Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Setelah Dipenjara Selama Lebih dari 8 Tahun, Wanita Henan Dihukum 3,5 Tahun Penjara karena Berlatih Falun Gong

24 Nov. 2024 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Henan, Tiongkok

(Minghui.org) Baru-baru ini, diketahui bahwa Wei Shuyan, berusia 61 tahun, dari Kota Xuchang, Provinsi Henan, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Penahanan yang sewenang-wenang terhadap Wei bermula dari penangkapannya pada pagi hari, tanggal 14 Agustus 2023, saat dia sedang dalam perjalanan pulang dari berbelanja kebutuhan sehari-hari. Petugas yang menangkapnya dari Kantor Polisi Jalan Wuyi menyerahkan kasusnya ke Kantor Polisi Dingzhuang dan badan pengawasnya, Divisi Keamanan Dalam Negeri Distrik Weidu. Kedua badan ini mengirim agen untuk menggeledah rumah Wei.

Polisi membebaskan Wei pada malam berikutnya setelah ia ditemukan menderita anemia berat. Ia dibawa untuk pemeriksaan fisik lagi pada tanggal 21 September 2023 dan penjara setempat kembali menolak untuk menerimanya karena diagnosis anemia yang ia terima. Polisi membawanya ke Pusat Pemrosesan Kasus Kota Xuchang. Tak lama setelah pukul 21:00, polisi membawanya ke Kantor Polisi Dingzhuang untuk memproses dokumen “pembebasan dengan jaminan”.

Saat Wei dibebaskan dengan jaminan, polisi melakukan berbagai upaya untuk menahannya kembali meskipun ia sudah sangat lemah. Ia sedang beristirahat di tempat tidur pada tanggal 9 Januari 2024 ketika delapan agen masuk ke rumahnya dan mengatakan bahwa mereka akan membawanya untuk pemeriksaan fisik dan akan memulangkannya segera setelah pemeriksaan selesai. Namun, mereka langsung membawanya ke ruang interogasi di kantor polisi setempat. Beberapa petugas membawanya ke dalam ruangan. Ia berjuang sekuat tenaga dan berhasil keluar dari ruangan. Kemudian, polisi melepaskannya.

Akhirnya, petugas Divisi Keamanan Dalam Negeri Distrik Weidu menahan kembali Wei pada tanggal 29 Juni 2024 dan memasukkannya ke Pusat Penahanan Kota Xuchang. Ketika pengacaranya mengunjunginya, ia melihat Wei harus menggunakan alat bantu untuk membantunya berjalan dan ia terengah-engah saat berbicara. Ia segera meminta Wei dibebaskan dengan jaminan, tetapi polisi menolak dan menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Weidu. Kemudian, ia didakwa dan dijatuhi hukuman. Tidak jelas kapan Pengadilan Distrik Weidu mengeluarkan putusan bersalah.

Pengacara banding Wei pergi ke pusat penahanan pada tanggal 11 November 2024 dan mengetahui bahwa ia dirawat di rumah sakit. Ia pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya. Ia melihat Wei menggunakan kursi roda. Ia tidak dapat berjalan tanpa bantuan tetapi pusat penahanan tidak menugaskan siapa pun untuk membantunya. Sebaliknya, ia harus menggunakan alat bantu untuk membantunya bergerak. Ia juga menderita pendarahan vagina dengan hemoglobin yang sangat rendah. Rumah sakit juga menemukan bahwa ia memiliki kelainan saraf lumbal.

Pengacara meminta agar dia dibebaskan bersyarat, tetapi hakim Li Pei menyatakan bahwa Wei tidak memenuhi persyaratan pembebasan bersyarat.

Suami Wei harus kembali ke kampung halamannya untuk merawat ibunya yang sakit. Putra pasangan itu tinggal di luar kota dan baru saja memiliki bayi. Wei tidak memiliki keluarga yang dapat mengunjunginya di pusat penahanan atau mencari keadilan untuknya.

Ini bukan pertama kalinya Wei menjadi sasaran karena keyakinannya. Sebelumnya, ia ditahan selama lebih dari delapan tahun saat bekerja sebagai guru di Kota Hami, Provinsi Xinjiang.

