Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda Dafa: Selamatkan Semua Orang dengan Sungguh-sungguh

30 Des. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di luar Tiongkok

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa bersama keluarga saya pada tahun 1997 saat saya masih muda. Saat itu, beberapa praktisi di dekat tempat tinggal saya tekun berkultivasi, tetapi kondisi saya sendiri sering kali berfluktuasi. Kadang-kadang saya tekun dan kadang-kadang malas. Jauh di lubuk hati, saya tahu bahwa Dafa itu baik, dan saya merasa bahwa menjadi praktisi Dafa selama masa pelurusan Fa merupakan kehormatan yang sangat besar dan saya memiliki tanggung jawab serta misi yang harus saya penuhi. Oleh karena itu, saya berharap dapat melakukan apa pun yang diminta kepada saya dengan baik.

Seiring saya belajar Fa lebih banyak, Guru mencerahkan saya pada gagasan bahwa percaya kepada Guru dan Dafa adalah hal yang benar-benar dapat mengubah seorang kultivator. Saya menyadari bahwa berkultivasi dengan baik belum tentu berarti kita harus memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang dilakukan orang biasa dan hanya bersifat dangkal. Yang lebih penting adalah percaya pada apa yang kita pelajari dari kultivasi. Seseorang harus percaya bahwa Guru dan Dafa pasti dapat mengubah seseorang—dari prinsip dasar yang paling mendasar hingga manifestasi luar yang terlihat.

Mengumpulkan Tanda Tangan Adalah Kesempatan untuk Mengklarifikasi Fakta

Saya baru-baru ini mengetahui bahwa akan ada pengumpulan tanda tangan untuk "Undang-Undang Perlindungan Falun Gong." Pada formulir tanda tangan, selain nama dan tanda tangan, seseorang juga diminta untuk memberikan alamat rumah, kota, dan kode pos.

Hal ini memerlukan penjelasan fakta secara menyeluruh kepada masyarakat, termasuk apa itu Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa), apa itu Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan mengapa PKT menganiaya Falun Gong. Kami juga diminta untuk menjelaskan industri pengambilan organ oleh PKT dan bagaimana RUU perlindungan ini akan memberikan sanksi kepada orang-orang yang terlibat.

Ketika saya menerima formulir itu, pikiran pertama yang terlintas di benak saya adalah menelaah semua orang yang saya kenal dan bisa saya hubungi, lalu berpikir cermat tentang siapa saja yang akan menandatangani dan mendukung rancangan undang-undang ini.

Segalanya tidak berjalan dengan baik pada hari pertama saya mencoba mengklarifikasi fakta dan menjelaskan “Undang-Undang Perlindungan Falun Gong” kepada orang-orang. Tidak seorang pun mau menandatangani. Keesokan harinya, saya melihat rekan-rekan praktisi secara aktif mengumpulkan tanda tangan untuk RUU tersebut dan berbagi pengalaman mereka. Melihat formulir tanda tangan rekan-rekan praktisi yang sudah selesai, saya merasa malu. Saya mulai khawatir: Bagaimana jika orang lain menyelesaikan satu per satu formulir, sementara saya hanya punya selembar kertas kosong?

Di dalam bus, saya memiliki perasaan campur aduk. Kemudian, saya melihat dua orang yang sering naik bus bersama saya, jadi saya mulai mengklarifikasi fakta kepada mereka. Namun, mereka menolak untuk mendengarkan, dan saya kembali ditolak. Hati saya hancur, dan saya merasa gelisah.

Saya berpikir: Orang lain menyerahkan formulir tanda tangan yang sudah diisi, tetapi milik saya semuanya kosong. Saya mendapati diri saya memiliki pikiran ini dan tiba-tiba menjadi waspada. Saya bertanya pada diri sendiri: Apa pentingnya mengumpulkan tanda tangan? Apakah untuk mengklarifikasi fakta kepada semua makhluk hidup atau untuk membuat orang menandatangani formulir dan menyelesaikan tugas?

