(Minghui.org) Saya ingin berbagi beberapa kisah kultivasi yang terjadi di rumah ibu saya dan beberapa pengalaman serta pemahaman saya sendiri baru-baru ini.
Para Pengasuh Memperoleh Fa di Rumah Ibu Saya
Ibu saya, adalah praktisi Falun Dafa, seorang lansia dan memiliki beberapa masalah mobilitas dalam beberapa tahun terakhir. Kami mempekerjakan beberapa pengasuh untuk merawatnya.
Ketika penglihatan ibu saya masih baik pada beberapa tahun yang lalu, ia menyalin buku Zhuan Falun dengan tangan, dan mengatakan bahwa saat itu adalah kondisi yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Kemudian, ketika penglihatannya mulai menurun, ia mulai melafalkan puisi yang ada di dalam Hong Yin.
Meskipun pendengarannya juga menurun, ia dapat mendengar rekaman ceramah Fa Guru dan musik latihan dengan volume yang sesuai. Semua pengasuh yang telah merawatnya selama bertahun-tahun mengetahui bahwa Falun Dafa baik, dan beberapa dari mereka juga telah menjadi praktisi Dafa setelah mendengarkan ceramah tersebut.
Dua pengasuh pertama mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) setelah mereka mengetahui fakta kebenaran tentang Falun Dafa dan kejahatan PKT. Pengasuh ketiga buta huruf, namun setelah menyaksikan beberapa kejadian ajaib yang terjadi pada orang tua saya, ia akan memutar ceramah Fa Guru untuk orang tua saya setiap kali mereka merasa sedikit tidak enak badan dan mendengarkannya bersama mereka. Ia juga mempelajari latihan dan senang karena latihan Falun Dafa mudah dipelajari. Dia kagum bahwa meskipun ibu saya terjatuh berkali-kali, ia tidak pernah mengalami patah tulang berkat perlindungan dari Guru. Suatu kali ibu saya mengalami demam yang sangat tinggi, tetapi ia pulih dengan mendengarkan ceramah Guru tanpa harus berobat ke rumah sakit.
Pengasuh ini latihan Gong bersama kami setiap pagi. Ketika ia selesai, ia selalu berkata, "Terima kasih, Guru!" Setelah ia selesai dengan pekerjaan paginya, ia akan duduk untuk mendengarkan ceramah Fa Guru. Ia harus mengundurkan diri dari pekerjaannya karena keadaan keluarga. Sebelum ia pergi, saya memberinya pemutar audio berisi ceramah Fa Guru sehingga ia dapat terus mendengarkannya ketika ia pulang ke rumahnya.
Meskipun dia buta huruf, kualitas pencerahannya cukup baik, dan dia akan bertanya kepada kami jika dia punya pertanyaan. Dia juga menjalani hidupnya sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang yang mengenalnya mengatakan bahwa dia sekarang terlihat sepuluh tahun lebih muda , dengan kulit kemerahan, dan sering tersenyum.
Ketika pengasuh keempat datang ke tempat kami, ayah saya baru saja meninggal dunia, dan ibu merasa sangat lemah dan harus duduk di kursi roda. Namun, dia mendengarkan ceramah Fa Guru setiap hari.
Pengasuh ini menunjukkan sedikit penolakan ketika saya mengklarifikasi fakta kepadanya di awal. Seiring berjalannya waktu, terutama ketika dia melihat ibu saya semakin membaik melalui mendengarkan ceramah Fa, dia berkata bahwa dia ingin mempelajari latihan Falun Dafa dan mendengarkan ceramah Fa juga.
Dia mempelajari latihan dengan cepat dan mendengarkan ceramah Fa setiap hari, dan dia selalu berkata, "Dafa baik!" Ketika dia pulang ke rumah untuk liburan, dia memberi tahu tetangganya dengan bangga, "Saya sekarang berlatih Falun Dafa. Falun Dafa sangat baik, sama sekali tidak seperti yang dikatakan di TV." Saya merasa sangat senang bahwa dia mengetahui fakta kebenaran dan memperoleh Fa!
Pengasuh kelima adalah seorang Kristen, dan dia sangat senang mendengar bahwa seluruh keluarga kami berlatih Falun Dafa, mengatakan bahwa dia tahu Falun Dafa baik. Dia memiliki seorang teman baik, yang seluruh keluarganya berlatih Falun Dafa. Temannya dulu agak tegas dan memaksa, tetapi setelah dia belajar Dafa, dia menjadi baik dan ramah.
