(Minghui.org) Lima belas praktisi berbicara tentang perjalanan kultivasi mereka di Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Philadelphia Raya 2024, yang diadakan di Hotel Doubletree di Philadelphia pada 19 Oktober 2024. Praktisi dari Pennsylvania, Delaware, dan New Jersey, membahas bagaimana mereka menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam interaksi keluarga, di tempat kerja, dan saat berpartisipasi dalam proyek Dafa.
Beberapa praktisi yang menghadiri konferensi mengatakan mereka belajar banyak dari acara tersebut dan terinspirasi untuk melakukan yang lebih baik di jalur kultivasi yang tersisa.
Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Philadelphia Raya 2024 diadakan di Hotel Doubletree di Philadelphia pada 19 Oktober 2024.
Lima belas praktisi berbagi kisah kultivasi mereka.
Membantu Menyelamatkan Orang Melalui Pertunjukan Musik
Wang bercerita tentang pengalaman kultivasinya, terutama yang berkaitan dengan mengatasi tantangan di bidang seni. Sebagai seniman berbakat sejak kecil, ia berharap dapat memanfaatkan keterampilannya sebaik-baiknya. Ia selalu mempersiapkan diri dengan baik untuk acara-acara setempat dengan harapan dapat menyebarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa kepada lebih banyak orang.
Ia mendaftar untuk Kompetisi Vokal Internasional Televisi NTD tahun ini dengan harapan dapat berbagi budaya tradisional Tiongkok sambil meningkatkan keterampilannya sendiri. Meskipun ia tidak tampil dengan baik karena beberapa perubahan program, ia tetap tenang dan menerima hasilnya.
Wang mengatakan setiap praktisi yang terlibat dalam kompetisi bekerja keras dan dia sangat berterima kasih kepada mereka. Segalanya mungkin tidak berjalan sesuai harapan, tetapi para praktisi tidak mementingkan diri sendiri dan semuanya ingin menyelamatkan orang. Dia merasa sangat beruntung dapat bekerja sama dengan para praktisi ini dan memutuskan untuk melakukan kegiatan Dafa yang lebih baik di masa mendatang—dia akan mencurahkan hatinya dalam segala hal yang dia lakukan dan membantu menyelamatkan orang.
Seorang Praktisi Baru
Anu bekerja di perusahaan Fortune 100 dan mulai berlatih Falun Dafa sekitar 8 bulan yang lalu. Ia mengatakan bahwa latihan tersebut membawa banyak perubahan positif bagi keluarga, kehidupan, dan pekerjaannya.
Setelah mendengar tentang Falun Dafa dari suaminya, Anu sebelumnya mencoba berlatih selama 6 bulan, tetapi berhenti karena pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Meskipun tidak berlatih, ia mencoba mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Setelah menonton film Once We Were Divine bersama keluarganya, ia memutuskan untuk kembali berlatih, termasuk mempelajari ajaran Dafa dan melakukan latihan setiap hari.
Kehidupan keluarganya kini lebih harmonis. Ia dan suaminya berbagi tanggung jawab dan menghindari konflik. Pola pikirnya yang damai juga membantunya menangani masalah rumit di tempat kerja. Dengan mencari ke dalam, ia mampu mengenali keterikatan dan tetap tenang.
Anu berbicara tentang bagaimana dia memperkenalkan Falun Dafa kepada rekan kerja, dan berkata dia menggunakan setiap kesempatan untuk memberi tahu orang-orang tentang Dafa.
Menghilangkan Kesedihan dan Kebencian
Shi berbagi pengalamannya dalam menyingkirkan kesedihan, sifat iri hati, dan kebencian. Setelah ibunya meninggal pada tahun 2023, dia merasa dikelilingi oleh kesedihan, keputusasaan, dan kemarahan. Saat membaca ajaran Falun Dafa, dia menyadari bahwa tujuan hidup adalah kembali ke asal, bukan mengejar kesenangan duniawi. Dia menyadari bahwa jalan ibunya didasarkan pada karmanya sendiri, tetapi sebagai seorang praktisi, Shi perlu melepaskan sentimentalitas agar dapat fokus pada kultivasi dan membantu menyelamatkan orang.
Akibat konflik dengan rekan kerja yang berkepribadian kuat, Shi memiliki sifat iri hati, benci, dan mentalitas bersaing. Ketika merenungkan situasi tersebut, ia memahami pentingnya belas kasih dan kesabaran sejati. Dari pada menghitung kehilangan dan perolehan diri sendiri, ia melepaskan perasaan negatifnya dan berinteraksi dengan orang lain dengan pikiran terbuka sambil memperbaiki dirinya sendiri.
Melalui pengalaman ini, Shi memperoleh pemahaman mendalam bahwa kultivasi adalah proses melepaskan konsep manusia dan dia memutuskan untuk berbuat lebih baik dan menghargai kesempatan kultivasinya di masa depan.
Dari Ketidakpedulian Menjadi Belas Kasih
Marina dari Rusia mengatakan bahwa melenyapkan keterikatan tidak sama dengan ketidakpedulian. Bersikap tenang di permukaan tidak berarti seseorang bersikap baik. Ketika mendiskusikan pengalaman kultivasinya dengan praktisi lain, ia menyadari bahwa ia belum bersikap penuh belas kasih seperti yang diminta Guru. Misalnya, ia tidak bersikap baik ketika orang lain menghadapi kesulitan.
Setelah beberapa kali mencoba dan membantu praktisi lain, Marina menyadari pentingnya kebaikan, dan menyadari bahwa hanya dengan begitulah ia dapat mencapai belas kasih. Guru membantunya dan ia mengalami saat-saat hening yang singkat ketika berpartisipasi dalam kegiatan Dafa, dan ia memiliki belas kasih untuk semua orang. Dari sini ia memahami bahwa hanya dengan melepaskan ketidakpedulian, keterikatan, dan keinginan untuk mengendalikan orang lain ia dapat memiliki belas kasih.
Misalnya, ia menghadapi beberapa situasi di mana ia ingin mengendalikan orang lain dan ia sensitif terhadap kritikan. Dengan berulang kali memancarkan pikiran lurus dan mencari ke dalam, ia menyadari bahwa hal ini terkait dengan egonya. Dengan melihat semua ini sebagai kesempatan baginya untuk berkembang, ia menyadari bahwa kultivasi adalah proses melepaskan keegoisan dan keterikatan sambil meningkatkan belas kasih.
Menghadapi Kritik
Cui membahas bagaimana kritik dan hal-hal remeh membantunya mengenali dan menyingkirkan keterikatannya.
Beberapa praktisi mengkritik pengaturan hotel yang ia buat untuk artis dan staf produksi Shen Yun. Meskipun ia merasa dipersalahkan pada awalnya, ia merenungkannya dan menyadari bahwa ia belum melakukan yang terbaik. Ia memahami bahwa dikritik adalah kesempatan untuk meningkat dan ia tidak boleh menghindarinya. Ia belajar bagaimana menangani umpan balik negatif dan menyingkirkan keterikatan.
Cui sering membantu praktisi lain dalam mengatasi masalah komputer. Karena sifat egois dan tidak sabar, ia sering merasa waktunya terbuang sia-sia. Ia menyadari bahwa ia memiliki pikiran-pikiran ini karena ia tidak memiliki belas kasih sejati, dan ia memutuskan untuk melakukan yang lebih baik.
Ia berkata ketika mempersiapkan diri untuk acara-acara Dafa, ia sering menemukan kelalaian kecil yang dapat menimbulkan masalah, jadi ia belajar untuk memperhatikan detail-detail kecil maupun besar. Ia juga memperbaiki sikapnya untuk lebih bertanggung jawab.
Mengatasi Rasa Takut dan Kesal
Praktisi Barat Yvette berkata bahwa untuk waktu yang lama dia tidak pernah merasa cukup baik. Karena dia menganggap orang lain lebih baik darinya, dia tidak perlu berbuat banyak untuk memberi tahu orang lain tentang Dafa.
Ia memahami bahwa rasa takut adalah substansi dan mencegahnya untuk menjadi lebih baik. Tinggal di Amerika Serikat, ia memiliki banyak kesempatan untuk memenuhi tanggung jawabnya (dalam melakukan tiga hal) tetapi ia melakukannya dengan buruk.
Saat mengurus orang tuanya, Yvette juga menjadi kesal terhadap ayahnya. Meskipun dia banyak membantu ayahnya, perasaan negatifnya tumbuh seiring waktu. Ketika kakak perempuannya, yang bukan seorang praktisi, mengingatkannya untuk bersikap baik, Yvette menyadari masalahnya dan memahami bahwa semua tantangan ini diatur agar dia bisa menjadi lebih baik.
Mengatasi Karma Penyakit
Guo memiliki kesehatan yang buruk sejak kecil. Setelah berlatih Falun Dafa, ia sembuh dari berbagai penyakit. Ia kemudian mengalami karma penyakit dengan gejala yang mirip dengan penyakit paru-paru dan ginekologis yang dialami beberapa anggota keluarganya. Namun, ia tahu bahwa ini adalah ujian dan ia harus tetap bertekad dan mengultivasi dirinya sendiri.
