Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Beberapa Pemikiran setelah Belajar Fa Bersama

7 Okt. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Taiwan

( Minghui.org) Ada sesi belajar Fa dan berbagi pengalaman bulanan di daerah tempat tinggal saya. Setelah berpartisipasi dalam acara bulan ini, saya memiliki beberapa pemikiran dan pengalaman yang ingin saya bagikan.

Selama ini, hanya sedikit praktisi yang berbicara di kelompok belajar Fa setempat. Dulu, saya sering merasa kesal dan bertanya-tanya mengapa mereka tidak mau bertukar pikiran. Kali ini, saya merasa tidak terlalu tergerak ketika hal yang sama terjadi. Begitu pikiran negatif muncul, saya langsung menyingkirkannya dan tetap tenang serta damai.

Hari itu, sebelum sesi belajar berakhir, seseorang dari kantor pengelola gedung mengatakan bahwa kami membaca terlalu keras dan mengganggu penghuni lain. Saya segera mencari ke dalam diri untuk melihat apakah ada yang tidak sesuai dengan Fa.

Ketika saya berbagi pengalaman setelah belajar Fa, seorang rekan praktisi menunjukkan bahwa saya sombong. Saya sangat tenang dan tidak menjawab. Pada saat yang sama, saya mencari ke dalam untuk melihat apakah saya benar-benar bertindak seperti yang dia katakan. Meskipun saya tidak bermaksud pamer, mengapa orang lain berpikir saya melakukannya? Saya berkata pada diri sendiri bahwa mungkin ada beberapa pikiran yang tidak saya sadari dan saya mengingatkan diri sendiri untuk lebih memperhatikan ucapan dan tindakan saya kedepannya.

Dalam konflik apa pun, kita harus menggunakan Dafa sebagai standar dan pertama-tama mencari ke dalam.

Baru-baru ini, dengan menyalin artikel baru Guru “Tersadar Kaget,” cara berpikir saya menjadi jauh lebih baik, dan saya merasa seperti terlahir kembali.

Guru berkata,

“Belas kasih penampakan konkritnya pada masyarakat manusia umum adalah niat baik dan cinta kasih, ini juga kondisi jiwa yang terefleksi keluar dari sanubari pengikut Dafa.” (“ Tersadar Kaget”)

Pemahaman saya tentang belas kasih adalah, apakah mereka adalah rekan praktisi atau orang biasa, semua kehidupan adalah sama, jadi kita harus memiliki hati yang murni dan tanpa pamrih, penuh perhatian, dan berusaha memahami situasi.

Selama beberapa tahun terakhir, saya telah mendengarkan Radio Minghui. Pengalaman rekan-rekan praktisi telah memperkuat pikiran lurus saya dan meningkatkan keyakinan saya dalam berkultivasi. Saya berterima kasih atas dedikasi tanpa pamrih mereka.

Sebelas tahun dalam kultivasi, saya menyadari bahwa saya masih memiliki keinginan manusia seperti “mentalitas pamer”, “sifat iri hati”, “nafsu bersaing”, dan “fanatisme” yang disebutkan Guru dalam  Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Mulai sekarang, saya akan menghadapinya dengan tenang dan menyingkirkan keterikatan saya serta meningkatkan diri.

Keinginan saya yang terbesar adalah pulang ke rumah bersama Guru.