(Minghui.org) Meski banyak orang menanyakan pertanyaan ini “Mengapa ada begitu banyak penderitaan dalam hidup?” sulit untuk menemukan jawaban yang jelas. Buku Zhuan Falun tidak hanya memberikan jawaban terhadap pertanyaan ini, namun juga dengan jelas menunjukkan tujuan hidup.
Dua puluh sembilan tahun yang lalu, pada tanggal 4 Januari 1995, upacara peluncuran perdana Zhuan Falun diadakan di National Public Security College di Beijing. Untuk memperingati dan merayakan hari ini, tanggal 4 Januari 2024 toko Buku Tianti di Distrik Yongsan, Seoul mengadakan dua sesi membaca buku—satu di pagi hari dan satu lagi di sore hari. Lebih dari 70 orang dari berbagai distrik di Korea Selatan, termasuk Seoul, Gyeongsangnam-do, Geochang dan Gunsan menghadiri sesi tersebut. Para peserta berbicara tentang perubahan fisik dan mental yang mereka alami setelah membaca Zhuan Falun dan berlatih Falun Dafa.
Beberapa orang mengatakan kesehatan dan Xinxing mereka meningkat setelah berlatih Falun Dafa. Ada yang berkata: “Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur menemukan buku Zhuan Falun, buku yang mengubah hidup saya.” Peserta lain berkata: “Ini sungguh buku yang luar biasa,” “Saya menemukan arah dalam hidup saya,” dan, “Dafa memberi kita harapan di dunia yang kacau ini.”
Toko Buku Tianti di Seoul mengadakan acara membaca buku pada tanggal 4 Januari 2024 untuk merayakan ulang tahun ke-29 penerbitan Zhuan Falun.
Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat mengirimkan bunga untuk merayakan 29 tahun penerbitan Zhuan Falun.
Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, secara sistematis membimbing orang untuk berkultivasi sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Buku ini secara resmi diterbitkan dan didistribusikan pada bulan Januari 1995. Penulis buku ini adalah pencipta Falun Dafa, Guru Li Hongzhi.
Guru Li mulai mengajar Falun Dafa di depan umum pada tahun 1992. Dalam dua tahun dari Mei 1992 hingga akhir tahun 1994, Beliau melakukan perjalanan ke lebih dari 20 kota di Tiongkok dan mengadakan total 56 kelas belajar yang dihadiri oleh orang-orang dari semua lapisan masyarakat. Kelas belajar diadakan selama periode 9 hari. Guru Li menyusun isi ceramah yang diberikan selama dua tahun tersebut dan menerbitkan Zhuan Falun pada tahun 1994. Hingga saat ini, buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa dan telah mengubah kehidupan banyak orang di seluruh dunia.
Ryu Pilnam, seorang pensiunan guru dengan pengalaman mengajar selama 37 tahun, mulai berlatih Falun Dafa 6 bulan yang lalu. Dia mengatakan hidupnya berubah drastis setelah dia membaca Zhuan Falun.
Ryu Pilnam berkata setelah membaca Zhuan Falun semua rasa bencinya lenyap.
Setelah Ryu Pilnam menikah, dia merasa mertuanya memperlakukannya dengan buruk. Hatinya penuh benci dan akhirnya kesehatannya menurun. Dia menderita sakit lambung selama bertahun-tahun dan hanya bisa makan bubur. Pada tahun 2023, dia mengambil brosur tentang Falun Dafa di taman dekat rumahnya dan membaca buku Zhuan Falun.
Dia teringat pada bulan pertama dia membawa Zhuan Falun ke mana pun pergi dan dia membacanya empat kali. Dia menemukan arti hidup yang sebenarnya, dan kebencian di hatinya lenyap. Sebulan kemudian, masalah lambungnya yang membandel hilang, dan hubungannya dengan suaminya membaik.
Ryu berkata: “Di masa lalu, saya tidak bahagia dengan suami karena saya tidak akur dengan mertua dan ada banyak tantangan. Setelah membaca Zhuan Falun, kebencian saya terhadap suami saya lepaskan dan bahkan nada suara saya ketika berbicara dengannya pun berubah. Dulu saya sering mengamuk dan tidak berbicara ramah kepadanya. Setelah Xiulian, suara saya menjadi lebih lembut dan suami saya juga berubah. Ia justru berinisiatif mencuci piring dan membersihkan rumah. Saya akhirnya memahami prinsip bahwa hanya ketika saya pertama kali mengubah diri, orang lain akan berubah.”
Han Chiseon adalah seorang kaligrafer yang menyajikan kaligrafi dan video kemanusiaan di media sosial. Pada tahun 2021, seorang pelanggan salurannya mengadakan percakapan panjang dengannya, dan Han mendengar tentang Zhuan Falun untuk pertama kalinya. Ia memulai hubungannya dengan buku itu.
