(Minghui.org) Seorang warga Kota Zaozhuang, Provinsi Shandong, berusia 56 tahun, baru-baru ini dijatuhi hukuman delapan bulan penjara karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin kultivasi spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Xu Siqiang ditangkap pada Maret 2024 dan rumahnya digerebek. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Weishan. Weishan, yang juga merupakan bagian dari Provinsi Shandong, berbatasan dengan Zaozhuang.
Xu diadili oleh pengadilan di Weishan pada 18 September 2024. Ia diwakili oleh seorang pengacara yang disewa keluarga untuknya. Hakim menjatuhkan hukuman delapan bulan penjara di kemudian hari. Setelah ditahan selama lebih dari tujuh bulan, ia dibebaskan pada 28 November 2024 saat masa hukumannya berakhir.
Ini bukan pertama kalinya Xu menjadi sasaran karena keyakinannya. Tidak lama setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Yicheng mendobrak masuk ke rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong dan potret pencipta Falun Gong miliknya. Dua petugas mengawasinya sepanjang waktu selama lebih dari satu bulan. Dia tidak diizinkan keluar kecuali untuk pergi bekerja. Dia tidak bisa fokus pada pekerjaannya karena polisi juga mengawasinya dengan ketat di sana.
Xu ditangkap pada bulan Desember 1999 setelah dilaporkan karena menyebarkan materi Falun Gong. Dia ditahan selama 15 hari.
Departemen Kepolisian Distrik Yicheng menangkap Xu lagi pada bulan Oktober 2004 untuk memenuhi kuota penangkapan sejumlah praktisi Falun Gong yang dikirim ke kamp kerja paksa. Meskipun mereka tidak memberikan hukuman kerja paksa kepada Xu, mereka menahannya di pusat penahanan setempat selama 24 hari, selama waktu itu dia dipukuli, dicaci maki, dan dipaksa melakukan kerja paksa tanpa bayaran. Setelah itu, ia dibebaskan dengan jaminan satu tahun dan dipaksa membayar denda sebesar 5.000 yuan. Tempatnya bekerja menangguhkan gaji dan bonusnya selama tiga bulan.
Petugas dari Departemen Kepolisian Kota Zaozhuang menangkap Xu di tempat kerjanya pada November 2010 dan menggerebek rumahnya. Mereka menyita telepon genggam, buku-buku Falun Gong, dan kaset video ajaran Falun Gong. Setelah menginterogasinya di kantor polisi, polisi membebaskannya, tetapi memerintahkan untuk melapor ke kantor polisi setiap hari selama satu minggu. Ia harus datang pukul 8 pagi setiap hari dan ia tidak diizinkan pulang sampai pukul 6 sore. Tempatnya bekerja terus mengancam akan memecatnya. Ia sangat stres hingga tidak bisa tidur atau makan. Berat badannya turun dengan cepat dan rambutnya memutih. Setelah satu minggu, keluarganya membawanya ke rumah sakit jiwa.
Laporan Terkait: