Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengalaman Saya tentang “Mengklarifikasi Fakta adalah Kunci Utama”

20 Nov. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Menghadapi penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan. Dengan perlindungan Guru, saya telah lolos dari penganiayaan beberapa kali dan memberitahu banyak petugas polisi manfaat dari berlatih Dafa. Melalui pengalaman ini saya melihat apa yang dikatakan Guru:

“Mengklarifikasi fakta adalah kunci yang serba mampu.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Atlanta Tahun 2003” pada Ceramah Fa di Berbagai Tempat 4)

Petugas Polisi Meberitahu Saya Untuk Berhati-hati

Saya naik kereta pulang dari Shanghai di awal tahun 2019. Beberapa saat setelah naik kereta, dua petugas polisi menghampiri saya. Mereka mengetahui identitas saya segera setelah saya membeli tiket kereta. Mereka mulai menggeledah barang-barang saya, dan segera menemukan buku-buka Dafa elektronik di tablet saya. Ketika saya diturunkan dari kereta saya bertanya kepada mereka, “Tahukah anda peraturan bagi petugas polisi yang melakukan kesalahan?” Satu dari mereka bertanya kenapa. Saya menjawab peraturannya menyatakan jika ada petugas polisi yang jelas-jelas menjalankan perintah ilegal, dia akan bertanggung jawab seumur hidup terlepas dari pemindahan, relokasi, atau pensiun.

Petugas yang paling dekat dengan saya berkata, “Apakah ini dari Falun Gong anda?” Saya menjawab, “Sebagai seorang polisi, bagaimana anda bisa menegakkan hukum jika anda bahkan tidak tahu peraturan tentang pertanggungjawaban atas kesalahan dalam penegakan hukum? Itu dirumuskan oleh [Presiden Tiongkok] Xi Jinping untuk Anda.” Dia tampak terkejut.

Ketika kami tiba di ruang tugas polisi kereta api, seseorang menghubungkan tablet saya ke komputer untuk memeriksanya. Saya duduk di sofa bersama seseorang yang tampak seperti pemimpin mereka, dan saya memanfaatkan kesempatan itu untuk mengklarifikasi fakta kepadanya. Saya berkata, “Pemerintah ini benar-benar melakukan sesuatu yang salah. Pemerintah mengabaikan begitu banyak masalah ilegal dan kriminal, dan hanya menghukum orang-orang yang baik dan mengikuti Sejati, Baik, Sabar. Bukankah lebih baik memiliki lebih banyak orang baik? Mengapa pemerintah takut pada orang baik?”

Kepala petugas bertanya kepada saya, “Ada apa dengan Falun Gong?” Tampaknya dia benar-benar tidak memahami masalah tersebut, jadi saya mengatakan kepadanya, “Falun Gong mengharuskan praktisi untuk menjadi orang baik sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar.” Dia bertanya lagi tentang prinsip-prinsip tersebut. Saya mengatakan kepadanya, “Sederhananya, kejujuran berarti mengatakan kebenaran, melakukan hal-hal yang nyata, mengultivasi sifat sejati seseorang, dan tidak berbohong. Belas kasih berarti bersikap baik kepada orang lain, memperlakukan orang lain dengan baik, dan tidak melakukan hal-hal jahat. Kesabaran berarti bersikap toleran dan memaafkan ketika menghadapi konflik. Tidakkah anda pikir ini adalah hal-hal yang baik?” Dia menjawab ya.

Saya melanjutkan, “Lihatlah kelompok yang baik dan ramah, tetapi pemerintah ingin menindas dan menganiaya mereka. Tidakkah anda pikir ini gila?” Dia menjawab ya. Kami mengobrol sebentar, dan dia berjalan ke meja komputer, bertanya kepada petugas yang sedang melihat komputer tentang situasi tersebut, lalu berkata, “Temukan  si anu dan belikan dia tiket kereta pulang.” Ketika pria itu datang, kepala petugas berkata, “Berikan dia tiketnya.”

Sebelum saya pergi, kepala polisi berkata kepada saya, “Hati-hati saat pergi. Kembalilah jika ada masalah.” Saya berterima kasih kepadanya dan memberi tahu mereka bahwa mereka harus memperlakukan praktisi dengan baik di masa mendatang, dan mereka akan diberkati. Dengan cara ini, dengan mengklarifikasi fakta, saya menghancurkan penganiayaan yang diatur oleh kekuatan lama.

Polisi Membiarkan Saya Pergi

Istri saya ditangkap dan dijatuhi hukuman karena memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Saya pergi ke penjara wanita provinsi untuk mengunjunginya, dan saya berencana untuk naik kereta pulang. Ketika hendak naik kereta di stasiun, saya dihentikan oleh dua petugas polisi berpakaian preman yang bertanya, "Apakah nama belakang anda Liu?" Saya menjawab ya. Mereka menyuruh saya untuk ikut dengan mereka. Saya bertanya mengapa. Mereka hanya mengatakan untuk ikut dengan mereka. Mereka membawa saya ke ruang tugas staf kereta api, sebuah ruangan kecil dengan meja. Kami duduk berhadapan di meja. Mereka menggeledah barang bawaan saya dan menemukan pemutar audio kecil yang saya gunakan untuk mendengarkan ajaran Guru. Seorang petugas berpakaian preman berkata, "Apakah anda tahu pemerintah tidak mengizinkan orang untuk berlatih Falun Gong?"

Saya berkata, “Saya tahu, tetapi larangan PKT tidak berarti bahwa Falun Gong ilegal. Mereka yang berlatih Falun Gong semuanya adalah orang baik yang mengikuti Sejati, Baik, Sabar. Mereka adalah sekelompok orang yang benar-benar baik. Penindasan PKT terhadap Falun Gong-lah yang bermasalah.”

Petugas berpakaian preman lainnya bertanya kepada saya, “Apakah anda percaya pada Partai Komunis atau Falun Gong?” “Tentu saja saya percaya pada Falun Gong,” jawab saya dengan tegas. Dia berkata bahwa saya harus percaya pada Partai Komunis. Saya melanjutkan, “Penganiayaan PKT terhadap Falun Gong adalah sebuah kesalahan. PKT telah melakukan kejahatan, dan anda masih ingin saya mempercayainya. Apakah itu mungkin?”

Kedua pria itu melihat bahwa mereka tidak dapat meyakinkan saya. Setelah berdiskusi, mereka berdiri dan menyuruh saya untuk ikut dengan mereka. Saya bertanya ke mana kami akan pergi. Mereka menjawab ke kantor polisi. Saya menyadari bahwa mereka berencana untuk membawa saya pergi, jadi saya segera berkata, “Saya tidak bisa pergi dengan anda. Saya tidak melanggar hukum atau melakukan kejahatan apa pun. Mengapa saya harus pergi dengan anda?”

Kedua polisi berpakaian preman itu tampak terkejut, saling memandang, lalu mencoba menarik saya. Melihat mereka bersikap memaksa, saya pun punya ide — saya akan pergi ke kantor polisi untuk mengklarifikasi fakta. Saya berjalan bersama mereka sekitar sepuluh langkah ketika mendengar salah satu dari mereka berkata, “Naik kereta!” Saya tertegun sejenak dan melihat sekeliling. Tidak ada kereta lain kecuali kereta yang hendak menutup pintunya dan berangkat. Polisi berpakaian preman itu berkata lagi, “Cepat naik kereta, keretanya mau berangkat.” Saat itulah saya baru sadar bahwa mereka ingin saya naik kereta dan pulang.

“Saya Mengagumi Keyakinan Anda”

Saya mengunjungi istri saya yang dipenjara secara ilegal pada Mei 2018. Saya ditangkap oleh polisi stasiun kereta di ruang tunggu. Mereka mengambil kunci, mendatangi rumah saya, mengambil semua barang yang berhubungan dengan Dafa, dan membawa saya ke pusat penahanan daerah. Saya melakukan latihan saat bangun pagi, tetapi kepala narapidana menghentikan saya dan memaki saya. Saya berkata dengan tegas, "Saya tidak melakukan kejahatan. Anda tidak berhak mencampuri apa pun yang saya lakukan."

Ketika dia melihat saya menolak mendengarkannya, dia berkata dengan galak, “Oh, anda cukup tangguh. Anda bukan seorang tahanan. Mengapa anda disini?” Saya berkata, “Saya dibawa kesini karena saya orang baik. Saya berlatih Falun Gong dan kami dianiaya. Saya tidak melakukan sesuatu yang ilegal dan tidak seharusnya berada disini.”

Dia memelototi saya dan berkata, “Tidak ada gunanya mengatakan hal lain. Saya tidak akan membiarkan anda berlatih hari ini.” Saya memberitahunya dia tidak dapat mengendalikan saya. Dia memelototi saya seolah hendak melakukan sesuatu. Saya memerintahkannya untuk tidak menyentuh saya. Karena saya tidak takut dengannya, dia terus memaki tapi tidak melakukan sesuatu. Saya melanjutkan berlatih.

Polisi berpatroli di sel setiap pagi. Direktur berdiri di depan pintu dan memanggil saya. Dia mengatakan, “Pemerintah tidak mengizinkan berlatih Falun Gong. Anda tidak dapat menentang pemerintah. Anda harus patuh.” Saya berkata, “Bukan berarti pemerintah tidak mengizinkan berlatih Falun Gong. Jiang Zemin lah yang menyalahgunakan kekuasaannya dan menggunakan seluruh sistem negara untuk menganiaya Falun Gong.”

Dia berkata, “Anda tidak dapat menentang Partai Komunis.” Saya berkata, “Konstitusi adalah hukum dasar negara. Konstitusi dengan jelas menetapkan bahwa tidak ada organisasi atau individu di Republik Rakyat Tiongkok yang mempunyai hak istimewa di luar Konsitusi. PKT adalah sebuah organisasi dan Jiang Zemin adalah seorang individu. Mereka melanggar Konstitusi. Menganiaya orang baik adalah kejahatan sebenarnya. Kami tidak ingin menentang siapapun, kami juga tidak menentang Partai. Kami hanya memberitahu masyarakat tentang penganiayaan, sehingga masyarakat tidak ingin mengikuti Partai untuk melakukan kejahatan, dan merugikan.”

Karena saya menjelaskan dengan lancar keadaannya, direktur berkata dengan sebuah senyuman, “Anda sangat pandai berbicara. Saya tidak bisa meyakinkan anda.” Kepala narapidana memberitahu bahwa saya melakukan latihan. Direktur berkata, “Jangan khawatir tentang Falun Gong.”

Pada hari kedelapan penahanan ilegal, seorang pengawas dari Biro Keamanan Publik Perkeretaapian menginterogasi saya. Polisi wanita yang membawa saya ke pusat penahanan duduk di belakangnya. Dia menanyakan nama, usia, dan pekerjaan saya. Saya bertanya apakah dia seorang petugas penegak hukum. Dia menjawab ya.

Saya berkata, “Petugas penegak hukum harus bertindak sesuai dengan hukum, bukan?” Dia menjawab ya. Saya bertanya, “Bagaimana dengan dokumen hukum anda? Bagaimana dengan dasar yang mengikat secara hukum? Anda tidak punya! Selama bertahun-tahun, semua yang anda lakukan untuk menganiaya Falun Gong telah melanggar hukum. Anda menangkap, menahan, menghukum, dan mengirim banyak praktisi Falun Gong ke kamp kerja paksa, dan bahkan menganiaya mereka hingga mati. Anda adalah penjahat yang sebenarnya. Peraturan tentang akuntabilitas atas kesalahan penegakan hukum polisi menetapkan bahwa jika seorang petugas polisi dengan jelas melaksanakan perintah ilegal, dia akan dimintai pertanggungjawaban seumur hidup, terlepas dari pemindahan, relokasi, atau pensiun. Ini adalah undang-undang yang telah ditetapkan Xi Jinping untuk anda. Falun Gong bukanlah aliran sesat. Itu hanya sesuatu yang dibuat Jiang Zemin sebagai tanggapan terhadap seorang wartawan Prancis. Surat kabar dan majalah utama di seluruh negeri mengulanginya, dan lembaga penegak hukum juga menjebak Falun Gong.

