(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di Strasbourg, sebuah kota di Prancis timur, pada 7 dan 8 Desember 2024, untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap keyakinan mereka oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kegiatan tersebut diadakan untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia, yang jatuh pada 10 Desember.
Selama dua hari berturut-turut, praktisi mendirikan stan informasi di Place Austerlitz dan Place du Corbeau. Mereka memperagakan latihan, menggelar pertunjukan genderang pinggang, dan mengumpulkan tanda tangan petisi. Banyak pejalan kaki yang berhenti untuk menonton dan mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong.
Setelah mengetahui bahwa praktisi Falun Gong menghadapi penganiayaan di Tiongkok karena mempraktikkan Sejati, Baik, Sabar, dan bahkan menjadi sasaran pengambilan organ secara paksa, banyak orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan tersebut.
Seorang wanita dari Marseille menandatangani petisi dan berkata, “Terima kasih telah datang ke sini untuk berbagi informasi ini dengan kami. Apa yang anda lakukan sangat penting—tolong teruskan.” Seorang pria berkata, “Perjuangan anda benar—tolong teruskan. Kami beruntung dilahirkan di Prancis.” Seorang penganut Kristen berkata, “Saya akan berdoa untuk anda!”
Praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di pusat kota Strasbourg, Prancis, untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan oleh PKT di Tiongkok.
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan di pusat kota Strasbourg.
Kita Perlu Meningkatkan Kesadaran Sebanyak Mungkin
Clotilde Véron, seorang spesialis kanker dan mantan anggota tim medis Amnesty International, secara konsisten mengadvokasi penghormatan terhadap hak-hak fundamental.
Ia mengatakan bahwa hak asasi manusia dasar dilanggar di seluruh dunia. Dia berkata, “Meningkatkan kesadaran sangatlah penting. Apa yang saya lihat dalam peragaan latihan mungkin tampak misterius bagi banyak orang, tetapi kita dapat melihat dengan jelas bahwa ini adalah ekspresi budaya tradisional Tiongkok, dan hal itu dilakukan dengan sangat baik—sangat baik.”
Véron menemukan bahwa latihan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, sedang ditindas. Para praktisi menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena pada akhir tahun 1990-an, setidaknya 70 juta orang berlatih Falun Gong di Tiongkok, hampir melebihi jumlah anggota PKT. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat ditoleransi oleh PKT.
Dia berkata, "Ketika hak orang untuk bertahan hidup dirampas sepenuhnya, hal itu menjadi sangat serius. Kita perlu meningkatkan kesadaran sebanyak mungkin, karena semakin banyak orang mengetahui fakta kebenaran, semakin besar keinginan mereka untuk mengambil tindakan."
Tindakan PKT Sungguh Mengerikan
Arnaud, yang bekerja di sebuah perusahaan swasta, berbicara dengan praktisi Falun Gong dan membaca papan informasi tentang sejarah PKT selama 60 tahun terakhir. Ia berkata, “Tindakan PKT menjijikkan, brutal, dan sangat gelap. Apa yang telah mereka lakukan terhadap kemanusiaan sungguh mengerikan.”
Arnaud mengatakan prinsip-prinsip Falun Gong adalah nilai-nilai luar biasa yang bermanfaat bagi semua orang dan seluruh umat manusia. Ia melihat latihan ini sebagai metode kultivasi diri yang sangat baik. Dengan prinsip-prinsip ini, orang dapat mengurangi atau bahkan menghentikan konflik.
Dia berkata, “Apakah PKT ingin memberantas ini? Bahkan menghancurkannya sepenuhnya? Pada akhirnya, mereka hanya menghancurkan diri mereka sendiri.”
Praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di Place Austerlitz di pusat Strasbourg untuk memperkenalkan latihan dan meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan pada 7 dan 8 Desember.
Adrien bertemu Falun Gong di Place Austerlitz. Ia terkejut saat mengetahui bahwa 100 juta orang di Tiongkok dianiaya karena keyakinan mereka pada Falun Gong. Ia berasumsi bahwa semua orang Tiongkok adalah ateis dan tidak memiliki kepercayaan agama. Mengetahui bahwa Falun Gong adalah keyakinan yang sangat dicintai dan diikuti oleh banyak orang di Tiongkok membuatnya bahagia.
Dia berkata, “Saya tidak suka komunisme—itu adalah akar kejahatan. Ketika saya mengetahui bahwa praktisi bekerja keras untuk mengungkap penganiayaan PKT terhadap Falun Gong, upaya dan dedikasi mereka sangat menghibur saya.”
Praktisi Falun Gong memperagakan latihan dan mengumpulkan tanda tangan di Place du Corbeau di pusat kota Strasbourg pada 7 dan 8 Desember 2024.
Perawat: Saya Berharap Suatu Hari Penganiayaan Akan Berakhir
Johanna Teston, seorang perawat, berbagi pemikirannya di Place du Corbeau: “Saya melihat masih banyak hal yang salah dan mengerikan di dunia. Orang-orang menyadari masalah ini tetapi tidak banyak mengambil tindakan. Kondisi kamp konsentrasi masih ada, baik di Tiongkok maupun di tempat lain. Pada tahun 2024, saya rasa manusia sudah cukup cerdas, dan sains terus berkembang, sehingga hal-hal seperti pengambilan organ secara paksa seharusnya tidak terjadi lagi. Namun, beberapa orang pasti memanfaatkan ini, dan sungguh memalukan bahwa hal-hal seperti itu masih ditoleransi. Saya berharap suatu hari nanti semua ini akan berubah.”
Zahia, seorang pengasuh yang membantu para lansia dalam kehidupan sehari-hari, sangat kecewa dengan pengambilan organ secara paksa. Ia berkata: “Saya menentang perdagangan organ—itu tidak manusiawi. Mengeksploitasi manusia dengan cara seperti ini sungguh tidak masuk akal. Bagi saya, perdagangan organ adalah tindakan tidak manusiawi. Itu mengerikan. Melihat orang dewasa dan anak-anak dianiaya sungguh memilukan karena rasa sakit dan luka emosional akibat kehilangan orang yang dicintai sulit disembuhkan. Itu sulit. Saya berharap mereka memiliki keberanian, dan saya terutama berharap Tuhan menyertai mereka.”