Satu Tahun dan Tujuh Bulan Kerja Paksa

Wei mulai berlatih Falun Gong pada musim panas tahun 1998 dan menjadi orang yang jauh lebih teliti dan penuh perhatian. Dia menerima banyak penghargaan di tempat kerja. Kepala sekolahnya pernah berkomentar bahwa pekerjaannya akan jauh lebih mudah jika guru-guru lain seperti dia.

Dia ditangkap di rumahnya pada pertengahan Juli 2001 dan ditahan selama tiga hari. Polisi menangkapnya di tempat kerja pada tanggal 28 Februari 2002 dan menahannya di Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Xinjiang selama satu tahun dan tujuh bulan.

Dua Hukuman Penjara Bersamaan, Dipenjara Selama Total 6 Tahun dan 8 Bulan

Wei ditangkap lagi saat ia membagikan materi informasi Falun Gong pada tanggal 30 September 2005. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Kota Hami. Ia melakukan mogok makan selama lebih dari satu bulan dan dibebaskan dengan jaminan saat nyawanya dalam bahaya. Ia ditangkap lagi di tempat kerjanya sekitar pertengahan Desember 2005 dan dibawa ke pusat penahanan yang sama.

Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman lima tahun kepada Wei pada tanggal 28 Januari 2006, dengan masa hukumannya berlangsung dari sekitar pertengahan Desember 2005 hingga pertengahan November 2010 (karena ia telah ditahan selama lebih dari satu bulan pada bulan Oktober 2005). Dia dimasukkan ke Penjara Wanita Provinsi Xinjiang pada tanggal 8 Februari 2006.

Pada tanggal 25 Agustus 2008, sehari setelah Olimpiade Musim Panas 2008 berakhir, para narapidana yang ditugaskan untuk mengawasi Wei tidak mengizinkannya menggunakan kamar kecil. Dia berteriak, “Falun Dafa baik” sebagai bentuk protes. Narapidana Rebiya (nama belakang tidak diketahui) menampar wajahnya dan menutup mulutnya. Dia merasa tercekik dan menarik tangan Rebiya. Rebiya melaporkannya kepada para penjaga dan menuduhnya menggaruk tangannya. Kemudian, penjaga Chen Li menghasut Rebiya dan tiga narapidana lainnya untuk memalsukan bukti terhadap Wei dan membuatnya didakwa karena “menyerang narapidana lain.” Kemudiam, Pengadilan Tinggi Xinjiang menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara lagi yang akan dijalani bersamaan dengan hukuman lima tahun yang telah dijatuhkan kepadanya. Hukuman penjara keduanya berlangsung dari Juli 2009 hingga Juli 2012. Dengan demikian, dia dipenjara selama total enam tahun dan delapan bulan.

Selama masa penahanannya di pusat penahanan dan penjara, Wei mengalami berbagai bentuk penyiksaan, termasuk pemukulan, sengatan listrik, dan kurang tidur. Ketika dia melakukan mogok makan sebagai bentuk protes, para penjaga mencongkel mulutnya untuk mencekiknya. Mulutnya berdarah dan giginya tanggal. Dia ditempatkan di sel isolasi sebanyak empat kali, dengan episode terlama selama satu tahun. Selama musim dingin, para penjaga sengaja menaikkan suhu hingga maksimal, memborgol tangannya di belakang punggung, dan memaksanya berjongkok di dinding yang sangat panas hingga bokongnya melepuh.

Di waktu lain, kepala divisi Xia Jiangli memerintahkan lebih dari sepuluh narapidana untuk memukulinya selama dua jam berturut-turut. Mereka memukul dan menendangnya, menendangnya dengan lutut, menampar wajahnya, dan mencubitnya. Di kesempatan lain, para penjaga menyeret Wei menuruni tangga. Tubuhnya membentur tangga dan pagar, yang mengakibatkan dia terluka dan tergores. Seorang wanita sehat pada saat penangkapannya pada tahun 2005, Wei tidak berdaya dan terikat kursi roda ketika dia dibebaskan pada bulan Juli 2012.

Artikel Terkait dalam bahasa Mandarin:

曾陷中共冤狱八年多 魏淑燕再面临司法迫害

Laporan Terkait:

Former Xinjiang University Instructors Held in Prison for Seven Years