Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Philadelphia, AS: Aksi Unjuk Rasa di Pecinan Mengecam Penganiayaan dan Merayakan 430 Juta Warga Tiongkok yang Keluar dari PKT

15 Okt. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Philadelphia, Pennsylvania

(Minghui.org) Praktisi mengadakan rapat umum di Pecinan Philadelphia pada tanggal 6 Oktober 2024, untuk merayakan dan mendukung 430 juta orang Tiongkok yang telah mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya dan untuk mengecam kejahatan PKT dalam mengambil organ dari praktisi Falun Gong.

Pada rapat umum tersebut, praktisi berbicara tentang pentingnya keluar dari PKT, dan anggota organisasi Dokter Melawan Pengambilan Organ Paksa berbicara tentang kejahatan PKT terhadap kemanusiaan yang melibatkan pengambilan organ. Praktisi membagikan informasi tentang Falun Gong dan meminta orang-orang untuk menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.


Aksi unjuk rasa di Pecinan Philadelphia merayakan 430 juta warga Tiongkok yang telah keluar dari PKT dan mengecam kejahatan PKT dalam mengambil organ dari praktisi Falun Gong.

Perwakilan Negara Bagian Pennsylvania Mary Louise Isaacson mengeluarkan pujian resmi untuk rapat umum tersebut, dan Dr. Mark Thomas, Ketua Departemen Ilmu Politik di Universitas La Salle, berbicara di acara tersebut, menekankan pentingnya melepaskan diri dari pemerintahan otoriter.

Lebih dari 20 warga Tiongkok mengundurkan diri dari PKT dan organisasi afiliasinya pada rapat umum tersebut.

Perwakilan Negara Bagian: Gerakan Akar Rumput Terbesar dalam Sejarah Manusia


Perwakilan Negara Bagian Pennsylvania Mary Louise Isaacson memuji mereka yang telah mengundurkan diri dari PKT.

Perwakilan Negara Bagian Mary Louise Isaacson memuji mereka yang telah meninggalkan afiliasi mereka dengan PKT dan menyatakan kekagumannya atas upaya mereka untuk meraih kebebasan. Ia juga memberikan pujian.

Penghargaan tersebut mencatat bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Pennsylvania: “sangat bangga dan senang mengenal individu dan organisasi yang upayanya mengakui kebebasan di sini dan di seluruh dunia.” Dewan tersebut juga mengakui rapat umum tersebut sebagai peristiwa penting, yang merayakan “436 juta orang Tiongkok yang dengan berani meninggalkan afiliasi mereka dengan rezim paling brutal dan represif di dunia—Partai Komunis Tiongkok.”

Penghargaan tersebut menyoroti gerakan untuk mengundurkan diri dari PKT, dengan mencatat bahwa gerakan tersebut dimulai pada tahun 2004 dan merupakan “gerakan akar rumput terbesar dalam sejarah peradaban manusia.” Gerakan tersebut terinspirasi oleh buku Sembilan Komentar tentang Partai Komunis. Ia memuji gerakan tersebut karena membantu rakyat Tiongkok “untuk melepaskan diri dari mesin propaganda rezim di seluruh negara dan 75 tahun kampanye brutal dan represif yang merampas warisan spiritual dan hak asasi manusia dasar rakyat Tiongkok.”

Perwakilan Isaacson juga mengutuk kejahatan PKT dalam mengambil organ dari praktisi Falun Gong, dengan menyatakan bahwa "PKT menjalankan bisnis transplantasi organ yang menguntungkan, yang sumber utamanya adalah organ yang diambil hidup-hidup dari tahanan hati nurani di Tiongkok, sebagian besar praktisi Falun Gong." Ia mengakhiri dengan menegaskan kembali dukungan DPR Pennsylvania terhadap gerakan untuk mengundurkan diri dari PKT.

Ketua Universitas: Berjuang untuk Kebebasan dan Kebangkitan


Dr. Mark Thomas, Ketua Departemen Ilmu Politik di Universitas La Salle, menyampaikan pidato pada rapat umum tersebut.

