(Minghui.org) Banyak laporan media baru-baru ini diterbitkan mengenai Cheng Peiming, seorang penyintas pengambilan paksa organ di Tiongkok. Alih-alih membahas masalah tersebut dan memberi kompensasi kepada korban, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah membuat lebih banyak propaganda untuk mencemarkan nama baik Cheng dan Falun Gong.
Melihat masalah ini secara objektif, PKT menghindar untuk membahas beberapa pertanyaan mendasar:
1) Mengapa Cheng ditahan dan disiksa selama delapan tahun?
2) Apakah penahanan Cheng sah dan dapat dibenarkan?
3) Secara khusus, bagaimana Cheng disiksa selama penahanannya dan cedera apa yang dideritanya?
4) "Prosedur medis" apa yang dijalani Cheng selama penahanannya?
Menghindari masalah dan mencemarkan nama baik korban serta pelapor adalah praktik umum rezim totaliter PKT. Dalam berbagai kampanye politik di masa lalu, rezim ini secara sembrono menargetkan satu kelompok demi satu kelompok dengan kebohongan dan kebrutalan.
Ketika mantan pemimpin PKT Jiang Zemin mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, ia mengeluarkan perintah berikut terkait dengan para praktisi: "Cemarkan reputasi mereka, hancurkan mereka secara finansial, dan secara fisik." Beginilah cara rezim ini menganiaya para praktisi yang tidak bersalah hanya karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar.
Propaganda kebencian baru-baru ini yang mencemarkan nama baik Cheng adalah contoh lain dari kebijakan penganiayaan PKT selama 25 tahun yang mengubah hitam menjadi putih, menjadi kesaksian lain tentang sifatnya yang kejam.
Laporan Terkait:
Para Ahli Memverifikasi Bahwa Praktisi Falun Gong Cheng Peiming Adalah Korban Pengambilan Organ