Saya melakukan ini untuk mengklarifikasi fakta. Mengumpulkan tanda tangan adalah kesempatan bagi saya untuk mengklarifikasi fakta. Bagaimana makhluk hidup mengekspresikan pendapatnya adalah urusannya, jadi yang perlu saya lakukan adalah mengatakan kebenaran kepada semua orang yang saya temui dan memberi mereka kesempatan untuk membuat pilihan yang tepat.

Tepat saat itu, seorang pria yang sering naik bus ini dan yang saya kenal naik bus tersebut. Ia duduk di sebelah saya, jadi saya tersenyum dan berkata dengan wajar, "Saya punya sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan kepada anda." Saya mengeluarkan formulir petisi dan memberi tahu dia fakta-fakta tentang penganiayaan di Tiongkok. Ia dengan tegas setuju dan menandatangani petisi tersebut.

Kebetulan, saya memberinya formulir yang salah, yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bukan penduduk setempat. Setelah saya menjelaskan kesalahan saya, dia dengan senang hati menandatangani lagi pada formulir yang benar. Saya tersentuh. Saya tahu saya telah menyampaikan kebenaran dengan jelas.

Melalui kejadian ini saya menyadari bahwa yang terpenting adalah apakah kita menghadapi masalah dengan tulus dan apakah kita mengatakan kebenaran dengan jelas. Selama kita tulus dan menyampaikan kebenaran dengan benar, makhluk hidup akan secara otomatis membuat pilihan yang tepat.

Menyelamatkan Lebih Banyak Orang Tiongkok

Karena saya berbicara bahasa Inggris dengan cukup baik, saya menjadi semakin baik dalam memberi tahu orang-orang tentang fakta-fakta Falun Dafa seraya saya terus belajar dan mencoba. Saya juga melepaskan keterikatan untuk menyelamatkan muka, takut ditolak, khawatir, menginginkan hasil, dan keinginan manusia lainnya. Pada saat yang sama, saya mengendur dalam mengklarifikasi fakta kepada orang-orang Tiongkok dan mendorong mereka untuk mundur dari PKT.

Suatu hari, saya sedang berada di dalam bus bersama rekan-rekan praktisi ketika saya melihat seorang wanita tua berwajah Tionghoa naik ke dalam bus. Ada yang salah dengan kaki dan telapak kakinya. Saya membantunya menurunkan kursi lipat agar lebih mudah baginya untuk duduk. Saya memanfaatkan kesempatan itu untuk memberinya brosur tentang Gan Jing World.

Ia mulai menceritakan kisahnya dan mengatakan bahwa ia adalah seorang Tionghoa Kamboja dan secara pribadi telah mengalami pembantaian Khmer Merah di Kamboja pada tahun 1970-an. Ia hampir terbunuh dan nyaris lolos. Ia dengan lantang menceritakan kejahatan PKT dan menggambarkan pengalaman tragisnya sendiri.

Seorang rekan praktisi mengatakan kepadanya bahwa dia dapat diwawancarai oleh Epoch Times dan melaporkan pengalamannya. Seorang warga Tiongkok yang duduk di barisan depan memberi tahu kami dengan tegas agar tidak menggemakan apa yang dikatakan wanita itu tentang PKT, karena hal itu dapat menciptakan lingkungan di mana warga Tiongkok akan dirundung.

Kami mengklarifikasi fakta kepada orang Tiongkok ini dan mengatakan kepadanya bahwa PKT tidak sama dengan Tiongkok, bahwa Tiongkok sangat baik, bahwa kita semua adalah orang Tiongkok. “Tetapi,” saya melanjutkan, “PKT adalah setan. Apa yang dikatakan orang Tionghoa Kamboja ini benar. Karena berada di masyarakat bebas, kita harus belajar lebih banyak tentang kebenaran.” Tetapi dia tidak menerimanya dengan baik dan berjalan ke pintu sebelum bus sampai di stasiun. Sayang sekali kami tidak dapat meyakinkannya.

