Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pria Heilongjiang Berusia 76 Tahun Meninggal Beberapa Bulan setelah Penahanan Delapan Hari karena Keyakinannya terhadap Falun Gong

26 Des. 2024 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org)

Nama: Tian Ziqiang
Nama Mandarin: 田自强
Jenis Kelamin: Pria
Usia: 76
Kota: Qiqihar
Provinsi: Heilongjiang
Pekerjaan: Pegawai Biro Pajak
Tanggal Kematian: Awal 2024
Tanggal Penangkapan Terakhir: Agustus 2023
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat penahanan setempat

Seorang warga Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, berusia 76 tahun, meninggal pada awal tahun 2024, beberapa bulan setelah dia ditahan karena keyakinannya terhadap Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang dianiaya Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Tian Ziqiang [pria] bertemu dengan menantu perempuannya di Distrik Tiefeng bulan Agustus 2023 untuk membahas masalah keluarga. Dia direkam oleh kamera pengawas, yang digunakan oleh polisi sebagai bukti tuduhan bahwa “dia keluar mempromosikan Falun Gong.” Tian lalu ditangkap. Darah, urin, serta sidik jarinya dikumpulkan. Meski dia terbaca memiliki tekanan darah tinggi yakni 200 mmHg (kisaran normalnya adalah 120 atau lebih rendah), Tian dibawa ke pusat penahanan setempat. Delapan hari kemudian, dia dibebaskan setelah membayar jaminan 3.000 yuan.

Polisi di area distrik rumah Tian di Jianhua, serta mitra kerjanya di Distrik Tiefeng, terus mengganggunya saat dia dibebaskan bersyarat. Tekanan darahnya masih tinggi. Tian menderita stroke awal tahun 2024 dan meninggal (waktu pastinya tidak diketahui).

Sebelum penganiayaan terakhirnya, Tian berulang kali ditangkap selama dua dekade terakhir karena mempertahankan keyakinannya. Dia dihukum satu tahun kamp kerja paksa tahun 2001, dan perusahaan tempatnya bekerja, Biro Pajak Kota Qiqihar, menangguhkan gajinya selama penahanan. Tian dipecat dari pekerjaannya setelah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara tahun 2007. Istrinya, yang juga praktisi Falun Gong, dihukum lima tahun di waktu yang sama. Putra mereka baru masuk SMA pada saat itu dan tidak diperbolehkan mengunjungi mereka di penjara. Dari waktu ke waktu polisi juga mengganggu putra Tian di rumah. Kakeknya sangat trauma oleh hukuman penjara Tian serta putrinya lalu dia jatuh dan kakinya patah. Dia meninggal tak lama setelah putrinya dibebaskan dari penjara.

Pada tanggal 28 Juni 2015 Tian mengajukan keluhan kriminal terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin, karena memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong, namun dia ditangkap beberapa kali dan menjadi target siksaan kejam dalam tahanan.

Dihukum Satu Tahun Kerja Paksa Tahun 2001

Pada tanggal 1 Januari 2001 Tian pergi ke Beijing untuk memohon secara damai atas Falun Gong, dia lalu ditangkap di Lapangan Tiananmen. Setelah delapan hari penahanan di Pusat Penahanan Distrik Haidian Beijing, dia dijemput oleh Xu Huan, wakil ketua Kantor Kepolisian Jalan Wenhua Qiqihar. Xu dan petugasnya, termasuk Gao Weixing, menginterogasi Tian di kantor polisi lalu menyita 1.000 yuan yang ada padanya, sekaligus jam tangan Seiko serta pulpen emas, yang tidak pernah dikembalikan lagi oleh polisi.

Malam itu, polisi membuka jendela untuk membuat Tian beku selama empat jam ketika dia mengenakan pakaian yang tipis. Mereka lalu memborgol tangannya di pipa pemanas. Seorang petugas polisi muda di sif malam mengeratkan borgolnya sehingga menimbulkan rasa sakit tak tertahankan bagi Tian. Borgolnya tidak dilepas hingga jam 9 pagi keesokan harinya saat polisi memindahkannya ke Pusat Penahanan Kedua Kota Qiqihar. Semua jarinya mati rasa dan tidak bisa menautkan kedua tangan sampai tiga bulan kemudian.

