Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok | Menghentikan Pengawasan dan Pelecehan Polisi dengan Pikiran Lurus

30 Nov. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Anhui, Tiongkok

(Minghui.org) Dalam penganiayaan terhadap Falun Dafa, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memantau secara ketat para praktisi, seperti memantau target politik dan musuh mereka selama Revolusi Kebudayaan.

Petugas polisi diam-diam bekerja sama dengan pejabat masyarakat untuk memantau keberadaan praktisi. Jika praktisi membawa ponselnya, mereka memantau jejak lokasi ponselnya; jika praktisi tidak membawa ponselnya ketika keluar, mereka akan meneleponnya secara teratur untuk memastikan dia tidak meninggalkan kota; jika praktisi meninggalkan rumah dengan mengenakan topi (untuk menutupi wajahnya), tanpa membawa ponselnya dan tidak pernah menjawab panggilan dari orang asing, mereka akan rutin mengunjunginya di rumah dan mengambil fotonya.

Beberapa tempat kerja praktisi juga bekerja sama dengan pihak berwenang dan menyediakan catatan kehadiran praktisi. Jika seorang praktisi sudah terlalu tua untuk sering keluar rumah, pihak berwenang masih mengganggunya di rumah pada tanggal-tanggal sensitif, seperti acara politik besar PKT atau hari peringatan yang berkaitan dengan Falun Dafa.

Bagi kami yang tinggal di Tiongkok dengan pengawasan ketat, tidak mudah untuk menjalani kehidupan normal. Namun kami masih memikul tanggung jawab untuk mengultivasi diri dengan baik, menyangkal penganiayaan, dan menyelamatkan orang. Dalam sharing saya di bawah ini, saya ingin berbicara tentang bagaimana saya mengatasi rasa takut dan mengklarifikasi fakta kepada mereka yang melecehkan saya.

Li adalah petugas komunitas yang bertugas mengawasi saya. Dia baik kepada saya setelah saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan membantunya mundur dari PKT. Suatu hari, dia mengatur agar saya bertemu dengan atasannya dan seorang kepala polisi. Kepala polisi, Tang, bertanggung jawab atas penganiayaan.

Saya masuk ke ruang pertemuan dengan sikap sopan namun serius. Tang bertanya, “Apa yang anda lakukan di rumah setelah pensiun?”

Saya mengatakan kepadanya bahwa di rumah saya mempelajari hukum, “Penganiayaan terhadap Falun Dafa tidak memiliki dasar hukum dan penganiayaan tidak didukung oleh dokumen administratif apa pun. Petugas sering mengetuk pintu rumah saya yang merupakan pelanggaran terhadap hak pribadi anggota keluarga saya. Alasan saya setuju untuk datang ke sini hari ini adalah untuk membicarakannya dengan anda.”

Tang berkata, “Anda selalu mengatakan bahwa Falun Dafa baik untuk kesehatan, tetapi saya telah melihat praktisi jatuh sakit, atau bahkan meninggal karena suatu penyakit.”

“Saat orang pergi ke rumah sakit untuk menerima perawatan, ada yang bisa sembuh dan ada yang meninggal. Kita tidak bisa mengatakan bahwa rumah sakit tidak ada gunanya. Contoh lain, ketika siswa sekolah menengah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, ada yang bisa diterima di perguruan tinggi bergengsi dan ada yang gagal ujian. Kita tidak bisa mengatakan bahwa pendidikan di sekolah adalah sebuah penipuan. Falun Dafa mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar. Namun ada pula yang tidak mematuhi prinsip tersebut dan hanya melakukan gerakan-gerakan latihan. Ketika orang-orang ini sakit atau meninggal, anda tidak bisa menyalahkan latihan tersebut.”

Tang tidak menyangka saya akan bertukar pikiran dengannya, dan sikapnya membaik, “Ah, jadi anda harus mengikuti persyaratan Sejati, Baik, Sabar untuk menyembuhkan penyakit. Persyaratannya sejalan dengan budaya tradisional kami.”

“Ya, dan hal itu tidak sesuai dengan ateisme yang dipromosikan oleh Partai Komunis.”

Saya memberi tahu dia bagaimana penyakit saya hilang setelah berlatih Falun Dafa, dan bagaimana saya dan kerabat saya dianiaya.

Saya melanjutkan, “Kami tidak menyakiti siapa pun dalam berlatih Falun Dafa, mengapa menghentikan kami untuk berlatih? Ada begitu banyak penipu dan penjahat berkeliaran di masyarakat, tetapi anda tidak menangkap mereka. Jiang Zemin merekayasa insiden bakar diri di Lapangan Tiananmen dan mengarang propaganda untuk menjelek-jelekkan kami. Sekarang Jiang telah meninggal, dan pidatonya tidak menyebutkan apa pun tentang perannya dalam memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Dafa. Dengan kata lain, anda adalah kambing hitam dalam menjalankan kebijakan penganiayaannya. Anda dapat memalsukan bukti agar praktisi dihukum, tapi anda juga bisa berkelit dari sistem dan membiarkan kami sendiri.”

Tang berkata, “Jika anda tidak berhenti berlatih, saya masih harus melaporkan anda kepada atasan saya.”

Seorang pejabat komunitas menghentikan pembicaraan kami karena dia melihat saya pandai membela diri. Dia mengambil foto saya tanpa izin, dan mengatakan bahwa dia akan menelepon saya.

Setelah kembali ke rumah, saya menelepon pejabat komunitas yang mengambil foto saya, “Tolong jangan mempostingnya di depan umum atau di Internet. Itu tidak baik bagi anda karena tidak ada dasar hukumnya.” Dia mengatakan dia tidak akan melakukannya.

Tidak lama kemudian ada wakil ketua baru yang dipindahkan ke komunitas, dan pejabat komunitas dengan cepat mengalihkan tanggung jawab pengawasan praktisi Falun Dafa kepadanya.

Wakil kepala memanggil saya untuk berbicara dengannya, dan saya dengan senang hati melakukannya. Saya berkata kepadanya, “Pejabat baru suka menerapkan perubahan demi mendapatkan manfaat, tetapi anda tidak boleh melakukan hal itu dalam penganiayaan terhadap Falun Dafa. Penganiayaan adalah ilegal, dan jika anda melakukan apa yang dilakukan pendahulu anda, anda akan dimintai pertanggungjawaban di masa depan.”

Dia, bukannya menyuruh saya berhenti berlatih, malah mengatakan kepada saya bahwa dia tidak menyadari situasinya, dan dengan sopan bertanya apakah saya perlu makan siang. Saya berterima kasih padanya dan pergi.

Tang menelepon dan meminta saya untuk mampir ke kantor polisi pada Juni 2024. Saya pergi tetapi bertemu dengan petugas dari kantor polisi lain.

Petugas itu bertanya kepada saya, “Tahukah anda mengapa anda ada di sini? Apakah anda berlatih Falun Dafa? Apakah orang-orang di sekitar anda berlatih?”

Saya dengan tegas mengatakan kepadanya, “Apa dasar hukum anda menanyakan pertanyaan pribadi ini? Saya tidak akan menjawab atau menandatangani apa pun.”

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia ingin melihat rumah saya.

“Bahkan jika anda seorang petugas penegak hukum, anda melanggar properti pribadi dengan pergi ke rumah saya tanpa izin. Anda seharusnya melindungi dan melayani warga, tetapi sekarang anda mencoba membuat orang baik meninggalkan keyakinan mereka. Anda membengkokkan hukum demi keuntungan anda, yang jelas-jelas melanggar UU Kepegawaian.”

Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak ingin pergi melihat rumah saya, dan menawarkan untuk memberi saya tumpangan pulang. Saya menolak dengan sopan.

