(Minghui.org) Lebih dari seribu praktisi Falun Dafa dari 30 negara Eropa mengadakan rapat umum dan parade di Paris, Prancis, pada 26 Agustus 2023. Parade tersebut menampilkan keindahan Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa di Tiongkok. Ke mana pun parade Falun Dafa melintasi jalan, para penonton memujinya.
Place de la République di Paris
Setelah mengadakan rapat umum di pagi hari, praktisi melakukan parade di pusat kota Paris pada sore hari. Mereka menyalakan petasan di titik awal (tradisi Asia), Place de la République, pada jam 1 siang, berkeliling pusat perbelanjaan besar, dan sampai di Place de la Bourse. Pada pukul 4 sore, mereka mengadakan parade lain yang berangkat dari Place d’Italie di Distrik 13, mengitari jalan tempat banyak orang Tionghoa berkumpul, dan kemudian kembali ke Place d’Italie.
Parade praktisi Falun Dafa di pusat kota Paris pada 26 Agustus. Françoise Hostalier, mantan Menteri Pendidikan Perancis dan wakil ketua delegasi Perancis untuk Komisi Eropa (wanita berjas biru muda di barisan depan) berpartisipasi dalam parade.
Praktisi memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa di sepanjang rute parade.
Parade Menyebarkan Sejati-Baik-Sabar
Lebih dari 1.400 praktisi berpartisipasi dalam parade tersebut. Tian Guo Marching Band Eropa memimpin. Di belakang lambang Falun besar yang berputar, praktisi membawa spanduk berwarna-warni. Kemudian diikuti contoh buku besar Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, dalam bahasa Mandarin dan bahasa lainnya, diikuti oleh praktisi yang memperagakan latihan Falun Dafa.
Praktisi dari berbagai negara Eropa membawa spanduk dalam bahasa mereka masing-masing. Tim penari naga dan dua singa emas mengikuti mereka.
Bagian selanjutnya dari parade menyerukan diakhirinya penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Dafa. Praktisi wanita berpakaian putih (warna berkabung di sebagian besar negara Asia) memegang foto praktisi di Tiongkok yang disiksa hingga meninggal. Mereka diikuti oleh praktisi yang memegang spanduk dan papan informasi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan dan sebuah tim memberi selamat kepada lebih dari 415 juta orang yang telah mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.
Parade praktisi di Paris berbagi keindahan Sejati-Baik-Sabar
Tian Guo Marching Band tampil di sepanjang rute parade.
Tim genderang pinggang memainkan genderang mereka di sepanjang rute parade.
Praktisi dalam parade membawa spanduk dalam bahasa negara masing-masing
Bagian ini menyerukan diakhirinya penganiayaan yang dilakukan oleh PKT dan mundur dari PKT
Pegawai Pemerintah: Falun Gong Sungguh Luar Biasa
Parade tersebut menarik perhatian orang-orang yang lewat, banyak di antara mereka yang mengacungkan jempol kepada praktisi ketika mereka melihat spanduk yang menampilkan prinsip-prinsip Falun Dafa, Sejati, Baik, Sabar. Setelah mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT dan kejahatan pengambilan organ praktisi yang masih hidup, banyak orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Valérie Diamonka
Valérie Diamonka, seorang pegawai pemerintah, bekerja di administrasi jaminan sosial. Dia mengetahui bahwa Sejati, Baik, Sabar adalah prinsip Falun Dafa. Dia berkata, “Saya pikir ini sangat bagus.”
Diamonka mengatakan bahwa pekerjaannya membuat stres dan dia meminum obat untuk menghilangkan stresnya. Dia berterima kasih kepada praktisi karena memberitahunya tentang Falun Gong.
Ketika dia mengetahui bahwa PKT mengambil organ praktisi Falun Gong yang masih hidup demi mendapatkan keuntungan, dia berkata bahwa kejahatan ini sangat mengerikan dan setiap orang harus mengetahui apa yang terjadi di Tiongkok.
Pegawai Rumah Sakit: Kampanye Penganiayaan PKT “Bodoh”
Marie (kanan) dan temannya Julie mendukung praktisi.
Marie bekerja di rumah sakit bersalin, dia dan temannya Julie menandatangani petisi praktisi.
Marie memuji parade praktisi yang megah dan damai. Ketika dia mengetahui bahwa PKT tidak mengizinkan orang berlatih Sejati-Baik-Sabar selama lebih dari 24 tahun, dia berkata, “[Itu] benar-benar bodoh.”
Julie, yang bekerja menggunakan komputer di sebuah rumah sakit, mengatakan musik membuat mereka berhenti dan menonton. Dia memuji praktisi Falun Gong karena memberi tahu orang-orang tentang fakta kebenaran. Mereka berdua mengatakan parade itu memiliki energi yang kuat.
Marie dan Julie berkata bahwa penting bagi praktisi untuk mengungkap penganiayaan yang dilakukan oleh PKT. Julie mengatakan, “Kegiatan ini penting. Ini dapat membuka mata orang-orang dan membantu mereka mengetahui tentang penganiayaan di Tiongkok.”
Pensiunan Guru Kagum dengan Parade Damai
Gilles Pottier, pensiunan guru
Gilles Pottier, pensiunan guru di Paris, terkejut melihat tidak ada petugas polisi yang menjaga ketertiban dalam parade tersebut. Dia berkata, “Sejati, Baik, Sabar adalah nilai-nilai yang indah.
“Yang saya kagumi adalah tidak ada polisi di sini, hanya satu orang yang memimpin parade. Ketika orang Perancis melakukan parade, mereka memerlukan lima puluh ribu petugas polisi untuk mengatur dua ratus orang yang melakukan parade, karena kita tidak tahu bagaimana caranya tetap tertib. Parade ini terorganisir dengan sangat baik. Tidak ada kebisingan, hanya musik -- menurut saya ini kuat dan menakjubkan.”
Setelah mengetahui bahwa PKT menganiaya praktisi, dia berkata bahwa PKT adalah partai fasis dan diktator. “Sama seperti Partai Komunis yang dikenal masyarakat, suatu hari, rezim ini akan runtuh. Saya menantikan hal ini untuk rakyat Tiongkok.”
Suasana Harmonis
Tiba-tiba hujan mulai turun sebelum parade dimulai pada sore hari. Para anggota Tian Guo Marching Band dengan tenang berdiri di tengah hujan, berbaris rapi. Praktisi terus melakukan latihan Falun Dafa di tengah hujan, dan orang-orang memperhatikannya.
Chbiki Ouafa, seorang koki kue, sangat tersentuh ketika dia melihat praktisi bertahan di tengah hujan. Dia menandatangani petisi dan berkata, “Saya merasa orang-orang yang berpartisipasi dalam parade ini sangat bersatu. Saat mereka berlatih bersama di tengah hujan, saya benar-benar tertarik dan sangat ingin tahu apa yang mereka lakukan. Dengan memperhatikan mereka, saya merasa mereka tenang dan damai.”
Chbiki Ouafa mengatakan dia terkesan dengan parade tersebut.
Ouafa berkata, “Mereka percaya pada Sejati-Baik-Sabar, artinya, mereka damai dan rendah hati serta rukun dengan semua orang. Kami sangat menyukainya. Orang-orang menyukai praktisi. Sejati-Baik-Sabar adalah prinsip dasar keberadaan manusia. Jika kita kehilangan prinsip-prinsip ini, kita tidak akan punya harapan.”