Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Laporan Minghui: 20 Tahun Penganiayaan Falun Gong di Tiongkok (Bagian 20)

16 Des. 2024

Oleh Grup Minghui

Pertama kali dipublikasikan di tahun 2019

Hak Cipta © 2019 Minghui.org & Minghui Publishing Center Corporation

(Bagian 20)

(Lanjutan dari Bagian 19)

Bagian 3: Status Falun Gong Saat Ini

Sorotan Utama

Di dalam negeri Tiongkok, praktisi terus menggunakan cara-cara tanpa kekerasan untuk menentang penganiayaan. Untuk memastikan orang-orang di sekitar mereka memahami fakta Falun Gong dan penganiayaan terhadap praktisi yang dilakukan pihak berwenang, mereka berbicara dengan orang-orang di jalan, mencetak dan mendistribusikan materi informasi, menggantung spanduk dan poster di komunitas mereka, menulis surat, dan menelepon. Beberapa telah menghubungi para pelaku penganiayaan di kepolisian dan pengadilan untuk mencegah mereka mengikuti perintah yang melanggar hukum dalam menganiaya praktisi.

Di luar Tiongkok, praktisi meningkatkan kesadaran akan penganiayaan dengan mengadakan kegiatan publik dan berpartisipasi dalam acara komunitas. Mereka juga mengadakan rapat umum dan aksi damai pada hari-hari besar, dan mereka menjangkau semua tingkat pemerintahan untuk mendapatkan dukungan. Untuk menyelamatkan praktisi yang menghadapi penganiayaan di Tiongkok, mereka mengoordinasikan upaya untuk menelepon para pelaku penganiayaan. Selain itu, para seniman di kalangan praktisi telah membuat lukisan, memproduksi film dokumenter, dan membentuk grup pentas seni yang menampilkan spirit dan esensi Falun Gong.

Makin banyak orang mengenal Falun Gong di seluruh dunia. Beberapa mempelajari perangkat latihan dari praktisi di tempat latihan di taman umum dan acara komunitas. Yang lain menghadiri lokakarya lokal, termasuk yang diadakan di Toko Buku Tianti di New York dan Seoul. Praktisi telah mengajarkan latihan Falun Gong di banyak sekolah di India, Indonesia, dan di tempat lain. Makin banyak turis Tiongkok berhenti di stan praktisi di tempat wisata terkenal untuk mengetahui fakta penganiayaan, yang disensor ketat di negara asal mereka. Falun Gong sekarang dilatih di lebih dari 80 negara, dan ajarannya telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa.

Komunitas internasional terus mendukung upaya damai praktisi untuk mengakhiri penganiayaan di Tiongkok. Baik pemerintah maupun LSM telah menyerukan pembebasan praktisi Falun Gong yang dipenjara karena keyakinan mereka di Tiongkok. Pelaku utama penganiayaan telah dituntut di luar Tiongkok atas kejahatan genosida dan penyiksaan. Amerika Serikat sekarang berencana memperketat pemeriksaan visa untuk menolak masuknya para pelanggar hak asasi manusia, termasuk pejabat Tiongkok yang telah berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.

Bab 13: Menentang Penganiayaan di Dalam Tiongkok

Sejak penganiayaan dimulai pada Juli 1999, praktisi di Tiongkok telah menggunakan berbagai cara damai untuk menentang penganiayaan dan menangkal propaganda fitnah yang disebarkan oleh media-media yang dikendalikan Partai. Karena semua jalur hukum telah ditutup bagi mereka dan sumber informasi independen telah disensor, praktisi sering menggunakan metode kreatif untuk menyebarkan informasi tentang penganiayaan.

Sebagai contoh, beberapa orang telah mencetak pesan seperti “Falun Dafa baik” pada mata uang kertas. Dalam beberapa tahun pertama penganiayaan, praktisi menginterupsi sinyal TV untuk menyiarkan program yang mengekspos propaganda Partai (salah satu kasus tersebut dirinci dalam Bagian 1.4.7).

