Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok | Dafa akan Menampakkan Keagungannya saat Kita Sejati Berkultivasi

28 Nov. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya adalah seorang guru sekolah yang mulai berkultivasi Dafa tahun 1998. Saya ingin berbagi tentang bagaimana Guru melindungi saya selama ini, serta pengalaman saya akan keajaiban Dafa.

Bahagia Memperoleh Fa

Saya didiagnosis menderita Hepatitis B pada tahun 1996  di usia 40-an. Saya dirawat selama setahun namun hampir tidak ada perubahan. Pada saat itu, saya sering bepergian ke rumah sakit besar provinsi dan membeli obat dalam jumlah besar. Saya tahu tidak ada obat bagi Hepatitis B, dan pengobatannya hanya membuat kondisi saya semakin parah. Saya sangat putus asa, bertanya-tanya apakah begini akhir hidup saya.

Saat saya menghabiskan tujuh atau delapan jam sehari di ranjang dengan infus serta tidak bisa makan banyak, seseorang memberitahu saya tentang Falun Dafa. Saya tidak menanggapinya serius karena saya tumbuh besar di bawah pengaruh ateisme yang dipromosikan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Namun karena menghargai kebaikan orang lain, saya rasa akan mencobanya, karena saya tidak punya hal lain untuk dikerjakan. Saya mulai membaca buku Zhuan Falun dan sangat terinspirasi oleh prinsip yang dijelaskannya karena saya belum pernah mendengar hal semacam itu sebelumnya. Kata-kata Guru sangat mudah dimengerti dan sangat menyentuh hati saya. Hal itu menjawab banyak pertanyaan saya tentang hidup dan menyelesaikan banyak keraguan saya.

Saya jadi mengerti akar permasalahan penyakit adalah karma yang kita akumulasikan dari kehidupan demi kehidupan serta tujuan sesungguhnya kehidupan manusia adalah untuk kembali ke asal, jati diri. Saya menyadari bahwa Falun Dafa adalah latihan kultivasi unik yang bisa membuat orang melakukan hal ini.

Kultivasi adalah kata yang sakral, misterius, dan ajaib! Dulu saya hanya pernah mendengar kisah tentang biksu dan pendeta Tao yang berkultivasi dalam gunung serta kisah Buddha Sakyamuni dan Bodhidharma, jadi bagi saya konsep “kultivasi” hanyalah legenda indah zaman kuno. Namun kini saya bisa berkultivasi! Saya merasa gembira, seakan-akan perahu kecil yang mengambang di lautan luas akhirnya menemukan tempat berlabuh yang aman.

Tak ada kata yang bisa menggambarkan kebahagiaan yang saya rasakan pada saat itu–saya rasa saya adalah orang paling beruntung di dunia. Saya membulatkan tekad untuk berkultivasi Falun Dafa. Tak lama setelah itu, Hepatitis B, diare saya selama bertahun-tahun dan demam saya lenyap, saya tidak lagi memerlukan botol-botol obat. Hati saya sangat berterima kasih kepada Guru.

Setelah itu, belajar Fa, melakukan latihan, dan memperkenalkan Dafa menjadi bagian penting dalam hidup saya. Saya berperilaku dengan ketat sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan makna mendalam prinsip Fa sering ditampakkan pada saya. Setiap kali saya membaca Zhuan Falun, saya mendapat pemahaman baru. Saya bisa merasakan diri saya berubah dengan pesat, bermandikan karunia luar biasa Guru.

Keyakinan yang Teguh terhadap Guru dan Fa Membantu Saya Mengatasi Ujian

Pada Juli 1999, PKT melancarkan penganiayaan skala nasional terhadap Falun Dafa, semua TV milik negara, stasiun radio, koran, serta majalah memfitnah dan mencemarkan Falun Dafa serta praktisinya. Rasanya seperti mimpi buruk Revolusi Kebudayaan terulang dengan kekuatan penuh. Guru dijebak dan Dafa dicemooh. Pada waktu itu, bahkan orang di luar Tiongkok tertipu oleh propaganda PKT.

Demi membantu orang memahami fakta dan mengikuti hati nurani, saya pergi ke Beijing bersama rekan praktisi untuk memohon secara damai bagi Falun Dafa. Saya ditangkap, dibawa pulang, dan didenda beberapa ribu yuan. Gaji saya ditangguhkan, dan pada tanggal yang disebut “tanggal-tanggal sensitif,” saya akan ditahan atau diganggu. Saya juga menghadapi tekanan besar dari perusahaan, keluarga, kerabat, dan teman saya, yang menginginkan saya melepas keyakinan saya.

Ayah saya yang berusia 80 tahun adalah kader PKT. Dia sangat dalam teracuni kebohongan PKT dan selalu berkata PKT akan selamanya “agung, berjaya, dan benar” serta semua orang harus mengikutinya. Saat saya tidak patuh, ayah mengancam tidak akan mengakui saya dan mulai memukuli saya. Saya tidak bergerak, dan ayah memukul saya dengan tongkat jalannya serta menonjok saya. Istri, anak-anak, kerabat, serta teman semua memohon agar saya melepaskan Falun Dafa, tekanan yang luar biasa itu membuat hati saya hancur. Sungguh seperti yang dijelaskan Guru dalam puisi “Derita Pikiran dan Hatinya:”

“...Ratusan derita sekaligus menimpa Lihat dia bagaimana hidup…” (“Derita Pikiran dan Hatinya,” Hong Yin)

Dengan hati yang hancur, saya bertanya pada diri sendiri apakah saya salah. Saya berkata, “Tidak, saya tidak salah. Tidak ada salahnya mencoba menjadi orang baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.”

Saya juga menyadari alasan mengapa saya sangat patah hati adalah karena keterikatan saya akan Qing. Bila saya membiarkan diri terseret ke bawah, bukan hanya saya yang akan hancur, namun juga mereka yang memaksa saya melepaskan Falun Dafa dalam membuat semakin banyak karma buruk bagi diri mereka sendiri.

Pada musim gugur tahun 2000, penangkapan massal terjadi di daerah kami, dan sekitar 15 praktisi ditahan secara ilegal, termasuk saya. Saya kemudian mengetahui bahwa saya dilaporkan ke polisi karena mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Saya ditahan selama delapan bulan lebih dan menderita berbagai macam penganiayaan. Berkat perlindungan Guru, saya bisa bebas kemudian.

Saat ditahan, saya mengingatkan diri: “Tak peduli betapa sulit situasinya, saya tidak akan melakukan bunuh diri atau mogok makan. Saya tidak takut menghabiskan sisa hidup di penjara.” Pemikiran semacam itu tampak benar, tapi saat merenungkannya kembali, saya sadar itu hanyalah “kuat dan teguh” dengan standar manusia biasa. Karena hal ini, saya ditahan selama delapan bulan lebih. Guru akhirnya menyadarkan saya dengan sebuah petunjuk.

Saat istri mengunjungi saya, dia berkata, “Saya menanggung banyak hal untukmu. Apa kamu mengharapkan saya lebih banyak lagi berkorban?” Saya terkejut mendengarnya berkata begitu, saya berpikir: “Itu bukan dia yang berbicara, itu adalah petunjuk dari Guru dengan menggunakan mulutnya.” Betul, saya tidak seharusnya tinggal di sini bila tidak bisa membuktikan kebenaran Fa atau merawat orang tua dan anak di rumah. Jadi saya membulatkan pikiran: “Saya akan keluar dari sini hidup-hidup karena banyak hal yang harus saya lakukan di luar.”

Saya melakukan mogok makan selama sepuluh hari dan menderita berbagai macam siksaan, namun saya keluar dari penjara hidup-hidup. Saya tidak menyangka bisa keluar secepat itu. Saya menyadari bahwa kultivasi adalah hal yang sangat serius dan orang harus berkultivasi dengan teguh untuk mencapai tuntutan standar. Saya juga menjadi paham bahwa “melepaskan rasa takut akan kematian” bukan berarti harus mati. Kita adalah praktisi Dafa yang membantu Guru dalam pelurusan Fa, dan kita harus menyelamatkan orang terlebih dahulu. Semua orang di dunia ada untuk diselamatkan. Bagaimana bisa kita mati? Di momen penentuan ini, keputusan berada di tangan kita.