Meskipun pengasuh kelima tahu Falun Dafa baik, dia masih memiliki banyak pertanyaan, sebagian besar karena kebohongan fitnah yang disebarkan oleh PKT. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dengan sabar dan menunjukkan kepadanya artikel Guru baru-baru ini "Mengapa Ada Umat Manusia" dan "Mengapa Hendak Menyelamatkan Makhluk Hidup." Sikapnya benar-benar berubah. Ketika dia pergi untuk pekerjaan lain, dia dengan senang hati membawa buku Zhuan Falun bersamanya, dan berkata, "Saya akan mempelajari buku ini dengan baik."
Pengasuh keenam juga seorang Kristen. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan membantunya mundur dari PKT. Kesehatannya sendiri tidak begitu baik, dan ketika dia melihat ibu saya semakin membaik hanya dengan melakukan latihan sebaik mungkin di kursi roda dan mendengarkan ceramah Fa Guru, dan terutama ketika dia melihat rambut ibu saya mulai tumbuh hitam lagi ketika dia hampir berusia 90 tahun, dia sangat terkesan sehingga dia mulai mempelajari latihan Dafa dan mendengarkan ceramah Fa juga, dan dia tidak berhenti ketika dia pulang ke rumah untuk liburan.
Pengasuh ketujuh bahkan lebih menakjubkan, dia berkata dia ingin mempelajari latihan Dafa pada hari pertama dia tiba di rumah ibu saya. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan mengajarinya latihan. Setiap hari, setelah kami selesai melakukan latihan, dia akan berkata, "Latihan ini luar biasa! Ini membuat saya merasa sangat baik! Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik. Terima kasih, Guru!”
Meskipun ia hanya berpendidikan sekolah dasar, ia memiliki kualitas pencerahan yang baik. Ia mendengarkan ceramah Fa setiap hari, dan selalu bersemangat. Beberapa hari yang lalu, ia tiba-tiba berkata kepada saya, “Oh, saya lupa memberi tahu anda, sekarang orang tua dan kakak perempuan saya juga turut berlatih Falun Dafa!”
Saya tahu dalam hati bahwa Guru telah mengatur semua orang ini untuk datang ke rumah ibu saya untuk memperoleh Fa. Semuanya dilakukan atas pengaturan Guru. Saya merasa sangat berterima kasih kepada Guru atas kesempatan untuk membantu Guru dalam Pelurusan Fa dan menyelamatkan orang-orang sementara saya merawat ibu saya yang sudah lanjut usia.
Ada dua pengasuh lainnya yang hanya datang untuk membantu selama setengah hari. Saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka dan memberi tahu mereka untuk mengingat “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik,” sehingga mereka akan memiliki masa depan yang cerah.
Saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa dan saya mencoba untuk membuktikan kebenaran Fa melalui tindakan saya.
Mengubah Konsep Manusia untuk Meningkatkan Xinxing
Saya adalah anak bungsu dalam keluarga saya, dan telah dimanja oleh ibu sejak kecil, tetapi saya tidak luput dari pukulannya. Ikatan yang dalam di antara kami juga telah membawa banyak kesengsaraan dan ujian dalam kultivasi kami, terutama dalam beberapa tahun terakhir saat saya merawat orang tua saya. Saya telah melewati banyak pasang surut, kesengsaraan dan ujian Xinxing, dan berhasil sampai ke tempat saya saat ini.
Dalam prosesnya, saya menemukan banyak keterikatan saya, seperti kebencian, kecemburuan, pola pikir mengeluh dan tidak suka dikritik, dll. Saya mencoba melepaskannya, tetapi tidak pernah mampu melakukannya dengan benar. Hal itu ibarat mengupas bawang, ketika satu lapisan dikupas, lapisan lain muncul. Begitu saya memutuskan untuk berbuat lebih baik dan mempertahankan Xinxing, konflik baru muncul, dan itu benar-benar seperti apa yang dikatakan Guru, "......jika tidak sampai menusuk lubuk hati seseorang, akan sia-sia dan tidak berguna, tidak akan mendapat peningkatan." (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Ketika saya tidak dapat menahan kesengsaraan, sifat iblis saya lebih mendominasi, dan saya pergi mengadu kepada saudara laki-laki dan perempuan saya. Saya menangani konflik tersebut dengan mentalitas dan konsep serta perasaan manusia biasa, dan sama sekali melupakan kultivasi pembicaraan. Setiap kali saya melakukan ini, saya akan sangat menyesalinya setelahnya. Itu baru terjadi pada saat ini ketika saya mengalami konflik yang sama, dan ketika Guru memberi saya petunjuk saat saya sedang bermeditasi, saya benar-benar mengubah pola pikir saya.