Bagian berikut membahas metode utama yang digunakan praktisi di Tiongkok untuk menentang penganiayaan.

§13.1 Petisi dan Aksi Damai di Saat Awal

Tidak lama setelah penangkapan massal dimulai pada 20 Juli 1999, praktisi dari seluruh negeri pergi ke kantor urusan pengaduan pemerintah dan Kantor Negara Urusan Pengaduan di Beijing dengan alasan bahwa pemerintah menindas Falun Gong sebagai akibat dari kesalahpahaman. Mereka berusaha memberi tahu para pejabat publik tentang pengalaman positif mereka sendiri berlatih Falun Gong dan manfaatnya bagi masyarakat luas.

Karakteristik yang patut dicatat dari seruan ini adalah itu semua merupakan tindakan individu, tidak terorganisir secara terpusat, karena Falun Gong tidak memiliki keanggotaan formal atau struktur organisasi. Kebanyakan praktisi harus mengambil keputusan secara matang dengan tekad kuat sebelum memutuskan untuk pergi memohon keadilan ke Beijing, karena mereka tahu bahwa hal itu dapat membahayakan keselamatan dan kehidupan pribadi mereka.

Seperti yang diceritakan seorang praktisi:298

Seluruh negeri tiba-tiba diselimuti oleh kebohongan. Melihat Guru dan Dafa yang lurus dan penuh belas kasih diperlakukan seperti ini, sebagai pengikut Dafa, saya harus membuat pemerintah memahami suara para praktisi kita. Saya memutuskan untuk mengajukan petisi kepada pemerintah provinsi terlebih dahulu.

Dia tiba di ibu kota provinsi, menemukan jalan-jalan penuh dengan polisi dan di bawah kondisi darurat militer:

Petugas secara paksa memasukkan kami ke dalam kendaraan dan membawa kami ke sebuah stadion. Di sana penuh dengan praktisi Dafa yang telah ditangkap.

Kami duduk di sana dengan tenang, menunggu untuk berbicara dengan seorang pejabat pemerintah provinsi untuk memberitahunya tentang Dafa dan bagaimana Dafa telah meningkatkan kesehatan dan moralitas mereka.

Mobil-mobil polisi mulai berkumpul sekitar pukul delapan atau sembilan pagi. Gelombang petugas lain datang dan mulai menangkapi orang.

Yang pertama dibawa adalah profesor dan mahasiswa. Polisi tidak memberi praktisi kesempatan untuk menjelaskan. Seorang profesor wanita yang anggun dan elegan, berusia 40-an—ditarik dengan kasar lengannya oleh polisi dan dibawa ke dalam kendaraan polisi. Laki-laki diperlakukan lebih buruk: tim yang terdiri dari empat petugas menciduk dan melemparkan mereka ke dalam. Saat itu, saya tahu bahwa pemerintah provinsi tidak akan mendengar petisi kami.

Saya mengajukan petisi di Beijing sebelum 20 Juli 2000. Ketika tiba, saya melihat Kantor NegaraUrusan Pengaduan hanya menangkapi orang, tanpa memberi praktisi kesempatan untuk berbicara. Saya memutuskan untuk pergi ke Lapangan Tiananmen, membentang spanduk dan memberi tahu dunia, "Falun Dafa baik!"

Siswa pertukaran Amerika Serikat di Tiongkok mengingat pertemuan pertamanya dengan Falun Gong:299

Saya dan teman-teman sedang berfoto di Lapangan Tiananmen. Kami melihat beberapa praktisi Falun Gong mengangkat spanduk mereka dengan tenang dan damai. Polisi segera bergerak ke arah mereka, meninju dan menendang, lalu menyeret mereka ke mobil dan kantor polisi. Dua teman saya mengambil beberapa foto saat polisi memukuli praktisi, tetapi foto disita. Keduanya juga ditahan.

