Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengapa Bahkan Sekarang Seorang Mantan Praktisi Meragukan Falun Dafa Sedang Dianiaya

15 Okt. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org)  Saya baru-baru ini mendengar bahwa seorang mantan pemain Shen Yun melakukan perjalanan ke Beijing. Dia melangkah ke sisi gelap dan telah berubah ketika dia kembali dan meragukan bahwa Falun Dafa benar-benar dianiaya. Dia bahkan diwawancarai oleh media arus utama Barat yang memfitnah Dafa dan Shen Yun.

Tindakannya mengingatkan saya pada apa yang saya lihat di kamp kerja paksa dan taktik canggih yang digunakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk mencoba mencuci otak para praktisi. Saya berharap dengan berbagi informasi tersebut, para praktisi di luar Tiongkok yang belum pernah menjadi sasaran pencucian otak dan penganiayaan oleh PKT dapat mengingat pentingnya untuk selalu mengikuti Fa, karena itulah cara membedakan antara kebohongan dan kebenaran. 

Sebelum saya dibawa ke kamp kerja paksa, saya mendengar bahwa banyak praktisi yang teguh dan gigih melepaskan keyakinan mereka setelah mengalami cuci otak. Saya tidak percaya bahwa ini benar-benar bisa terjadi sampai saya sendiri berakhir di kamp kerja paksa. 

Berdasarkan pengamatan saya, tidak ada yang dikatakan oleh para penjaga atau mantan praktisi yang dapat mengubah pikiran seorang praktisi kecuali jika ia secara aktif mendengarkan dan menerimanya. Suatu kali para penjaga menyuruh mantan praktisi (kolaborator) mencoba mencuci otak saya dan praktisi teguh lainnya. Seorang praktisi yang dapat melihat dimensi lain berbisik kepada saya, “Jangan dengarkan mereka. Ada roh jahat di belakang mereka. Seorang hantu perempuan sedang mengendalikan orang yang berbicara di podium saat ini. Jika anda mendengarkannya, anda menerima apa pun yang dimuntahkan oleh hantu itu.” Kami mulai melafalkan ajaran Guru dalam pikiran kami, yang menghentikan unsur-unsur jahat memasuki kami. Mereka yang memperhatikan dengan seksama apa yang dikatakan, karena rasa ingin tahu atau keinginan untuk menyenangkan, mereka dengan cepat “berubah.” 

Ketika dua mantan praktisi lainnya mencoba mencuci otak saya, saya melafalkan Fa dalam pikiran saya dan tidak memedulikan mereka. Salah satu dari mereka kemudian berhenti berbicara tentang pencucian otak dan berkata bahwa adalah salah baginya untuk mencoba “mengubah” saya. Seperti orang yang berbeda, dia mulai meratap dan tampak sangat sedih. Saya percaya bahwa dia melakukannya karena pikiran saya lurus dan murni, dan dengan belas kasih Guru, energi murni itu meluruskan pikirannya. Orang lain yang bersamanya tidak bereaksi seperti itu. Saya kemudian mengetahui bahwa dia adalah agen rahasia yang berpura-pura menjadi mantan praktisi. 

Selama saya berada di kamp kerja paksa, banyak praktisi, yang sudah “berubah” atau belum, menuliskan perkataan orang-orang biasa seperti Konfusius seolah-olah itu adalah tren mode. Saya tidak yakin apakah saya harus melakukan hal yang sama. Suatu malam dalam mimpi saya melihat karpet terbang mendarat di dalam kamp kerja paksa, dan banyak praktisi yang telah menyalin perkataan Konfusius menaikinya. Saat saya merenungkan apakah akan menaiki karpet bersama mereka, karpet itu terbang. Saya merasa bersalah karena telah melewatkannya ketika tiba-tiba karpet itu terbalik dan melemparkan para praktisi itu ke tanah. Saya terbangun dan menyadari bahwa mimpi itu mengingatkan saya untuk tidak berkultivasi metode lain. 

Mereka yang meninggalkan keyakinan mereka akan menulis apa yang disebut “artikel berbagi pengalaman.” Seorang asisten Dafa regional, yang saya pikir memahami Fa dengan baik, membaca artikel-artikel tersebut, dan berkata bahwa dia tidak takut untuk membacanya. Dia “berubah” tak lama kemudian.

Saya jadi paham bahwa perkataan mantan praktisi itu diberdayakan oleh roh jahat atau substansi asing. Jika anda tidak membiarkan mereka masuk ke dalam pikiran anda dengan mendengarkan atau membacanya, mereka tidak akan berpengaruh pada anda. Jika anda mengukur semuanya berdasarkan Fa, anda dapat mengatakan bahwa semua teori yang mereka gunakan untuk mencuci otak anda itu palsu dan dimaksudkan untuk menipu. 

Inti di balik teori yang digunakan untuk mencuci otak praktisi adalah roh jahat yang berusaha mencegah anda melakukan tiga hal, membuat anda berhenti berkultivasi, dan membuat anda gagal dalam misi menyelamatkan orang. Jika anda bertanya kepada mereka yang telah “berubah” apakah mereka masih melakukan tiga hal, anda akan menemukan bahwa mereka tidak melakukannya, dan mereka akan memberi anda berbagai alasan mengapa. Hanya ketika kita bertekad untuk mengikuti bimbingan Guru, kita tidak akan tersesat. 

Seorang praktisi memberi tahu saya bahwa ketika dia disiksa dan dicuci otaknya, dia mendengar suara yang mengatakan bahwa dia akan melakukan hal yang benar jika dia “berubah.” Dia menolak suara itu dan bersikeras, “Saya tidak akan mendengarkan!” Pikiran lurusnya menyelamatkannya dan memungkinkannya untuk terus berjalan di jalan Dewa. 

Saya ingin memberikan semangat kepada rekan praktisi dengan ajaran Guru dalam “Kesimpulan yang Ditetapkan,”  Petunjuk Penting untuk Gigih Maju 1:

“Para pengikut Dafa harus selalu ingat, di kemudian hari biar kapan pun, di mana pun, siapa pun dengan dalih apa pun membagi Dafa menjadi kelompok, faksi, aliran, sekte dan tindakan sejenisnya semua adalah mengacaukan Fa. Apa yang saya tidak ajarkan kepada kalian untuk dilakukan, kalian selamanya juga tidak boleh melakukannya, mentalitas pamer ditambah dengan perasaan puas diri paling mudah diperalat oleh keinginan iblis. Kalian di dalam Dafa menyadari sesuatu, juga hanyalah sekelumit prinsip Fa yang berada pada suatu tingkat tertentu dari seluruh prinsip Fa yang tiada batas, sekali-kali tidak boleh karena itu lalu memberi definisi terhadap Fa atau satu bagian tertentu dari Fa, bahkan sepatah kata. Jika diucapkan di depan publik, begitu ucapannya keluar dari mulut, langsung menjadi dosa, jika dosanya berat, besarnya ibarat gunung, ibarat langit, bagaimana dapat berkultivasi? Jika ada yang mengubah Dafa, membuat seperangkat yang lain, dosanya besar tanpa batas, ketika jiwanya sedang menebus karma jahat yang diperbuat, akan mengalami penderitaan tanpa akhir dalam pemusnahan total yang setingkat demi setingkat.”