Setelah saya sampai di rumah, dia menelepon dan bertanya apakah saya berbicara dengan pengantar barang dalam perjalanan pulang. Saya mengatakan tidak. Dia kemudian menanyakan pendapat saya tentang Falun Dafa. Saya mengatakan kepadanya bahwa hukum tidak mengatur pikiran orang. Panggilan itu berakhir.

Saya pikir aneh dia menelepon dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu, jadi saya meneleponnya kembali kemudian dan mencoba untuk mengklarifikasi fakta kepadanya. Dia menjawab, “Mengapa anda tidak berbicara dengan Bao. Dia ahli hukum.”

Bao adalah seorang kepala kantor polisi terdekat yang secara aktif menganiaya praktisi di wilayah hukumnya. Saya sedikit gugup, namun saya tahu bahwa saya tidak boleh lari dari kesempatan ini. Saya membawa materi informasi untuk menemui Bao hari itu.

Setelah mengklarifikasi fakta kepada Bao, saya menunjukkan kepadanya bahwa daftar 14 aliran sesat yang diidentifikasi oleh Kementerian Keamanan Publik, tidak mencakup Falun Dafa. Saya juga membawa pemberitahuan tentang pencabutan larangan Administrasi Pers dan Publikasi Negara terhadap publikasi Falun Dafa pada tahun 2011. Ia berargumen bahwa masih banyak aliran sesat yang terdaftar di Asosiasi Anti Aliran Sesat. Saya menjelaskan bahwa daftar organisasi sipil tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak dapat digunakan untuk membenarkan penganiayaan skala besar.

Saya memberikan contoh kepada Bao tentang banyak pejabat dari Kantor 610 yang dijatuhi hukuman mati atau penjara bertahun-tahun, dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya percaya ini adalah pembalasan karma atas dosa-dosa mereka dalam menganiaya orang yang tidak bersalah.

Saat saya terus berbicara, Bao memberi tahu saya bahwa saya tidak diperbolehkan menyebarkan Falun Dafa. Saya menjelaskan bahwa menyebarkan Falun Dafa adalah sah: “Seorang pensiunan kepala jaksa mengatakan bahwa seorang praktisi tidak melanggar hukum bahkan jika dia membawa satu truk penuh brosur Falun Dafa. Praktisi diadili sebagai penjahat berdasarkan penafsiran hukum oleh Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung. Kasus pidana harus ditangani berdasarkan undang-undang, bukan interpretasi yudisial. Penganiayaan itu sendiri merupakan pelanggaran hukum sejati.”

“Mari kita akhiri di sini hari ini,” katanya. Sebelum pergi, dia mengatakan kepada saya bahwa tidak ada yang melaporkan saya dan dia meminta saya untuk datang karena dia membutuhkan sesuatu untuk pekerjaan.

Sebagai praktisi Dafa, pikiran lurus kita membawa kekuatan yang luar biasa. Saya dulu sangat takut ketika pihak berwenang mengetuk pintu atau menelepon saya, mengira ini mungkin akhir dari hidup saya. Sekarang saya tidak terlalu takut pada pihak berwenang. Kadang-kadang petugas datang mengambil foto saya untuk menunjukkan kepada atasan mereka bahwa mereka telah memeriksa saya. Saya tidak mau bekerja sama, tetapi mengklarifikasi fakta kepada mereka melalui pintu yang tertutup. Jika mereka menolak pergi, saya melaporkan mereka karena mengganggu saya.

Unsur-unsur jahat berkurang dan lingkungan menjadi lebih baik. Pikiran lurus kita dapat mengarahkan segalanya sesuai keinginan kita, dan menghentikan semua kejahatan sejak awal. Guru telah melindungi saya melalui semua penganiayaan dan memungkinkan saya untuk tetap berada di jalan menuju dewa. Terima kasih, Guru!