Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Athena, Yunani: Pawai dan Rapat Umum Mengecam Penganiayaan Rezim Komunis Tiongkok terhadap Falun Dafa

23 Okt. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Yunani

(Minghui.org) Tian Guo Marching Band Eropa dan praktisi Falun Dafa dari lebih dari 12 negara mengadakan pawai dan rapat umum di Athena, ibu kota Yunani, pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2024. Mereka memperkenalkan Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) kepada penduduk dan wisatawan dan menyerukan kepada semua sektor masyarakat untuk memperhatikan dan membantu menghentikan penganiayaan selama 25 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap latihan tersebut.

Pawai diadakan di Athena pada tanggal 4 dan 5 Oktober untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan oleh PKT terhadap Falun Dafa.

Pawai di Lapangan Monastiraki menarik perhatian warga.

Pawai di Athena secara damai memprotes penganiayaan oleh PKT

Aksi unjuk rasa di Lapangan Syntagma

Pada tanggal 4 dan 5 Oktober, dimulai pukul 11:30 pagi dan pukul 5 sore setiap harinya, Tian Guo Marching Band Eropa memimpin prosesi, diikuti oleh tarian naga emas, tim panji, dan tim genderang pinggang. Setiap pawai dimulai di Lapangan Kotzia, menyusuri Jalan Stadiou menuju Lapangan Syntagma, kemudian menyusuri Jalan Ermou menuju Lapangan Monastiraki, dan akhirnya melewati Agora kuno Athena menuju Stasiun Thissio.

Praktisi dari banyak negara berpartisipasi.

“Falun Dafa baik” dalam bahasa Yunani.

Orang-orang menonton pawai dan mengambil foto.

Tim genderang pinggang tampil dalam pawai.

Spanduk berisi informasi tentang pengambilan organ secara paksa oleh PKT

Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan penghentian penganiayaan oleh PKT.

Pawai tersebut melewati tempat-tempat wisata dan jalan-jalan komersial terkenal yang dipenuhi penduduk dan wisatawan. Banyak orang mengambil foto, bertepuk tangan, melambaikan tangan, bersorak, atau mengacungkan jempol. Ketika pawai berhenti sebentar di Lapangan Syntagma dan Lapangan Monastiraki, seorang perwakilan praktisi memperkenalkan Falun Gong kepada para penonton dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT.

DAFOH: Pengambilan Organ Secara Paksa Merupakan Genosida Terburuk di Abad 21

Effie Gana, Perwakilan DAFOH, berbicara selama rapat umum dan mengutuk pengambilan organ paksa oleh PKT.

Effie Gana, perwakilan Yunani dari Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), pertama kali mengutip sebuah artikel dari Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pencegahan dan Penghukuman terhadap Kejahatan Genosida (1948):

“Genosida. Setiap tindakan berikut yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama, seperti: a) Membunuh anggota kelompok; b) Menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang serius terhadap anggota kelompok; c) Secara sengaja menimbulkan kondisi kehidupan pada kelompok yang dimaksudkan untuk mengakibatkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian; d) Memaksakan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dalam kelompok; e) Memindahkan secara paksa anak-anak suatu kelompok ke kelompok lain.”

“Namun,” lanjutnya, “lebih dari 70 tahun setelah penerapan konvensi ini, kejahatan genosida berupa pengambilan organ secara paksa dari tahanan hati nurani yang masih hidup masih terjadi di Tiongkok di bawah dukungan dari Partai Komunis Tiongkok, dan hal ini terjadi di seluruh negeri.

“Korban utamanya adalah praktisi Falun Gong.” Ia mengatakan bahwa DAFOH dan Koalisi Internasional untuk Mengakhiri Penyalahgunaan Transplantasi di Tiongkok (ETAC) menyusun petisi, “Hentikan Pengambilan Organ Secara Paksa dari Tahanan Hati Nurani di Republik Rakyat Tiongkok,” untuk mendukung praktisi Falun Gong dan korban seperti orang Kristen, Uighur, dan Tibet. Ia meminta orang-orang untuk menandatangani petisi guna mendesak G7+7 [ Catatan Editor: G7+negara-negara Uni Eropa+Argentina, Australia, India, Israel, Meksiko, Korea Selatan, dan Taiwan] untuk mengakui bahwa pengambilan organ secara paksa oleh PKT adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan ancaman terhadap etika medis di seluruh dunia.

