Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menggali Budaya Partai Komunis dalam Keterikatan Saya

9 Jan. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Beberapa hal yang terjadi baru-baru ini memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak merugikan dari budaya Partai Komunis, mendorong saya untuk memberikan perhatian untuk melenyapkannya dari diri saya. Meskipun saya telah mengetahui sifatnya yang negatif, saya mengabaikannya. Saya telah berkultivasi selama lebih dari dua dekade, dan pengaruh budaya Partai bukanlah hal yang sederhana. Jadi saya berbagi pemahaman saya yang terbatas untuk mengingatkan rekan-rekan praktisi untuk segera menyingkirkannya.

Masalah di Tempat Kerja

Perusahaan tempat saya bekerja memiliki lingkungan yang kompleks tetapi saya selalu menganggapnya sebagai tempat yang baik untuk mengendalikan keinginan dan mengultivasi diri. Saya berjuang untuk melepaskan diri dari budaya Partai dan sepenuhnya menyangkal pengaturan kekuatan lama.

Ketika para pemimpin perusahaan berencana untuk mempromosikan saya ke posisi manajer, rekan-rekan saya menjadi sangat iri. Mereka memberikan saya masalah dan bahkan mengancam akan mengundurkan diri secara massal. Saya berusaha bertahan dan tidak melawan.

Baru-baru ini, karena manajemen mempercayai saya, saya ditugaskan untuk bertanggung jawab atas sebuah proyek baru. Saat saya bekerja lembur dengan tekun untuk memajukan proyek, orang teknis yang mendukung saya pada bagian sistem inteligen berleha-leha dan mengabaikan permintaan saya. Dia gagal menyampaikan hasilnya tiga hari sebelum batas waktu proyek. Khawatir dan kesal, saya pergi ke kepala departemen untuk menyampaikan keluhan. Tanpa diduga, dia menegur saya.

Saya terkejut dengan reaksinya dan meninggalkan kantornya, merasa bersalah dan terisolasi. Kembali ke asrama malam itu, karma pikiran saya membangkitkan dorongan untuk mengundurkan diri sebagai pembalasan dan menghentikan proyek. Namun, pikiran rasional saya mengatakan bahwa ini adalah rintangan dalam kultivasi saya dan saya tidak boleh lari darinya.

Buku Audio Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis Membuat Saya Tenang

Karena tertekan keesokan harinya di tempat kerja, saya memasang penutup telinga dan mendengarkan buku audio Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis. Semakin banyak saya mendengarkan, semakin saya menikmatinya. Setiap contoh dalam buku ini sepertinya berbicara tentang diri saya dan menyadarkan saya. Hati saya berangsur-angsur menjadi cerah dan saya merasakan kegembiraan dan relaksasi yang luar biasa.

Saya merenungkan bentrokan saya baru-baru ini, dan saya sadar bahwa semua itu dimaksudkan untuk kultivasi saya dan untuk menemukan keterikatan saya yang berakar pada budaya Partai. Saya mengucapkan terima kasih dalam hati kepada para kolega saya, bahkan kepada orang yang menyebabkan penundaan tersebut.

Saya juga menyadari bahwa saya jarang mengakui kesalahan saya. Seringkali, saya hanya mencari ke dalam secara dangkal untuk menunjukkan bahwa saya berkultivasi dengan baik. Saya telah melakukan beberapa dukungan teknis dan koordinasi dengan praktisi dan mendapatkan kepercayaan mereka. Setelah sering mendengar pujian, saya menjadi tidak toleran terhadap kritik dan bahkan bereaksi negatif terhadap nasihat baik mereka.

Praktisi lain baru-baru ini tinggal di rumah saya selama dua hari untuk belajar Fa. Ketika saya melihatnya menggunakan sikat gigi elektrik, saya berpikir dia sedang pamer dan menyalahkan dia dalam hati karena menikmati hal-hal materi. Dia membawakan beberapa piring, sayuran, dan buah-buahan, tetapi alih-alih berterima kasih padanya, saya bertanya-tanya apakah dia membawa barang-barang itu karena keluarganya tidak menginginkannya.

Saat suami saya bertanya kenapa saya mudah tersinggung, dan saya selalu punya alasan. Setelah praktisi pergi, saya menanyakan pada diri sendiri dengan pertanyaan yang sama. Saya berharap, dengan dia belajar Fa bersama kami, akan lebih baik untuk membentuk satu tubuh, tapi kelakuan saya bertentangan dengan hal itu. Mendengarkan audio Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis membuat saya sadar akan kuatnya budaya Partai, terutama keinginan kuat saya untuk memegang kendali dan menjalankan segala sesuatu sesuai keinginan saya. Tak satu pun dari kolega saya yang cukup baik. Kekuatan lama mengeksploitasi celah kekosongan saya untuk mengganggu saya.

Melenyapkan Budaya Partai

Di masa lalu, ketika praktisi lain berbagi pengalaman tentang memperhatikan setiap pikiran kami, saya tidak memahami apa yang dimaksud meskipun mereka sudah berhati-hati. Saya merasa saya terlalu sibuk untuk mengevaluasi apakah semua yang saya katakan dan lakukan sudah sejalan dengan Fa. Baru belakangan ini saya menyadari betapa pentingnya melakukan hal ini.