Saya merenungkannya dan menyadari bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Mengapa orang Tionghoa ini tidak menerima apa yang kami katakan kepadanya? Terlintas dalam pikiran saya bahwa saya lebih menyukai orang non-Tiongkok. Saya pikir mereka lebih tulus, baik, dan sopan. Bahkan jika mereka tidak setuju dengan saya, mereka tidak membuat saya merasa malu. Namun, banyak orang Tionghoa tidak seperti itu. Terkadang mereka tidak hanya mengusir anda, tetapi juga bersikap sangat buruk.

Mungkin justru karena pikiran yang salah dalam hati saya inilah, segala sesuatunya tampak berjalan lancar ketika saya menjelaskan fakta kepada orang non-Tiongkok, tetapi saya kesulitan melakukannya kepada orang Tiongkok. Sebenarnya, itu semua salah saya sendiri. Saya tidak punya belas kasih dan tidak memperlakukan semua makhluk hidup dengan kebaikan dan cinta. Itulah sebabnya pihak lain tidak memahami kebenaran dan tidak dapat diselamatkan.

Siapa yang Salah?

Apakah saya seperti guru yang hanya menyukai siswa yang mendapat nilai bagus dan tidak peduli dengan siswa yang nilainya jelek dan tidak mau berbicara dengan mereka? Apakah siswa yang nilainya jelek masih bisa belajar dan masuk perguruan tinggi? Apakah itu guru yang baik? Guru yang baik akan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk membantu siswa yang nilainya jelek agar bisa berkembang.

Setelah menyadari hal ini, saya mulai memperbaiki diri. Setiap kali melihat seseorang berjalan di jalan, saya berkata kepada jiwa utamanya di dalam hati: "Dewa mengirim saya ke sini untuk menyelamatkanmu." Saya memberikan kartu nama Gan Jing World kepada orang non-Tiongkok, dan saya memberikan kepada orang Tiongkok koran Epoch Times edisi bahasa Mandarin dan meminta mereka untuk mundur dari PKT, atau saya memberikan mereka kartu nama Gan Jing World versi bahasa Mandarin.

Ketika mentalitas dan kondisi saya berubah, orang-orang juga berubah. Mereka lebih ramah dan lebih bersedia menerima hal-hal dari saya. Jadi, pada kenyataannya, sering kali masalahnya bukan pada makhluk hidup, tetapi pada diri kita sendiri.

Seorang rekan praktisi berkata bahwa kebanyakan orang Barat, baik yang menandatangani atau tidak, memahami bahwa PKT itu jahat. Namun, orang Tiongkok berbeda. Jika orang Tiongkok tidak memahami kebenaran tentang Falun Dafa, dan jika pikirannya tidak dibersihkan dari racun kebohongan PKT, dan ia tidak dengan jelas menyatakan pengunduran dirinya dari semua organisasi PKT, ia tidak akan terselamatkan. Orang Tiongkok sangat berharga. Guru baru-baru ini mencerahkan kita untuk menyelamatkan lebih banyak orang Tiongkok.

Saya selalu merasa bahwa saya adalah makhluk yang paling beruntung karena dapat mendengarkan Fa di akhir zaman ini, diselamatkan oleh para Dewa dan Buddha, serta memiliki gelar yang paling mulia, “Pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa.”

Seseorang pernah bertanya apakah saya kangen rumah. Saya benar-benar tidak kangen, saya tidak punya waktu untuk memikirkannya. Saya menjalani kehidupan yang memuaskan setiap hari, dan rumah sejati saya ada di surga. Saya ingin mengikuti Guru kembali ke rumah sejati saya.

Berkat pengaturan dan perhatian Guru yang penuh belas kasih, saya perlahan-lahan menjadi dewasa dan mulai mencoba cara saya sendiri untuk membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Saya tahu saya masih memiliki banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki, dan saya pasti akan memperbaiki diri.

Saya akan mendengarkan Guru dan menyelamatkan semua orang dengan berbicara dari hati saya.