Adegan ini terjadi setiap hari dalam beberapa tahun pertama penganiayaan: setelah seorang praktisi Falun Gong membentangkan spanduk di Lapangan Tiananmen, polisi akan turun ke arah pemohon keadilan dan membawanya ke dalam van yang menunggu, sering kali petugas meninju dan menendang praktisi.

Meskipun praktisi yang memohon keadilan datang ke Beijing atas kemauan sendiri, banyaknya praktisi Falun Gong di Tiongkok saat itu—70 hingga 100 juta menurut perkiraan pemerintah—berarti bahkan jika hanya persentase kecil praktisi memilih untuk memohon keadilan, jumlah pemohon masih tetap banyak.

Pada puncak permohonan pada 2000 dan 2001, Kantor Keamanan Umum Beijing memperkirakan lebih dari satu juta praktisi Falun Gong telah mengajukan petisi di Beijing.300 Catatan internal polisi menunjukkan ada lebih dari 830.000 penangkapan praktisi karena mengajukan petisi di Beijing pada April 2001, belum termasuk praktisi yang menolak memberikan identitas mereka untuk melindungi keluarga dan kolega mereka.301

Beberapa praktisi dari luar Tiongkok juga pergi ke Beijing untuk memohon keadilan. Termasuk lebih dari 40 praktisi dari Jepang yang pergi ke Lapangan Tiananmen dan melakukan latihan Falun Gong pada malam milenium baru.302 Pada 20 November 2001, 36 praktisi Barat dari 12 negara (termasuk Inggris, Swiss, Jerman, AS, Kanada, dan Australia) menggelar seruan damai bagi Falun Gong di Lapangan Tiananmen. Mereka memasang spanduk bertuliskan “Sejati-Baik-Sabar” dan duduk bermeditasi. Salah satu dari mereka berseru, "Falun Dafa baik!" kepada para turis dan kemudian dipukuli oleh polisi. 36 praktisi itu semuanya ditangkap beberapa menit kemudian.

Seorang praktisi menelepon seorang temannya dari kantor polisi di dekat Lapangan Tiananmen, menceritakan tentang situasi mereka dan mengatakan bahwa wartawan CNN dan media asing lainnya telah ditangkap bersama mereka.

§13.2 Berbicara Langsung dengan Orang-Orang

Praktisi mengambil banyak kesempatan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan, termasuk orang-orang yang mereka temui di bus, jalan, taman, atau tempat umum lainnya. Di tempat kerja, mereka berbicara dengan atasan, rekan kerja, klien, dan mitra bisnis. Beberapa praktisi pergi dari pintu ke pintu di pedesaan, di mana penduduk memiliki lebih sedikit akses ke sumber informasi independen.

Jika atasan dan rekan kerja praktisi memiliki kesan buruk terhadap Falun Gong sebagai akibat dari kampanye propaganda fitnah yang disebarkan Partai Komunis, praktisi harus berupaya keras untuk mengubah sikap ini.

Seorang praktisi di Provinsi Henan berkata:303

Sebagai praktisi Falun Dafa, saya menggunakan prinsip Sejati-Baik-Sabar (真善忍) untuk mematut diri dan untuk mengklarifikasi fakta kepada rekan-rekan di perusahaan saya. Banyak orang telah memahami fakta kebenaran setelah berhubungan dengan saya, dan beberapa dari mereka sekarang juga menggunakan prinsip-prinsip Falun Dafa untuk mengukur diri mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Saya mulai sebagai juru tulis umum… dan dipromosikan menjadi manajer departemen dalam tiga bulan. Saya toleran terhadap atasan ketika dia mempersulit saya, dan saya menyelesaikan konflik kami. Bos berkata, “Anda sangat jujur. Saya merasa yakin ketika menyerahkan aset bernilai ratusan juta kepada anda.”

