentang siklus hidup dan mati atau pembalasan karma.

Membaca Fa benar-benar mengubah pandangan dunia saya. Falun Dafa mengajari saya bahwa Buddha, Tao, dan dewa adalah nyata dan melalui kultivasi, dan di bawah berkah Guru, seseorang dapat mencapai kesadaran sejati. Guru mengajarkan kita, “Zhen, Shan, Ren adalah Satu-satunya Kriteria Pengukur Baik Buruk Seseorang.” (Ceramah 1, Zhuan Falun). Saya memahami bahwa hidup seharusnya tidak mementingkan diri sendiri, keegoisan adalah hambatan terbesar dalam kultivasi. Saya harus menghilangkannya. Seseorang harus melepaskan diri dari nama, keuntungan, emosi, dan berbagai nafsu keinginan. Seseorang harus “...Anda yang berlatih Gong dipukul bahkan tidak melawan, dicaci tidak membalas,...” (Ceramah 9, Zhuan Falun) Dalam menghadapi konflik, mencari ke dalam, mengultivasi kesabaran dan jangan pernah kehilangan kesabaran. Prinsip-prinsip Dafa menghilangkan kebingungan dalam pikiran dan menerangi jalan saya.

Guru menyelamatkan saya, memberi kesempatan langka untuk bertemu Dafa. Dalam hati, hanya ada satu pikiran: Untuk membuktikan kebenaran Dafa sepanjang sisa hidup, dan menjadi seorang praktisi Falun Dafa yang setia.

Dengan memahami prinsip-prinsip Dafa, pikiran menjadi sangat jernih, hati dan pikiran saya terbuka. Saya sering tersenyum. Saya akhirnya menemukan tujuan hidup dan arah keberadaan saya! Saya bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik.

Saya ingin membagikan dua contoh:

Selama lima belas tahun, saya merawat ayah. Saya tidak pernah mengeluh. Dia berusia 89 tahun ketika dia meninggal. Saudara, kerabat, dan teman semuanya mengagumi saya. Bahkan ketika penganiayaan paling parah, tidak satu pun dari mereka yang menentang latihan saya. Mereka diam-diam mendukung dan membantu, meskipun mereka mungkin terdampak. Beberapa tahun kemudian, kakak laki-laki saya berkata, “Saya benar-benar tidak dapat melakukan apa yang kamu lakukan.”

Pada tahun 1998, saya dipindahkan dari Departemen Propaganda ke Perusahaan Pelayanan, yang bertanggung jawab atas reformasi perumahan. Pekerjaan saya adalah mengubah perumahan perusahaan menjadi perumahan pribadi.

Seluruh pabrik sibuk. Karena hal ini berdampak pada lebih dari enam ribu karyawan dan keluarga mereka, kantor saya selalu ramai.

Saya sering mengunjungi Administrasi Perumahan Kota, Pusat Pengelolaan Dana Penyediaan Perumahan, dan Pusat Pengembangan Perumahan Terjangkau. Saya mendapat dukungan dari semua pihak. Tiba-tiba, perusahaan saya berubah dari reformasi perumahan yang bermasalah menjadi unit yang maju dalam reformasi perumahan. Administrasi Perumahan Kota merekomendasikan saya untuk berpartisipasi dalam Konferensi Penghargaan Pekerjaan Terdepan Reformasi Perumahan Provinsi, di mana saya menyampaikan pidato. Hasilnya, saya mendapatkan reputasi yang baik di antara seluruh staf pabrik dan menerima penilaian positif dari tempat kerja saya, kota, dan provinsi.

Setelah itu, perusahaan berganti nama menjadi kantor reformasi perumahan. Perusahaan mendirikan perusahaan pengembangan real estat, dan saya terlibat dalam pengembangan perumahan bagi para karyawan.

Sebelum meninggalkan perusahaan, kami mengumpulkan dana dari karyawan untuk membangun rumah. Kami membangun bangunan tempat tinggal yang terdiri dari unit rumah dengan permintaan tinggi. Kami juga membangun pusat kegiatan pensiun bagi pensiunan karyawan.

Melihat ke belakang, saya bekerja sebagai guru di bidang pendidikan karyawan selama enam belas tahun sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa. Saya berangkat kerja, minum teh, dan membaca koran setiap hari. Perusahaan mengharuskan kami untuk sesekali pergi ke berbagai departemen di dalam area pabrik, berjalan-jalan di sekitar bengkel, mengobrol dengan kantor yang berbeda, dan terkadang saya bahkan bisa pulang ke rumah. Saya hanya menghabiskan waktu saat itu.