Polisi Yunani Terkesan dengan Aksi Protes Damai

Orang-orang berbicara dengan praktisi untuk mempelajari tentang Falun Dafa.

Ini adalah ketiga kalinya praktisi Falun Dafa di Eropa menggelar pawai berskala besar di Athena. Kepolisian Yunani sangat menyadari bahwa kelompok ini bersifat damai, jadi mereka hanya mengirim petugas polisi biasa untuk memimpin pawai dan mengatur lalu lintas di depan dan belakang mereka.

Ketika praktisi mengadakan acara pada tanggal 5 Oktober, ada kelompok radikal yang berpawai hari itu. Di bawah pengawasan puluhan polisi antihuru-hara bersenjata lengkap yang memegang perisai, kelompok itu berada di Lapangan Syntagma sambil meneriakkan slogan-slogan yang menghasut, dan para penonton bergegas meninggalkan area tersebut. Hal ini sangat kontras dengan kelompok Falun Dafa yang tenang dan damai di sisi lain lapangan.

Setelah pawai Falun Dafa terakhir, seorang polisi memberi tahu praktisi, “Kami sangat bersedia mengawal pawai anda. Budaya [tradisional] Tiongkok menekankan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Selama pawai, anda semua berdiri berjajar dan tidak menimbulkan masalah bagi kami atau lalu lintas.” Ia tersenyum dan melanjutkan, “Saya sangat menyukai pawai seperti ini. Saya harap anda datang lagi tahun depan.”

Sejati-Baik-Sabar Berarti Bagi Semua Orang

Marvin gembira menyaksikan pawai para praktisi.

"Saya pikir sangat penting untuk memiliki nilai-nilai ini. Saya pikir mungkin itulah inti dari semua kehidupan," kata Marvin setelah mengetahui bahwa prinsip-prinsip panduan Falun Gong adalah Sejati, Baik, Sabar.

Marvin menyaksikan pawai di Lapangan Monastiraki. Ketika mendengar bahwa praktisi dianiaya oleh PKT di Tiongkok, ia menandatangani petisi untuk mengakhirinya. Ia mengatakan bahwa ia menandatangani petisi untuk Menghentikan Pengambilan Organ Secara Paksa dari Tahanan Hati Nurani di Tiongkok, “Karena saya benar-benar ingin mendukung komunitas semacam ini yang melakukan hal-hal baik untuk pikiran dan tubuh anda.”

Mengenai pengambilan organ paksa oleh PKT, dia berkata, "Ini mengerikan, karena saya tidak mengerti mengapa orang tidak bisa hidup sesuai keinginan mereka. Jika mereka tidak menyakiti siapa pun dan orang lain tidak menderita karena apa yang mereka lakukan, saya pikir adalah hal yang cukup baik untuk memiliki orang-orang seperti ini [praktisi Falun Gong]."

Ia berpesan kepada para praktisi, “Jangan putus asa. Tetaplah setia. Berjuanglah demi belas kasih anda.”

Pawai Praktisi Disambut Hangat

Julia (tengah) dan Babak (kanan) memegang spanduk.

Julia dan Babak dari Amerika Serikat sedang mengunjungi saudara-saudara mereka di Yunani. Ketika mereka mendengar bahwa saudara perempuan mereka Nina dan saudara iparnya Alex akan pergi ke Athena untuk berpawai bersama Tian Guo Marching Band, mereka memutuskan untuk bergabung.

Saat Julia dan Babak membentangkan spanduk selama empat pawai, mereka melewati pusat kota yang ramai dan jalan-jalan penuh dengan pejalan kaki. Mereka terkesan dengan betapa antusias dan penuh perhatiannya orang-orang.

Julia berkata, “Anda dapat melihat orang-orang di mana-mana mengambil brosur dan membacanya dengan saksama. Beberapa orang yang tidak mengerti bahasa yang tertera pada brosur, meminta brosur dalam bahasa mereka sendiri kepada praktisi.”

“Acaranya hebat,” kata Babak. “Pawai berskala besar seperti itu langsung membuat orang-orang fokus pada isu Falun Gong dan meninggalkan kesan yang mendalam.” Ia mengatakan bahwa ia berbicara dengan banyak orang yang bertanya tentang Falun Dafa.

Penghargaan bagi Praktisi

Rosa (tengah) dan suami serta putrinya dari Spanyol

Rosa dan keluarganya dari Spanyol sedang berlibur di Yunani. Mereka menyaksikan pertunjukan dan mendengarkan pidato selama rapat umum di Lapangan Syntagma dan menerima bunga teratai origami kecil yang diberikan oleh seorang praktisi. Rosa mengatakan bahwa kegiatan para praktisi sangat spektakuler.