Han Chiseon dan istrinya menghadiri sesi membaca Zhuan Falun.
Ia berkata: “Setelah saya menemukan Zhuan Falun, hidup saya berubah secara mendasar; ide-ide saya diluruskan dan saya memulai babak baru dalam hidup.” Ia menambahkan, “Dulu saya sangat tertarik dengan ajaran Buddha dan pengolahan spiritual. Saya juga mempraktikkan cara spiritual lainnya. Namun, setelah membaca Zhuan Falun, saya memutuskan untuk hanya berlatih Falun Dafa.”
Han membujuk istrinya, Choi Gyeonghui, untuk membaca buku bersamanya dan dia juga mulai Xiulian. Dia berkata: “Dulu saya dan suami saya mencoba latihan spiritual yang berbeda-beda dan membaca banyak buku. Namun, hanya Zhuan Falun yang menjawab semua pertanyaan saya. Saya bahkan begadang semalaman untuk menyelesaikan membaca Zhuan Falun.”
Kwon Huijeong, wanita dari Gunsan, berbagi, “Berkat Zhuan Falun, saya benar-benar dapat tersenyum dari hati.”
Kwon Huijeong berkata dia menemukan kebahagiaan dalam hidup setelah membaca Zhuan Falun.
Anak kecil Kwon cacat dan akibatnya dia selalu merasa bersalah. “Mengapa hal seperti ini terjadi pada saya?” Tidak ada yang bisa menjelaskan alasannya, dan itu membuatnya menderita selama bertahun-tahun. Namun, karena dia tidak ingin orang lain meremehkannya, meskipun ada rasa sakit di hatinya, dia mencoba untuk tersenyum. Namun siksaan batinnya menyebabkan kesehatannya memburuk.
Tiga tahun lalu, temannya menyarankan dia berlatih Falun Dafa.
Kwon berkata: “Setelah membaca Zhuan Falun, saya mengerti mengapa hidup saya seperti itu dan mengapa anak saya datang bersama saya. Sejak itu, hidup saya berubah 180 derajat.
“Saya sering tersenyum di masa lalu dan memberikan kesan kepada orang-orang bahwa saya baik-baik saja—tetapi orang lain tahu bahwa semua itu tidak tulus.” Setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, orang-orang yang mengenalnya dengan baik mengatakan bahwa dia benar-benar bahagia sekarang.
Park Migyeong, seorang guru sekolah dasar di Gyeongsangnam-do berusia 40-an, berkata: “Berkat Zhuan Falun, saya menjadi guru yang baik.”
Park Migyeong ingin mencari buku yang dipakai untuk membimbingnya. Dia akhirnya menemukan buku berharga – Zhuan Falun.
Park Migyeong memiliki pernikahan dan karier yang sulit. “Saya selalu berbuat baik, jadi mengapa hal buruk seperti itu terjadi pada saya?” Pikiran-pikiran ini menyiksanya dan dia menderita depresi berat. Dia bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Park berkata setelah dia membaca Zhuan Falun: “Saya merasakan kenyamanan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Tiba-tiba saya teringat bahwa sejak kecil saya selalu ingin mencari buku yang dapat membimbing saya dalam hidup seperti kompas, tetapi saya tidak pernah menemukannya. Sekarang saya mengerti, ternyata saya masih hidup sehingga saya bisa membaca Zhuan Falun.” Dia berkata hatinya sangat tersentuh oleh penekanan “Toleransi” (Sabar) dalam Zhuan Falun.
Dia berkata: “Saya adalah orang yang sering toleran. Orang-orang di sekitar saya berkata, 'kenapa anda tahan dengan hal ini? Jangan terus menyimpan sesuatu di hati, bisa jadi sakit.’ Namun hanya Zhuan Falun yang menjelaskan mengapa kita harus bersabar. Ketika saya membaca hal ini di buku, saya memutuskan untuk membaca buku ini selama sisa hidup saya.
“Penderitaan yang saya alami sebelumnya adalah akibat karma saya. Saya menyadari bahwa saya sedang membayar karma yang terakumulasi melalui kehidupan lampau. Oleh karena itu saya bersyukur menemukan Zhuan Falun. Setelah membacanya, saya dengan senang hati mengerjakan tugas-tugas yang enggan ditangani orang lain; Saya juga lebih sabar terhadap murid-murid saya.”
Para peserta sesi membaca buku untuk memperingati 29 tahun penerbitan Zhuan Falun berterima kasih kepada Guru Li karena telah mengajar Fa kepada mereka.