(Minghui.org) Salam, Guru yang terhormat! Salam, rekan-rekan praktisi!
Meskipun saya baru tiga tahun berlatih Falun Dafa, saya telah mengalami beberapa perubahan yang luar biasa dan positif, dan saya ingin membagikannya kepada anda.
Saya dulunya egois, sombong, suka memerintah, dan negatif. Orang tua saya memiliki pernikahan yang sulit, dan saya selalu bertanya-tanya mengapa mereka tidak seperti orang tua lainnya. Karena saya anak sulung dan perempuan, ibu saya selalu mengeluh kepada saya tentang segala ketidakbahagiaannya—dalam pernikahan dan pekerjaannya. Ayah saya jarang ada di rumah jadi ibu mengurus semuanya. Perlahan-lahan, saya mengembangkan kebencian yang kuat terhadap ayah saya. Saya merasa dia tidak bertanggung jawab dan tidak mengurus keluarganya. Saat dia di rumah, terasa seperti ada orang tambahan; jika dia tidak ada di rumah, suasananya terasa nyaman. Saya ingin berprestasi, menjadi lebih baik dari orang lain, dan saya ingin ibu bangga pada saya. Saya tidak menyadari pengaruh keluarga terhadap saya sampai saya dewasa.
Suami saya adalah orang yang sangat ramah dan baik hati ketika saya bertemu dengannya. Saya sangat senang akhirnya bertemu dengan seseorang yang dapat saya nikahi. Namun, kepribadian negatif saya lambat laun mempengaruhinya. Saya bahkan bercanda tentang hal itu dan bertanya kepadanya, “Mengapa saya menjadi lebih baik, dan kamu menjadi lebih buruk?” Semakin lama kami menikah, semakin saya fokus pada kekurangannya. Setelah kami mempunyai anak, hubungan kami menjadi destruktif. Suami saya sering melakukan perjalanan bisnis ketika anak-anak masih kecil. Selama dua tahun saya hanya bertemu dengannya di akhir pekan. Saya sudah terbiasa dia tidak ada di rumah. Perlahan-lahan mulai terasa seperti masa kanak-kanak saya—saya merasa nyaman saat dia tidak ada di rumah, namun saat dia di rumah, rasanya seperti ada orang tambahan di rumah.
Hubungan kami terus memburuk sampai saya merasa tidak tahan lagi. Saya membawa anak-anak ke Tiongkok pada suatu musim panas. Namun, ketika tiba waktunya sekolah saya benar-benar tidak ingin kembali. Saya juga tidak memberi tahu keluarga saya bagaimana pernikahan saya memburuk. Suami saya menyadari ada yang tidak beres. Kami mencoba mengatasi masalah kami, dan hubungan kami perlahan membaik. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi saya dan saya tidak dapat menerimanya.
Saya Menemukan Falun Dafa
Kota ini di lockdown selama COVID pada tahun 2020, dan semua orang tinggal di rumah. Saya menghabiskan waktu berjam-jam di Internet. Salah satu platform online menampilkan video tentang prasejarah dan misteri yang belum terpecahkan, yang menurut saya sangat menarik. Ketika video tentang ramalan ditayangkan, saya teringat nama Guru Li. Saya pernah mendengar tentang Falun Dafa sebelumnya, namun saya tidak pernah tahu apa itu. Saya mencari di internet dan menemukan ceramah Guru di Guangzhou. Saya mulai mendengarkannya. Ajaran Guru sungguh luar biasa. Tidak peduli berapa kali saya mendengarkannya, saya selalu merasa belum cukup. Kata-kata Guru begitu tulus, setiap kalimatnya sangat menyentuh hati saya. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang Falun Dafa, jadi saya mulai melakukan penelitian. Saya menemukan video tentang bunga Udumbara. Gambar Guru ada di video. Begitu saya melihatnya, saya menangis. Mengapa saya merasa begitu emosional ketika melihat gambar Guru? Saya pergi ke gereja selama bertahun-tahun, namun saya tidak pernah merasa seperti ini.
Saya masih ingat hari saya pergi ke tempat latihan Falun Dafa. Saya tiba lebih awal. Saya tidak tahu mengapa saya merasa gugup dan cemas. Saya tidak akan pernah melupakan hari itu, hari di mana hidup saya memasuki babak baru.
Keesokan paginya, semua benjolan dan bintil yang disebabkan oleh spondylosis serviks saya hilang. Simpul-simpul di sekujur tubuh saya, besar dan kecil, yang mengganggu saya selama lebih dari satu dekade, menyebabkan otot-otot saya terus-menerus menegang, menyebabkan rasa sakit, sering pusing, dan rasa kantuk yang berlebihan. Namun, sekarang saya tidak merasakannya sama sekali! Semuanya menghilang! Saya tidak dapat mempercayainya. Saya sangat bersemangat: “Ini sebuah keajaiban! Dewa itu ada!” Pada saat itu ateisme saya runtuh!
Saya memesan Zhuan Falun secara online. Namun pengirimannya tertunda, jadi saya mengirim email ke kantor pos. Yang mengejutkan saya, saya segera menerima tanggapan dan nama orang yang merespons adalah Destiny. Saya belum pernah mendengar nama ini sebelumnya; apakah itu menyiratkan sesuatu?
Mengajar Bahasa Mandarin dan Mempromosikan Shen Yun
Setelah saya memahami apa sebenarnya Dafa, saya ingin keluarga saya berlatih. Saya ingin mengirim anak-anak saya ke Sekolah Minghui. Guru mengetahui segalanya. Dua bulan kemudian, saya diberi tahu tentang kelas untuk mengajar bahasa Mandarin. Saya diundang untuk mengajar bahasa Mandarin kepada praktisi muda. Saya sangat gugup karena saya baru berlatih Falun Dafa selama enam bulan. Saya merasa tidak memahami Fa dengan baik; bisakah saya mengajar praktisi muda dengan baik?
Untungnya, sejak saya datang ke AS, saya telah mengajar bahasa Mandarin, jadi saya punya pengalaman mengajar. Melalui belajar Fa, saya secara bertahap memahami bahwa segala sesuatunya sudah diatur. Ada alasan mengapa saya mengajar bahasa Mandarin sejak saya datang ke A.S. Mengajar praktisi muda tidak hanya membantu mereka belajar bahasa Mandarin, tetapi juga membantu saya berkultivasi.
Suatu kali, saya menugaskan para siswa untuk membaca artikel tentang bagaimana Kaisar Kang Xi mendidik anak-anaknya. Artikel tersebut menyebutkan bahwa tempat di mana para pangeran belajar disebut “Ruang Belajar Atas,” terletak di dalam “Kamar Wuyi,” “(Tempat Tanpa Kesenangan), menekankan pada penghindaran kesenangan dan pemanjaan. Para pangeran muda harus memulai studi harian mereka di Kamar Wuyi sejak jam 4 pagi. Kaisar Kang Xi mengunjungi para pangeran muda dan meminta mereka membaca teks tersebut sebanyak 120 kali, dan kemudian melafalkannya sebanyak 120 kali. Rutinitas belajar berlangsung dari pagi hari sampai jam 7 malam, tidak ada hari libur. Saya merasa malu setelah membaca ini karena saya belum berusaha keras atau melakukan sebaik yang dilakukan para pangeran muda. Mengajar bahasa Mandarin membantu saya meningkatkan karakter saya; ini juga membantu saya memahami dengan lebih baik apa yang Guru katakan dalam puisi “Menciptakan Lagi” dari buku Hong Yin V, di mana Guru berkata, “Kembali ke tradisional adalah jalan menembus surga…”.
Saya ingin menonton Shen Yun bersama keluarga saya bertahun-tahun yang lalu, tetapi kami tidak pergi menonton. Bertahun-tahun kemudian, saya merasa terhormat dan bersyukur ketika mempromosikan Shen Yun. Saya telah berpartisipasi dalam banyak cara untuk mempromosikan Shen Yun, seperti membagikan brosur, memasang poster di toko, mengunjungi perusahaan dan apartemen. Meskipun saya banyak berjalan, saya tidak merasakan kesulitan apa pun. Saya merasa sangat tersanjung menjadi bagian dari ini. Setiap kali saya mendengar orang mengungkapkan keinginan mereka untuk menonton Shen Yun, saya benar-benar merasa bahagia dari lubuk hati saya yang paling dalam.
Belajar dan Berlatih Fa
Pertama kali saya membaca Zhuan Falun, saya mempunyai banyak pertanyaan, jadi saya terus membacanya. Setiap kali saya membaca Fa, pertanyaan saya terjawab, tetapi kemudian saya mendapat pertanyaan baru. Fa begitu mendalam. Guru berkali-kali menyebutkan dalam ajaran lain bahwa banyak praktisi yang menghafal Fa. Sejak Guru menyebutkan hal ini, saya merasa harus melakukan apa yang Guru minta. Saya membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk menghafal keseluruhan buku untuk pertama kalinya. Kali kedua saya menghafal Zhuan Falun, saya memutuskan untuk menghafal empat paragraf sehari. Saya biasanya mampu mencapai tujuan saya. Saya membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk menghafal seluruh buku untuk kedua kalinya. Saya sekarang berada pada putaran ketiga menghafal Zhuan Falun. Manfaat yang saya peroleh dari menghafal Fa sangat banyak. Ini memperdalam pemahaman saya terhadap Fa dan memungkinkan saya mengingat ajaran Guru. Setiap kali saya menghadapi situasi di mana saya mungkin telah melakukan kesalahan, saya ingat apa yang Guru katakan dan saya memikirkan apakah saya bertindak sesuai dengan Fa.
