Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berkultivasi Sejati dan Mengatasi Radang Kornea

5 Nov. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Daratan Tiongkok

(Minghui.org) Saya mengalami radang kornea pada akhir September 1994. Saya mencoba berbagai pengobatan tetapi tidak berhasil. Pembuluh darah baru tumbuh di sekitar kornea saya, dan bintik-bintik putih muncul di bagian putih mata saya. Permukaan bagian dalam mata saya (fundus) menjadi tidak normal.

Saya hampir kehilangan penglihatan di mata kanan saya, dan saya tidak dapat melihat fitur wajah orang, hanya garis luar kepala mereka. Direktur departemen oftalmologi mengatakan bahwa mata kanan saya mungkin akan buta, dan menyarankan saya untuk pergi ke rumah sakit yang lebih besar.

Saya putus asa dan pergi ke tempat latihan Falun Dafa untuk mencoba keberuntungan saya. Saya tidak benar-benar percaya atau tidak percaya pada Falun Dafa saat itu. Saya melakukan latihan dan mencari pengobatan pada saat yang sama.

Saya pergi ke Rumah Sakit Shanghai Ruijin setiap minggu untuk menemui dokter spesialis. Saya mencoba pengobatan Tiongkok, pengobatan Barat, infus, dan pengobatan lainnya, tetapi tidak ada yang mujarab.

Saya berada di Shanghai untuk berobat sekitar pertengahan Juli 1995 dan membawa pulang setumpuk obat-obatan Tiongkok dan Barat. Obat-obatan itu membuat perut saya sakit. Saya minum beberapa di pagi hari, dan setelah kembali dari tempat latihan, saya memutuskan untuk tidak meminumnya lagi. Saya juga berhenti menemui dokter. Saya berpikir, "Paling buruk, saya akan kehilangan penglihatan. Saya akan fokus latihan saja dan membuang semua obat-obatan saya."

Saya pergi bekerja setiap hari, berpartisipasi dalam latihan kelompok, dan membaca Falun Gong saat saya punya waktu. Ketika saya menyerah untuk menyembuhkan mata saya, keajaiban terjadi dan penglihatan di mata kanan saya berangsur-angsur membaik. Pembuluh darah baru dan bintik-bintik putih menghilang. Akhirnya, penglihatan saya kembali normal dan saya bahkan bisa melihat tulisan kecil.

Saya kemudian mendapat salinan Zhuan Falun, dan ketika saya belajar Fa, saya melihat bola merah menyala berputar. Bola itu sebesar baskom, dengan banyak simbol srivatsa yang berputar. Saya menyadari Zhuan Falun adalah buku dari langit dan bahwa Falun Dafa bukanlah sekedar latihan qigong pada umumnya, tetapi sebuah aliran kultivasi. Ia mengharuskan para praktisi untuk mengultivasi hati dan melakukan latihan untuk mengubah diri mereka menjadi praktisi sejati.

Saya Selamat dari Banyak Musibah

Guru berkata, “Utang harus dibayar, oleh karena itu dalam perjalanan Xiulian mungkin akan terjadi peristiwa yang berbahaya.” (Ceramah 3, Zhuan Falun)

Saya pernah ditabrak sepeda motor dua kali, tetapi hidup saya tidak pernah dalam bahaya. Suatu kali, seorang pemuda melaju menuruni bukit dan menabrak saya dan sepeda saya dari belakang. Saya mendengar orang-orang di dalam toko berkata, “Saya khawatir dia mungkin sudah meninggal. Saya ingin tahu apakah dia bisa bangun?” Setelah saya bangun, saya melihat wajah saya tergores dan sedikit berdarah, dan tiga gigi depan atas saya hampir tanggal, tetapi saya tidak terluka.

Pada tahun 2012, saya sedang bersepeda ketika sebuah kendaraan kecil menabrak saya dari belakang. Lutut kiri saya mendarat terlebih dahulu, tetapi tidak ada tulang yang patah dan saya tidak mengalami cedera lainnya. Saat itu saya berusia 60-an. Menurut anda, apakah manusia biasa dapat terhindar dari cedera dalam kecelakaan ini?

Ketika menghadapi bahaya yang tidak terduga, hal pertama yang saya pikirkan adalah, “Saya seorang praktisi. Orang lain tidak memukul saya dengan sengaja.” Saya terbebas dari bahaya ketika saya berpikir lurus dan berbuat lurus.

Melihat kembali kesengsaraan dan rintangan yang saya hadapi dalam perjalanan kultivasi saya, jika bukan karena perlindungan Guru dan Dafa, saya tidak akan mampu mengatasinya. Mungkin saya sudah menjadi cacat, atau bisa saja saya telah meninggal dan tidak akan berada di sini hari ini. Saya tidak punya cara untuk membalas kebaikan Guru, tetapi saya akan berkultivasi dengan tekun, melakukan tiga hal dengan baik, dan pulang bersama Guru.