Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Bangkit dari Depresi Berat dan Berhasil Masuk Perguruan Tinggi

5 Des. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org)  Saya seorang wanita berusia 30 tahun, yang tumbuh di kota besar di Tiongkok. Saat ini saya bekerja setelah lulus kuliah. Saya ingin berbagi pengalaman saya 14 tahun yang lalu saat di sekolah menengah untuk menunjukkan kekuatan ajaib Falun Dafa.

Hilangnya Gejala Apendisitis Akut

Pada tahun 2010, saya mengikuti kelas lanjutan di sekolah menengah atas peringkat atas di provinsi kami. Berdasarkan sistem pendidikan Tiongkok, siswa menghadapi tekanan yang sangat besar untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pekerjaan rumah yang diberikan tidak ada habisnya untuk berbagai mata pelajaran, dan saya sering belajar hingga pukul 11 malam, terkadang hingga dini hari. 

Para siswa diberi peringkat di pertengahan dan akhir setiap semester. Setelah setiap ujian, guru yang bertanggung jawab atas kelas akan memuji siswa yang mendapat peringkat teratas, mengkritik siswa yang tertinggal, dan berbicara kepada siswa yang nilainya turun. Para guru sering menekankan pentingnya nilai dan masuk ke universitas ternama. Kami mendapat banyak tekanan.

Saat pelajaran kimia di tahun pertama SMA, saya tiba-tiba merasakan nyeri di sisi kanan bawah perut. Saya kesulitan berkonsentrasi pada penjelasan guru, tetapi saya menahan rasa nyeri itu dan menunggu hingga sekolah berakhir untuk pulang dan beristirahat. Kebetulan sekolah tutup selama beberapa hari berikutnya.

Guru-guru SMA memberi kami pekerjaan rumah selama seminggu. Saya terus mengalami sakit perut selama beberapa hari berikutnya. Pada malam hari, saya menderita kram berulang, gelisah, dan tidak bisa tidur. Saya tidak bisa makan di siang hari. Ibu saya membuatkan bubur untuk saya, tetapi saya merasa mual setelah memakannya. Ibu saya sangat cemas dan segera mencari tahu gejala-gejala saya di internet. Gejala-gejala itu adalah gejala radang usus buntu akut. 

Dia pergi ke apotek untuk membelikan saya obat tradisional Tiongkok. Namun, obat itu tidak berpengaruh. Saya masih mengalami kram di malam hari dan tidak bisa tidur.

Dalam keputusasaan karena rasa sakit yang luar biasa, saya teringat pada Falun Dafa. Keluarga saya telah mengenal Dafa sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999, dan kami menyaksikan peningkatan kesehatan yang ajaib dari mereka yang berlatih. Mereka sakit sebelumnya tetapi menjadi sehat setelah berlatih Falun Dafa.

Pada tanggal 20 Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa. Teman-teman praktisi Dafa kami dipaksa keluar dari pekerjaan, kehilangan tempat tinggal, dan kehilangan keluarga karena mereka mengajukan petisi hukum untuk hak berlatih Dafa. Kami ketakutan dan menyembunyikan buku-buku Falun Dafa kami serta tidak berani memberi tahu orang lain bahwa kami berlatih Dafa.

Saya berlutut di depan potret Guru Li dan berdoa dalam hati: “Guru, tolong selamatkan saya. Saya benar-benar tidak tahan.” Tanpa diduga, keajaiban terjadi. Sakit perut saya langsung lenyap! Rasa sakit yang hebat, yang telah berlangsung selama beberapa hari dan membuat saya tidak bisa makan dan tidur, menghilang. Saya sembuh tanpa operasi usus buntu!

Depresi Berat Hilang Setelah Berlatih Dafa

Karena rasa sakit itu, saya tidak dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah saya. Saya sangat gugup ketika kembali ke sekolah. Pada hari pertama kembali ke sekolah, saya tidak dapat menyerahkan pekerjaan rumah matematika saya karena saya tidak mengerjakannya. Guru matematika saya sangat ketat. Pada saat itu, PKT sedang menganiaya Falun Dafa dengan ganas, jadi saya tidak berani memberi tahu guru-guru apa yang telah saya alami.

