Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Hakim Mengakui Falun Dafa Selama Sidang Banding Pengadilan

5 Nov. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Dua tahun lalu, saya membaca sebuah artikel di bagian berita pengadilan di Minghui.org tentang seorang praktisi lokal yang menggugat Biro Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial karena menahan dana pensiunnya secara ilegal. Sidang akan diadakan dalam waktu dekat. Saya terkejut karena, selama bertahun-tahun, laporan di Minghui sebagian besar berisi tentang praktisi yang dibawa ke pengadilan karena tidak melepaskan keyakinan mereka. Ini adalah pertama kalinya saya membaca tentang seorang praktisi yang menggugat lembaga pemerintah dan bahwa kasusnya diajukan ke pengadilan dan sidang terbuka akan diadakan.

Pada hari sidang, seorang praktisi lain dan saya pergi ke gedung pengadilan. Kami tidak dapat menemukan alamatnya dan meminta bantuan Guru. Ketika kami bertanya kepada seorang pria tentang arah, dia berkata bahwa dia sedang menuju ke sana dan kami dapat mengikutinya. Kami tiba di gedung pengadilan sebelum sidang dimulai.

Saya melihat kursi kosong di barisan depan dan bertanya kepada wanita yang duduk di sebelahnya apakah sudah ada yang duduk. Dia bilang tidak dan mempersilakan saya duduk. Saya bertanya apakah dia sedang menunggu sidang. Dia bilang ya dan memberitahukan namanya. Dia adalah praktisi yang menggugat Biro Sumber Daya Manusia. Saya menyadari bahwa Guru mengatur pertemuan kami agar kami dapat saling membantu.

Ketika sidang dimulai, saya menemaninya ke ruang sidang sebagai anggota keluarganya. Dia tidak menyewa pengacara. Tergugat adalah Kepala Biro, dan dia memiliki pengacara. Sementara praktisi dan pengacara tergugat menyampaikan argumen mereka, saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan faktor-faktor negatif di dimensi lain. Ketika pengacara membaca pernyataan pembelaan, yang berisi kebohongan untuk mencemarkan nama baik Falun Dafa dan memutarbalikkan fakta, saya memancarkan pikiran lurus yang terfokus padanya. Saya tidak ingin dia menempatkan dirinya di tempat yang salah dalam sejarah dan menyesatkan serta menghancurkan masa depan hadirin. Dia segera mulai batuk dan tidak dapat berbicara. Dia kemudian dipecat karena membuat terlalu banyak kesalahan di pengadilan.

Sidang berlangsung selama satu jam, dan putusan dijatuhkan kepada tergugat. Praktisi mengajukan banding ke Pengadilan Menengah, dan kasusnya diterima dan diajukan.

Pada hari sidang banding di Pengadilan Menengah, saya lupa membawa kartu identitas saya, yang diperlukan untuk memasuki gedung pengadilan. Dalam hati, saya meminta makhluk-makhluk agar tidak mengganggu saya, “Saya di sini untuk membantu Guru dalam pelurusan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup, yang merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Seorang pengikut Falun Dafa adalah identitas saya, dan semua makhluk di alam semesta mengakuinya.” Penjaga itu memanggil hakim, yang mengirim seorang sekretaris untuk membawa saya ke ruang sidang sebagai anggota keluarga penggugat.

Sekali lagi, praktisi tersebut tidak memiliki pengacara, tetapi Kepala Biro telah menyewa pengacara baru. Praktisi tersebut mengatakan dalam pernyataannya, “Mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin menyalahgunakan kekuasaannya dan menganiaya praktisi Falun Dafa yang berlatih Zhen, Shan, dan Ren (Sejati, Baik, Sabar). Saya menggugatnya dan meminta Pengadilan Tinggi untuk mengadilinya dan memberikan keadilan kepada orang-orang. Mengajukan gugatan hukum adalah hak hukum saya, tetapi penegak hukum membalas saya. Mereka memalsukan bukti kejahatan, dan akibatnya, saya dipenjara selama tiga tahun. Selama waktu itu, Biro Sumber Daya Manusia menahan pensiun saya tanpa memberi tahu saya. Tindakan ilegal mereka harus dihentikan. Saya menuntut agar Biro mengembalikan pensiun yang ditahan dan meminta maaf secara resmi.”

Saat ia berbicara, semua orang di ruang sidang, termasuk hakim, mendengarkan dengan tenang, dan saya merasakan suasana penuh belas kasih. Praktisi itu kemudian menceritakan kehidupannya. Ia lahir dengan polio dan tumbuh dengan menggunakan kursi roda serta bergantung pada orang lain. Setelah ia mulai berlatih Falun Dafa, tubuhnya sembuh. Ia dapat berjalan, berbelanja, dan melakukan pekerjaan sehari-hari sendiri. Ia berkata bahwa ia adalah contoh bagaimana latihan yang lurus bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Pada akhirnya, hakim bertanya apakah praktisi dan terdakwanya ingin memberikan pernyataan akhir mereka. Praktisi tersebut membaca salah satu artikel Guru Li, “Mengapa Ada Umat Manusia,” dengan suara yang tenang. Setelah beberapa menit, hakim menyela, “Kami mengerti apa yang anda baca. Apakah ada hal lain yang ingin anda katakan?”

“Saya ingin kalian semua memilih kebajikan dan memiliki masa depan yang baik,” kata praktisi tersebut.

Hakim berkata, “Bagus, kita semua memilih kebajikan,” dan menunda sidang.

Putusan itu diumumkan sebulan kemudian, dan praktisi tersebut memenangkan kasusnya. Biro Sumber Daya Manusia diperintahkan untuk mengembalikan dana pensiun yang ditahan.

Sebagai praktisi, kita harus mengubah pemahaman kita dan menyangkal penganiayaan yang dipaksakan kepada kita.