“Menegakkan hukum sambil melanggarnya adalah melanggar hukum. Undang-Undang Aparatur Sipil Negara juga dengan jelas menetapkan bahwa jika seorang pegawai negeri melaksanakan perintah yang melanggar hukum, dia harus menanggung tanggung jawab hukum yang sesuai. Jika anda terus menganiaya Falun Gong, anda melanggar hukum dan menganiaya orang baik. Apa yang akan anda lakukan jika suatu hari Falun Gong terbukti benar? Apa yang akan terjadi pada anak-anak anda? Jika anda tidak memikirkan diri sendiri, anda harus memikirkan masa depan istri dan anak-anak anda. Perkenalan kita adalah takdir. Jika saya tidak memberi tahu anda hal ini, saya harus bertanggung jawab atas hidup anda. Pikirkan baik-baik. Saya harap anda mengerti apa yang baru saja saya katakan. Saya dengan tulus berharap anda akan aman di masa depan.”

Setelah mendengar apa yang saya katakan, pria itu mengemasi berkas-berkasnya dan berkata, "Entah saya percaya pada keyakinan anda atau tidak, entah saya mendukung keyakinan anda atau tidak, saya mengagumi keyakinan anda." Dia mengacungkan jempol.

Setelah dia pergi, polisi wanita itu berkata dengan penuh semangat, "Apa yang bisa saya bantu?" Saya bisa melihat dia tulus, jadi saya berkata, "Jika anda benar-benar ingin membantu saya, jika anda bergabung dengan Partai atau organisasi afiliasinya, mundurlah sekarang juga. Ketika PKT dihancurkan oleh Dewa, anda akan aman — begitulah cara anda dapat membantu saya." Dia berkata, "Terima kasih!"

“Biarkan Dia Pergi”

Ketika saya bekerja di Shandong pada tahun 2018, saya pergi ke sebuah lingkungan untuk membagikan materi klarifikasi fakta. Pengelola properti komunitas menemukan saya dan memblokir pintu masuk sebuah gedung. Seorang wanita yang sedang membersihkan gedung datang sambil membawa brosur klarifikasi fakta di tangannya dan menyerahkannya kepada pria itu. Pria itu berkata, “Beraninya Anda mempromosikan Falun Gong? Apakah Anda melakukan ini?” Saya menjawab ya. Pria itu berkata, “Pemerintah sedang menindas Falun Gong. Beranikah Anda melawan pemerintah?!”

Saya berkata, “Falun Gong mengajarkan orang untuk bersikap baik. Penindasan pemerintah terhadap orang baik bertentangan dengan hukum alam dan salah. Siapa pun yang mengikuti dan berpartisipasi dalam penganiayaan itu melakukan kejahatan.” Pria itu bertanya mengapa saya membagikan pamflet. Saya berkata, “Saya menasihati orang-orang yang saya kenal untuk tidak membuat kesalahan. Ada begitu banyak orang yang tidak saya kenal, jadi saya membagikan materi yang dapat mereka baca dan pahami tentang kebenaran tentang Falun Gong. Ini semua demi kebaikan anda sendiri.”

Dia menolak untuk mendengarkan dan menarik saya. Saya berusaha keras, dan ketika dia melihat bahwa dia tidak dapat menarik saya, dia memanggil pria lain. Setelah kami sampai di kantor, dia mulai menelepon. Saya pikir, panggilan anda tidak akan tersambung. Pria itu menelepon dua atau tiga kali tetapi tidak tersambung. Saya berkata, “Jangan repot-repot. Kami sering berurusan dengan polisi. Mereka tidak peduli. Kami hanya berusaha memberi tahu dunia apa itu Falun Gong. Penganiayaan PKT terhadap Falun Gong adalah salah. Orang-orang seharusnya tidak mengikutinya secara membabi buta dan melakukan hal-hal buruk. Harap baca materi ini dengan saksama dan anda akan mengerti.” Saat saya berbicara, pria itu terus mencoba menelepon orang.