Setelah dua bulan dalam pusat penahanan, Tian dihukum satu tahun kerja paksa dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Fuyu oleh kepala polisi saat itu Hu Bin serta petugas You Chiqi. Tian dipaksa melakukan pekerjaan kasar, termasuk menggali selokan dan membangun pondasi, begitu juga membawa karung berat dari satu tempat ke tempat yang lain.

Penahanan Selama 15 Hari di Tahun 2002

Sekitar delapan petugas dari Kantor Polisi Hubin, termasuk wakil ketua bermarga Zhang, Tian Chunli, dan Niu Gang, membobol masuk rumah Tian di bulan April 2002. Mereka menggeledah rumah tersebut tanpa surat izin penggeledahan dan menyita beberapa materi informasi Falun Gong, bersama benda berharga lainnya. Zhang mengungkapkan bahwa pejabat tinggi telah memerintahkan setiap kantor polisi untuk menangkap 50 praktisi Falun Gong.

Tian dipaksa duduk di lantai semen yang dingin sepanjang malam di kantor polisi. Wakil ketua Zhang menendang dan meninjunya. Tiga hari kemudian, Tian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kedua Kota Qiqihar untuk menjalani 15 hari penahanan.

Dua Kali Ditangkap Tahun 2006, Penangkapan Kedua Diikuti dengan Hukuman Penjara 3 Tahun

Petugas Chi Qi dari Kantor Polisi Jalan Wenhua mendatangi rumah Tian tanggal 3 April 2006, dan memerintahkannya untuk pergi ke kantor polisi. Dia menolak bekerja sama, jadi Chi memanggil petugas lebih banyak. Mereka menggeledah rumahnya dan membawa Tian serta istrinya ke kantor polisi.

Istri Tian dibebaskan malam itu, sedangkan Tian dibawa ke Pusat Penahanan Pertama Kota Qiqihar, di sana dia dipaksa menggulung tusuk gigi setiap hari. Dia tidak diperbolehkan tidur bila tidak menyelesaikan kuotanya. Tian dibebaskan 40 hari kemudian.

Sekelompok petugas dari Kantor Polisi Zhengyang menipu Tian agar membukakan pintu pada tanggal 25 Agustus 2006 malam, mereka mengklaim akan memeriksa meteran air Tian. Ketua petugas adalah Zhao Shimin. Mereka menggeledah rumah Tian dan merekam semuanya.

Tian beserta istrinya dibawa ke kantor polisi. Tian menolak menjawab pertanyaan polisi dan dibawa ke Departemen Kepolisian Distrik Longsha. Begitu dia dibawa masuk, petugas Zhao menyuruh petugas lain untuk memborgol tangan Tian di balik punggungnya dan menggantungnya di balok tinggi menggunakan tali yang tersambung dengan borgol tangannya, sehingga kakinya tidak menyentuh lantai. Mereka baru menurunkannya 20 menit kemudian, namun tak lama menggantungnya lagi. Mereka mengulangi siksaan ini berulang kali. Tian sangat kesakitan. Selama penyiksaan digantung, petugas juga menyalakan rokok dekat hidungnya, mengoleskan minyak moster ke lubang hidungnya, dan menggelitik telapak kakinya, untuk membuatnya semakin menderita.

Siksaan berlangsung selama beberapa jam, hingga malam hari. Setelah istirahat singkat, polisi melanjutkan sesi siksaan. Seorang petugas datang dengan metode siksaan baru. Dia memelintir tangan Tian ke balik punggungnya dan memaksanya untuk berlutut, kemudian mengikat tangan dan kaki menjadi satu ke belakang punggungnya. Petugas lalu memasukkan tongkat kayu tebal ke celah anggota tubuhnya yang diikat dengan punggungnya, dengan dua ujung tongkat disandarkan pada dua meja. Bagian tengah tubuh Tian melengkung ke ke bawah dan seorang petugas menginjaknya untuk membuatnya semakin menderita. Siksaan ini berlanjut hingga tengah malam.

Tian menolak untuk mengaku “bersalah” selama sesi interogasi, dan petugas Liu Fushan menendangnya di sekitar kepala Tian menggunakan sepatu kulitnya. Di waktu yang sama, Tian dan tangannya diborgol ke belakang punggungnya, diikat ke pipa di lantai, dan tidak bisa bergerak sama sekali. Liu berulang kali menendangnya. Kepalanya mengalami pendarahan hebat sehingga rambutnya menempel akibat gumpalan darah. Mulut dan telinganya juga berdarah. Liu lalu membuka borgol Tian dan menyuruhnya untuk membersihkan darahnya, namun Tian tidak bisa berdiri maupun berjalan dengan stabil. Wakil ketua Tian Chunli kebetulan datang dan bertanya apa yang terjadi. Sebelum Tian sempat berbicara, Liu berkata, “dia membenturkan kepalanya ke dinding.”

