Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Beberapa Pemikiran tentang Kriteria Pemilihan Orang yang memiliki Kemampuan

14 Des. 2024 |   Oleh Mingxin

(Minghui.org) Setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS, ia mulai memilih anggota kabinetnya. Seperti biasa, ia memilih orang-orang berdasarkan kredensialnya, termasuk mereka yang relatif muda dengan sedikit pengalaman politik.

Kembali ke tahun 2016 ketika Trump memenangkan pemilihan presiden untuk pertama kalinya, ia berjanji untuk membersihkan korupsi dan praktik buruk di lembaga pemerintah. Namun, dengan sedikit pengalaman politiknya sendiri, ia tidak memiliki tim yang kuat dan harus mengganti anggota kabinet berulang kali. Kemudian, ia merekrut banyak pejabat dengan latar belakang militer, berharap mereka akan menjadi lebih baik. Namun pada akhirnya, ia tetap tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

Delapan tahun telah berlalu, dan Trump sekarang berbeda. Akumulasi pengalaman politiknya telah memberinya pemahaman yang lebih jelas tentang cara memilih orang.

Setelah memenangkan pemilihan kali ini, pada tahun 2024, ia telah memilih sejumlah profesional bisnis dan pengusaha yang sukses untuk menjadi anggota kabinet. Bahkan beberapa dari media berita telah dipilih. Misalnya, ia telah mengusulkan seorang pembawa acara Fox News untuk menjadi Menteri Pertahanan dan seorang rekan pembawa acara Fox lainnya untuk menjadi menteri transportasi.

Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, saya tidak bermaksud mengomentari apakah para calon ini memenuhi syarat untuk posisi tersebut. Saya hanya ingin membahas kriteria untuk memilih individu yang berbakat. Dalam budaya tradisional Tiongkok, orang-orang dipilih berdasarkan bakat atau prestasi mereka (nilai-nilai moral yang tinggi). Sejak usia muda, orang-orang mempelajari buku teks tentang Konfusius dan nilai-nilai tradisional lainnya. Sering kali, mereka yang memiliki bakat dan prestasilah yang terpilih.

Tetapi masyarakat sekarang berbeda, dan nilai-nilai tradisional jarang diajarkan di sekolah, baik di Tiongkok maupun di luar negeri. Ketika siswa mengadopsi nilai-nilai moral yang merosot, mereka menyimpang dari jalan yang benar dan beberapa bahkan mulai percaya pada komunisme.

Ketika memilih seorang kandidat, bakat saja tidak cukup, karena prestasi juga penting untuk memastikan integritas seseorang sehingga ia tidak akan mengorbankan kepentingan nasional demi keuntungan pribadi.

Tetapi bagaimana menemukan orang-orang yang berprestasi dalam masyarakat seperti itu? Saya percaya bahwa mereka yang beriman kepada Tuhan dan yang sukses dalam masyarakat memenuhi kedua kriteria tersebut. Itu karena orang yang beriman kepada Tuhan tidak akan mudah tersesat. Trump sendiri adalah contoh yang baik. Sebagai seorang Kristen yang tulus, ia selalu mengaitkan kesuksesan dengan Tuhan; ketika menghadapi kesulitan, ia juga berdoa kepada Tuhan untuk meminta bantuan dan menerima berkat.

Percaya atau tidaknya seseorang kepada Tuhan merupakan kriteria yang penting. Ini tidak hanya terbatas pada pemilihan anggota kabinet Trump. Ini juga dapat bermanfaat di bidang lain seperti perekrutan karyawan perusahaan, kerjasama tim, dan keadaan lainnya.

“Tuhan memberkati Amerika” memiliki makna yang mendalam. Untuk menerima berkat, seseorang pertama-tama harus bersedia dilindungi oleh Tuhan dan layak menerima berkat. Mengikuti hati nurani dan juga berusaha untuk menjadi lebih baik akan mengarah pada masa depan yang lebih baik, sementara, kemerosotan moral akan menyebabkan konsekuensi yang mengerikan.