(Minghui.org) Rezim komunis Tiongkok terkenal karena mengintensifkan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di sekitar tanggal-tanggal sensitif. Pengawasan terhadap praktisi yang taat hukum ini mencapai puncaknya selama Pameran Impor Internasional Tiongkok tahun ini yang diadakan di Shanghai pada 5-10 November.
Pihak berwenang di Shanghai merekrut penduduk setempat dan melatih mereka untuk menjadi "pemantau" praktisi Falun Gong. Mulai 29 Oktober 2024, para pemantau ini disebar ke seluruh kota untuk menunggu di luar rumah praktisi. Mereka bekerja secara bergiliran untuk melakukan pengawasan sepanjang waktu. Setiap kali seorang praktisi keluar dari rumahnya, para pemantau akan mengambil foto mereka dan menyerahkannya kepada komite jalanan dan kantor polisi setempat.
Tang Baozhi, berusia 70-an, dan putrinya, Chen Yao, berusia sekitar 50 tahun, yang tinggal bersama di Distrik Putuo, adalah dua praktisi yang menjadi sasaran pengawasan ketat selama Pameran. Petugas dari Divisi Keamanan Dalam Negeri Distrik Putuo, Kantor Polisi Jalan Dongxin, dan Kantor Polisi Jalan Tanjiadu, menyerahkan foto ibu dan anak tersebut ke Departemen Kepolisian Kota Shanghai, yang kemudian menggunakan sistem pengawasan yang luas dengan fungsi pengenalan wajah untuk melacak mereka.
Begitu sistem pengawasan menemukan Tang atau Chen di mana pun di kota, sistem itu memberi tahu petugas patroli di area itu untuk melecehkan atau menangkap mereka. Chen ditangkap oleh Kantor Polisi Jalan Jiangning saat dalam perjalanan menuju wawancara kerja. Dia dibebaskan beberapa jam kemudian. Ketika dia dan ibunya pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari keesokan harinya, orang-orang mengikuti mereka. Setelah mereka kembali ke rumah, seorang petugas polisi datang untuk melecehkan mereka.
Pada 11 November, sehari setelah Pameran berakhir, seorang petugas menghentikan Tang saat dia sedang dalam perjalanan ke toko kelontong. Mereka mengancam akan membawanya ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lanjut. Pelecehan yang tak henti-hentinya itu menyebabkan jantungnya berdebar-debar dan tubuhnya menjadi lemah.
Baik Tang maupun Chen, yang dulunya tinggal di Provinsi Zhejiang, telah berulang kali dipenjara karena berlatih Falun Gong. Suami Tang, Chen Wenqian, juga seorang praktisi Falun Gong, meninggal dunia akibat penganiayaan tersebut pada tanggal yang tidak diketahui.
Praktisi setempat lain yang diketahui telah dipantau selama pameran tersebut termasuk Xu Nixia di Distrik Baoshan, Liu Shunming di Distrik Minhang, dan You Xiuyun di Distrik Xuhui.
Artikel Terkait:
Ms. Tang Baozhi Resists Persecution by Going on a Hunger Strike
Penganiayaan Terhadap Praktisi Falun Gong di Penjara Wanita Shanghai