Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Wanita Heilongjiang Berusia 59 Tahun Dihukum 9 Tahun Penjara Karena Berlatih Falun Gong

17 Des. 2024 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang yang berusia 59 tahun, dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada pertengahan Juni 2024 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan pikiran-tubuh yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Du Xiuyan ditangkap di rumah pada tanggal 1 April 2024, oleh kapten Shi Wei dari Divisi Keamanan Dalam Negeri Distrik Acheng dan wakilnya Yang Ziheng, Sun Chuanpeng, dan beberapa orang lainnya. Mereka menyita printer, komputer, potret pendiri Falun Gong, dan materi informasi Falun Gong miliknya.

Pengadilan Distrik Acheng mengadili Du pada pertengahan Juni 2024 dan menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara. Tidak jelas apakah kasus ini diajukan sebagai kasus baru terhadapnya atau kasus yang sudah ada terkait dengan saat ia dimasukkan dalam daftar orang yang dicari pada tahun 2018, sebagaimana dirinci di bagian berikutnya.

Du sekarang menjalani hukuman di Penjara Wanita Provinsi Heilongjiang.

Penganiayaan Sebelumnya

Du pergi ke Beijing pada tanggal 8 November 2000, untuk mengajukan banding bagi Falun Gong. Ia ditangkap saat membentangkan spanduk di Lapangan Tiananmen. Setelah ditahan selama satu malam di Pusat Penahanan Distrik Xuanwu di Beijing, ia dijemput oleh suaminya. Setelah ia kembali ke rumah, petugas Yang Zhizhong dan rekan kerja Du datang untuk mengganggunya. Ia tidak ada di rumah saat itu, dan mereka menggedor pintu. Mereka kembali beberapa kali lagi, membuat putrinya yang saat itu berusia 13 tahun ketakutan.

Sekitar tahun 2004, seorang praktisi Falun Gong lainnya ditangkap dan kemudian dirawat di rumah sakit setelah 19 hari melakukan mogok makan. Du pergi ke rumah sakit untuk mengunjunginya. Malam itu, praktisi yang dirawat di rumah sakit itu melarikan diri. Jia Zhong, direktur pusat penahanan tempat praktisi itu ditahan sebelum dirawat di rumah sakit, membawa sekitar 16 petugas polisi ke rumah Du keesokan harinya. Mereka menuduhnya telah membiarkan praktisi itu melarikan diri dan berusaha menangkapnya, membuat mertuanya yang sudah tua yang tinggal bersama keluarganya ketakutan.

Du pernah mengelola restoran yang sukses bersama saudara perempuan dan iparnya. Wakil kepala Xu dari Kantor Polisi Hedong dan petugas Sun Yanjun dan Yang Zhizhong menggerebek restoran itu pada 16 Agustus 2006. Mereka juga menggeledah rumah Du dan saudara perempuannya. Du bersembunyi tetapi saudara perempuan dan iparnya ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman dua dan dua belas tahun penjara. Restoran itu harus ditutup.

Du ditangkap lagi pada Agustus 2012 saat membagikan materi informasi Falun Gong di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang. Dia ditahan di Divisi Keamanan Dalam Negeri Distrik Ranghulu selama beberapa jam dan dibebaskan setelah pukul 10 malam.

Penangkapan berikutnya terhadap Du terjadi pada tanggal 25 Februari 2017, saat 14 praktisi lokal lainnya juga ditangkap selama penyisiran polisi. Petugas yang menangkap dari Kantor Polisi Shengli menyita banyak barang pribadi dari rumah Du. Ia ditahan di pusat penahanan selama 15 hari sebelum dibebaskan dengan jaminan. Kasusnya diserahkan ke Kejaksaan Distrik Acheng pada tahun 2018, dengan jaksa Yin Liying sebagai penanggung jawab.

Hakim Wang Weichen memimpin persidangan Du pada bulan September 2018. Ia menolak untuk mengakui kesalahannya seperti yang diperintahkan. Meskipun ia diizinkan untuk kembali ke rumah setelah sidang, Wang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dua bulan kemudian dan mengancam akan menjatuhkan hukuman 3 hingga 5 tahun penjara.

Du bersembunyi pada tanggal 8 November 2018, dan dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari. Tidak jelas apakah hukuman terakhirnya ada hubungannya dengan kasus tahun 2018.

Falun Gong Mengubahnya

Du mulai berlatih Falun Gong pada Maret 1998 dan segera pulih dari masalah ginekologisnya, migrain, bahu beku, radang sendi, sembelit kronis, dan wasir. Dia berusaha keras untuk hidup sesuai prinsip Falun Gong Sejati, Baik, dan Sabar.

Mertua Du dulunya tinggal bersama putra sulung mereka dan membantunya membesarkan kedua putranya. Setelah anak-anaknya tumbuh dewasa, saudara ipar Du menjual rumahnya dan orang tuanya harus pindah dengan keluarga saudara perempuannya.

Suami Du mengusulkan untuk menjual rumah lama mereka dan membeli rumah yang lebih besar sehingga orang tuanya bisa tinggal bersama mereka. Awalnya dia ragu karena saudara iparnya, putra tertua dalam keluarga, harus memikul tanggung jawab merawat orang tuanya sesuai tradisi Tiongkok. Namun, dia segera mengingat ajaran Falun Gong dan setuju dengan rencana suaminya. Mereka pindah ke rumah baru pada tahun 2001 dan mengundang mertuanya untuk tinggal bersama mereka. Pasangan yang lebih tua itu sangat tersentuh dan anak-anak mereka yang lain juga menyaksikan bagaimana Falun Gong telah memberi Du hati yang begitu besar.

Saat menjalankan restorannya bersama saudara perempuan dan saudara iparnya, Du pernah menemukan tas berisi lebih dari 20.000 yuan. Ketika pemilik tas itu kembali keesokan harinya, dia memberikannya setelah mengonfirmasi identitasnya. Di waktu lain, seorang pelanggan memberinya tambahan 100 yuan saat membayar tagihannya. Dia segera mengembalikannya. Kedua pelanggan itu terkejut dengan kebaikan hati Du karena merupakan hal yang biasa di Tiongkok untuk mengantongi uang "tambahan".