Dia sangat ketakutan saat mengalami pendarahan hebat. Berkat dorongan dari praktisi lain, Guo berhasil mengatasi rasa takutnya dan memutuskan untuk percaya sepenuhnya kepada Guru. Gejalanya pun lenyap dengan cepat dan fibroid rahim pun lenyap secara alami. Hal ini semakin menegaskan kepadanya pentingnya memiliki keyakinan kepada Guru.
Meskipun putrinya menderita cerebral palsy saat masih kecil, gejalanya lenyap dengan bantuan dari praktisi lain dan pikiran lurus Guo. Ia memahami bahwa ia merasa takut ketika keluarganya menentang Dafa, dan ia merasa ini mungkin menjadi alasan putrinya mengalami karma penyakit. Putrinya tumbuh dengan baik dan kemudian bergabung dengan Shen Yun sebagai penari.
Semua pengalaman ini mengajarkan Guo untuk percaya kepada Guru dan Dafa, menjaga pikiran lurus, dan melepaskan konsep manusiawi.
Mengatasi Hambatan Kultivasi
Jessica berkata bahwa ia mulai berlatih Dafa pada tahun 2001 dengan harapan dapat menyembuhkan penyakit. Pada awalnya, ia sempat mengalami periode singkat tanpa penyakit. Namun setelah mengalami keguguran, ia berhenti berlatih selama dua tahun. Meskipun kondisinya membaik setelah ia kembali berlatih, ia masih memiliki karma penyakit dan tidak dapat hamil, yang membuatnya menderita kepahitan.
Dalam suatu acara Dafa, Jessica menyadari bahwa hambatan kultivasinya disebabkan oleh masalahnya sendiri. Ia mengembangkan perasaan negatif sejak kecil ketika orang tuanya bercerai, dan rendah diri serta pola pikir negatif ini berlanjut setelah ia mulai berkultivasi—ia merasa tidak layak mendapatkan belas kasih Guru.
Ia menyadari semua ini adalah pengaturan yang dibuat oleh kekuatan lama. Ia percaya bahwa, dengan sepenuhnya mempercayai Guru dan melepaskan rendah diri serta rasa kesal, ia dapat menggunakan keterampilannya dengan lebih baik untuk membantu menyelamatkan orang.
Jessica mengatakan bahwa dia merasa beruntung menjadi seorang praktisi Falun Dafa dan sangat berterima kasih kepada Guru. Dia akan berkultivasi dengan teguh.
Meningkatkan Karakter Seseorang
Huang berbicara tentang bagaimana ia menyadari bahwa ia tidak boleh terikat pada keberpihakan dan ramalan. Selama pemilihan presiden AS tahun 2020, ia terikat pada hasilnya dan merasa bingung ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang diharapkannya. Ia kemudian memahami bahwa seorang praktisi harus melampaui keberpihakan dan membantu menyelamatkan semua orang.
Dia juga mendengarkan beberapa ramalan yang membuatnya terikat dengan waktu dan pesimis. Melalui terus-menerus mempelajari ajaran Dafa, dia menyadari bahwa ramalan tersebut ditujukan untuk orang biasa, sementara praktisi harus mengikuti ajaran Dafa.
Huang bercerita tentang pengalamannya saat bekerja di media. Karena ia terikat dengan prestasinya, ia melakukan kesalahan saat wawancara dan saat menulis laporan. Setelah dikritik, ia merenungkan mengapa hal ini terjadi. Sekarang ia tahu sebagai seorang praktisi, hal terpenting adalah menyingkirkan keegoisan, meningkatkan Xinxing, dan memenuhi misi kita untuk menyelamatkan orang.
Tetap Teguh
Zimma dari Ukraina mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Dulu, ia menderita multiple sclerosis dan sakit kepala kronis. Semua itu telah lenyap sejak saat itu.
Sebelumnya, ia mempelajari agama Yahudi dan Kristen, tetapi keduanya membingungkannya. Setelah menemukan Falun Dafa, ia bertekad untuk berlatih. Ia mengalami gangguan dari buku-buku lain yang dibacanya, tetapi ia mampu mengatasinya.
Zimma dulunya suka mengkritik atau menghukum dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa hal itu salah dan ia harus mengikuti ajaran Falun Dafa. Ia memutuskan untuk bekerja sama dengan praktisi lain dengan lebih baik dan tetap teguh di jalur kultivasi.