Saudara laki-laki dan perempuan saya beberapa tahun lebih tua dari saya, dan kesehatan saudara perempuan saya juga tidak begitu baik. Saya seorang praktisi Dafa dan saya harus melakukan segalanya dengan baik, apalagi mengurus orang tua saya sendiri. Jadi, tampaknya wajar jika saya mengambil tanggung jawab untuk mengurus mereka. Meskipun ada pengasuh di rumah orang tua saya, ibu saya sangat bergantung pada saya dan berkonsultasi dengan saya tentang segala hal, baik besar maupun kecil, dan saya harus menghubungi semua orang yang ingin diajaknya bicara; para koleganya, atau saudara dan teman-teman kami.
Ibu saya memiliki kepribadian yang kuat dan ingin mengambil keputusan akhir dalam segala hal. Ia sering berkata kepada saya, "Membesarkanmu tidaklah mudah." Kadang-kadang, ia juga menyalahkan saya karena saya menunjukkan lebih banyak perhatian kepada ayah saya, dan ketika ini terjadi, saya akan membantah, "Sejak zaman dahulu, orang-orang selalu mengutuk anak-anak yang tidak berbakti, tetapi siapa yang akan pernah mengkritik seseorang karena berbakti kepada ayahnya?!"
Ibu saya sudah lama menyimpan amarah terhadap ayah saya, dan setiap kali saya menunjukkan sedikit perhatian kepada ayah saya, ia akan menjadi cemburu dan membuat keributan. Tidak peduli seberapa baik saya memperlakukannya, ia tidak pernah puas dan akan mengeluh. Beberapa kali, ia bahkan menelepon saya di tengah malam untuk memarahi saya. Hati saya tergerak dan menanggapi masalah tersebut dengan pemikiran manusia biasa.
Ayah saya, di sisi lain, selalu menghibur saya setiap kali saya melakukan sesuatu untuknya. Ia akan berkata, “Ini benar-benar sulit bagimu. Terima kasih. Kamu yang termuda dalam keluarga, tetapi kamu menanggung begitu banyak beban.” Mendengar kata-kata ini, saya selalu merasa sangat hangat di hati. Bahkan, itu menunjukkan keterikatan saya untuk menikmati pujian. Tetapi saya sama sekali tidak menyadari bahwa ibu saya seperti cerminan dari kekurangan saya, dan ia sebenarnya membantu saya dalam berkultivasi.
Guru berkata,
“Xiulian harus dilakukan di tengah penderitaan agar bisa dilihat apakah anda dapat rela melepas, dapat memandang hambar tujuh perasaan dan enam nafsu anda. Jika anda terikat pada benda itu, anda tidak akan sukses berkultivasi.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Ajaran Guru sangat jelas dan saya dapat menghafal semuanya, tetapi ketika menyangkut masalah yang terjadi, saya merasa sulit untuk melepaskan keterikatan dan qing manusia. Sekarang saya menyadari bahwa itu karena saya belum belajar Fa dengan baik untuk mendapatkan Fa, dan saya telah gagal untuk benar-benar mengultivasi diri sendiri.
Baru-baru ini, saya mengalami konflik dengan ibu saya lagi. Saya pikir saya bersikap baik kepadanya dan mencoba memaksakan pemahaman saya sendiri kepadanya. Tepat ketika konflik itu akan berubah menjadi ledakan, saya ingat bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa. Saya tidak melakukannya dengan baik di masa lalu, tetapi sekarang Guru sedang mengawasi saya dan melihat bagaimana saya akan menangani situasi tersebut.