Yang lain membaca pamflet itu dan berkata, “Anda tahu, apa yang mereka katakan itu masuk akal.” Pada saat itu, panggilan dari petugas pengelola properti tersambung, dan terdengar seperti pimpinan mereka. Pria itu berkata bahwa dia telah menangkap seorang praktisi Falun Gong. Pimpinan itu bertanya apakah dia telah mengambil sesuatu. Pria itu berkata bahwa dia tidak mengambil apa pun. Saya tahu bahwa Guru sedang membantu saya. Pria yang sedang membaca pamflet itu berkata kepada staf pengelola, “Lepaskan dia.”

Saya berkata, “Lihat, praktisi tidak melakukan kejahatan apa pun. Pemerintahlah yang salah. Itulah sebabnya tidak ada yang mau terlibat dalam hal ini. Jika anda bertemu praktisi Falun Gong lagi di masa mendatang, jangan tangkap mereka dan anda akan beruntung.”

Polisi Membebaskan Saya

PKT mulai memaksa praktisi Falun Gong untuk menandatangani tiga pernyataan pada 2022. Polisi memimpin penganiayaan terhadap praktisi di seluruh wilayah. Pelecehan seperti wawancara telepon, kunjungan rumah, dan ketukan pintu terjadi berkali-kali, dan suasananya menakutkan. Suatu hari, Cao Ganji, seorang petugas polisi di kantor polisi yang bertanggung jawab atas wilayah kami, menelepon saya dan meminta saya untuk berbicara. Saya berpikir, “Seorang praktisi mengatakan polisi berencana untuk menggeledah rumah saya. Saya harus menyimpan buku-buku Dafa dan barang-barang relevan lainnya dan tidak membiarkan kejahatan mengambil buku-buku itu.” Sepertinya saya memikirkan keselamatan. Tetapi ketika memikirkannya dengan saksama, saya merasa ada yang tidak beres, jadi saya mencari ke dalam lebih dalam. Saya takut akan penganiayaan, dan lupa misi saya sebagai pengikut Dafa selama masa pelurusan Fa untuk membantu Guru menyelamatkan makhluk hidup. Pikiran saya tentang keselamatan disebabkan oleh konsep manusia saya.

Sore itu, saya menelepon kantor polisi dan berkata akan pergi ke sana. Direkturnya berkata, “Saya tahu anda memiliki keyakinan. Itu bukan hal yang buruk. Namun, para pengawas memberi saya tugas. Harap dipahami. Setelah menandatangani pernyataan, anda bisa pulang untuk belajar dan menjalankan keyakinan anda sesuai keinginan anda. Tidak akan ada yang peduli. Saya sibuk.”

Saya tersenyum dan berkata, “Jika saya menandatangani pernyataan yang berisi janji untuk tidak berlatih, tetapi akan terus berlatih setelah kembali ke rumah, bukankah itu kebohongan yang menipu orang? Apakah ini yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan petugas penegak hukum yang normal? Kita semua praktisi Falun Gong adalah orang baik dan mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar. Bagaimana kita bisa berbohong? PKT tidak memiliki dasar hukum untuk menganiaya Falun Gong. Kebaikan akan mendapat pahala dan kejahatan akan mendapat hukuman. Jika saya benar-benar menandatangani pernyataan itu, saya tidak akan menjadi orang baik. Saya akan menyakiti anda. Menganiaya orang baik adalah kejahatan, jadi saya tidak dapat menandatangani pernyataan itu.” Dia tidak meminta saya untuk menandatangani pernyataan itu lagi.

Beberapa hari kemudian, kantor polisi menghubungi saya lagi. Saya dibawa ke ruang konferensi. Komisaris politik Biro Keamanan Publik, Wang Wenhu dari Brigade Keamanan Dalam Negeri, dan dua petugas polisi lainnya masuk dan duduk di hadapan saya. Komisaris politik itu berkata, “Beri tahu kami jika anda mengalami kesulitan. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu anda.”

Saya tahu bahwa kekhawatiran mereka palsu, dan mereka ingin menipu saya. Jika saya tergerak, mereka akan menggunakan segala cara untuk membuat saya menandatangani pernyataan dan melepaskan keyakinan saya. Saya berkata, “Istri saya dijatuhi hukuman penjara secara ilegal. Apakah anda pikir anda dapat menyelesaikan masalah ini?” Komisaris politik segera berkata, “Kami tidak dapat membantu anda dalam masalah ini.”

