Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Wanita Liaoning Mengalami Penyiksaan Selama Lebih Dari Tujuh Tahun Karena Keyakinannya

28 Des. 2024 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Wu Lixian dari Kota Fushun, Provinsi Liaoning, dijatuhi hukuman 4,5 tahun pada 26 Juli 2019, dan dibawa ke Penjara Wanita Liaoning untuk menjalani hukuman.

Di penjara, Wu disiksa secara brutal oleh narapidana yang diprovokasi oleh para penjaga. Tubuhnya menjadi kurus kering dan dia tidak bisa berdiri dengan stabil. Narapidana menyebutnya sebagai "mayat hidup." Dia dibebaskan pada 14 Januari 2024.

Berikut adalah gambaran singkat tentang penyiksaan yang dialaminya di penjara.

Dihukum 4,5 Tahun

Wu, yang berusia 67 tahun, mengaku bahwa Falun Gong telah meningkatkan kesehatan dan membantunya mengontrol sifat pemarahnya. Setelah penganiayaan dimulai pada 1999, dia merasa terdorong untuk memberi tahu orang-orang bahwa Falun Gong tidak seperti yang digambarkan oleh propaganda negara.

Hal ini membuatnya ditangkap pada April 2010, diikuti dengan hukuman penjara selama tiga tahun pada September 2010. Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman lagi pada 2019. Wu dipenjara selama total 7,5 tahun dan mengalami penyiksaan, seperti rambutnya dijambak dan kepalanya dibenturkan ke dinding, dikurung dalam sel isolasi, disiram dengan air dingin di musim dingin, dipaksa telanjang, dan dibiarkan terpapar cuaca beku, saat berada di Penjara Wanita Liaoning.

Pada 24 April 2018, Peng Yue dan Wei Zhenxing dari Departemen Polisi Fushun, bersama dengan petugas dari Kantor Polisi Jianshe, menangkap Wu di rumahnya tanpa penjelasan. Sembilan praktisi Falun Gong lainnya juga ditangkap sekitar waktu yang sama. Setelah ditahan di Pusat Penahanan Fushun selama 37 hari, Wu dan empat praktisi lainnya dibebaskan.

Wu ditangkap lagi pada 29 September 2018, ketika dia sedang berbicara dengan seseorang tentang Falun Gong. Petugas yang menangkapnya dari Kantor Polisi Guangming membawanya ke Pusat Penahanan Fushun pada hari itu juga.

Ketika Wu menunjukkan gejala gagal jantung, seorang penjaga bertanya kepada dokter pusat penahanan apakah dia akan meninggal. Dokter tersebut mengatakan bahwa Jin Shunnu (wanita), seorang praktisi yang juga ditahan, telah meninggal pagi itu, 10 Oktober 2018.

Wu akhirnya dibebaskan dengan jaminan pada hari itu karena kondisi kesehatannya yang buruk. Pejabat dari Kejaksaan Distrik Wanghua dan Pengadilan Distrik Wanghua kemudian melecehkannya di rumahnya beberapa kali. Bahkan sebelum dia pulih sepenuhnya, dia diperintahkan untuk hadir di pengadilan. Ketika pejabat terus melecehkannya setelah sidang, Wu memutuskan bahwa dia harus tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan.

Beberapa bulan berlalu dan Wu khawatir tentang suaminya. Dia kembali ke rumah pada malam 26 Juli 2019, kemudian dia ditangkap sekitar pukul 8 pagi keesokan harinya. Dia dibawa ke Pusat Penahanan Fushun dengan tangan diborgol pada sore harinya.

Wu kemudian dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara dan didenda 20.000 yuan.

Disiksa di Penjara

Wu dibawa ke Divisi Pertama di Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada Agustus 2019. Dua narapidana, Du Jinjuan dan Fang Wanqiao, diperintahkan untuk mengawasi dan menyiksanya.

Tidak Diperbolehkan Menggunakan Kamar Mandi atau Membersihkan Diri
Du dan narapidana lainnya tidak memperbolehkan Wu untuk mandi, menggunakan kamar mandi, minum air, atau menggunakan air untuk keperluan apapun. Rambutnya menjadi sangat kotor hingga saling menempel. Pakaian Wu juga menjadi kaku. Narapidana yang lewat akan menutup hidung mereka karena bau yang sangat menyengat.

