(Minghui.org) Seorang warga Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei ditangkap pada tanggal 20 November 2024 di stasiun kereta api setempat, setelah petugas keamanan menemukan buku-buku Falun Gong di dalam kopernya.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Fu Hong (wanita) sedang melewati gerbang pemeriksaan tiket kereta sekitar pukul 7 pagi pada tanggal 20 November, ketika seorang petugas keamanan kereta api menghentikannya untuk menggeledah tasnya. Setelah menemukan buku-buku Falun Gong dan alat pembaca elektronik, ia menangkapnya dan memberi tahu polisi.
Petugas dari Kantor Polisi Yanshan Boulevard tiba di stasiun kereta sekitar pukul 9 pagi. Tanpa menunjukkan kartu identitas polisi atau mengungkapkan nama mereka, mereka membawa wanita itu pulang. Mereka membuka pintu dengan kunci yang diambil paksa darinya dan menggerebek tempat itu, tanpa surat perintah penggeledahan. Tiga potret pencipta Falun Gong dan uang tunai 5.000 yuan disita.
Empat petugas dari Kantor Polisi Jalan Xigang tiba di rumah Fu sekitar pukul 11 pagi. Tak seorang pun dari mereka menunjukkan identitas apa pun. Mereka membawanya ke tempat tinggalnya yang lain di Lingkungan Permukiman Heanli. Mereka juga masuk secara paksa dengan kuncinya dan menggeledah tempat itu tanpa dokumen yang sah. Dua laptop, beberapa buku Falun Gong, dan materi informasi disita. Tak satu pun dari dua kelompok polisi yang menggerebek dua propertinya menunjukkan daftar barang-barang yang disita sebagaimana diharuskan oleh hukum.
Fu dibawa ke Kantor Polisi Jalan Xigang antara pukul 12 siang dan 1 siang untuk diinterogasi. Dia menolak menjawab pertanyaan apa pun. Polisi membawanya ke Kantor Polisi Haigang pada pukul 4 sore dan mengambil biometriknya secara paksa. Mereka kemudian membawanya ke rumah sakit polisi pada sore hari untuk pemeriksaan fisik. Dia ditemukan memiliki tekanan darah tinggi (167/108 mmHg) dan detak jantung 113. Meskipun kondisinya demikian, Pusat Penahanan Kota Qinhuangdao tetap menerimanya.
Fu mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998, setelah menyaksikan bagaimana ibunya, Xu Huiying, pulih dari berbagai penyakit karena berlatih Falun Gong. Setelah penganiayaan dimulai, Xu pergi ke Beijing pada akhir tahun 1999 untuk memohon hak berlatih Falun Gong. Ia ditangkap, dikawal kembali ke Qinhuangdao dan ditahan selama lebih dari sepuluh hari. Setelah kembali, ia mulai mengalami berbagai kondisi fisik. Ketakutannya semakin meningkat ketika seorang mantan teman baiknya mencoba membawanya ke pusat pencucian otak tak lama setelah itu.
Setelah penangkapan Fu pada tahun 2001, orang tuanya perlahan-lahan menjadi pendiam karena takut akan penganiayaan. Ayahnya menderita pendarahan otak dan ibunya menderita infark otak. Mereka meninggal satu per satu setelah terbaring di tempat tidur selama dua tahun. Saat masih berduka atas meninggalnya orang tuanya, Fu ditangkap lagi pada tahun 2009 dan ditahan di kamp kerja paksa selama 13 bulan.
Laporan Terkait dalam bahasa Mandarin: