Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kota Suizhou, Provinsi Hubei: Empat Warga Setempat Dihukum 2 Hingga 7,5 Tahun karena Berlatih Falun Gong

20 Nov. 2024 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Hubei, Tiongkok

(Minghui.org) Empat warga Kota Suizhou, Provinsi Hubei, dihukum 2-7,5 tahun pada September 2024 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

He Zhuojun [wanita], 59, Leng Shunchang [pria], 59, Peng Huayun [wanita], 72, dan Gong Taiqing [wanita], 67, ditangkap di rumah mereka masing-masing tanggal 3 Agustus 2023 sekitar pukul 11 malam. Polisi menahan mereka di Pusat Penahanan Kota Suizhou dan menyerahkan kasus mereka ke Kejaksaan Kota Suizhou tanggal 4 Desember.

Saat dalam tahanan, Leng diborgol dan dibelenggu selama 16 hari. Borgol dan belenggu itu saling berhubungan sehingga membuat Leng tidak bisa berdiri tegak. Namun penjaga masih memaksanya membersihkan lantai. He dan Peng melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan menjadi sangat lemah.

Polisi kemudian mengungkapkan bahwa mereka mengatur petugas berpakaian preman untuk menyewa apartemen di samping He. Petugas berpura-pura menjadi pasien kanker dan meminta He untuk mengajarinya berlatih Falun Gong. Setelah He memercayainya, petugas kemudian mengumpulkan informasi tentangnya serta tiga praktisi yang berhubungan dengannya, sehingga mereka bertiga ditangkap.

Pengadilan Distrik Zengdu mengadakan sidang bersama atas kasus praktisi pada tanggal 27 Juni 2024. Para pengacara mengajukan pembelaan tak bersalah dan memohon pembebasan mereka. Hakim menghukum mereka pada September 2024. He dan Leng dihukum 7,5 tahun dan didenda 10.000 yuan. Peng dan Gong masing-masing dihukum dua tahun dengan denda 3.000 yuan. Mereka saat ini mengajukan banding atas hukuman salah tersebut kepada Pengadilan Menengah Provinsi Hubei.

Sebelum penangkapan dan hukuman terbaru mereka, keempat praktisi tersebut sebelumnya pernah dianiaya karena keyakinan mereka. Berikut detailnya.

He Zhuojun: Terpaksa Bercerai dan Dijatuhi Masa Hukuman Kamp Kerja Paksa Satu Tahun

He dulunya bekerja di pusat perbelanjaan. Dia berlatih Falun Gong pada Mei 1998 dan langsung pulih dari penyakit jantung serta masalah ginekologi.

Setelah penganiayaan dimulai, dia ditangkap pada Juni 2000, oleh petugas dari Kantor Polisi Dongcheng. Selama penahanan 28 harinya di Pusat Penahanan Kedua Kota Suizhou, suami memaksanya menandatangani surat perceraian.

He pergi ke Beijing memohon hak untuk berlatih Falun Gong pada Desember 2000. Dia ditangkap di Lapangan Tiananmen dan dihukum satu tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Shayang. Penjaga menempatkannya ke ruang isolasi beberapa kali. Mereka juga memukulinya, menyetrumnya dengan tongkat listrik dan tidak memperbolehkannya tidur teratur. Beberapa tahanan membungkusnya dengan selimut dan mendudukinya. Dia hampir kehabisan napas.

Karena He menolak melepaskan keyakinannya, penjaga memperpanjang hukumannya sepuluh bulan. Petugas Departemen Kepolisian Kota Suizhou membawanya ke Pusat Penahanan Kedua Kota Suizhou untuk ditahan selama satu bulan lagi setelah masa hukumannya yang diperpanjang berakhir. He melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes dan kemudian dibebaskan.

He ditangkap lagi di rumah pada tanggal 23 November 2009 malam. Dia ditahan di pusat pencucian otak selama lima hari. Polisi menyita semua barang berharga di rumahnya, termasuk kebutuhan sehari-hari. Dia juga dipaksa membayar biaya hidupnya di pusat pencucian otak.

He ditangkap lagi di lain  waktu pada tanggal 30 Maret 2014, saat di tempat kerja. Dia ditahan di Pusat Pencucian Otak Provinsi Hubei selama 45 hari. Penjaga terus-menerus mencaci atau memaksanya berdiri selama berjam-jam tanpa bergerak. Direktur Divisi Keamanan Domestik memukulnya dengan sangat keras sampai-sampai mulutnya banyak berdarah dan beberapa giginya menjadi goyang. Direktur juga meludahkan dahak ke wajahnya tiga kali.

Leng Shunchang: Dijatuhi Hukuman Kamp Kerja Paksa Tiga Tahun

Leng dulunya bekerja sebagai tukang listrik bagi Grup Tekstil Tieshu. Dia berlatih Falun Gong pada April 1997 dan juga merasakan peningkatan kesehatan.

Tak lama setelah penganiayaan dimulai, Leng pergi ke Beijing dua kali untuk memohon secara damai bagi Falun Gong selama tiga bulan terakhir tahun 1999. Di kedua waktu itu dia ditangkap dan ditahan selama 19 hari serta dijatuhi denda 2.000 yuan.