Di luar daerah perkotaan, beberapa praktisi telah mengambil inisiatif untuk pergi dari desa ke desa dan dari rumah ke rumah:304

Di desa-desa itu, kami pergi dari rumah ke rumah dan menemukan bahwa orang-orang di sana hanya tahu tentang apa yang terjadi pada 20 Juli 1999, ketika Dafa dilarang oleh Partai Komunis. Mereka hanya tahu apa yang media katakan tentang Dafa. Saya menyesal bahwa kami tidak mengunjungi mereka sebelumnya. Kami mengklarifikasi fakta dari pintu ke pintu, juga kepada sekelompok orang yang mengobrol di depan sebuah rumah.

Kami dengan sabar menjawab pertanyaan mereka dan memberi tahu mereka bahwa orang-orang di seluruh dunia sekarang berlatih Falun Dafa. Kami memberi tahu mereka bahwa insiden bakar diri di Tiananmen direkayasa oleh PKT untuk membenarkan penganiayaan. Kami juga memberi tahu tentang pengambilan organ hidup-hidup dari praktisi Dafa yang direstui negara.

Ketika kami memberi tahu bahwa lebih dari 200.000 orang telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan ketua PKT yang memprakarsai penganiayaan, seorang wanita lansia berkata, “Jiang, pria tua yang jahat itu, tidak pernah melakukan satu hal pun yang baik. Dia sangat buruk. Apakah anda memiliki petisi? Saya juga ingin tanda tangan untuk mendukung gugatan.”

Bahkan ketika mereka dipenjara karena keyakinan mereka, praktisi mengambil kesempatan untuk berbicara dengan para tahanan dan penjaga tentang Falun Gong dan penganiayaan. Hasilnya, banyak tahanan dan petugas bersimpati dengan praktisi dan terinspirasi. Beberapa bahkan memutuskan untuk mulai berlatih Falun Gong.

Seorang praktisi yang dipenjara menulis:305

Xiao Ping (alias) yang ditahan karena kasus kekerasan dipindahkan ke sel saya pada 2005. Dia dan saya akhirnya berbagi ranjang susun yang sama.

Penjaga bernama Wang Ling (alias), yang mengetahui fakta tentang Falun Gong, memberitahunya sambil menunjuk ke arah saya, “Kamu harus belajar darinya; dia bisa mengajarimu bagaimana menjadi orang baik.”

Xiao Ping memiliki temperamen agresif dan perilaku kasar, itulah sebabnya tidak ada yang menyukainya. Dia juga berteriak dan menangis setiap kali menghadapi situasi sulit. Saya sungguh ragu apakah dia bisa belajar Falun Gong. Kadang saya berbicara tentang latihan, tetapi dia sangat gelisah dan sulit untuk menyimak. Kemudian suatu hari dia bertanya, “Bisakah anda mengajari saya cara berlatih Falun Gong?” Saya kemudian menjelaskan apa itu Falun Gong dan bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya latihan tersebut. Saya juga menuliskan beberapa ceramah singkat dan menyarankan agar dia membacanya.

Beberapa hari kemudian saya bertanya, “Apakah anda mengerti apa yang Guru katakan?” Dia menjawab, “Ya."

Satu-satunya harapannya setelah dibebaskan adalah menemukan seorang praktisi Falun Gong untuk membantunya melanjutkan kultivasinya.

Saya dibebaskan dari penjara sepuluh tahun yang lalu, namun Xiao Ping tidak berhenti berlatih Falun Gong. Dia sekarang banyak dipuji di penjara, sama seperti saya ketika saya berada di sana.

Seorang narapidana yang telah berulang kali dipenjara karena pencurian menulis tentang pertemuannya dengan praktisi Falun Gong di sebuah pusat penahanan:306

Mereka ditahan karena pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong atau berlatih Falun Gong di taman. Mereka tidak memandang rendah saya hanya karena saya adalah seorang pencuri yang tengah dihukum. Sebaliknya, mereka mengatakan kepada saya untuk menjadi orang baik, berhenti mencuri dan tidak berbuat salah lagi.