"Sangat indah dan menyenangkan," kata Rosa. "Anda perlu memberi tahu orang lain, demi stabilitas situasi dunia. Sangat penting untuk memberi tahu setiap negara dan setiap orang tentang apa yang terjadi di Tiongkok. Meskipun situasi di Tiongkok seperti ini, para praktisi masih ingin membawa berkah bagi kita, dan saya sangat berterima kasih."

Berbicara tentang prinsip Sejati, Baik, dan Sabar dari Falun Gong, Rosa berkata, “Saya rasa nilai-nilai ini penting untuk dimiliki di dunia saat ini. Didorong oleh teknologi, laju kehidupan setiap orang menjadi cepat. Penting bagi seseorang untuk melakukan sesuatu guna mengingatkan orang-orang bahwa dunia membutuhkan masyarakat yang damai.”

Anthony, seorang guru pensiunan yang tinggal di Athena utara, menyaksikan pawai di Lapangan Monastiraki dan menari mengikuti alunan genderang pinggang. Ia berseru, “Hebat! Luar biasa!”

Ketika mengetahui bahwa sebagian besar praktisi yang berpartisipasi dalam acara tersebut berasal dari negara-negara Eropa lainnya, Anthony bertanya kepada seorang praktisi, "Siapa yang membayar Anda?" Praktisi tersebut mengatakan kepadanya bahwa mereka semua adalah sukarelawan dan tidak dibayar. Ia menjelaskan bahwa praktisi mengadakan kegiatan ini di banyak negara Eropa setiap tahun agar setiap orang dapat mendengar tentang Falun Gong dan membantu mengakhiri penganiayaan PKT. Anthony tersentuh oleh dedikasi tanpa pamrih para praktisi dan berharap acara mereka akan berjalan dengan baik dan sukses.

Masyarakat Mengecam Penganiayaan

Kathrine mengatakan dia menyukai penampilan band tersebut.

Kathrine menyaksikan pawai Falun Gong di Lapangan Syntagma. Seorang praktisi menjelaskan prinsip-prinsip Falun Gong dan penganiayaan PKT di Tiongkok. “Saya pikir ini [Sejati, Baik, dan Sabar] adalah dasar kemanusiaan,” kata Kathrine. “Jika kita ingin menikmati hidup, kita harus melakukan ini. Ini dasar dan setiap orang harus memiliki [nilai-nilai].

“Penganiayaan terhadap Falun Gong sungguh kejam. Saya tidak percaya ada orang yang menganiaya orang lain hanya karena alasan [keyakinan]. Ini adalah kejahatan nyata. Saya tidak bisa membayangkan hal yang lebih jahat dari ini.”

Moran dari Israel mengatakan kepada seorang praktisi, “Saya tidak mengerti mengapa pemerintah Komunis Tiongkok ingin menangkap mereka [praktisi Falun Gong]. Mereka hanya bermeditasi dan melakukan hal-hal baik untuk orang lain. Ini tidak masuk akal, aneh, dan kejam. Tidak dapat dipercaya dan tidak manusiawi. Sebenarnya, ini adalah genosida.”

Moran mengatakan dia setuju dengan nilai-nilai Sejati, Baik, dan Sabar. Dia berkata, “Ini adalah nilai-nilai terpenting di dunia.” Setelah melihat pengenalan Falun Gong dan latihan pada spanduk, dia berkata, “Latihan ini indah. Kelihatannya tenang. Kelihatannya bagus. Kelihatannya seperti hal yang benar untuk dilakukan.”

Dua gadis, keduanya bernama Maria, berbicara dengan seorang praktisi dan mengetahui bahwa praktisi adalah orang baik yang mempraktikkan Sejati, Baik, dan Sabar. Namun, mereka dianiaya dengan kejam oleh PKT di Tiongkok.

Salah satu Maria berkata, “Sangat menyedihkan bahwa orang-orang tidak dapat mengekspresikan diri dan bebas di negara mereka sendiri dan mereka dibunuh karena keyakinan mereka dan karena cara mereka menjalani hidup.”

Maria yang lain berkata, “Itu pelanggaran hak asasi mereka untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan. Sungguh menyenangkan melihat mereka berusaha mengubahnya untuk diri mereka sendiri dan menjadi lebih baik.”