Advokat hak asasi manusia Dr. Mark Thomas menyampaikan pidato yang berapi-api di rapat umum tersebut, memuji keberanian gerakan untuk mengundurkan diri dari PKT. Ia berkata, “Gerakan untuk mengundurkan diri dari PKT melanjutkan tradisi lama untuk melawan penindasan dan menentang keinginan segelintir orang yang memerintah mayoritas.” Dr. Thomas menekankan pentingnya menentang otoritarianisme: “Ketika mayoritas tetap diam atau acuh tak acuh, akan mudah bagi sekelompok kecil orang untuk mengendalikan mereka.” Ia memuji upaya gerakan untuk menantang PKT, dengan mencatat bahwa, “PKT memang menghadapi tekanan dari gerakan untuk mengundurkan diri darinya.”

Dalam wawancara dengan The Epoch Times, Dr. Thomas kembali memuji mereka yang berani keluar dari PKT. Ia berkata, “Sangat menggembirakan melihat begitu banyak orang telah keluar dari PKT.” Ia lebih lanjut mencatat bahwa dibutuhkan keberanian besar untuk melawan kediktatoran. “Tidak seorang pun ingin hidup di bawah rezim di mana seseorang mendikte bagaimana anda harus berpikir atau apa yang harus dipikirkan.”

Dr. Thomas juga menyatakan kekhawatirannya tentang infiltrasi ideologi komunis ke dalam masyarakat Barat dan memperingatkan, “Komunisme telah menyusup dengan sangat halus... Ketika pertahanan moral masyarakat melemah, komunisme menyusup masuk.” Ia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran, “Aksi unjuk rasa hari ini membantu meningkatkan kesadaran. Kita butuh lebih banyak pendengar.”

Terkait dengan pengambilan organ, Dr. Thomas menunjukkan kekejaman yang dilakukan oleh PKT, dan berkata, “Kerja paksa dan transplantasi organ ilegal oleh PKT menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan.” Ia menggarisbawahi perlunya meningkatkan kesadaran dan menyerukan lebih banyak orang untuk bergabung dalam gerakan meninggalkan PKT guna menghentikan pelanggaran martabat manusia yang tak tertolerir ini.

Dukungan Publik

Setelah mengetahui tentang penganiayaan PKT terhadap praktisi Falun Gong dan kejahatan mengerikan berupa pengambilan organ, banyak orang menyatakan dukungan mereka.


Liza Layne terkejut dengan kejahatan PKT yang mengambil organ dari praktisi Falun Gong.

Liza Layne, seorang manajer rekayasa perangkat lunak dari London, terkejut dengan informasi yang didengarnya di rapat umum tersebut. Ia berkata, "Saya tidak tahu ini akan terjadi." Ia sangat terkejut dengan kenyataan tentang pengambilan organ. "Sungguh tidak dapat dipercaya bahwa pada tahun 2024, orang-orang masih dibunuh untuk diambil organnya. Saya pikir hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi, tetapi jelas, hal itu masih terjadi." Liza berkata bahwa ia akan mempelajari lebih lanjut tentang masalah tersebut dan membagikan apa yang ia temukan saat ia kembali ke Inggris.


Thavanesi Gurayah, seorang dosen universitas dari Afrika Selatan, menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Thavanesi Gurayah, seorang dosen dari Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, menyuarakan kemarahannya saat mendengar tentang kekejaman PKT. “Saya tahu tentang pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok, tetapi mendengar tentang pengambilan organ sangat mengejutkan dan menjijikkan.” Setelah menandatangani petisi untuk menentang kejahatan PKT, ia menekankan pentingnya tekanan internasional: “Unjuk rasa ini sangat penting. Tekanan internasional sangat penting untuk menghentikan pelanggaran ini, dan acara seperti ini membantu membangun dukungan itu.”


Kate Belkina menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong.

Kate Belkina, seorang dokter kulit dari Philadelphia, juga terkejut dengan apa yang dipelajarinya di rapat umum tersebut. Ia berkata ketika mendengar tentang pengambilan organ, "Saya merinding. Saya tidak pernah menyangka hal seperti itu bisa terjadi di abad ke 21." Setelah menandatangani petisi, Kate berkata ia akan membagikan informasi tersebut kepada teman-teman dan rekan kerjanya.


Banyak orang menerima materi informasi yang dibagikan praktisi.


Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong.


Spanduk praktisi menyerukan untuk diakhirinya PKT dan penganiayaan