(Minghui.org) Liu Junhua [wanita] menerima keputusan dari kasus bandingnya melalui pos tanggal 3 Januari 2024. Pengadilan Menengah Kota Nanchong di Provinsi Sichuan menulis bahwa mereka memutuskan untuk menegakkan hukuman penjara 2 tahun terhadapnya karena dia “keras kepala” dan menolak melepaskan Falun Gong.
Falun Gong adalah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Liu, pensiunan dokter berusia 80 tahun dari rumah sakit yang berafiliasi dengan Univesitas Perminyakan Barat Daya Kota Nanchong, didakwa pada Maret 2023 karena menyebarkan USB berisi materi informasi Falun Gong di dalam bus.
Liu masih ditahan di Pusat Penahanan Kota Nanchong pada waktu artikel ditulis. Suami Liu mengunjunginya setelah keputusan banding dan mereka memutuskan untuk mengajukan mosi yang menuntut keputusan pengadilan tingkat tinggi tersebut.
Persidangan Banding
Selama persidangan tanggal 14 November 2023, Liu memohon agar dakwaan bersalahnya dibatalkan karena sejak awal tidak ada dasar hukum atas penganiayaan Falun Gong.
Hakim Yin Lin menjawab bahwa dia bisa membatalkan hukuman penjara bila Liu menulis pernyataan tidak lagi berlatih Falun Gong. Liu menyangkalnya dengan berkata, “Falun Gong mengajarkan praktisinya hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Partai Komunis Tiongkok mendorong kebohongan, kejahatan, dan perjuangan kelas. Sangat menyedihkan anda ingin saya berhenti menjadi orang baik. Namun saya tidak akan pernah mengkhianati keyakinan saya terhadap Sejati-Baik-Sabar.”
Pengacara Liu juga memohon agar dakwaan Liu dibatalkan.
Suaminya, Luo Xuguang, pensiunan profesor di Universitas Perminyakan Barat Daya, berperan sebagai pembela keluarga non-pengacara. Dia menjelaskan bagaimana Falun Gong membebaskan Liu dari tekanan darah tinggi, kontraksi ventrikel prematur (detak jantung berlebih yang mengganggu ritme jantung), gastroptosis (perut bergeser ke bawah), dan banyak penyakit lainnya. Dia terkesan dengan kemampuan penyembuhan ajaib Falun Gong, terutama istrinya, yang dilatih sebagai dokter, tidak bisa pulih melalui pengobatan medis.
Luo menambahkan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi, stenosis tulang belakang leher, hernia diskus, infark serebral lakunar, dan penyakit parah lainnya. Dia menjalani operasi pada tahun 2019 dan sejak itu hanya istrinya yang merawatnya. Dia tetap lumpuh di satu sisi tubuhnya dan tidak bisa merawat dirinya sendiri. Dia khawatir siapa yang akan merawatnya jika istrinya dijebloskan ke penjara hanya karena mempraktikkan keyakinan spiritualnya.
Luo sendiri tidak berlatih Falun Gong, tetapi dia melihat secara langsung bagaimana Falun Gong telah mengubah para praktisinya, termasuk istrinya, menjadi orang yang jauh lebih baik. Dia mengatakan bahwa hukuman terhadap istrinya adalah ketidakadilan total dan oleh karena itu dia meminta agar istrinya dibebaskan dari “kejahatan” yang dituduhkan kepadanya.
Hakim Jin memutuskan untuk menguatkan putusan awal Liu pada tanggal yang tidak diketahui dan Liu menerima putusan tersebut pada tanggal 3 Januari 2024.
Gangguan yang Terjadi Sebelum Persidangan
Hukuman penjara Liu berawal dari penggerebekan di rumahnya pada 11 Maret 2021 oleh petugas dari Kantor Keamanan Dalam Negeri Distrik Shunqing. Mereka mengatakan seseorang telah melaporkannya beberapa hari sebelumnya karena mendistribusikan USB yang berisi informasi Falun Gong di dalam bus.
Dua petugas polisi dan direktur keamanan Universitas Perminyakan Barat Daya muncul di rumah Liu pada 23 April 2021, dan memerintahkannya untuk menandatangani pernyataan untuk meninggalkan Falun Gong. Dia menolak untuk mematuhinya dan mereka pergi.
Para petugas kembali mengganggu Liu lagi pada 21 Mei 2021. Saat itu ia sedang tidak berada di rumah. Suaminya, Luo, mengecam mereka atas gangguan tersebut.
Tak lama setelah para petugas pergi, mereka melihat Liu di jalan. Mereka mendekatinya dengan mobil polisi, mengambil fotonya, dan bertanya di mana putrinya bekerja. (Tidak jelas apakah putrinya berlatih Falun Gong atau mengapa polisi mengincar putrinya).
Polisi menelepon Luo pada 30 Juni 2021, dan bertanya apakah putrinya ada di rumah (mereka tinggal bersama putrinya). Dia menjawab bahwa putrinya sedang pergi bekerja.
Zhang Xiaolan, seorang profesor di Universitas Perminyakan Barat Daya yang terlibat dalam pencucian otak praktisi Falun Gong, menelepon Luo pada 21 dan 22 Juli 2021, menuntut untuk berbicara dengan putri Luo. Luo mengatakan kepada Zhang bahwa, meskipun dia (Zhang) datang, Luo tidak akan membukakan pintu untuknya.
Pada 23 Juli 2021, polisi memasang kamera pengintai yang menghadap ke pintu depan apartemen Liu. Luo mengambil foto kamera tersebut dan menghapusnya pada hari yang sama. Dia mengajukan pengaduan ke Pengadilan Distrik Shunqing terhadap polisi karena melanggar privasi mereka.
Sebagai pembalasan, polisi menyerahkan kasus Liu ke Kejaksaan Distrik Shunqing pada 23 September 2021. Kejaksaan mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Shunqing pada 25 Januari 2022. Pengadilan Distrik Shunqing membebaskannya dengan jaminan pada 9 Februari tahun itu.
Petugas dari Kantor Keamanan Dalam Negeri Distrik Shunqing menggerebek rumah Liu pada 10 Juni dan 14 Juli 2022. Selama penggerebekan pada bulan Juni, polisi juga secara paksa mengambil sampel darah dan sidik jari Liu.
Dibawa Kembali ke Tahanan Setelah Dijatuhi Hukuman Dua Tahun
Pengadilan Distrik Shunqing mengadakan sidang virtual untuk kasus Liu pada 19 April 2022. Kurang dari dua bulan kemudian, pada 10 Juni, polisi dan petugas keamanan universitas mengganggunya dan menipu suaminya untuk membukakan pintu dengan mengklaim bahwa mereka akan memberikan suntikan vaksin COVID-19. Mereka menyita buku Falun Gong yang disalin dengan tangan dan membawanya ke kantor polisi setempat. Dia dibebaskan beberapa jam kemudian.
Pengadilan mengadakan sidang kedua pada 15 Februari 2023, dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara dengan denda 3.000 yuan pada 17 Maret. Dia dibawa ke Pusat Penahanan Kota Nanchong tepat setelah dijatuhi hukuman.
Laporan Terkait: