Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Perubahan Hidup setelah Mempelajari Falun Dafa di Penjara

4 Okt. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Sichuan, Tiongkok

(Minghui.org) Bertahun-tahun yang lalu saya dijatuhi hukuman seumur hidup karena mengedarkan narkoba. Saat itu Partai Komunis Tiongkok baru saja memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa, dan saya bertemu banyak praktisi Dafa di penjara. Mereka memperlakukan saya dengan baik, dan mengajari saya latihan. Setelah itu saya tahu bagaimana menjadi orang baik dan menjadi sehat.

Suami saya dan saya adalah petani dan kami memiliki tiga orang anak. Bertahun-tahun yang lalu kami mengalami kesulitan keuangan yang besar, dan seseorang mengatakan kepada kami bahwa kami dapat menghasilkan uang dengan cepat dengan menjual narkoba. Saya terlalu miskin untuk berpikir jernih dan mulai menjualnya. Polisi menangkap saya, dan saya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, suami saya 15 tahun, dan putra remaja saya 12 tahun. Dengan kami bertiga di penjara, dua putra kami yang lain, yang satu berusia 14 tahun dan yang lainnya 11 tahun, ditinggal sendirian. Saat itu, saya merasa sangat bersalah atas apa yang telah saya lakukan sehingga saya merasa lebih baik mati saja.

Saat itu tahun 1999 ketika saya dijebloskan ke penjara, dan ada banyak praktisi Falun Dafa di sana karena penganiayaan baru saja dimulai. Banyak dari mereka disiksa dan dipukuli dengan kejam oleh para penjaga. Mereka tetap teguh dan tidak seorang pun melepaskan keyakinannya. Salah satu dari mereka—yang masih mahasiswa—meninggal akibat penyiksaan.

Para praktisi tersebut mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Ketika mereka mendengar cerita saya, mereka menghibur saya dan mengajari saya cara melakukan hal yang benar. Salah satu dari mereka memberi saya seratus yuan agar saya bisa hidup lebih nyaman di penjara. Saya berharap saya mengenal kelompok orang ini lebih awal, maka saya tidak akan pernah terlibat dalam narkoba dan meninggalkan keluarga saya dalam kesengsaraan seperti itu. Saya juga memperlakukan para praktisi tersebut seperti keluarga dan membantu mereka semampu saya. Saya tidak takut akan penganiayaan, karena tahu bahwa saya akan mati di penjara juga.

Para praktisi membantu saya menghafal semua 72 puisi dalam Hong Yin dan artikel lain karya Guru Li. Saya melafalkannya setiap hari. Ajaran Falun Dafa membawa cahaya bagi hidup saya dan menyelamatkan jiwa saya yang sekarat. Seorang praktisi memberi saya salinan Zhuan Falun yang ditulis tangan, buku utama ajaran Dafa. Dengan bantuannya dan berkat Guru, saya perlahan-lahan belajar membaca dan akhirnya mampu membaca buku itu sendiri—saya membacanya setiap hari. Mereka juga mengajari saya cara melakukan latihan. Hasilnya, kesehatan fisik saya sangat baik. Saya mandi air dingin sepanjang tahun dan membiarkan orang lain menggunakan air panas yang terbatas. Seorang penjaga mengetahui bahwa saya telah belajar Falun Dafa. Ia mengira bahwa saya berlatih Falun Dafa untuk meningkatkan kesehatan saya dan berkata kepada saya, “Berhentilah berlatih. Jika anda sakit karena tidak berlatih Falun Dafa, saya akan membayar tagihan medis anda.” Saya menolak. Ia mengikat pergelangan tangan saya dan memasukkan kain pel ke dalam mulut saya. Saya melafalkan kata-kata Guru dalam hati:

“Dafa tidak meninggalkan tubuh,
Hati mengandung Zhen Shan Ren,
Arhat besar di dunia,
Dewa dan hantu paling takut.” (“Keagungan De”, Hong Yin I)

Saya tidak merasakan sakit saat sipir menyiksa saya dan tahu bahwa Guru menanggung penderitaan saya.

Di lain waktu, wajah saya bengkak dan seluruh tubuh saya gatal-gatal. Saya menolak pengobatan, karena tahu bahwa Guru sedang memurnikan tubuh saya. Gejala-gejala itu hilang dalam beberapa hari.

Atas berkah Guru dan Falun Dafa, suami saya dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis terlebih dahulu. Putra saya dibebaskan pada tahun 2009, dan saya pada tahun 2016. Saat itu, diri saya yang egois dan suka mencari keuntungan telah meninggal, dan saya terlahir kembali.

Salah seorang kerabat saya, setelah melihat perubahan saya, memiliki pandangan yang sangat positif terhadap Falun Dafa. Ia memberi tahu kakak perempuannya, yang menderita kanker rahim, bahwa saya berlatih Falun Dafa dan, sebagai hasilnya, ia menjadi lebih tenang, sangat sehat, dan penuh energi. Saya meminta putra saya untuk mengirimkan buku Zhuan Falun kepada kakak perempuan dari kerabat tersebut, dan ia mulai berlatih Falun Dafa dan melakukan latihan. Kankernya pun sembuh.

Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Falun Dafa. Saya akan melakukan tiga hal seperti yang Guru minta kita lakukan dan menyelamatkan lebih banyak orang.