Suatu kali, Du tidak memperbolehkan Wu menggunakan kamar mandi. Wu mulai berkeringat saat berusaha menahan dirinya. Tak bisa menahan lagi, dia berlari ke kamar mandi. Du memarahinya. Ada beberapa kali di bengkel ketika Du tidak memperbolehkan Wu menggunakan kamar mandi. Wu berlari menuju kamar mandi, tetapi narapidana lain menangkap dan memukulinya. Dia dipukul jatuh ke tanah. Ketika dia berteriak sebagai protes, para narapidana memasukkan kain ke dalam mulutnya.

Ada beberapa kali ketika narapidana lain mendorong Wu ke tanah dan memukulinya.

Dipukul di Tengah Cuaca Dingin
Pada musim dingin, ketika narapidana lain masih merasa kedinginan meskipun sudah menggunakan selimut dan memegang botol air panas, narapidana Du membuka jendela selama musim dingin dan memaksa Wu untuk berdiri di tempat yang terbuka di malam hari selama lebih dari tiga jam setiap hari, sambil melepas pakaian tebalnya dan hanya memperbolehkannya mengenakan pakaian tipis. Para narapidana juga menghinanya pada saat yang sama.

Wu biasanya tidak diperbolehkan tidur sebelum pukul 11 malam. Dia tidur di atas papan kayu di tempat terbuka tanpa selimut atau kasur dan hanya bisa menutupi dirinya dengan seprai sambil mengenakan pakaian tipis.

Du juga mengumpat dan memukul Wu. Kadang-kadang, Du menggunakan sandal untuk memukul Wu ketika dia merasa lelah memukul dengan tangan. Sandal tersebut menyebabkan mulut Wu berdarah.

Ilustrasi Penyiksaan: Pemukulan Brutal 

Disiram dengan Air Dingin dan Dibiarkan Ditengah Cuaca Membeku
Suatu hari di musim dingin, para narapidana membuka jendela ruang air dan mengisi baskom dengan air dingin. Wu kemudian diseret ke ruang tersebut dengan pakaian tipis dan sandal. Para narapidana bertanya apakah dia takut, karena tidak ada yang pernah selamat dari perlakuan seperti itu. Ketika mereka melihat bahwa Wu tidak berniat untuk melepaskan keyakinannya, mereka menyiramkan beberapa baskom air dingin ke wajahnya. Dia hampir mati lemas. Para narapidana kemudian menyiramkan air dingin ke tubuhnya. Karena Wu tetap menolak untuk menyerah, para narapidana akhirnya pergi.

Illustrasi Penyiksaan: Disiram dengan air dingin 

Sekelompok narapidana lainnya datang dan membantu Wu bangun. Mereka mencoba membujuknya untuk melepaskan keyakinannya, agar dia tidak lagi diperlakukan seperti itu. Setelah dia dibawa kembali ke sel, meskipun pakaiannya masih basah, dia dipaksa untuk berdiri di tempat terbuka hingga pukul 10 malam pada malam itu sebelum akhirnya diizinkan tidur.

Dikurung dalam Sel Isolasi
Wu dikurung dalam sel isolasi pada musim dingin tahun 2021. Narapidana Du dan Yao mengawasinya selama sesi pencucian otak.

Mereka menyiramkan air dingin ke lantai dan memerintahkan Wu untuk melepas pakaian tebalnya, hanya membiarkannya mengenakan pakaian tipis. Dia kemudian dipaksa duduk di lantai, menyebabkan pakaiannya menjadi basah. Para narapidana juga mengisi botol dengan air dan menuangkan air tersebut ke dalam pakaiannya. Sepatunya juga menjadi basah.

Wu tidak diperbolehkan untuk membersihkan diri dan terkadang harus berpuasa tanpa makanan.

Dipukul dan Dianiaya
Pada musim panas 2022, narapidana Song Yongmei, ketua tim produksi, meminta Wu untuk merekam video yang menyatakan untuk melepaskan Falun Gong atau tim produksi mereka tidak akan diizinkan membeli kebutuhan sehari-hari dan harus duduk di bangku kecil selama berjam-jam sebagai hukuman. Wu menolak untuk memenuhi permintaan tersebut dan dihina oleh narapidana.

Wu sedang duduk di bengkel ketika sekelompok orang tiba-tiba menendangnya dari belakang. Dia terjatuh dan diseret ke jendela. Sambil terus menghinanya, para narapidana memukul dan menendangnya, lalu menuangkan air kotor ke tubuhnya. Ini terjadi beberapa kali. Seorang narapidana memukul Wu dengan sapu hingga tangannya memar dan dia berjalan dengan pincang. Narapidana lainnya memukul Wu dengan gulungan lakban.