Saya sangat tersentuh oleh kata-kata mereka. Secara khusus, mereka tidak memiliki kebencian atau keluhan ketika mereka dimaki atau dipukuli oleh para penjaga. Mereka selalu memperlakukan para penjaga itu dengan baik dan memberi tahu mereka prinsip-prinsip menjadi orang baik. Saya sangat terkejut dan juga bingung. TV telah mengatakan betapa buruknya Falun Gong. Lalu bagaimana bisa begitu banyak orang menjadi begitu baik setelah belajar Falun Gong? Saya harus mengakui bahwa mereka adalah orang yang benar-benar baik dari apa yang saya lihat.

Saya tiba-tiba sangat menyesal bahwa dalam sepuluh tahun terakhir saya telah melakukan begitu banyak hal buruk. Betapa indahnya jika saya bisa menjadi orang baik seperti para praktisi Falun Gong ini!

Selain menunjukkan bagaimana praktisi tetap teguh dalam keyakinan mereka di lingkungan yang kejam dan keras, laporan di atas menyoroti efektivitas Falun Gong dalam merehabilitasi penjahat. Ini sangat kontras dengan pelanggaran hak asasi yang dilakukan dalam sistem penjara Tiongkok, yang menghasut narapidana untuk menyiksa praktisi, sehingga makin mendorong tindak kekerasan.

§13.3 Mendistribusikan Materi Informasi Serta Memasang Spanduk dan Poster

Dengan susah payah, akhirnya saya menemukan toko fotokopi. Saya bertanya kepada pemiliknya, "Apakah anda bersedia membuat fotokopi materi Falun Gong?" Dia menjawab, "Materinya harus mengkritik Falun Gong." Saya ragu-ragu tetapi tetap menyerahkan [materi] kepadanya… Kemudian dia menemukan bahwa materi itu mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong, jadi dia diam-diam melaporkan saya ke polisi. Segera setelah itu, saya ditangkap… [dan] kehilangan pekerjaan dan buku-buku Dafa.

Seorang praktisi di Tiongkok mengingat pengalaman di atas pada tahun 2001, ketika dia baru saja pindah ke provinsi baru dan ingin memberi tahu lebih banyak orang  akan penganiayaan.307

Dalam lingkungan di mana tidak ada informasi yang benar tentang Falun Gong yang boleh disebarluaskan, menginformasikan kepada publik tentang pelanggaran hak asasi manusia di sekitar mereka adalah lebih berharga dan diperlukan. Praktisi di seluruh Tiongkok telah mengambil tantangan monumental ini dengan mengubah rumah mereka menjadi tempat produksi materi kecil, mencetak pamflet, buku, CD/DVD, poster, kalender, cendera mata, dan materi lainnya untuk memberi tahu orang-orang tentang kebaikan Falun Gong.

Tempat produksi ini sepenuhnya dibiayai oleh praktisi sendiri menggunakan pendapatan dan tabungan mereka, dan mereka mendistribusikan materi secara gratis, sering kali dengan risiko keselamatan jiwa. Seperti yang dapat dilihat dalam banyak kasus penganiayaan dalam laporan ini, pihak berwenang di Tiongkok secara rutin menyita komputer, printer, dan brosur yang ditemukan di rumah praktisi sebagai “bukti” untuk menuntut dan memenjarakan mereka.

Namun demikian, praktisi menemukan permintaan yang besar ketika mereka mendistribusikan salinan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, serta jurnal, kalender, dan DVD. Di bawah ini adalah kisah yang dibagikan oleh seorang praktisi di Tiongkok:308

Kami pergi ke pasar utama serta kota-kota dan desa-desa terdekat setiap hari terlepas dari cuaca. Begitu banyak orang yang telah mengenal kami. Kami bertemu satu orang tertentu berulang kali. Kami telah mengklarifikasi fakta kepadanya dan memberinya brosur berkali-kali. Dia berkata, “Saya menghargai kalian. Kalian semua adalah orang baik.”