Ada insiden malang akan hal ini. Seorang praktisi di sel sebelah saya mengatakannya beberapa kali, “Saya ada di sini untuk membuka jalan, dan saya bersedia menjadi batu loncatan.” Saya tahu maksudnya: “Demi kepentingan orang lain, saya bersedia mati.” Itu adalah sikap tak egois, namun itu juga berarti menerima pengaturan kekuatan lama.

Saya tidak melihat celah kebocoran pada saat itu dan tidak berbagi pemahaman lebih banyak dengannya terkait masalah ini. Dua minggu setelah saya dibebaskan, saya mendengar bahwa dia meninggal akibat penganiayaan. Kenyataan bahwa seseorang yang belum diadili dan dihukum justru meninggal karena penyiksaan menimbulkan kekhawatiran di Kantor 610 setempat. Jadi mereka membebaskan semua yang tersisa, lebih dari puluhan praktisi. Pelaku kejahatan masih sedikit berhati-hati pada saat itu.

Mengultivasi Belas Kasih, Menolak Penganiayaan Finansial

Saya kembali sehat tak lama setelah dibebaskan, jadi saya kembali mengajar di sekolah, karena saya yakin tidak melakukan kesalahan apapun karena berlatih Sejati-Baik-Sabar, dan pihak berwenang tidak memiliki dasar untuk menghukum saya. Suatu hari, kepala sekolah distrik berkata, “Atasan saya sudah menangguhkan gaji anda. Anda hanya akan dibayar 100 yuan per bulan untuk biaya hidup pokok.”

Benar saja, saya melihat di akun bank bahwa saya hanya dibayar 100 yuan per bulan. Pada tahun 2008, jumlahnya dikurangi lagi hampir setengahnya. Saya harus dengan berat hati meninggalkan sekolah dan murid saya untuk mencari nafkah di tempat lain. Saya mencari pekerjaan di pasar bakat ibu kota provinsi, mendaftar posisi guru di sekolah swasta di kabupaten lain, bekerja di ladang sewaan, membangun sumur untuk mengairi ladang, dan bekerja di tambang pribadi.

Selama beberapa tahun berikutnya setelah saya meninggalkan sekolah, saya pergi berbicara ke lembaga berbeda berulang kali perihal penangguhan gaji saya. Sekretaris PKT kota kami berkata, “Saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan. Lebih baik anda tanyakan ke kantor keuangan.”

Setelah seseorang di Biro Pendidikan menginformasikan bahwa mereka tidak pernah mengurangi gaji saya, saya mendapati distrik sekolahlah yang bertanggung jawab.

Saya pergi bertemu kepala sekolah distrik dan berkata, “Biro Pendidikan membayar penuh gaji saya setiap bulan. Anda tidak seharusnya menguranginya tanpa pemberitahuan resmi dari Komite Urusan Politik dan Hukum.”

Dia membantah, “Saat Kantor 610 berkata mengurangi gaji anda, itulah yang saya lakukan. Silakan berbicara dengan Jiang Zemin bila berani. Saya akan menelepon Kantor 610 dan meminta agar anda ditangkap. Anda sudah berhenti bekerja di sini, dan kini anda meminta gaji anda kembali.”

Saya berkata bahwa alasan saya meninggalkan sekolah karena dia menahan gaji saya, namun dia tidak mau mendengarkan.

Tahun lalu, saat sudah waktunya pensiun, saya berhenti melakukan kerja sambilan dan menghabiskan hampir setahun bolak-balik dari distrik sekolah ke kepala sekolah distrik. Sesungguhnya itu adalah pertarungan antara keadilan dan kejahatan di dimensi lain. Saat saya mendasari diri dengan prinsip Fa dan mengultivasikan hati demi kebaikan orang lain, elemen kejahatan di dimensi lain lenyap.

Melalui belajar Fa, saya menjadi mengerti bahwa kekuatan jahat di dimensi lain menggunakan orang-orang yang tidak tahu fakta untuk melakukan kejahatan terhadap Fa, dan bila orang-orang ini terus melakukan hal buruk, mereka akan kehilangan kesempatan untuk terselamatkan. Pengikut Dafa akan mencapai kesempurnaan terlepas dari penganiayaan, jadi sebenarnya, bukan kita yang dianiaya, tapi mereka yang tidak tahu kebenaran dan melakukan kejahatanlah yang teraniaya. Betapa menyedihkannya mereka!

