(Minghui.org) Jiang Jianzhong, 67 tahun, dari Kota Guiyang, Provinsi Guizhou, dijatuhi hukuman 4,5 tahun dan denda 20.000 yuan pada akhir Juli 2023 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Dia mengajukan banding dan ditolak.
Jiang ditangkap segera setelah dia keluar dari apartemennya pukul 6 sore pada tanggal 25 April 2022. Xiong Yuanming, kepala Kantor Polisi Sanjiang, wakil kepala Liao Zhong dan petugas Wu Changcai mengintai di luar, dan menunggu dia keluar. Mereka memborgol dan membawanya masuk ke rumah. Mereka menghabiskan empat jam berikutnya untuk menggeledah rumahnya, dan barang-barang yang mereka sita sampai beberapa tas besar.
Jiang diinterogasi di Pusat Pemrosesan Kasus Departemen Kepolisian Kota Guiyang keesokan harinya. Dia kemudian mengetahui bahwa seorang petugas mengubah catatan tertulis dari apa yang dia katakan selama interogasi, namun tidak jelas perubahan apa yang dilakukan. Jiang dibawa ke pusat karantina pandemi pada tanggal 27 April. Dia dimasukkan ke dalam tahanan kriminal pada tanggal 17 Mei dan penangkapannya disetujui pada tanggal 24 Juni. Kejaksaan Distrik Nanming mendakwa dia pada tanggal 23 September 2022 dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Nanming.
Jiang diadili pada tanggal 7 Juni 2023. Dia diwakili oleh Li Yan dari Firma Hukum Hengquan. Tidak jelas apakah pengacara tersebut disewa oleh Jiang atau ditunjuk oleh pengadilan. Jaksa Zhang Wei, hakim ketua Yi Li, hakim Ren Yuyuan dan Liu Ying, asisten hakim Li Xun dan panitera You (nama depan tidak diketahui) juga hadir selama persidangan.
Pengadilan mengumumkan putusan terhadap Jiang pada akhir Juli 2023. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Guiyang pada tanggal 4 Agustus 2023. Hakim ketua Zou Li memutuskan untuk mempertahankan putusan awal tanpa mengadakan sidang. Keluarga Jiang mengetahui keputusan pengadilan dari pengacara bandingnya pada tanggal 31 Agustus.
Jiang ditahan di Pusat Penahanan No. 4 Kota Guiyang pada awal November 2023. Keluarganya tidak diberitahu di mana dia ditahan.
Mempelajari Falun Gong
Jiang berlatih Falun Gong pada tahun 1996 ketika berusia 39 tahun. Penyakit Tiroid yang menyiksanya selama bertahun-tahun menghilang tidak lama kemudian. Dari sosok wanita yang suka mengontrol, menjadi seorang yang sabar dan perhatian. Ketika suaminya melampiaskan emosinya, dari pada melawan, dia menangani situasi tersebut dengan tenang, yang biasanya akan membantu menyelesaikan konflik dengan cepat. Temperamen suaminya pun menjadi lebih baik dan hubungan mereka pun menjadi harmonis. Setelah penangkapan terakhirnya pada bulan April 2022, suaminya berusaha sangat keras untuk mengupayakan pembebasannya.
Setelah penganiayaan dimulai, Jiang diturunkan jabatannya dari pekerja kantoran menjadi buruh pabrik untuk menghilangkan potongan logam dari gerinda, Dia dibayar berdasarkan jumlah komponen yang dikerjakan. Saat komponen-komponen itu sampai di pabrik, rekan kerjanya berlomba-lomba memilih yang terbaik bahkan ada yang sampai terluka saat berebut. Jiang selalu menunggu dan mengambil sisa setelah orang lain selesai memilih. Dia harus menghabiskan lebih banyak waktu mengerjakan komponen-komponen itu, namun menerima upah yang lebih rendah.
Untuk membantunya, atasan Jiang menyediakan sejumlah komponen berkualitas baik untuknya. Dia berterima kasih padanya tetapi menyarankan agar dia membaginya dengan rekan kerja lainnya. Rekan kerjanya tersentuh oleh kebaikannya dan mereka berhenti bertengkar satu sama lain. Sejak itu, pabrik mengubah prosedurnya untuk meminimalkan persaingan antar pekerja. Para pekerja juga menjadi lebih efisien dalam menyelesaikan pekerjaan. Beberapa pimpinan pabrik berkomentar bahwa praktisi Falun Gong memang orang baik (beberapa praktisi bekerja di pabrik).
Beberapa Penangkapan Sebelumnya
Ini bukan pertama kalinya Jiang menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya ditahan tiga kali di pusat pencucian otak. Rumahnya digerebek satu kali.
Saat menunggu di luar penjara untuk menyambut seorang praktisi Falun Gong yang dibebaskan pada bulan April 2016, Jiang ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Xiaohe dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Lannigou selama lebih dari tiga bulan.
Selama penahanannya, orang-orang yang disebut “guru” berbicara dengannya setiap hari dan mencoba membujuknya untuk melepaskan Falun Gong. Dia berkata bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun dalam berusaha menjadi orang baik dengan berlatih Falun Gong dan menolak menandatangani pernyataan apa pun.
Sebelumnya, Jiang ditahan di pusat pencucian otak yang sama sebanyak dua kali. Mengetahui bahwa dia tidak akan menyerah pada kebrutalan dan kekerasan, pihak berwenang berusaha menggunakan “taktik lunak” untuk mengubahnya.
Pada awal bulan Juli 2016, suami Jiang dan tiga anggota keluarga lainnya datang ke pusat pencucian otak dan mencoba membujuknya untuk melepaskan Falun Gong. Mengetahui bahwa mereka mendapat tekanan dari pihak berwenang, Jiang menjelaskan bahwa dia tidak akan pernah tunduk pada tirani dan meninggalkan keyakinan spiritualnya. Dia mengatakan bahwa rezim komunis menganiaya warga negara yang taat hukum seperti dia hanya karena berusaha menjadi orang baik, dan penganiayaan tersebut menjadikan dia dan keluarganya menjadi korban. Tekanan dan diskriminasi yang dihadapi orang-orang tercintanya di masyarakat seharusnya tidak pernah terjadi. Dia mengatakan kepada keluarganya bahwa dia tidak ingin tinggal di pusat pencucian otak, namun dia tidak akan melepaskan keyakinannya supaya bisa dibebaskan.
Setelah ditahan selama satu bulan lagi, dia dibebaskan pada tanggal 11 Agustus 2016. Dia tidak menandatangani pernyataan apa pun.