(Minghui.org) Sesaat sebelum Tahun Baru, istri putra saya mengirimi saya hadiah. Ketika saya membuka kotaknya, saya melihat dua botol suplemen kesehatan. Labelnya mengatakan bahwa suplemen itu diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak bisa makan secara normal, dan memerlukan pengawasan dokter.
Suami dan saya sangat sehat, jadi kami bertanya-tanya mengapa menantu perempuan kami mengirimkan ini kepada kami. Sebagai praktisi Falun Dafa, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya tidak boleh berpikiran negatif tentangnya atau hadiah itu. Ketika putra saya dan istrinya kemudian mengunjungi kami, mereka memberi tahu kami bahwa perusahaannya menjual produk tersebut dan banyak karyawan yang membelinya untuk orang tua mereka.
Kejadian ini hanyalah salah satu contoh dari sesuatu yang dapat memicu emosi negatif atau keterikatan manusiawi dalam diri saya. Sebagai kultivator Falun Dafa, kita hanya dapat mencapai keadaan tenang dengan terus-menerus mematut diri dengan prinsip-prinsip ajaran Dafa dan melenyapkan keterikatan kita. Saya akan berbagi beberapa contoh lain tentang bagaimana saya tidak tergerak ketika dihadapi kehilangan dan perolehan pribadi.
Dimanfaatkan
Saya bertemu dengan seorang saudara dan anaknya yang masih kecil ketika saya sedang berbelanja kebutuhan sehari-hari. Setelah kami saling menyapa, saya berkata kepada anak itu, "Jika kamu ingin sesuatu, saya akan membelikannya untukmu!" Saya mengatakan ini dengan sopan, tetapi saudara saya itu mulai memasukkan berbagai macam makanan ke dalam keranjang belanjaan saya. Dia pergi membawa belanjaan itu setelah saya membayar semuanya.
Awalnya, melihatnya pergi begitu saja membuat saya merasa tidak nyaman. Namun, saya segera menyadari bahwa, sebagai seorang kultivator, tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Saya pasti berutang padanya di kehidupan sebelumnya dan ini adalah kesempatan untuk membayarnya kembali. Setelah saya menyadari hal ini, saya merasa jauh lebih baik dan bahkan senang karena saya telah melunasi utang.
Tidak Tergerak Ketika Dimarahi
Orang tua suami saya pindah bersama kakak laki-lakinya yang tertua. Kami pergi ke rumah kakak laki-lakinya untuk acara kumpul keluarga, dan saya pergi ke kamar ibu mertua saya untuk menyambutnya terlebih dahulu. Sebelum saya duduk, saudara ipar saya berteriak keras dari ruang tamu, “Bagaimana bisa kamu meninggalkan adik iparmu di dapur untuk memasak?” Dia terus mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan, sementara saya bergegas ke dapur untuk membantu istrinya menyiapkan makanan. Yang lain mulai bermain kartu setelah kami makan, sedangkan saya mencuci piring dan membersihkan dapur. Peristiwa-peristiwa ini tidak menggerakkan hati saya.
Tidak Terganggu oleh Kehilangan dan Perolehan Pribadi
Awalnya saya berada di puncak daftar senioritas di tempat kerja. Namun, setelah departemen kami direstrukturisasi, saya dikirim ke perusahaan lain di mana saya diberi posisi rendah dan gaji saya dikurangi. Seiring berjalannya waktu, gaji saya terpengaruh secara signifikan. Banyak rekan kerja dalam situasi yang sama kembali ke perusahaan dengan menggunakan koneksi mereka, tetapi saya tidak melakukannya. Saya sudah mendekati masa pensiun sekarang, tetapi saya masih belum tergerak oleh situasi saya. Saya ingat apa yang Guru katakan,
“Yang semestinya milik anda tidak akan hilang, yang bukan milik anda juga tidak akan dapat direbut” (Ceramah 7, Zhuan Falun)
Jika saya tidak ditakdirkan untuk memiliki sesuatu, maka mendapatkannya melalui cara manusia akan menghasilkan karma. Jadi, saya sepenuhnya mempercayakan diri saya kepada Guru dan menerima situasi tersebut. Saya sudah mendekati masa pensiun, dan nama saya masih berada di urutan paling bawah dalam daftar. Namun, saya menganggap ringan kehilangan dan perolehan pribadi. Berfokus pada penyelarasan diri dengan Fa dan berasimilasi dengan Fa setiap hari adalah prioritas saya.
Ketika saya menghadiri reuni kelas, semua orang membanggakan posisi dan pangkat mereka di tempat kerja. Ketika ditanya, saya mengatakan bahwa saya memiliki pangkat terendah tetapi kemudian saya dengan cepat menjelaskan apa yang terjadi.
Saya kemudian bertanya-tanya mengapa saya merasa perlu menjelaskan dan menyadari bahwa itu karena situasi tersebut menyentuh ego saya dan membangkitkan keterikatan saya pada kesombongan—saya takut kehilangan muka. Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa pangkat saya yang rendah bukan karena saya tidak kompeten. Sejak saat itu saya telah menghilangkan keterikatan ini, dan itu tidak lagi mengganggu saya.
Sebagai praktisi, kesulitan apa pun yang kita alami yang terkait dengan nama, keuntungan, atau sentimen membantu kita membayar utang karma yang kita miliki; Guru mengatur semua kehilangan dan perolehan. Kita hanya perlu melangkah teguh di jalan kultivasi kita. Tidak peduli bagaimana situasi di dunia manusia berkembang, kita tidak boleh terpengaruh oleh ilusi ini. Kita harus melihat hakikat semua materi dari sudut pandang seorang kultivator, tidak terjebak dalam kehilangan dan perolehan pribadi, dan dengan senang hati membayar utang karma kita.