(Minghui.org) Praktisi berkumpul di Liberty Square di depan Chiang Kai-shek Memorial Hall pada 1 Januari 2024 untuk latihan bersama menyambut Tahun Baru dan berterima kasih kepada Guru Li, pencipta Falun Dafa, atas banyak berkah yang mereka terima. Pejalan kaki yang menghadiri upacara bendera dan melihat pertemuan tersebut mengambil gambar atau video.
Praktisi melakukan latihan Falun Dafa di Liberty Park di Taipei pada 1 Januari 2024
Selamat Tahun Baru kepada Guru Li, pencipta Falun Dafa.
Lin Yumei, pembimbing sukarelawan, berkata bahwa dia membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa Guru Li mengunjungi Chiang Kai-shek Memorial Hall beberapa tahun yang lalu. Dia berkata suatu hari nanti banyak orang akan melakukan latihan di sana. Lin gembira berpartisipasi dalam acara tersebut dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Guru Li dan Falun Dafa.
Kebijaksanaan dari Falun Dafa
Lin Kaicin, 48, adalah sekretaris di sebuah perusahaan investasi. Lebih dari 20 tahun yang lalu, ibunya menyarankan agar dia membaca Zhuan Falun, ajaran utama Falun Dafa, namun dia tidak memerhatikannya. Beberapa tahun kemudian, dia melihat praktisi mengadakan rapat umum dan dengan damai menyerukan diakhirinya penganiayaan brutal di daratan Tiongkok. Tersentuh oleh ketulusan mereka, Lin menonton video ceramah Guru dan mulai berlatih.
Lin Kaicin, sekretaris perusahaan investasi, berkata dia senang bisa berlatih Falun Dafa.
Lin berkata bahwa berlatih Falun Dafa memberinya pikiran yang tenang. Setelah kembali ke Jepang dan melanjutkan studinya, Lin mendapati segalanya menjadi lebih mudah. “Nilai saya bagus meskipun saya tidak belajar dengan giat. Profesor dan teman sekelas saya juga memperhatikan hal ini. Saya tahu ini adalah kebijaksanaan dari Falun Dafa.”
Lin mencoba menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-harinya. Suatu hari seorang mahasiswa bertanya mengapa dia selalu memberikan saran yang berguna pada presentasi orang lain. Dia menjelaskan, “Semua orang ingin karyanya diakui. Jadi saya berusaha membantu, mendengarkan setiap presentasi dengan penuh perhatian dan melihat perbaikan apa yang bisa dilakukan.” Teman-teman sekelasnya terkejut karena mereka tidak menyangka Lin akan sepenuh hati membantu orang lain dan bukannya ingin mendapatkan sesuatu seperti kebanyakan mahasiswa.
Setelah dia kembali ke Taiwan, Lin menikah dan memiliki seorang anak. Namun pekerjaan rumah tangga membuatnya sibuk dan dia malas dalam berkultivasi. Dia berkata, “Periode waktu itu sulit -- tampaknya tidak ada yang berjalan dengan baik, tidak peduli seberapa keras saya berusaha. Setelah mendiskusikannya dengan praktisi lain, saya belajar bahwa kultivasi yang teguh berarti mencari ke dalam dan meningkatkan diri tanpa syarat.”
Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Lin baru-baru ini mengalami konflik dengan suaminya, namun dia merasa lega karena lulus ujian. “Saya dulunya keras kepala dan bersikeras pada pemikiran saya. Namun Guru Li berulang kali memberi saya kesempatan. Saya bisa melihat harapan setelah melepaskan pikiran negatif itu,” ujarnya sambil tersenyum. “Saya sangat menghargai semua kesempatan ini dan akan lebih menjaga kebaikan serta nilai-nilai tradisional.”
Penampilan dan Karakter Meningkat
Chang Dongxu, 43, adalah reporter New Tang Dynasty Television. Dia mulai berlatih Falun Dafa lebih dari 20 tahun yang lalu ketika masih menjadi mahasiswa hukum tahun ketiga di Universitas Nasional Taiwan.
Reporter televisi Chang Dongxu melakukan latihan Falun Dafa.
Ketika Chang menghadiri Festival Azalea Universitas Nasional Taiwan pada bulan Maret 2000, dia melihat stan Falun Dafa di kampus dan mendengar tentang penganiayaan di daratan Tiongkok. Dia berkata, “Saya melihat praktisi baik dan rendah hati, sangat berbeda dari apa yang diberitakan di televisi Tiongkok.” “Jadi saya meminjam buku Zhuan Falun dan membacanya. Saya merasa jika apa yang dikatakan buku itu benar, maka itu akan menjadi titik balik dalam hidup saya.”