Selama penahanan lima hari di Kantor Polisi Zhengyang, Tian tidak diberi air untuk minum, dan tidak diperbolehkan menggunakan toilet. Setiap malam tangannya diborgol sehingga menjadi bengkak parah. Tanggal 31 Agustus 2006 dia dipindahkan ke Pusat Penahanan Pertama Kota Qiqihar. Seorang tahanan pernah menendang lengannya, yang masih masa pemulihan akibat luka yang dia dapat dari kantor polisi. Luka tersebut langsung terbuka dan darah menyembur ke ranjang.

Tian dan istrinya sama-sama dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Distrik Longsha pada Juli 2007, dengan Tian dijatuhi hukuman tiga tahun, sedangkan istrinya lima tahun. Penjaga pusat penahanan bermarga Fang menyuruh tahanan untuk memegangi Tian dengan erat dan mengambil fotonya karena Tian menolak difoto maupun diambil darahnya. Penjaga lain bernama Wang Shuli menyuruh tahanan memegangi tangan Tian untuk mengambil darahnya. Penjaga lalu memasang alat siksaan khusus (sama seperti borgol namun berefek lebih merusak pada korban) dan membelenggunya, alat siksaan dan belenggu saling terhubung sehingga Tian tidak bisa meluruskan punggung maupun buang air sendiri. Siksaan ini berlanjut selama tiga hari hingga Oktober 2007, saat Tian dimasukkan ke Penjara Tailai. Sebelum pemindahan penjaranya, dia memohon agar bisa menemui istrinya, namun Guo Zhenchuan, wakil direktur pusat penahanan, menolaknya dengan alasan bahwa pasangan tersebut berlatih Falun Gong.

Karena Tian menolak untuk melepaskan keyakinannya, sipir penjara memaksanya untuk berdiri diam setiap hari dari jam 5 pagi hingga 9 malam (yang kemudian diperpanjang hingga jam 10 malam, lalu tengah malam). Siksaan berdiri ini berlangsung selama dua bulan berturut-turut, membuat kakinya menjadi sangat bengkak. Tian hanya diberi roti kukus tanpa sayur maupun daging sama sekali untuk dimakan selama delapan bulan pada tahun 2008. Terkadang dia bahkan tidak diberikan air untuk membasahi roti kukus yang kering.

Pada musim semi tahun 2009, penjaga memerintahkan dua tahanan untuk mengawasi Tian setiap malam selama tiga minggu dan tidak memperbolehkannya tidur sama sekali. Begitu dia memejamkan mata, dua tahanan akan langsung menarik bantalnya untuk membangunkan Tian. Ketua tahanan Song Changchun bahkan duduk di tempat tidur Tian dan meninjunya di kasur saat Tian tertidur. Lalu pada dini hari, dia harus melakukan kerja paksa. Tian sangat mengantuk sehingga kadang tertidur sambil berdiri.

Selama musim dingin, penjaga menyuruh Tian mencuci dan menyimpan sayuran di gudang bawah tanah. Tempat itu dingin dan lembab, jaket katun yang diberikan padanya terlalu tipis dan tidak membuatnya hangat. Lutut Tian sakit setelah berdiri dalam waktu lama di gudang bawah tanah. Dia kesulitan menaiki tangga, dan suatu hari dia bahkan tidak bisa menggerakkan persendian lutut kanannya karena tercekat dan beku. Bahkan setelah dibebaskan, dia harus jalan melompat dengan kaki kirinya, karena masih kesulitan dengan lutut kanannya.

Penangkapan Lainnya di Tahun 2009

Tiga petugas dari Kantor Polisi Jalan Wenhua menangkap Tian pada November 2009 dan membawanya ke hotel, tempat yang digunakan sebagai pusat pencucian otak. Li Jiaming dan Zhao Ping, kepala Kantor Polisi 610 di Kota Qiqihar dan Distrik Jianhua bertanggung jawab atas pusat pencucian otak. Tian dipaksa mempelajari materi yang mencemarkan Falun Gong. Tidak jelas kapan Tian dibebaskan.