Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Melihat Keterikatan Saya, Terima Kasih Guru dan Rekan Praktisi

2 Des. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya baru berlatih Falun Dafa selama beberapa tahun dan merasa belum rajin dalam melakukan tiga hal. Baru-baru ini saya menyadari bahwa keadaan pikiran saya ketika memancarkan pikiran lurus tidaklah baik, terutama saat pukul 12:00 tengah malam. Pikiran saya tidak jernih sama sekali.

Ketika saya memancarkan pikiran lurus di siang hari, telapak tangan saya jarang tegak dan saya kesulitan untuk tetap fokus. Ketika ini terjadi, ibu saya mengingatkan saya untuk meluruskan telapak tangan. Awalnya saya tidak keberatan, tetapi ketika dia sering mengingatkan saya, saya menjadi kesal. Saya menyuruhnya untuk fokus pada dirinya sendiri dan berhenti menatap saya. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa saya tidak bisa tetap tenang karena campur tangannya.

Terkadang saya berpindah hingga ibu tidak dapat melihat saya, dan berpikir ibu terlalu mengantuk untuk memperhatikan saya.

Suatu pagi ketika kami sedang memancarkan pikiran lurus, ibu berkata dengan tenang, “Ibu ingin berbicara denganmu tentang sesuatu.”

Saya menjawab, “Tapi saya tidak ingin berbicara dengan ibu.”

Ibu memberitahu saya bahwa dia melihat bercak besar dari subtansi hitam di sekeliling mata saya, dan bahkan ibu dapat melihat dengan mata terbuka.

Saya terkejut mendengar ini. Saya pernah membaca tentang hal itu pada artikel berbagi pengalaman yang ditulis oleh praktisi lain. Saya menyadari bahwa belakangan ini saya tidak memancarkan pikiran lurus dengan benar dan ada subtansi negatif di ruang dimensi saya. Saya juga menyadari bahwa Guru mengingatkan saya melalui ibu. Saya merasa malu karena telah menimbulkan masalah bagi Guru. Saya tahu keadaan kultivasi saya belakangan ini tidak baik, namun bukannya rajin, saya merasa kesal kepada ibu, yang memperhatikan masalah saya dan mengingatkan dengan baik. Kultivasi saya sangat buruk.

Ketika tahun lalu saya melakukan latihan bersama praktisi lain, dia terus memberitahu saya bahwa beberapa gerakan saya tidak benar. Meskipun saya tetap tenang di permukaan, saya kesal dan berpikir: “Mengapa anda memperhatikan saya? Apa niat anda? Bahkan gerakan anda tidak sebaik gerakan saya, namun anda selalu menyalahkan saya.” Saya merasa sangat tidak seimbang. Sekarang saya menyadari bahwa dia hanya berusaha membantu saya dan saya seharusnya berterima kasih.

Guru berkata:

“Jika selalu tidak menerima celaan dan kritikan, selalu mencela pihak luar, selalu menangkis pendapat dan kritikan orang lain, apakah itu Xiulian? Bagaimana kultivasi itu dijalani? Sudah terbiasa selalu melihat kekurangan orang lain, tidak pernah memperhatikan untuk melihat diri sendiri, orang lain telah berkultivasi dengan baik lalu anda bagaimana? Bukankah Shifu sedang berharap anda berkultivasi dengan baik? Mengapa anda tidak menerima pendapat berbeda malah selalu melihat pada orang lain? Bahkan tidak berkultivasi ke dalam dan mengintrospeksi diri sendiri?” (Ceramah Fa di Los Angeles)

Ketika saya mengukur diri dengan ajaran Guru, saya merasa malu. Guru telah membicarakan masalah ini sebelumnya, namun saya baru menyadarinya. Saya mulai mencari ke dalam dan merenungkan diri sendiri. Saya menemukan banyak keterikatan manusia: saya selalu berusaha menjaga nama baik; saya senang dipuji dan merasa tidak seimbang ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan saya; saya tidak menyukai kritik dan cenderung memandang rendah orang lain; saya sering menuduh orang lain, merasa iri hati, menyimpan dendam, dan sebagainya. Saat orang lain mengkritik saya, saya berpikir, “Anda sendiri belum melakukannya dengan baik, namun anda mengkritik saya.”

Semua ini adalah cara berpikir budaya Partai Komunis. Saya sangat terkejut ketika menyadari keterikatan dan cara berpikir saya yang salah. Saya merasa sangat berterima kasih kepada Guru, dan seluruh rekan praktisi yang menunjukkan kekurangan saya.

Terima kasih, Guru! Terima kasih rekan praktisi.