Siang itu, guru matematika datang ke tempat duduk saya dan berkata, “Kenapa kamu tidak menyerahkan pekerjaan rumahmu hari ini? Apa yang terjadi? Katakan yang sebenarnya.” Saya hanya bisa berbisik bahwa saya tidak mengerjakannya. Guru itu gemetar karena marah dan berkata, “Kalau begitu, kerjakan sekali dan salin sekali sebagai hukuman.” Terdengar tawa di kelas. Namun, saya tidak berani mengatakan apa pun. Sepulang sekolah, saya menjadi takut dan tidak kembali ke sekolah.

Guru bahasa Inggris saya yang bertanggung jawab atas kelas saya. Ia juga sangat tegas terhadap murid-muridnya. Ia mengunjungi rumah saya dan mencoba memahami situasi. Kami hanya bisa mengatakan kepadanya bahwa saya sakit hari itu dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Kami tidak berani memberi tahu dia bagaimana saya bisa sembuh. 

Ketika dia mengantar saya kembali ke kelas, saya merasa teman-teman sekelas saya menatap saya. Lambat laun, saya mulai membolos. Kondisi mental saya sangat buruk, dan saya tidak ingin kembali ke sekolah. Guru fisika saya adalah kepala bagian umum. Setelah mengetahui situasi saya, dia menjadi sangat khawatir dan datang ke rumah saya bersama guru bahasa Inggris. Setelah mengobrol dengan saya dan orang tua saya, dia menyarankan agar saya menemui psikiater.

Keesokan harinya, orang tua saya membawa saya ke rumah sakit tingkat provinsi dan menghabiskan 50 yuan untuk mendaftar konseling psikologis. Psikiater wanita itu bertanya tentang situasi saya, dan saya menjawab, “Saya tidak berani pergi ke sekolah.” 

Dia berkata, “Jika kamu terus seperti ini, kamu harus minum obat-obatan psikotropika.” Saya semakin takut setelah mendengar ini dan berjanji padanya bahwa saya akan kembali ke sekolah.

Setelah konseling psikiatris, depresi saya makin parah. Saya takut pergi ke sekolah dan menghadapi ejekan teman-teman sekelas. Saya bahkan jadi takut keluar dan bertemu orang asing. 

Saya benar-benar tertekan. Saya bersembunyi di rumah, meringkuk di lantai, dan gemetar ketakutan. Ibu saya cemas dan banyak menangis. Ia merasa tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa. Karena tidak ada tempat lain untuk dituju, kami berpikir apakah kami harus mencoba berlatih Falun Dafa lagi.

Ibu saya membawa saya ke rumah seorang praktisi Dafa lama yang kami kenal sebelum tahun 1999. Ia memberi saya buku utama Falun Dafa,  Zhuan Falun, dan mengajak kami ke rumah praktisi Dafa lainnya. Kami bermeditasi bersama dan membaca  Zhuan Falun  serta ceramah Guru lainnya. Prinsip-prinsip Falun Dafa menyadarkan saya: Saya perlahan-lahan belajar cara menghadapi ejekan, tekanan, dan rintangan. Saya mulai menjadi pemberani, percaya diri, dan kuat. Kondisi mental saya membaik seiring berjalannya waktu.

Di bawah bimbingan prinsip-prinsip Dafa, saya bersedia untuk pergi ke sekolah. Saya menghadapi kritik dan ejekan teman-teman sekelas saya dengan berani dan secara bertahap menebus pelajaran yang telah saya lewatkan. Itu adalah periode paling kritis untuk kelas sains di tahun kedua sekolah menengah atas. Saya melewatkan kelas fisika yang berhubungan dengan medan magnet, dan fisika adalah mata pelajaran terlemah saya.

Akan tetapi, saya bersikeras menghadiri kelompok belajar Fa setiap minggu dan membaca buku-buku seri Falun Dafa bersama praktisi lain. Dafa membuka kebijaksanaan saya. Satu setengah tahun kemudian, saya diterima di sebuah universitas dengan nilai sains 531 pada ujian masuk perguruan tinggi, tanpa menghadiri kelas tambahan apa pun. Ada seorang siswi yang juga mengalami depresi dan membolos di kelas lanjutan kami. Orang tuanya membawanya menemui berbagai psikolog, termasuk psikolog Jerman, tetapi masalahnya tidak terpecahkan.

Kalau bukan karena perlindungan dan pencerahan Guru, saya pasti sudah putus sekolah karena depresi berat, dan tidak mungkin bagi saya untuk masuk universitas dan mendapat pekerjaan setelah lulus.

Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Guru yang penuh belas kasih atas penyelamatan yang penuh belas kasih!