Penampilan dan karakternya meningkat pesat sejak dia mulai berlatih. Dia memiliki perilaku obsesif kompulsif sejak TK seperti berulang kali mencuci tangan. Gejalanya melemah secara signifikan setelah dia berlatih. Penampilannya juga berubah. Suatu kali sebelum ujian, Chang sangat gugup hingga dia tampak pucat dan teman sekelasnya bertanya apakah dia menggunakan narkoba. Setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, teman-teman sekelasnya mengatakan kulit Chang menjadi sehat.
Selama pertemuan bertahun-tahun setelah mereka lulus, teman-teman sekelas Chang masih mengingat dengan jelas perubahan positifnya setelah dia mulai berlatih Falun Dafa di perguruan tinggi. “Jika ada yang ingin terlihat muda dan sehat, bergabunglah dengan Chang dan lakukan latihan Falun Dafa,” kata salah satu teman sekelasnya. Pamannya, seorang dokter pengobatan Tiongkok, juga terkesan dan bertanya apa yang dia lakukan. Ketika dia mendengar itu karena Chang melakukan latihan Falun Dafa, pamannya menjawab, “Kamu terlihat jauh lebih baik. Lanjutkan."
Sebelum bergabung dengan media berita, Chang bekerja di sebuah firma hukum. Dia berkata, “Saya mencoba mengevaluasi situasi dari sudut pandang klien. Seringkali beberapa konflik dapat diselesaikan melalui diskusi terbuka dan saling pengertian, dibandingkan dengan mengajukan tuntutan hukum. Klien bisa merasakan saya mempertimbangkan orang lain dan mereka memercayai saya.”
Sejak kecil Chang selalu penasaran kenapa kita datang ke dunia ini. “Setelah mulai berlatih Falun Dafa, saya memahami tujuan hidup. Sekarang saya hidup produktif dan pikiran saya tenang,” tambahnya.
Chang berkata dia sangat beruntung berlatih Falun Dafa. “Setiap kali menemui kesulitan selama lebih dari 20 tahun terakhir, Guru selalu memberi saya petunjuk di mana kesalahan saya dan bagaimana saya dapat meningkat. Kata-kata tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasih saya.”
Keluarga yang Bahagia
Chen Kuanting, kameramen berusia 20-an, bersemangat melakukan latihan di Liberty Square. Karena orang tuanya berlatih, dia sudah mendengar tentang Falun Dafa sejak kecil. Namun dia tidak berlatih dengan serius sampai waktu mulai kuliah. Dia berkata, “Saya berpartisipasi dalam perkemahan musim panas untuk praktisi muda dan terkejut melihat banyak praktisi yang lebih muda dari saya begitu rajin berkultivasi.” Chen menemukan tempat latihan terdekat setelah dia kembali, dan mulai rutin melakukan latihan bersama praktisi lain, yang menurutnya merupakan titik balik baginya.
Kameramen Chen Kuanting melakukan latihan ketiga Falun Dafa.
Karena kultivasinya yang buruk, Chen mengalami konflik dengan orang tuanya dan lingkungan keluarga terkadang menjadi tegang. Chen belajar mencari ke dalam untuk melihat di mana ia bisa meningkat. “Saat saya sedang menonton televisi, saya mendengar seorang pengunjung Jepang berkomentar tentang orang Taiwan yang mengatakan bahwa mereka sangat sopan dan sering mengucapkan 'Terima kasih.' Saya sadar tidak melakukan hal itu, sebagian karena saya tidak menghargai bantuan orang lain dan sebagian lagi karena saya tidak ingin kehilangan muka,” kenangnya.
Sadar akan kekurangannya, Chen berubah, dimulai dari hal-hal kecil dalam hidupnya. Chen berkata, “Bahkan ketika ayah memberi saya mangkuk atau sumpit, saya akan mengucapkan terima kasih. Orang tua saya memperhatikan saya berubah dan keluarga kami menjadi harmonis.” Dari ajaran Falun Dafa, Chen belajar pentingnya mencari ke dalam. Dia menjelaskan, “Ketika kita benar-benar ingin memperbaiki diri, maka lingkungan sekitar akan berubah ke arah positif,” jelasnya.
Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menindas Falun Dafa pada 1999, penganiayaan telah berlangsung selama lebih dari 24 tahun dan masih terus berlanjut. Chen menambahkan, “Falun Dafa meningkatkan jiwa dan raga, dan seseorang dapat mempelajarinya secara gratis.” “Saya berharap, melihat banyaknya praktisi di sini hari ini, pengunjung dari Tiongkok akan mengetahui propaganda fitnahan PKT dan mengetahui apa sebenarnya Falun Dafa.”