(Minghui.org) Pada Minggu, 6 Oktober 2024, praktisi dari Denpasar dan sekitarnya mengadakan kegiatan bersama untuk memperkenalkan Falun Dafa di Lapangan Puputan Badung.
Lapangan Puputan Badung adalah salah satu taman yang terletak di pusat kota Denpasar. Praktisi menampilkan pertunjukan genderang pinggang di tengah taman, yang segera menarik perhatian banyak pengunjung yang tengah menikmati waktu mereka bersama keluarga dan teman-teman mereka. Sejumlah praktisi memperagakan perangkat latihan Falun Dafa, sementara beberapa lainnya memperkenalkan apa itu Falun Dafa dan situasi penganiayaan yang terjadi di Tiongkok kepada para pengunjung. Praktisi mengumpulkan petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong yang dilakukan oleh rezim Partai Komunis Tiongkok. Banyak pengunjung memberikan tandatangan mereka sebagai bentuk dukungan mereka bagi upaya-upaya damai praktisi dalam menghentikan penganiayaan yang telah berlangsung lebih dari 25 tahun.
Praktisi Falun Dafa menampilkan pertunjukan Genderang Pinggang di Lapangan Puputan Badung pada 6 Oktober 2024.
Praktisi dari Denpasar dan sekitarnya memperagakan perangkat latihan di Lapangan Puputan Badung.
Pertunjukan Genderang Pinggang menarik perhatian banyak pengunjung taman.
Wayan Gelgel, koordinator kegiatan ini, mengatakan: “Tujuan kami mengadakan acara ini adalah untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang Falun Dafa, sementara memperkenalkan nilai-nilai universal Sejati-Baik-Sabar, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan penganiayaan brutal yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok. Kami menyerukan kepada orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk bekerja sama menghentikan penganiayaan ini.”
Praktisi berbicara dengan para pengunjung taman tentang apa itu Falun Dafa dan fakta penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap warganya yang berlatih Falun Dafa di Tiongkok.
Mantan Guru SMA: “Prinsip Sejati, Baik, Sabar sangatlah penting.”
Sarjana, seorang mantan guru SMA, berkata, “Saya mengenal Falun Dafa sejak lama.” Seorang teman yang berlatih Dafa dan merasakan manfaat kesehatannya, pernah memberi tahunya tentang kebaikan Falun Dafa.
Dia menambahkan, “Saya pikir prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa sangatlah penting untuk diperkenalkan dan diteruskan secara luas kepada generasi muda sekarang, yang kebanyakan telah mengalami kemerosotan di aspek moralitas.” Dia berharap melalui penyebaran Falun Dafa kepada generasi muda, mereka akan mampu melakukan hal-hal baik atas kesadaran mereka sendiri.
Seorang pria, yang tinggal di Denpasar, menandatangani petisi yang menyerukan agar penganiayaan terhadap Falun Gong dihentikan. Dia terkejut mendengar fakta bahwa PKT mengambil organ tubuh dari praktisi Falun Gong yang masih hidup dan menjualnya demi keuntungan besar. Dia menyatakan dukungannya bagi upaya damai praktisi dan berharap “penganiayaan PKT terhadap Falun Gong dapat diakhiri sesegera mungkin."
Setelah memahami fakta, seorang pria menandatangani petisi yang menyerukan agar penganiayaan segera diakhiri.
Era menyatakan minatnya untuk mempelajari Falun Dafa setelah melihat latihan lembut yang diperagakan oleh para praktisi. Dia berkata: "Saya akan meluangkan waktu untuk latihan bersama." Setelah mengetahui tentang penganiayaan brutal di Tiongkok, dia menandatangani petisi tanpa ragu-ragu. Dia berkata: "Saya berharap praktisi [di Tiongkok] dapat memperoleh hak asasi paling dasar mereka sebagai manusia."