Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Memahami Kekuatan Luar Biasa dari Belas Kasih

9 Okt. 2024 |   Oleh A’ren, praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Hari itu adalah salah satu hari musim dingin yang sangat dingin, yang membuat anda ingin tetap berada di dalam rumah dengan selimut yang hangat. Bukannya tinggal dalam rumah, saya pergi keluar bersama praktisi lain untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang tentang penganiayaan. Setelah kami memasuki kawasan perumahan mewah, saya melihat seorang penjaga keamanan. Tingginya mungkin paling sedikit enam kaki, berusia tiga puluhan, dan memiliki aura berwibawa.

Pensiunan Tentara

Saat saya mulai berbicara, menceritakan kepadanya tentang keindahan Falun Dafa dan sifat jahat Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya dapat melihat perubahan dalam sikapnya. Sebelum saya menyebutkan pengunduran diri dari Partai, ia menunjuk lencana di lengannya, dan berkata, “Bu, saya tidak dapat berbicara dengan anda tentang hal ini.”

Saya tidak dapat menahan rasa sedih yang mendalam, memikirkan betapa malangnya jika ia kehilangan kesempatan ini untuk mendengar kebenaran. Air mata mengalir di mata saya saat saya memohon kepadanya, “Anda memiliki latar belakang khusus, tetapi jika saya tidak memberi tahu anda, siapa yang akan memberi tahu? Apa yang saya katakan adalah benar, dan itu untuk kebaikan anda sendiri!”

Ia berdiri di sana dengan tenang menatap saya. Sesuatu dalam kata-kata saya, atau mungkin ketulusan saya, tampaknya menyentuhnya. Ia membungkuk sedikit, suaranya melembut, “Bu, saya tahu anda mencoba membujuk saya untuk mundur dari PKT. Orang-orang telah mendekati saya tentang hal ini sebelumnya, tetapi saya selalu menolak. Hari ini, saya akan mengundurkan diri. Saya adalah pensiunan tentara; Saya bergabung dengan Partai, Liga Pemuda, dan Pionir Muda. Hari ini dingin. Sebaiknya anda pulang saja.”

Rasa lega menyelimuti saya saat saya memberinya nama samaran untuk pengunduran dirinya, dan yang mengejutkan saya, dia tersenyum, senang dengan nama itu. Tepat saat itu, seorang penjaga lain datang untuk mengambil alih tugasnya, dan praktisi lain serta saya membantunya keluar dari PKT juga.

Pria Pemarah di Hari Bersalju

Kenangan lain yang menonjol bagi saya terjadi selama Tahun Baru Tiongkok, pada suatu hari ketika dunia luar membeku dan tertutup salju. Saya berbicara dengan seorang pria berusia enam puluhan, menjelaskan kebenaran kepadanya. Namun, bukannya mendengarkan, ia menjadi murka. Wajahnya berubah mengerikan saat ia menunjuk saya dengan jarinya, siap untuk memarahi saya dengan keras. Air mata mengalir di mata saya saat saya dengan lembut mengatakan kepadanya, “Saya berusia tujuh puluh tahun. Bukankah saya lebih suka duduk dengan nyaman di rumah saya yang hangat? Di luar sangat dingin, namun di sini saya keluar dalam cuaca dingin agar saya dapat mengatakan yang sebenarnya—ini sebenarnya untuk kebaikan anda sendiri. Pikirkanlah: bagaimana jika apa yang saya katakan benar? Jika anda tidak mempercayai saya, apa ruginya bagi anda?”

Kemarahannya tampaknya mencair saat ia mendengarkan. Menurunkan tangannya, ia berkata, “Jangan menangis. Saya percaya anda. Saya telah bergabung dengan semua organisasi itu, bantu saya untuk mundur dari organisasi itu.”

Saya berkata untuk mengingat kalimat bahwa "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik," dan meyakinkannya bahwa tidak apa-apa jika dia tidak percaya pada Dafa, asalkan dia tidak menentangnya. Dia mengangguk dan berterima kasih kepada saya, berjanji untuk tidak menentangnya.

Pria yang Patah Semangat

Pada akhir musim gugur, selama karantina COVID, ketika jalanan sepi, saya bertemu dengan seorang pria berusia lima puluhan, tertatih-tatih sambil membawa keranjang—sepertinya dia terkena stroke. Penampilannya mengejutkan: maskernya kotor, air liur menggantung seperti tali panjang dari mulutnya. Dia bergoyang tertiup angin, dan pakaiannya compang-camping. Dia sedang mengacak-acak tong sampah, mencari sesuatu untuk dimakan. Pemandangan itu begitu menjijikkan hingga saya mengalihkan pandangan.

Tetapi kemudian saya teringat kata-kata Guru: "Menyelamatkan manusia memang adalah menyelamatkan manusia, dengan memilih-milih bukanlah belas kasih." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009," Ceramah Fa di Berbagai Tempat 9)

Saya tahu saya tidak bisa pergi begitu saja. Terlepas dari reaksi awal saya, saya mengumpulkan keberanian dan mendekatinya, berkata, "Kesehatanmu sangat buruk, tetapi anda masih di sini? Pastilah sulit." Dia menatap saya, terkejut karena seseorang berbicara kepadanya. Dengan kata-kata yang tidak jelas, ia menceritakan kisah sedihnya—istrinya meninggalkannya, anak-anaknya bekerja jauh, dan bahkan kerabatnya menjauhinya. Sebagian besar uang pensiunnya digunakan untuk pengobatan, dan memulung adalah satu-satunya cara agar dia dapat bertahan hidup.

Saya mendengarkan, hati saya dipenuhi belas kasih. Saya berkata kepadanya, “PKT tidak peduli dengan orang-orang; selama beberapa dekade, mereka hanya merugikan kita orang Tiongkok. Kita tidak seharusnya berafiliasi dengannya. Jika anda pernah bergabung dengan Partai, Liga Pemuda, atau Pionir Muda, anda harus mundur untuk menghindari keterlibatan saat mereka dimusnahkan.”

Dia berkata bahwa dia hanya bergabung dengan Pionir Muda, dan dia setuju untuk mundur. Saya katakan kepadanya bahwa dengan tulus melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” dapat memberinya keselamatan. Dia mulai melafalkan kata-kata itu.

Pria yang Mengejek di Suatu Hari Musim Panas

Pertemuan lain yang tak terlupakan terjadi pada suatu siang di musim panas yang terik. Saya bertemu dengan seorang pria tua, mungkin berusia tujuh puluhan, wajahnya memerah karena kepanasan atau terlalu banyak alkohol. Saat saya mulai berbicara kepadanya tentang Falun Dafa, ia mulai mengejek saya. Perilakunya membuat saya ingin pergi begitu saja.

Namun kemudian saya teringat akan misi saya. Saya tidak boleh membiarkan perasaan pribadi saya menghentikan saya untuk menyelamatkan seseorang. Saya berkata, "Tuan, ejekan anda sudah keterlaluan. Saya ingin memberi tahu anda sesuatu."

Ia terus tertawa, tetapi saya bersikeras dan menjelaskan kebenaran kepadanya. Akhirnya, ia setuju dan mundur dari PKT dengan nama samaran.

Melihat ke belakang, saya menyadari bahwa tanpa belas kasih dan kesabaran yang besar yang telah saya kultivasikan melalui Dafa, saya tidak akan dapat membantu siapa pun dari orang-orang ini. Belas kasih memiliki keampuhan untuk mencairkan es yang paling keras sekalipun, membantu saya menjangkau mereka yang tampaknya tidak mungkin dijangkau dan mengajari saya untuk bersikap toleran.

Hidup bukanlah soal melakukan suatu kebaikan demi mendapat berkah sebagai balasan, juga bukanlah tentang meninggalkan kejahatan karena takut mendapat karma. Kebaikan sejati adalah tidak memiliki keterikatan pada memperoleh. Seorang pengikut Dafa tidak dapat mencapai kesempurnaan tanpa mengultivasikan belas kasih. Ini adalah refleksi saya saat ini. Jika ada yang kurang pantas, saya dengan rendah hati meminta untuk dikoreksi.