Ketika saya mulai berlatih Falun Dafa, saya bertanya-tanya kapan saya bisa duduk dalam posisi lotus penuh seperti praktisi lainnya. Mereka tampak begitu tenang dan damai. Saya terus mencoba dan dalam beberapa bulan saya mampu menarik kedua kaki saya ke atas. Karena saya terlambat memperoleh Fa, saya ingin karma saya dihapuskan secepat mungkin. Saya ingin menyusul praktisi lain. Saya pikir melakukan perangkat latihan kedua selama 30 menit terlalu singkat. Guru mengetahui apa yang saya pikirkan, dan segera, seorang praktisi mengirimi saya tautan ke musik latihan satu jam penuh. Saya sekarang biasanya berlatih lima perangkat latihan selama dua setengah jam. Saya menjaga jadwal harian membaca Fa dan melakukan latihan, meskipun kadang-kadang saya tidak bisa melakukannya.
Berkat pengaturan belas kasih Guru, jadwal kerja saya cukup fleksibel. Saya punya waktu untuk membaca Fa dan berlatih setiap hari. Namun, menyeimbangkan keluarga, pekerjaan, studi, dan ketiga hal tersebut membutuhkan waktu. Karena tidak nyaman untuk berlatih di siang hari, saya mulai melakukan empat perangkat latihan pertama di pagi hari, dan kemudian saya berlatih perangkat kelima di malam hari. Berlatih latihan adalah bentuk istirahat terbaik. Saya tidak merasa lelah, malah saya merasa bersemangat.
Meningkatkan Xinxing
Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi berkaitan dengan hubungan karma, dan semua kejadian ini adalah akibat dari karma saya sendiri. Saya mengatakan kepada suami saya: “Jika ayah saya masih hidup, saya akan meminta maaf kepadanya. Sebenarnya saya akan berterima kasih kepadanya. Tanpa lingkungan keluarga yang dia berikan, saya tidak akan menghargai apa yang saya miliki. Saya tidak akan menyadari bahwa segala sesuatu pasti ada tantangannya.”
Saya juga bersyukur atas pengalaman seperti api penyucian yang saya alami sebelum mulai berlatih Falun Dafa. Mereka membuat saya lebih kuat. Setelah memperoleh Fa, saya memahami bahwa semua pengalaman itu disebabkan oleh karma masa lalu saya. Dafa secara bertahap membantu saya melepaskan kebencian terhadap suami saya. Namun, saya menemukan bahwa menghilangkan keterikatan dan menjadi seorang kultivator yang lebih baik tidaklah mudah. Saya sering merasa sulit untuk memperlakukan keluarga saya dengan baik dan sabar. Saya dan suami sering bertengkar terutama mengenai pendidikan anak kami dan beberapa kebiasaan buruk yang mereka miliki. Sepertinya saya tidak bisa memupuk nilai kebaikan dan kasih sayang.
Awalnya keluarga saya keberatan dengan latihan saya, dan saya tidak tahu bagaimana menanganinya. Ini membuat saya menyadari bahwa kultivasi sungguh menantang. Ketika saya mendiskusikan hal ini dengan praktisi lain, dia menyebutkan sebuah artikel yang dia baca di situs Minghui. Artikel tersebut berbicara tentang praktisi lain yang suaminya tidak hanya menentang keras latihannya, tetapi juga berselingkuh dan memperlakukannya dengan buruk. Dia tidak tahan lagi, dan bertanya kepada Guru dalam mimpinya mengapa dia mengalami kesulitan seperti itu. Dalam mimpinya, Guru menunjukkan kepadanya sebuah pemandangan dari zaman kuno: Dia dan suaminya dulunya adalah dewa. Namun, hanya satu dari mereka yang ditakdirkan untuk memperoleh Fa dalam kehidupan ini. Suaminya, untuk membantunya sukses, melepaskan kesempatannya untuk berlatih. Dalam hidup ini, dia memilih untuk memainkan peran jahat, membiarkannya melepaskan emosinya. Dengan cara ini mereka berdua bisa memenuhi sumpah prasejarah mereka.