Saya berkata, “Anda melecehkan saya. Katakan hukum mana yang saya langgar dan kejahatan apa yang saya lakukan. Selama bertahun-tahun, PKT telah menganiaya Falun Gong tanpa dokumen hukum atau dasar hukum apa pun. Bukankah ini melanggar hukum saat menegakkannya? Istri saya dianiaya hingga meninggal, dan keluarga saya tercerai-berai.”

Komisaris politik itu berkata dengan lembut bahwa ada dasar. Saya berkata, “Kalau begitu tunjukkan pada saya.” “Anda tidak bisa menunjukkannya karena memang tidak ada dasar. Namun, saya bisa menunjukkan bukti bahwa Falun Gong tidak melanggar hukum apa pun.”

Saya berkata, “Sudah takdir bahwa kalian semua duduk di sini hari ini. Saya tidak punya dendam terhadap kalian. Jika bukan karena tekanan dari atas, tidak seorang pun dari kalian akan mengganggu saya, bukan? Kalian tahu bahwa selama Revolusi Kebudayaan, Ketua Liu Shaoqi dicap sebagai pengkhianat, pekerja kasar, dan mata-mata. Dia digulingkan dan kemudian disiksa sampai mati. Itu adalah perilaku PKT, bukan? Setelah dia dibebaskan, itu dikatakan sebagai kesalahan. Kesalahan siapa itu? PKT. Tetapi siapa yang berani mengatakan itu adalah kesalahan pemerintah saat itu? Penganiayaan terhadap Falun Gong saat ini juga merupakan perbuatan PKT. Tidak ada dokumen atau dasar hukum untuk itu. Jika kalian berpartisipasi dalam penganiayaan, bukankah kalian juga melakukan kejahatan? Mereka yang menganiaya pejabat selama Revolusi Kebudayaan kemudian mendapat ganjaran. Dan mereka yang membantu para korban diberkati. Saya berharap semua orang yang hadir akan menjauhi kejahatan, menjaga hati nurani kalian, dan menerima berkah di masa depan.”

Salah satu dari mereka berkata, “Anda pandai berbicara. Anda seharusnya menjadi dosen.” Dia kemudian mengeluarkan selembar kertas dan pena, lalu menyerahkannya kepada saya dan berkata, “Kami tidak bisa memaksa anda. Jika anda tidak mau menandatangani, tulis saja apa pun yang anda pikirkan, oke?” Saya hanya menulis tentang manfaat yang diberikan latihan Falun Dafa bagi saya, keluarga saya, dan masyarakat. Kalimat terakhir yang saya tulis adalah, “Saya pikir Falun Dafa adalah latihan yang paling lurus di alam semesta.”

Saya mengatakan harus pergi ke pesta pernikahan teman saya, atau saya akan terlambat. Seorang petugas berkata, “Anda mungkin tidak bisa pergi.” Saya berkata, “Mengapa anda ingin menahan saya di sini? Anda tidak punya keputusan akhir.” Pemimpin tim datang, dan saya langsung berkata, “Saya harus pergi ke pesta pernikahan sekarang. Saya harap anda ingat apa yang saya katakan hari ini. Saya tidak ingin anda menjadi salah satu orang yang menderita ketika kebenaran tentang PKT terungkap.” Dia tertegun sejenak, lalu berkata kepada petugas yang baru saja mengatakan saya mungkin tidak bisa pergi, “Antar dia ke pesta pernikahan.”

Pria yang membawa saya ke kantor polisi segera mengubah nada bicaranya, dan berkata, “Pulanglah dan kemasi barang-barang anda. Kami akan menggeledah rumah anda dalam beberapa hari ke depan, jadi berhati-hatilah.” Saya berkata, “Anda benar. Anda harus memperlakukan pengikut Dafa dengan baik. Anda sibuk, jadi anda tidak perlu mengantar saya.” Saya mengendarai sepeda ke sana. Sejak saat itu, tidak ada seorang pun yang meminta saya menandatangani pernyataan apa pun.