Namun, setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya berubah. Ada pula yang berpendapat bahwa reformasi perumahan merupakan tantangan yang sangat besar, dan perusahaan sebelumnya mengirimkan beberapa orang untuk mengikuti pelatihan, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Saya mahir dalam menangani tugas yang tampaknya sulit bagi orang lain. Tanpa diduga, saya malah terlibat dalam pengembangan real estate. Saya mengelola penggalangan dana di dalam perusahaan, pergi ke lokasi konstruksi di luar pabrik, dan menangani masalah relokasi. Memikirkannya sekarang, bahkan menurut saya itu sulit dipercaya. Perubahan ini karena Falun Dafa mengubah saya, mencegah saya diam dan bermalas-malasan. Dafa memberi saya kemampuan dan kebijaksanaan, memungkinkan saya berkontribusi kepada masyarakat.

Menghadapi Ujian

Pada 20 Juli 1999, pabrik mengumumkan bahwa akan ada pertemuan di ruang pertemuan pada jam 2 siang untuk menonton acara televisi penting. Maka PKT mulai menindas Falun Dafa. Pada hari-hari sebelumnya, banyak petugas polisi dan mobil ditempatkan di sekitar tempat latihan kami, menghalangi kami melakukan latihan. Ada perasaan kuat akan adanya ujian yang akan datang. Setelah mengalami revolusi kebudayaan sejak masa kanak-kanak, kenangan masa kecil tentang bagaimana orang tua dianiaya masih jelas. Apakah tindakan keras berdarah yang mengerikan pada 4 Juni 1989 terjadi lagi? Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, saya tahu saya tidak bisa berpartisipasi dalam pertemuan TV di mana mereka akan menjebak dan memfitnah Guru dan Dafa.

Saat itu saya tidak tahu bahwa PKT diam-diam telah menangkap banyak koordinator tempat latihan. Saya masih berharap untuk mendengar dari pusat bimbingan Falun Dafa tentang bagaimana menanggapi situasi saat ini.

Pada jam 2 siang, bel kerja berbunyi, dan orang-orang mulai berkumpul di ruang pertemuan. Seluruh bangunan terasa menakutkan dan diselimuti teror. Saya duduk sendirian di meja, menunggu. Langkah kaki samar di koridor semakin dekat. Saya membuka pintu dan melihat seorang rekan praktisi dari departemen keuangan. Saya bertanya padanya apakah dia punya kabar. Dia bercerita kepada saya bahwa dia mendengar akan ada parade demonstrasi di jalan-jalan utama kota pada pukul 3 sore. Kami sepakat untuk bertemu pada jam 3 sore di depan kantor pemerintah kota.

Saya segera pulang ke rumah untuk membuat pengaturan, karena saya tidak tahu apakah saya akan kembali. Putri saya, yang baru saja masuk sekolah menengah pertama, sedang berada di rumah pada liburan musim panas. Saya menyerahkan buku bank saya kepadanya dan berkata, “Ini buku bank saya, dan ini kata sandinya. Jika saya tidak kembali malam ini, pergilah tidur ke tempat nenek. Jika membutuhkan uang, tariklah sebagian dari bank.” Dia menjawab, “Saya tidak akan pergi ke rumah nenek. Saya akan tinggal di sini.” Saya menjelaskan lagi dan kemudian mengayuh sepeda menuju kantor pemerintah kota.

Tidak banyak orang di jalanan, dan jalanan tampak luas dan kosong. Perasaan bahagia yang aneh menyebar dalam diri saya. Rasanya sepeda seperti terbang tanpa susah payah saya gayung. Saya melewati pintu masuk perusahaan. Suasana tenang; pertemuan itu mungkin belum selesai.

Saya melihat praktisi lain, namun tidak ada tanda-tanda parade. Sebaliknya, polisi militer bersenjata lengkap menjaga jalan di depan kantor pemerintah kota. Kami menunggu beberapa saat tetapi tidak melihat ada aktivitas. Kami memutuskan untuk kembali ke perusahaan untuk melihat situasi. Saat kami memasuki halaman pabrik kami melihat rapat baru saja selesai. Bengkel, departemen, dan unit sibuk menyusun daftar praktisi Falun Dafa. Pabrik mengumpulkan praktisi dalam daftar untuk “sesi belajar” di auditorium. Orang-orang sibuk, dan tampak kacau. Saya mendengar percakapan dan langkah kaki dari gedung.

Ketika bel kerja berbunyi di penghujung hari, tidak ada yang datang untuk menyuruh saya pergi ke auditorium. Saya kemudian mengetahui bahwa praktisi yang bekerja di departemen keuangan juga tidak ada dalam daftar.

Dua Interogasi Tak Terduga

Ketika penganiayaan terhadap Falun Dafa meningkat, perusahaan mengadakan banyak pertemuan dan mengeluarkan berbagai dokumen dan pemberitahuan. Sekretaris cabang Partai Komunis di perusahaan tempat saya bekerja sering kali menargetkan saya selama pertemuan, membuat pernyataan terselubung atau langsung mengungkap praktisi Falun Dafa di dalam perusahaan. Saya tahu bahwa praktisi di perusahaan saya dipaksa untuk bercerai, dikirim ke rumah sakit jiwa, atau pusat pencucian otak. Beberapa dari mereka diturunkan jabatannya.