Saya sangat tersentuh dan tidak dapat menahan air mata. Apa yang dikatakan praktisi tersebut sangat menyentuh saya, namun ketika masalah nyata muncul, saya merasa sulit mengendalikan diri dan berdebat dengan suami. Ketika anak-anak tidak berperilaku baik, saya kadang-kadang kehilangan kesabaran terhadap mereka. Ketika ini terjadi, saya tidak merasa seperti seorang praktisi.
Saya membaca artikel di Minghui.org yang ditulis oleh seorang praktisi. Anaknya mulai berlatih Falun Dafa ketika masih sangat kecil. Ketika mulai bersekolah, khususnya sekolah menengah atas, dia terpengaruh oleh lingkungan modern saat ini, dan secara bertahap berhenti berlatih. Dia mulai berkencan, meskipun dia masih terlalu muda. Nilainya turun dan dia berhenti berbicara dengan ibunya. Praktisi mencoba berbagai hal tetapi sepertinya tidak ada yang berhasil. Akhirnya, praktisi menyadari bahwa hanya belas kasih yang dapat mengubah segalanya. Ketika pola pikirnya berubah, situasinya perlahan membaik.
Guru berkata,
“Saya sering mengatakan apabila seseorang adalah sepenuhnya demi kebaikan orang lain, sedikitpun tidak ada pemikiran dan tujuan untuk diri sendiri, perkataan yang diucapkannya akan membuat orang lain meneteskan air mata” (“Sadar Jernih,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Saya telah belajar dan menghafal Fa Guru, jadi mengapa begitu sulit bagi saya untuk menerapkannya? Mengapa saya tidak dapat sepenuhnya memahami kekuatan belas kasih? Saya sadar itu karena saya masih punya kepentingan pribadi, yang menyebabkan banyak konflik. Saya tidak boleh memaksakan standar kultivasi pada keluarga saya. Mereka juga merupakan makhluk tersesat di lingkungan yang tercemar ini. Apa yang harus saya lakukan adalah membantu mereka mengenali keindahan Dafa.
Saat pikiran saya berubah, lingkungan di rumah juga membaik. Saya tahu perjalanan saya masih panjang, namun saya akan membantu keluarga saya memahami bahwa praktisi Falun Dafa berbeda, dan bahwa Dafa adalah yang paling lurus.
Berpartisipasi dalam Kegiatan Kelompok
Saya baru-baru ini menyadari betapa pentingnya membaca ajaran dan bertukar wawasan dengan praktisi lain secara langsung. Guru berkali-kali menekankan dalam ajarannya bahwa belajar kelompok dan latihan kelompok adalah bentuk kultivasi yang Guru tinggalkan untuk kita.
Saya merasa malu karena saya tidak melakukan apa yang Guru perintahkan. Saya menemukan alasan untuk tidak datang ke kelompok belajar Fa. Saya merasa tidak bisa fokus ketika membaca bersama praktisi lain—saya bisa lebih fokus ketika membaca sendiri. Faktanya, saya harus mengatasi kesulitan daripada menghindarinya. Sekarang saya sangat senang bertemu rekan-rekan praktisi setiap kali saya pergi belajar Fa. Ini adalah tempat dimana saya dapat berbicara tentang kultivasi dan pengalaman kultivasi saya.
Saya menghargai setiap kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa. Tiga tahun yang lalu, saya hanyalah salah satu dari sekian banyak makhluk yang tersesat dan tidak menyadari arti hidup yang sebenarnya. Dafa menyelamatkan saya, dan sekarang giliran saya untuk mengklarifikasi fakta kepada orang lain, sehingga mereka dapat tersadarkan dan diselamatkan.
Terkadang ketika konflik terjadi, saya teringat akan ajaran Guru. Guru berkata,
“Sesungguhnya sebagai pengikut Dafa, saat demikian jika pikirannya lurus, yang terpikir adalah Xiulian, adalah tanggung jawab, adalah harus melakukan sesuatu dengan baik, maka anda seharusnya secara diam-diam melakukan dengan baik bagian-bagian yang anda anggap tidak sempurna, ini barulah yang semestinya dilakukan oleh pengikut Dafa.” (“Semakin Gigih Maju,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 10)
Ini adalah pengalaman kultivasi saya selama tiga tahun terakhir. Saya menyambut praktisi untuk mengoreksi saya jika pemahaman saya tidak sejalan dengan Fa. Karena saya baru mulai berlatih tiga tahun yang lalu, saya terkadang merasa malas dan belum hidup sesuai dengan penyelamatan belas kasih Guru.
Saya harap saya bisa lebih rajin sehingga saya bisa mengikuti Guru untuk kembali dan mencapai kesempurnaan spiritual.
Terima kasih Guru! Terima kasih, rekan-rekan praktisi.
(Disampaikan pada Konferensi Fa Amerika Bagian Selatan)