Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pemandangan Langit di Saat Kultivasi Kita

25 Des. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org)  Saya telah berlatih Falun Dafa selama bertahun-tahun. Tianmu saya terbuka selama kultivasi dan saya melihat pemandangan yang berbeda. Saya ingin berbagi sebagian dari apa yang saya lihat sekaligus mengingatkan praktisi bahwa penglihatan saya terbatas pada kondisi kultivasi saya dan kita harus selalu menjadikan  Fa  sebagai pembimbing kita. 

Memancarkan Pikiran Lurus

Ketika saya memancarkan pikiran lurus pada empat waktu yang ditentukan setiap hari, begitu saya menutup mata dan menenangkan diri, mata saya terbuka di dimensi lain. Saya melihat sekeliling dan melihat banyak jenderal berkuda di kedua sisi saya dan banyak prajurit di belakang saya, semuanya siap berangkat, menatap ke depan dengan ekspresi tegas. Pemandangannya megah dan khidmat.

Saya juga mengenakan perlengkapan jenderal lengkap, dan saya mendengar seseorang di samping saya berkata, “Jenderal kita sudah kembali!” Kemudian para jenderal mencondongkan tubuh ke depan, siap menyerang.

Saya melihat ke atas dan melihat banyak Dewa yang lurus dan beberapa makhluk hidup dari dunia saya (sang sadar dengan kemampuan dewa yang besar) di langit, citra mereka menunjukkan cahaya yang tak terbatas dan keagungan sang sadar. Mereka juga menunggu perintah dan kemudian akan bekerja sama untuk menunjukkan kemampuan dewa mereka untuk meluruskan Fa.

Ketika saya mengangkat telapak tangan, itu adalah perintah kepada para Dewa di dimensi lain untuk menyerang kejahatan. Saya mengendalikan tubuh saya di dimensi lain untuk memimpin pertempuran, memimpin ribuan pasukan untuk menyerang maju (saya juga menggunakan kekuatan supernatural untuk melenyapkan kejahatan). Dalam waktu singkat, saya memusnahkan kejahatan dengan kekuatan yang luar biasa dan memenangkan pertempuran demi pertempuran.

Kadang-kadang, saya hanya bertahan selama beberapa menit sebelum selesai memancarkan pikiran lurus. Ketika mata saya terbuka di sisi ini, tubuh saya di dimensi lain menjadi tidak bergerak. Seseorang di medan perang berteriak, “Jenderal kita telah pergi!” Para Dewa dan jenderal kehilangan semangat untuk bertarung dan segera mengakhiri pertempuran.

Setiap kali saya memancarkan pikiran lurus, ada petugas di medan perang di dimensi lain yang mencatat bahwa pada suatu hari, bulan, dan tahun tertentu, sang jenderal memimpin pasukannya untuk membunuh banyak pelaku kejahatan, panglima tertinggi tidak datang dan pasukan kita menderita banyak korban, panglima tertinggi melarikan diri dari pertempuran, dan seterusnya. Catatannya sangat rinci.

Guru memberi tahu kita:

“Seorang pengikut Dafa, jika pikiran lurus anda amat kuat, tenaganya dapat membelah gunung, dengan satu niat pikiran sudah berhasil dilakukan.” (“Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat – 11)

Belajar Fa Bersama

Ketika pengikut Dafa belajar Fa bersama, baik yang berjumlah dua atau tiga orang atau lebih, itu merupakan peristiwa besar untuk menyebarkan Fa ke dimensi lain.

Ketika pengikut Dafa sepakat untuk belajar Fa, para Buddha, Tao, dan Dewa dari semua lapisan masyarakat akan menyebarkan berita dan berkumpul dari mana-mana. Mereka duduk berjajar di sekitar pengikut Dafa. Lingkaran dalam sebagian besar ditempati oleh Sang Mahasadar yang memperlihatkan wujud Dewa dan Buddha, bermeditasi dan mendengarkan Fa dengan penuh rasa hormat, mereka yang berada di lingkaran luar yang tidak berada di alam yang lebih tinggi atau tidak memiliki cukup kesempatan semuanya berlutut atau bersujud untuk mendengarkan ajaran.

Pengikut Dafa yang pikirannya teguh dan membaca Fa dengan saksama duduk di lingkaran dalam. Mereka yang pikirannya kacau duduk jauh di lingkaran luar. Mereka baru akan pindah ke lingkaran dalam setelah mereka menenangkan pikiran dan belajar Fa dengan sepenuh hati.

Pengikut Dafa yang pikirannya tenang dapat mengungkap makna Fa dan memperlihatkan keajaiban yang tak terlukiskan di dimensi lain. Kadang-kadang, mereka bagaikan ribuan bunga eksotis yang mekar di medan energi, dan kadang-kadang bagaikan fluktuasi cahaya dan bayangan batu giok yang mengilap. Ada banyak sekali Falun di medan tersebut. Itu adalah pemandangan indah yang bahkan dikagumi oleh para Dewa dan Buddha.

Ketika membaca  Hong Yin, para Dewa dan Buddha di seluruh langit melantunkan mantra bersama dengan para pengikut Dafa, dan suaranya bergema di seluruh alam semesta. Sungguh khidmat dan menyentuh!

