(Minghui.org) Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa pada 20 Juli 1999, beberapa praktisi merasa takut dan berhenti berkultivasi.
Guru berkata,
“Yang berkultivasi dengan baik akan berhasil mencapai kesempurnaan, kembali sesuai posisi di alam semesta baru, menguasai dunia surganya sendiri. Yang gagal berkultivasi, yang melanggar sumpah janji, yang melakukan dosa terhadap Dafa, maka pasti harus menunaikan janji yang dibuat dengan jiwanya!!” (Xiulian Dafa adalah Serius)
Menurut pemahaman saya, Guru memberi praktisi yang berhenti berlatih satu kesempatan terakhir. Ada banyak mantan praktisi. Apa yang akan terjadi pada mereka saat Pelurusan Fa mendekati akhir tetapi mereka belum mencapai tingkat yang seharusnya mereka capai atau memenuhi sumpah mereka? Sebelum kami turun ke Triloka, kami saling berkata, “Tolong pastikan untuk membangunkan saya jika saya tersesat.” Saya tahu sudah waktunya bagi saya untuk memenuhi janji ini.
Saya memutuskan untuk mencari praktisi yang telah meninggalkan kultivasi, dan saya meminta Guru untuk membantu saya. Bagi setiap praktisi yang kembali, banyak sekali kehidupan yang diwakilinya akan terselamatkan. Ketika saya memiliki pikiran ini, Guru membuka jalan bagi saya.
Yan berkata kepada saya, “Saya punya mobil sekarang. Beri tahu saya jika anda butuh bantuan, dan saya akan mengantar anda.” Saya merasa kagum karena memiliki mobil berarti akan lebih cepat untuk mengunjungi mantan praktisi. Yan dan saya bekerja sama untuk menemukan mereka yang berhenti berlatih setelah penganiayaan dimulai. Kami berbagi pengalaman dengan mereka dan mencoba mencari tahu mengapa mereka berhenti. Kami membaca artikel baru Guru dengan mereka dan berbagi pemikiran kami.
Para praktisi ini menyadari bahwa, setelah penganiayaan dimulai, Guru menanggung kesulitan yang sangat besar sehingga ia dapat memperpanjang waktu bagi mereka untuk berlatih, mengejar ketertinggalan dalam kultivasi mereka, dan kembali ke rumah. Saya membantu mengatur kelompok belajar Fa dan menyarankan agar Yan belajar bersama mereka. Para praktisi ini menangis dan berterima kasih kepada Guru karena telah memberi mereka kesempatan kedua.
Biasanya, orang-orang kedatangan tamu dari luar kota selama Tahun Baru Imlek, jadi ini adalah kesempatan yang baik bagi para praktisi untuk pergi keluar dan mengklarifikasi fakta. Yan dan saya menyadari bahwa kami membutuhkan empat orang untuk mengirimkan materi ke tempat-tempat yang tidak terdapat praktisi. Akan tetapi, kami membutuhkan mobil lain karena kami memiliki banyak materi dan ingin mendistribusikannya secara efisien. Kami memohon Guru untuk membantu kami.
Pada hari kami dijadwalkan untuk pergi, kami mengetahui bahwa seorang praktisi dan putranya sedang mengunjungi kerabat mereka di kota kami, dan putranya dapat mengantar kami dengan mobilnya. Saya merasa ini adalah keajaiban. Itu benar-benar perwujudan dari "... kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu." (Ceramah 1, Zhuan Falun). Kami berempat terbagi menjadi dua kelompok, dan kami mendistribusikan semua materi hari itu.
Kami menyelenggarakan sesi berbagi pengalaman untuk membahas bagaimana praktisi harus bekerja sama untuk menemukan dan membawa kembali mantan praktisi. Kami mempelajari artikel Guru terbaru, "Menjauhi Marabahaya," "Xiulian Dafa Itu Serius," dan "Memperlakukan Keluarga Shifu Dengan Benar."
Guru berkata,
"Maka Shifu telah menghapus semua nama pengikut Dafa, dari Triloka, dari dunia manusia, dari dunia roh, termasuk neraka. Sejak saat itu kehidupan pengikut Dafa hanya diatur oleh Dafa, tidak lagi memasuki siklus reinkarnasi, bila melakukan dosa pun tidak lagi diurus neraka." ("Xiulian Dafa Itu Serius")
Dalam pemahaman kami, jika kita tidak lagi diatur oleh hukum Triloka, itu berarti praktisi Falun Dafa sedang menjalankan misi dewa di dunia manusia.
Guru berkata,
"Awalnya hendak menjadi pengikut Dafa pada masa pelurusan Fa alam semesta, ini adalah teramat serius. Ini adalah pilihan kehidupan yang sangat penting, apalagi adalah sumpah yang ditandatangani dengan jiwa! Anda katakan Xiulian lantas Xiulian, anda katakan tidak Xiulian lantas tidak Xiulian? Manusia tidak akan dibiarkan bergurau dengan tanggung jawab besar alam semesta, bergurau dengan Dewa, dengan Sang Pencipta! Begitu sumpah ditandatangani maka harus direalisasikan!” (("Xiulian Dafa Itu Serius")
Saya tahu bahwa kita harus menghargai kesempatan terakhir yang diberikan Guru kepada kita.
Kami mencari kekurangan, keterikatan, dan konsep lama kami, dan tahu bahwa kami harus menyingkirkannya untuk berasimilasi dengan alam semesta yang baru. Kami merasa dikelilingi oleh energi positif—seolah-olah Guru bersama kami. Kami memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya membawa kembali mantan praktisi, dan mengalami kembali perasaan yang kami miliki bertahun-tahun yang lalu, ketika kami baru mulai berlatih.
Suatu hari, seorang praktisi dan saya sedang mencari mantan praktisi. Saat itu pukul 5 sore ketika kami meninggalkan rumah seorang mantan praktisi, dan kami masih harus mengunjungi orang lain yang tinggal di daerah terpencil. Saya khawatir kami tidak punya cukup waktu hari itu, tetapi praktisi itu berkata bahwa kami harus pergi sebelum orang-orang sibuk dengan musim tanam yang akan datang. Kami juga khawatir baterai skuter listrik kami tidak cukup daya, tetapi kami tetap pergi.
Kami bertemu dengan mantan praktisi itu, yang sangat senang melihat kami sehingga ia memanggil lebih banyak mantan praktisi untuk datang ke rumahnya. Kami mempelajari artikel-artikel baru Guru dan bertukar pandangan tentang cara belajar Fa dengan baik, menyelamatkan lebih banyak orang, dan mengejar ketinggalan di jalur pelurusan Fa.
Saat kami hendak pergi, seseorang berkata, “Kami belum pernah membicarakan pengalaman kami seperti ini sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Rasanya luar biasa bisa membentuk satu tubuh lagi. Terima kasih.” Kami memberi tahu dia bahwa itu adalah rencana Guru bagi kami selama ini. Praktisi itu melihat bahwa kami harus menempuh perjalanan yang jauh dengan skuter listrik yang tidak memiliki banyak daya lagi, jadi ia meminta putranya untuk mengantar kami pulang.
Guru mengatur segalanya dalam kultivasi saya dan melindungi saya di setiap langkah. Satu-satunya hal yang tersisa bagi saya untuk dilakukan adalah memenuhi sumpah saya.