Leng ditangkap pada tanggal 24 April 2001 karena memasang brosur dan poster Falun Gong dan ditahan selama 19 hari. Tempat kerjanya menolak kenaikan gajinya dan mengatur orang untuk mengawasinya, dengan alasan dia tidak melepaskan Falun Gong.

Suatu hari pada Maret 2002, sekelompok petugas mengetuk pintu Leng pada jam 1 tengah malam, mengaku sedang melakukan sensus. Leng tidak memperkenankan mereka masuk. Polisi mencoba menerobos masuk, namun dicegat oleh tetangganya.

Leng ditangkap pada 30 September 2002 dan ditahan selama sepuluh hari. Dia ditangkap lagi pada 22 Oktober 2002 saat dalam perjalanan kerja. Setelah melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes, penjaga pusat penahanan mencekoknya paksa sebanyak tiga kali. Dia dihukum tiga tahun kerja paksa tanggal 28 Oktober 2002. Dia menjalani hukuman di Kamp Kerja Paksa Denglin dan Kamp Kerja Paksa Shayang. Dia dipaksa melakukan pekerjaan berat tanpa bayaran. Makanan yang diberikan padanya sangat jarang dan lebih buruk daripada makanan babi. Selain kerja paksa, dia juga dikenakan cuci otak, berdiri selama berjam-jam, berjongkok atau duduk di kursi kecil tanpa bergerak. Hukumannya juga diperpanjang dan tidak dibebaskan hingga 16 Januari 2006.

Peng Huayun: Berulang Kali Ditangkap, Dihukum Satu Tahun Kerja Paksa, dan Saudari Meninggal Dunia

Penyakit ginjal Peng, detak jantung tak beraturan, dan penyakit saraf trigeminal lenyap setelah dia mulai berlatih Falun Gong pada April 1998.

Dia pergi ke Kantor Banding Kota Suizhou untuk membela Falun Gong pada 12 Juli 2000 dan ditangkap. Dia dibawa ke Pusat Penahanan Kedua Kota Suizhou keesokan harinya untuk menjalani penahanan 35 hari. Tanggal 26 Agustus, kurang dari sepuluh hari setelah dibebaskan, dia ditangkap lagi dan dibawa ke Pusat Penahanan Kedua Kota Suizhou untuk penahanan selama 10 hari lagi.

Sekelompok petugas dari Kantor Polisi Nanjiao membobol masuk rumah Peng pada tanggal 11 Mei 2001 tanggal 9:30 malam. Mereka menggeledah rumahnya dan menahannya di kantor polisi selama sehari.

Peng ditangkap lagi di toko keluarganya pada tanggal 26 September 2002 siang. Dia dicekok paksa dua kali selama penahanan 9 harinya.

Setelah dibebaskan, dia terpukul saat mengetahui bahwa tokonya ditutup oleh pihak berwenang. Saat mencari keadilan di Kantor 610 pada tanggal 15 Oktober 2002, dia ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Nanjiao dan dibawa ke Pusat Penahanan Kedua Kota Suizhou. Selama penahanan 37 harinya, dia melakukan mogok makan dan dibawa ke rumah sakit untuk cekok paksa. Penjaga menambahkan garam berlebih di makanannya, dan perutnya terbakar setelah dicekok paksa.

Peng ditangkap di lain waktu tanggal 21 Januari 2003, dan dihukum satu tahun di Kamp Kerja Paksa Shayang. Dia tidak diperbolehkan masuk dan dibawa kembali ke rumah.

Selain penganiayaannya sendiri, kakak perempuannya, Peng Hualan, yang mulai berlatih Falun Gong pada Mei 2001, juga berulang kali ditangkap dan diganggu oleh polisi. Penganiayaan berdampak pada kesehatannya dan dia menjadi kurus kering. Dia baru berusia 64 tahun saat meninggal dunia tanggal 29 Oktober 2010.

Gong Taiqing: Ditangkap Berulang Kali

Gong, seorang petani, hanya bisa tertidur di ranjang di usia 39 tahun karena hernia diskus lumbal dan hipertrofi vertebra kelima, tulang belakang lumbar yang paling bawah dan terbesar yang menyokong punggung bawah serta menghubungkan tulang belakang lumbar ke sakrum. Tak lama setelah dia mulai berlatih Falun Gong pada Februari 1998, dia pulih. Dia sangat berterima kasih kepada Falun Gong dan tetap teguh dengan keyakinannya setelah penganiayaan dimulai.

Tanggal 3 November 2000, Gong ditangkap di rumah oleh petugas dari Kantor Kepolisian Kereta dan ditahan di Pusat Penahanan Kereta selama satu bulan.

Polisi membobol masuk rumah Gong lagi tanggal 8 Februari 2002 sekitar jam 9 malam dan menahannya di Kantor Polisi Dongcheng selama 19 jam.

Gong kemudian mencari nafkah dengan memperbaiki sepatu. Memaksanya untuk melepas Falun Gong, pihak berwenang terus-menerus menutup stannya dan memaksa tuan rumah untuk mengusirnya. Dia memberitahu Gong, “Saya akan menyewakan tempat ini bila anda berhenti berlatih Falun Gong.”

Laporan Terkait:

Kota Suizhou, Provinsi Hubei: Tujuh Orang Ditangkap dalam Lima Bulan karena Berlatih Falun Gong