Ketika kami membaca Zhuan Falun kemarin, tiba-tiba saya merasa buku itu menjadi sangat berat. Tianmu saya memperlihatkan banyak karakter dan huruf. Beberapa mirip dengan prasasti tulang peramal, beberapa sangat mirip dengan karakter yang digali dari Sanxingdui (situs arkeologi dengan artefak misterius di Provinsi Sichuan, Tiongkok), dan ada juga struktur karakter yang rumit dan sederhana. Ini bukan karakter dari satu peradaban saja.

Ketika saya memikirkan artikel Guru “Lunyu,” saya menyadari bahwa Dafa menyingkapkan maknanya di berbagai dimensi dengan menggunakan budaya dari berbagai dunia. Dafa memberikan semua makhluk hidup kesempatan untuk memperoleh penyelamatan dan menyempurnakan berbagai dunia. Guru berbelas kasih kepada semua orang!

Guanding

Pengikut Dafa menjalani pemurnian tubuh melalui guanding. Saya merasakan Guru melakukan guanding kepada saya berkali-kali, dengan arus hangat mengalir dari atas kepala hingga ke telapak kaki saya.

Suatu hari, ketika melakukan latihan ketiga (Menghubungkan Kedua Kutub), saya melihat tubuh saya adalah sebuah tabung kosong, transparan dari atas ke bawah di dimensi lain, yang memanjang tanpa batas. Ketika saya melihat lebih dekat, saya melihat bahwa dinding tabung ditutupi dengan lapisan-lapisan Buddha, Tao, dan Dewa. Saya menyadari bahwa mereka adalah makhluk-makhluk dalam mikrokosmos tubuh saya sendiri. Arus hangat yang familiar tiba-tiba mulai mengalir turun dari atas kepala saya lagi. Saya tahu bahwa Guru sekali lagi memurnikan tubuh saya melalui guanding.

Saya melihat cahaya putih perlahan bersinar turun dari kubah di atas tabung kosong. Semua Dewa dan Buddha berlutut dengan tangan mereka saling bertautan, menghadap ke atas, dan saya melihat Guru perlahan turun dalam cahaya putih. 

Saya memahami bahwa energi guanding adalah gong Guru dan merupakan citra Guru. Pemandangan itu begitu sakral. Untuk sesaat, saya merasa sangat terharu dan terkejut. Saya menyalahkan diri sendiri karena tidak melakukannya dengan cukup baik dan merasa malu. Segala macam perasaan mengalir deras ke dalam hati saya yang sulit dijelaskan.

Kehilangan Kesabaran

Ketika seorang kultivator kehilangan kesabarannya, dua atau tiga bayangan abu-abu keruh tiba-tiba muncul di lingkungan sekitarnya dan masuk ke dalam tubuh kultivator tersebut. Pada titik ini, kultivator tersebut akan menjadi semakin marah dan mungkin melakukan sesuatu yang salah. Ketika bayangan abu-abu tersebut terbang menjauh dari tubuhnya, kultivator tersebut akan tiba-tiba merasa menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Saya menyadari bahwa kekuatan negatif sedang bekerja ketika seseorang kehilangan kesabarannya, bahkan menguasai tubuh dan pikirannya sendiri.

Memulai Kembali Kultivasi

Suatu hari, saya belajar dengan dua mantan praktisi. Mereka sudah lama tidak belajar Fa, tetapi sepakat untuk membaca Zhuan Falun bersama lagi.

Banyak bagian dunia salah satu praktisi yang terfragmentasi, jarang penduduknya, dan memiliki lanskap yang gersang dan tandus. Saat dia belajar Fa, tanah yang terfragmentasi itu tampak berputar seperti video, dan daerah yang awalnya kosong berangsur-angsur menjadi indah dengan gunung dan sungai. Dunianya perlahan menjadi lengkap, tetapi jumlah kehidupan di dunianya tidak bertambah. Saya menyadari bahwa jika kita tidak belajar Fa dan berkultivasi, banyak kehidupan di alam semesta kita mungkin akan tersingkirkan dan tidak akan ada lagi.

Praktisi lain, yang mulai belajar Fa lebih awal dan memiliki dasar yang kuat, tampak seperti Buddha batu, mirip seperti Buddha Raksasa Leshan (patung Buddha batu tinggi yang dipahat di permukaan tebing di Provinsi Sichuan, Tiongkok). Patung itu tampak tertutup dan tidak bergerak. Saat praktisi tersebut belajar Fa, serpihan batu mulai berjatuhan dari kepala dan tubuh Buddha batu. Tubuhnya menjadi lentur, dan patung Buddha tersebut perlahan-lahan mulai hidup kembali dan menjadi lebih suci.

Waktu terus berjalan. Apakah Sang Buddha dapat hidup kembali sepenuhnya, dan apakah alam surgawi akan kembali sejahtera, tergantung pada apakah para praktisi ini dapat terus berkultivasi dengan gigih.

Itulah pemahaman saya pada tingkat saya saat ini, mohon tunjukkan jika ada yang tidak selaras dengan Fa.