Dia sering membantu kami mendistribusikan kalender meja dan membujuk orang untuk mundur dari PKT. Dia sering berteriak, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!”

Ketika dia melihat kami suatu hari, dia berseru, “Akhirnya, saya menemukan kalian!”

Dia kehabisan kalender meja dan menginginkan lebih. Saya hanya memiliki sedikit yang tersisa dan tidak ingin melepaskannya. Tetapi dia memohon, “Saya berjanji kepada banyak orang bahwa saya akan membawakan mereka kalender. Saya tidak ingin mengecewakan mereka.” Saya mengalah dan memberinya beberapa yang saya miliki.

Praktisi juga memasang poster besar di tempat umum dengan informasi tentang penganiayaan dan menyerukan penuntutan terhadap Jiang Zemin.

§13.4 Menulis Surat kepada Pelaku Kejahatan

Selain menginformasikan kepada masyarakat umum, praktisi juga telah menulis surat kepada petugas polisi dan pejabat untuk mencegah mereka berpartisipasi dalam penganiayaan. Penulis surat-surat ini sering membahas kasus-kasus lokal yang berhubungan dengan penerima surat dan menjernihkan informasi yang salah tentang Falun Gong yang disebarkan melalui saluran pemerintah.

Seorang praktisi berbagi pengalamannya bekerja sama dengan praktisi lain di daerahnya untuk menulis surat kepada polisi dan pejabat pengadilan, penjara, pusat pencucian otak, komite lingkungan, pejabat sekolah, dan lain-lain:309

Setelah direktur departemen kepolisian kota membaca [surat], dia berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan. Dia berkata, “Praktisi Falun Gong ini semuanya baik, mereka tidak membalas ketika dipukul atau dicaci. Mereka hanya ingin mempertahankan keyakinan mereka. Saya sungguh tidak tega untuk terus memperlakukan mereka secara tidak adil. Saya menerima surat-surat itu setiap bulan, dan membaca semuanya. Saya tidak cukup kejam untuk melakukan itu! Banyak surat itu yang menyentuh saya, dan kata-katanya mengguncang hati nurani saya! Selama saya dalam posisi ini, saya akan melakukan yang terbaik untuk melindungi dan memperlakukan mereka dengan baik!”

Pada 2004, seorang pejabat senior Kejaksaan mulai menerima satu surat klarifikasi fakta setiap bulannya. Setelah membaca surat-surat itu, sikapnya terhadap praktisi berubah secara dramatis. Dia mempertanyakan mengapa praktisi dikirim ke penjara atau kamp kerja paksa. Dia mengatakan tidak ingin lagi melakukan hal-hal seperti itu yang membuatnya kehilangan kebajikan. Ketika instruksi dari PKT datang, dia akan mencari alasan untuk tidak melakukannya. Dia bahkan diam-diam menemui praktisi, meminta buku Zhuan Falun untuk dibaca.

Sementara praktisi menganggap ini sebagai metode yang efektif untuk mengurangi penganiayaan terhadap praktisi lain dan mencegah pelaku melakukan lebih banyak kejahatan, mengirimkan surat semacam itu menghadirkan tantangan dan risiko keamanan:

Karena kami mengirimkan banyak surat, kami perlu membeli banyak prangko. Aparat keamanan negara memiliki koneksi di kantor pos… Kami harus mengirim surat dari lokasi yang berbeda, dan terkadang kami harus berjalan jauh untuk mengirimkan satu surat.

Praktisi lain di Provinsi Liaoning mencatat:310

Kantor pos mengubah aturan mengenai penjualan prangko setelah penganiayaan terhadap Falun Dafa dimulai pada 20 Juli 1999. Setiap orang hanya diperbolehkan membeli 20 prangko sekaligus, dan mereka ditanya mengapa membelinya. Namun, orang diizinkan untuk membeli prangko tanpa batas tanpa ditanyai selama Tahun Baru Imlek. Jadi saat itulah saya akan membeli banyak prangko untuk digunakan sepanjang tahun.