Pada 2001, saya menerima telepon dari sekretaris komite disiplin pabrik yang meminta saya datang ke kantor. Saya segera menyiapkan beberapa laporan kerja. Ketika saya memasuki kantor, saya tidak hanya melihat sekretaris komite disiplin tetapi juga wakil sekretaris Komite Partai. Saya tidak terlalu memperhatikan dan mulai melaporkan pekerjaan saya seperti biasa. Saat berbicara, wakil sekretaris yang duduk di sebelah saya tiba-tiba bertanya dengan keras, “Saya mendengar kamu berlatih Falun Dafa.”

Saya fokus pada masalah pekerjaan dan terus berbicara. Rasanya udara di ruangan itu membeku. Kedua orang itu tetap diam dan tidak bergerak. Saya terus berbicara tentang pekerjaan saya, dan menyelesaikan laporan saya dengan kalimat, “Saya berharap pimpinan dapat memberikan dukungan.” Saya berdiri, keluar dari kantor, dan menoleh ke belakang saat saya menutup pintu. Saya melihat mereka berdua masih duduk di sana. Saya tahu fashen Guru berada di sisi saya, menjaga dan melindungi saya, memungkinkan saya menghadapi situasi tanpa rasa takut. Bahaya tampaknya telah teratasi. Setelah itu, mereka tidak pernah menyebut Falun Dafa lagi.

Pada tahun 2010, saya pergi ke perusahaan untuk bertemu dengan sekretaris. Setelah saya menyelesaikan urusan, sekretaris itu mengibaskan tangan. Saya bingung tetapi bangkit dan berjalan. Tiba-tiba dia berkata, “Saya mendengar kamu berlatih Falun Dafa.”

Saat itu, saya merasakan gelombang energi. Saya berkata, “Bagaimana jika saya berlatih? Bagaimana jika saya tidak berlatih?” Terkejut mendengar jawaban saya, dia segera kembali ke mejanya, dan duduk. Dia menyebutkan nama seorang praktisi Falun Dafa dari perusahaan kami dan berkata, “Dia meminta seseorang untuk mundur dari Partai.” Saya berkata, “Bagus sekali dia meminta seseorang mundur dari Partai.”

Dia menatap dengan heran dan bertanya, “Mengapa ini merupakan hal yang baik?” Saya duduk di hadapannya dan berkata, “Dalam setiap gerakan Partai, mereka selalu melakukan hal buruk. Misalnya, Gerakan Anti-Kanan yang akhirnya dibalikkan. Revolusi Kebudayaan adalah bencana sepuluh tahun. Mereka yang menjadi sasaran penganiayaan kemudian dibebaskan. Dikatakan bahwa banyak peserta gerakan tersebut dieksekusi untuk meredam kemarahan publik. Sekarang mereka menindas Falun Dafa. Apa yang salah dengan Falun Dafa? Di masa depan, ketika PKT membatalkan keputusannya, bukankah mereka yang menganiaya praktisi akan disalahkan?”

Sepertinya dia sudah cukup mendengar. Dia buru-buru berdiri sambil berkata, “Masih ada yang harus saya kerjakan.” Saat dia pergi, saya memancarkan pikiran lurus untuknya. Dia tidak pernah menyebut Falun Dafa lagi.

Kultivasi Sejati

Meskipun setiap hari ada bahaya, seperti ditangkap dan menghadapi ancaman pengambilan organ, saya tidak mengabaikan belajar Fa dan berlatih setiap hari. Saya terus memproduksi materi informasi, mendistribusikannya, mengklarifikasi fakta, dan membujuk orang-orang untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Begitulah rutinitas hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, tanpa henti. Dalam lingkungan yang penuh tantangan ini, rekan-rekan praktisi masing-masing memikul tanggung jawab. Mereka diam-diam bekerja sama dan mendukung satu sama lain.

Ketika saya berada di Tiongkok, saya sering memikirkan Guru dan praktisi di AS. Saya iri dengan kesempatan bertemu Guru, dan menghadiri konferensi Fa di mana mereka dapat bertemu Guru secara langsung, dan mendengarkan ajaran Guru secara langsung. Saya sering berpikir bahwa praktisi di A.S. harus berkultivasi dengan baik dan maju dengan cepat, karena mereka dekat dengan Guru.

Saya pindah ke AS. pada 2014. Saya sekarang memahami bahwa kultivasi sejati bergantung pada apakah anda belajar Fa dengan baik dan mengikuti prinsip-prinsip Fa. Apakah anda sungguh-sungguh berkultivasi atau hanya sekedar di mulut? Tidak masalah apakah anda berada di Tiongkok atau Amerika Serikat. Guru memperlakukan semua orang dengan cara yang sama, di mana pun anda berada. Benar-benar mengultivasi diri sendiri dan meningkat adalah hal yang sangat penting.

Mari kita hargai kesempatan langka untuk berkultivasi Dafa, memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya, melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, dan tidak mengecewakan penyelamatan belas kasih Guru.

Terima kasih Guru! Terima kasih, rekan-rekan praktisi!