Suatu kali, beberapa narapidana bergegas menuju tempat tidur Wu dan mulai memukulinya. Terkadang mereka menendangnya dari belakang saat dia berjalan, menyebabkan dia jatuh. Para narapidana kemudian mulai memukulinya. Beberapa narapidana menuangkan air ke selimutnya dan dia tidak punya pilihan selain tidur di atas selimut basah.

Karena Wu menolak untuk melepaskan Falun Gong, para penjaga memaksa narapidana untuk duduk di bangku kecil bersama Wu selama satu jam setiap hari, untuk membangkitkan kebencian mereka terhadap Wu. Selama waktu itu, para narapidana yang kesal dengan penyiksaan duduk tersebut terus memukul dan menghinanya.

Akibat penyiksaan ini, Wu menjadi kurus dan lemah. Dia tidak bisa berdiri dengan stabil. Seorang narapidana berkata, "Anda terlihat sangat menakutkan. Anda adalah mayat hidup."

Kemudian, narapidana dari sel-sel berbeda bergiliran menyiksa Wu. Mereka berkata kepadanya, "Berapa lama lagi anda bisa bertahan? Anda hampir mati. Biarkan kami mengantar anda." Mereka kemudian mulai menyanyikan lagu-lagu pemakaman untuknya.

Wu dibebaskan pada 14 Januari 2024, setelah bertahan menjalani masa hukumannya.

Hukuman Tiga Tahun Sebelumnya pada 2010

Selain hukuman terakhir, Wu menerima hukuman tiga tahun lagi pada September 2010 yang dijatuhkan oleh Pengadilan Distrik Wanghua. Selama menjalani hukuman di Penjara Wanita Provinsi Liaoning, petugas Lan dari Divisi Pertama memerintahkan dua narapidana untuk "menangani" Wu. Mereka memukulinya ketika dia menolak untuk melepaskan Falun Gong. Setelah menjatuhkannya, mereka menariknya bangun dan memukulinya lagi. Seorang narapidana ketiga mengambil alih dan melanjutkan pemukulan ketika dua narapidana pertama merasa lelah.

Ilustrasi Penyiksaan: Pemukulan

Pada November 2010, tiga petugas membawa Wu ke sebuah ruangan besar tanpa kamera keamanan. Mereka tidak membiarkannya tidur dan memaksanya untuk berdiri di depan jendela terbuka sambil mengenakan pakaian tipis. Mereka kemudian menyiramkan air dingin ke kepalanya dan membasahinya. Mereka melepas pakaian atasnya dan memaksanya untuk berdiri tanpa atasan di depan jendela dalam cuaca beku.

Kemudian, mereka memberinya waktu tidur yang sangat singkat di tempat tidur besi tanpa kasur, alas tidur, atau selimut, hanya memberikan beberapa potong kain untuk menutupi dirinya. Mereka memberinya sedikit makanan dan tidak memperbolehkannya menggunakan kamar mandi. Kakinya bengkak dan dia hampir tidak bisa berjalan selama lebih dari dua bulan.

Dia juga dipaksa untuk bekerja dari pukul 9 pagi hingga 7 malam setiap hari. Dia tidak diperbolehkan berbicara dengan siapa pun, terutama sesama praktisi Falun Gong. Bahkan satu pandangan saja bisa berujung pada pemukulan atau sesi penghinaan. Sebagai protes terhadap perlakuan tersebut, dia melakukan latihan Falun Gong di depan lebih dari 200 tahanan. Itu membuatnya dikurung dalam sel isolasi. Ketika dia bersikeras untuk melakukan latihan di sana, dia diborgol dua kali.

Ketika Wu menjadi sangat lemah, seorang penjaga bertanya apakah dia masih ingin berlatih Falun Gong. Dia menjawab iya, sehingga penjaga itu menahannya di sel isolasi selama tiga bulan lagi. Akibat penyiksaan dan siksaan mental, dia sering berada dalam keadaan linglung. Dia tidak bisa jongkok atau berdiri dan sering muntah. Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan darurat tiga kali. Dia menderita luka di seluruh tubuhnya ketika dibebaskan pada 16 April 2013.

Laporan Terkait:

Setelah Dipenjara Selama Tiga Tahun, Seorang Wanita Asal Liaoning Dihukum Empat Tahun Lagi karena Keyakinannya