Budaya partai menyusup ke setiap aspek kehidupan kita—kehidupan pribadi, karier, dan kultivasi kita. Mengabaikan kehadirannya bisa membawa kita ke dalam perangkapnya. Budaya Partai yang ditanamkan dalam diri kita sejak kecil bisa saja menyesatkan kita dari jalan yang benar tanpa kita sadari. Setelah lebih dari dua puluh tahun berlatih, saya akhirnya mengenali akar penyebab perjuangan saya dan merasakan kegembiraan baru dalam berkultivasi. Untuk pertama kalinya, saya merasakan mengetahui cara berkultivasi.

Banyak praktisi yang saya kenal mengalami kesulitan yang sama: ketidakpastian tentang bagaimana berkultivasi dan meningkat dengan sungguh-sungguh dan ketidakmampuan untuk membuat terobosan dalam kultivasi meskipun belajar Fa dan berlatih setiap hari. Ketika Pelurusan Fa mendekati akhir, kita menemukan bahwa kita tidak secara aktif melepaskan diri dari keterikatan kita seperti iri hati, persaingan, kepentingan pribadi, pamer, dan nafsu. Kami mencari ke dalam tetap berusaha untuk melenyapkan keterikatan ini yang telah mengakar sepenuhnya.

Beberapa praktisi memiliki keraguan terhadap kondisi kultivasi mereka, bingung bagaimana melanjutkan perjalanan mereka, meskipun akhir dari Pelurusan Fa terus-menerus diperpanjang untuk kita. Beberapa praktisi mengendur dan terserang karma penyakit, dan beberapa diantaranya kehilangan nyawa. Tapi sebenarnya apa yang menghalangi kita?

Seorang praktisi, yang pernah aktif dalam upaya klarifikasi fakta setiap hari, menderita stroke satu dekade lalu dan harus terbaring di tempat tidur sejak saat itu. Saat ini, dia masih menjadi emosional ketika dia berbicara tentang orang tuanya yang sudah meninggal, sambil menangis mengutuk mereka karena menganiaya dia sewaktu dirinya masih kecil. Mungkin karena dia tidak bisa melenyapkan kebencian yang masih melekat pada kondisi fisiknya. Biaya pengobatannya telah membuat keluarganya berada dalam kesulitan keuangan. Ketika kami mencoba memberi tahu dia tentang budaya Partai yang kuat, dia menolaknya dan berkata, “Setiap orang memilikinya.”

Saya mendesak rekan-rekan praktisi untuk mendengarkan Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis dan belajar dari orang lain yang telah berhasil mengatasi masalah ini. Budaya partai secara sistematis mempengaruhi pemikiran dan pola pikir normal masyarakat serta mengganggu perilaku mereka, sehingga menyebabkan ketidaksabaran dan mudah tersinggung.

Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis membantu saya memahami pengaruh budaya Partai yang merusak terhadap umat manusia secara lebih luas dan bahkan mereka tidak menyadarinya.

Dengan terbitnya Tujuan Terakhir dari Paham Komunis, saya belajar tentang dampak komunisme terhadap seluruh dunia. Mempelajari buku ini lebih jauh membuat saya sadar akan dampak buruknya terhadap kultivasi individu dan upaya kita untuk menyelamatkan orang. Komunisme adalah roh jahat yang terdiri dari kebencian dan makhluk jahat. Pada tingkat mikroskopis, ia menanamkan unsur kebencian yang beracun ke dalam tubuh kita untuk mengendalikan kita sesuka hati. Ketika pengaruhnya mulai menguasai, kita menjadi disorientasi, tidak rasional, dan ceroboh, serta dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Budaya partai menghalangi jalan kita untuk kembali dan kita tidak boleh menganggap kata-kata dan perilaku yang ditanamkan itu sebagai diri kita yang sebenarnya. Kita tidak boleh membiarkannya mengendalikan diri kita. Saya telah mengidentifikasi dan mengungkap manifestasi budaya Partai: mentalitas bersaing, iri hati, kelicikan, kemunafikan, ketidaksabaran, kemarahan, bahasa dan perilaku ekstrem, merendahkan, menjelek-jelekkan orang lain, dendam, menyalahkan orang lain, mengeluh, melindungi diri sendiri, bertele-tele, egoisme, dan penilaian jahat.

Sekarang saya dapat melihat kata-kata dan perbuatan saya yang dipengaruhi oleh budaya Partai dan juga teman-teman, kerabat, kolega, dan rekan praktisi. Saya secara aktif memberantas pengaruh-pengaruh ini dan mengoreksi diri saya sendiri, berkontribusi pada lingkungan yang lebih positif. Kesadaran baru ini telah membawa kebahagiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya merangkul semua orang di sekitar saya, termasuk rekan kerja yang berkonflik dengan saya. Terima kasih Guru, karena telah membimbing saya untuk mengungkap akar permasalahan dan membantu saya melenyapkan budaya Partai.

Di atas adalah pemahaman pribadi saya. Tolong tunjukkan apa pun yang tidak sejalan dengan Fa.