Pikiran ini membuat hati saya penuh dengan belas kasih yang luar biasa bagi mereka, dan trauma yang saya pendam akibat penganiayaan selama dekade terakhir lenyap tanpa jejak. Satu-satunya pikiran yang saya miliki adalah menyelamatkan lebih banyak orang, agar kekuatan lama tidak menghancurkan mereka. Itu lebih dari sekadar mendapatkan kembali gaji yang menjadi hak saya. Saya merasa hati saya tiba-tiba menjadi jernih, dan beban mental yang saya rasakan di masa lalu benar-benar hilang. Langit bahkan terlihat lebih cerah.

Saya pergi menemui kepala sekolah distrik dan dengan ramah menjelaskan kepadanya mengapa saya berlatih Falun Dafa. Saya mengklarifikasi fakta tentang Dafa dan menceritakan padanya tentang beberapa hal ajaib yang terjadi pada saya. Saya memberitahunya bagaimana saya berperilaku sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan bagaimana Guru yang penuh belas kasih menanggung rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa untuk menyelamatkan orang-orang. Air mata menetes ketika hati saya tersentuh, dan kepala sekolah distrik juga tampak emosional ketika dia mendengarkan saya.

Saya berkata, “Ada beberapa kepala sekolah yang berbeda selama sepuluh tahun terakhir, dan anda bukanlah orang yang menahan gaji saya pada awalnya. Saya tidak menyalahkan siapa pun di antara kalian. Saya di sini bukan untuk meminta kembali semua yang ditahan dari saya di masa lalu. Hanya saja, saya akan segera pensiun, dan saya ingin mendapatkan apa yang layak saya dapatkan ketika saya pensiun–pensiun saya tidak seharusnya mencerminkan apa yang ditahan secara tidak adil. Jika anda dapat memperbaiki apa yang salah, itu berarti anda telah melakukan hal yang sangat baik, dan ketika kebenaran akhirnya terungkap ke dunia, anda akan sangat senang karena telah melakukan hal yang benar pada saat yang kritis.”

Setelah beberapa waktu, ketika saya bertemu dengan kepala sekolah distrik lagi, dia berkata, “Anda tidak perlu datang ke sini lagi. Saya sudah memberitahu akuntan bahwa anda berhak mendapatkan pensiun penuh. Kami akan memperbaikinya untuk anda.”

Meskipun kepala distrik telah membuat keputusan, akuntan yang bertanggung jawab (wakil kepala sekolah distrik) masih ingin mempersulit dan mencoba menunda prosesnya dengan berbagai alasan.

Ketika saya menemui akuntan tersebut lagi, dia berkata, “Anda perlu membuka rekening. Kita bisa pergi ke bank bersama-sama.” Saat mengisi dokumen di bank, saya terkejut ketika mengetahui bahwa saya telah diberi lebih dari 2.000 yuan setiap bulan selama bertahun-tahun, tetapi akuntan itu telah mentransfer semuanya ke rekeningnya sendiri, menyisakan kurang dari 100 yuan setiap kali. Jadi dia telah mencuri gaji saya selama lebih dari 16 tahun!

Saya tidak marah pada akuntan itu. Saya menyadari bahwa Guru telah membantu saya mengetahui kebenaran, mungkin setelah melihat bagaimana saya meningkat dan melepaskan keterikatan pada nama dan keuntungan ketika saya mencari keadilan bagi diri saya sendiri.

Awalnya, saya membenci pimpinan sekolah karena memperlakukan saya dengan tidak adil. Tetapi sekarang saya dapat berbicara kepada mereka dengan tenang, tanpa perasaan dendam atau benci. Saya hanya peduli bahwa mereka memahami fakta dan terselamatkan. Ketika saya mengubah diri saya, tak disangka keadaan berubah menjadi lebih baik. Saya sekarang menerima pensiun yang menjadi hak saya, dan tidak ada lagi masalah.

Di atas adalah beberapa pengalaman dan pemahaman pribadi saya. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak sesuai dengan Fa.