Saya mengirim surat ke departemen kehakiman setempat, Komite Urusan Politik dan Hukum, masyarakat, penjara, pusat penahanan, dan pejabat pemerintah desa. Saya juga mengirim surat kepada praktisi yang, menurut Minghui, sangat membutuhkan bantuan.

Saya menulis setiap surat dengan tulus, seolah-olah saya sedang berbicara dengan orang tersebut secara langsung. Surat-surat saya menjelaskan inti pesan secara jelas dan membawa energi positif. Ketika saya tidak sabar, tulisan tangan saya jadi berantakan, jadi saya akan menulis ulang surat itu.

§13.5 Menyebarluaskan Informasi Melalui Telepon dan Internet

Selain berbicara dengan orang-orang secara tatap muka dan menyebarkan materi cetakan, praktisi di Tiongkok mengirim teks dan pesan multimedia serta menelepon pelaku kejahatan maupun masyarakat umum.

Seorang praktisi mengenang:311

Saya menargetkan penjara, kamp kerja paksa, Kantor 610, departemen kepolisian, kantor polisi, pusat penahanan, pusat pencucian otak, pengadilan, kejaksaan, rumah sakit, dan sekolah. Mereka yang menerima pesan termasuk direktur, kepala daerah, ketua pengadilan, hakim agung, sekretaris Partai, komisaris politik, ketua tim, polisi, dan staf keamanan. Setelah menerima pesan itu, beberapa dari mereka menyesal sementara yang lain tetap melakukan penganiayaan.

Praktisi lain berbagi:312

Kita dapat menggunakan ponsel untuk menyebarkan pesan kita ke area yang luas dalam waktu yang sangat singkat. Dengan metode lain sepertinya selalu ada batasan, tetapi menggunakan ponsel kita dapat menjangkau siapa saja tanpa memandang status sosial, latar belakang profesional, atau usia mereka.

Mengirim pesan dan menelepon dengan menggunakan ponsel juga mempunyai risiko keamanan, karena pihak berwenang Tiongkok telah banyak berinvestasi dalam sector pengawasan telepon dan kemampuan melacak. Pada 2014, empat praktisi di Sanhe, Provinsi Hebei, ditangkap karena mengirim pesan teks grup tentang Falun Gong. Terungkap bahwa beberapa ponsel praktisi tengah dipantau, bahkan ketika ponsel tengah dimatikan.313

Pengawasan tersebut juga meluas ke bentuk komunikasi elektronik lainnya, termasuk media sosial. Pada Januari 2019, seorang profesor perguruan tinggi di Guangzhou dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara dan denda 10.000 yuan setelah polisi menemukan bahwa ia telah berbagi informasi tentang penganiayaan Falun Gong di platform QQ antara Oktober 2014 hingga Januari 2017.314 Di Provinsi Sichuan, seorang pria ditangkap dan dianiaya di pusat pencucian otak, dan istrinya dipukuli setelah ia mengirim pesan di WeChat untuk memberi tahu pejabat pengadilan bahwa Administrasi Pers dan Publikasi Tiongkok telah mencabut larangan penerbitan buku-buku Falun Gong pada 2011.315 Ada banyak kasus lain di mana praktisi ditangkap setelah memposting informasi tentang Falun Gong secara daring.

Untuk membantu orang-orang di Tiongkok mengakses berita dan informasi secara bebas, praktisi juga telah memberikan perangkat lunak untuk menghindari sensor daring, seperti Freegate, Dynaweb, dan UltraSurf. Dua kelompok praktisi yang mengembangkan perangkat lunak anti-sensor akhirnya membentuk Konsorsium Kebebasan Internet Global, yang perangkatnya juga telah digunakan secara luas di Iran, Myanmar, Kuba, Korea Utara, dan Suriah.316 317

(Bersambung)

https://www.tiantibooks.org/collections/minghui-publications-featured/products/minghui-report-the-20-year-persecution-of-falun-gong-in-china-print?variant=40824205508713