Untuk pertama kalinya, saya berpikir: Ini mungkin hutang yang saya miliki di masa lalu; ini mungkin pengaturan yang dibuat oleh kekuatan lama untuk mengganggu kultivasi kita; bisa saja ini ujian untuk saya dari Guru. Kualitas pencerahan saya sangat buruk! Perilaku saya di masa lalu telah secara serius melanggar prinsip alam semesta Sejati-Baik-Sabar. Saya belum bersikap baik, apalagi menahan diri! Saya pikir saya lebih baik dari orang lain dan lebih baik dari sebelumnya menurut standar manusia biasa daripada mengukur diri saya sendiri dengan prinsip Fa.
Saya mulai mencari ke dalam dengan pikiran yang tenang. Saya menemukan bahwa di masa lalu, saya selalu mengeluh bahwa ibu saya terlalu iri dan dendam. Tetapi bukankah saya juga mengeluh tentang seberapa banyak yang telah saya lakukan dalam mengurus orang tua saya dan merasa kesal di dalam hati? Bukankah saya juga memendam iri dan dendam? Ibu hanya menunjukkannya kepada saya agar saya dapat merenungkan diri saya sendiri. Setelah saya menyadari keterikatan ini, saya dengan tulus meminta maaf kepada ibu saya atas kesalahan yang saya buat.
Saya merasa sangat malu karena meskipun saya telah berkultivasi Dafa selama hampir 30 tahun, saya selalu menangani konflik dengan mentalitas orang biasa dan apa yang disebut toleransi. Saya telah berkultivasi dengan sangat buruk, dan telah jauh dari persyaratan Fa.
Dari belajar Fa, saya memahami bahwa ibu saya telah membantu saya mengultivasi diri saya sendiri selama ini. Dia mengeluh tentang saya setiap hari. Bukankah ini hal yang luar biasa bagi seorang kultivator sejati? Bukankah saya seharusnya berterima kasih kepadanya?!
Ibu saya sekarang hampir berusia 90 tahun, dan pastilah sulit baginya untuk melewati semua yang telah dilaluinya selama bertahun-tahun ini. Sekarang saya merasa sangat berterima kasih kepadanya. Tentu saja, yang paling saya syukuri adalah Guru atas pengaturan-Nya yang baik. Ketika saya memikirkan ibu saya yang berusia 90 tahun yang selalu berharap saya dapat pergi berlatih bersamanya setiap hari, dan ia selalu memikirkan Guru ketika ia mengalami karma penyakit, dan ia masih membaca puisi-puisi dalam Hong Yin setiap hari, saya merasakan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepadanya.
Keesokan harinya ketika saya pergi ke rumah ibu saya, saya berkata kepadanya dari lubuk hati saya yang terdalam, “Ibu telah begitu baik kepada saya, tetapi saya telah memperlakukan Ibu dengan sangat buruk. Saya merasa sangat bersalah karenanya. Maaf, Ibu!”
Ibu saya berkata kepada saya: “Jangan khawatir, itu semua adalah bagian dari kehidupan. Semua konflik ini adalah agar kita melepaskan keterikatan kita, sehingga kita dapat meningkat. Kita harus berterima kasih kepada Guru kita dan mendengarkan ajaran-ajarannya.”
Saya merasa sangat bersyukur kepada Guru. Saya tidak melakukannya dengan baik di masa lalu, tetapi Fa Guru telah membantu ibu saya dan saya melampaui ikatan ibu-anak yang dibatasi oleh emosi manusia, dan kami berdua telah melepaskan keterikatan hati berupa kebencian, iri hati, memandang rendah orang lain, dan keterikatan mendengar pujian tentang diri kami sendiri, dan kami berdua telah menyingkirkan qing yang kami miliki terhadap satu sama lain dan mengultivasikan belas kasih sebagai gantinya.
Dalam perjalanan yang tersisa, saya bertekad untuk tidak diganggu oleh dunia yang kacau, tetapi untuk memupuk belas kasih dan kebaikan terhadap semua orang. Saya akan melangkah keluar dari keegoisan, keterikatan hati manusia, konsep dan qing manusia, dan membimbing semua pikiran dan tindakan saya dengan prinsip-prinsip Fa. Saya akan belajar Fa dengan baik dan fokus untuk mencari ke dalam untuk melakukan tiga hal dengan baik sehingga saya akan layak mendapatkan penyelamatan penuh belas kasih dari Guru dan dapat kembali ke rumah sejati saya bersama Guru.