(Minghui.org) Epidemi parah sebelum Tahun Baru Tiongkok pada tahun 2023. Saya seorang guru dan saya berpikir bahwa selama liburan musim dingin saya harus mengajar secara daring, tetapi tiba-tiba lockdown dicabut, dan para siswa wajib menghadiri kelas belajar tatap muka. Jadi, saya membawa materi informasi ke sekolah.
Saya telah mengajar ekstrakurikuler untuk para siswa, dan suatu malam, seorang siswa tidak bisa hadir pada waktu yang ditentukan. Saya berpikir apakah saya akan gunakan waktunya membagikan materi, atau belajar Fa, tetapi kalau belajar Fa waktunya sedikit mengingat beban kerja saya meningkat. Saya memutuskan untuk pergi ke komunitas terdekat membagikan materi klarifikasi fakta.
Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan semua faktor jahat yang mengganggu di komunitas, saya fokus membersihkan factor-faktor jahat yang mengganggu pemahaman orang-orang terhadap materi dan kemampuan praktisi dalam mendistribusikan materi. Setelah saya selesai memancarkan pikiran lurus, saya pergi ke sana.
Ketika saya memasuki komunitas itu, saya merasakan medan di dimensi lain di wilayah itu sangat berat. Saya terus menjaga pikiran lurus, menyangkal gangguan, dan gigih menyebarkan materi di komunitas.
Kemudian, ketika berbicara dengan orang-orang secara tatap muka, saya mengetahui bahwa banyak pejabat tinggi kota tinggal di komunitas tersebut, dan ada juga kantor polisi yang tidak terdata di daerah tersebut.
Saya sering mengendarai sepeda listrik ke berbagai tempat di mana saya akan membagikan materi. Suatu ketika, saat saya sedang mengendarai sepeda listrik dalam perjalanan menuju suatu lokasi, guntur mulai bergemuruh dan tetesan air hujan mulai berjatuhan.
Saya berpikir, “Tidak peduli apa pun cuacanya, hal itu tidak akan menghentikan saya mendistribusikan materi.” Setelah saya selesai mendistribusikan semuanya di dua gedung, yang biasanya hujan jarang turun mulai turun, dan jalanan menjadi sungai.
Saya berlindung di pintu masuk gedung dan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan faktor-faktor jahat yang menghalangi orang-orang mengetahui fakta kebenaran, dan saya berdoa agar orang-orang yang menerima materi tersebut dapat memahami fakta kebenaran.
Ketika hujan sudah sedikit reda, saya pergi membagikan materi ke gedung lainnya. Ketika saya selesai, hujan mulai sedikit reda, namun jalan masih tergenang air, dan saya tidak dapat mengendarai sepeda. Saya mendorong sepeda saya sepanjang perjalanan pulang ke rumah di tengah hujan, dan basah kuyup saat saya tiba di rumah.
Setelah ajaran Guru “Mengapa Ada Umat Manusia” diterbitkan, saya membawa salinannya ketika saya pergi ke kampung halaman. Hanya ada sedikit praktisi di sana, dan orang-orang di sana jarang punya kesempatan menerima materi. Saya keluar untuk membagikan materi pada malam saya tiba, dan saya melakukannya lagi keesokan paginya. Saat itu hari sangat berangin dan berdebu, dengan jarak pandang yang buruk. Saya berjalan sambil membawa materi, angin kencang hampir membuat saya jatuh. Saya membagikan materi dari gedung ke gedung dan dari pintu ke pintu lainnya. Ketika saya selesai, hari sudah gelap dan angin kencang berhenti.
Beberapa waktu kemudian, saya melakukan perjalanan lagi kembali ke kampung halaman saya, dan saya juga membawa materi informasi dan artikel Guru terbaru. Segera setelah saya memasuki pintu, saudara perempuan saya (yang bukan praktisi) mengeluh kepada saya: “Orang tua kita hanya saya satu-satunya yang merawatnya.” (bukan keadaan yang sebenarnya.) Saya dengarkan omelannya, dan dalam pikiran saya, saya berusaha untuk tidak membiarkan kata-katanya mengganggu saya. Dia pergi setelah makan siang, dan ibu bertanya kepada saya: “Dia mengeluh karena apa? Kamu tidak ada hubungannya dengan hal-hal itu.” Saya berkata padanya: “Tahukah ibu apa yang saya pikirkan? Saya mencari ke dalam untuk melihat apakah saya memiliki mentalitas mengeluh.”
Setelah memancarkan pikiran lurus, saya mempersembahkan dupa kepada Guru dan memohon kepada Guru agar memperteguh, dan saya bersujud kepada Guru tiga kali dan berangkat untuk membagikan materi. Saya melakukan ini lagi pada hari kedua. Saya menghabiskan sepanjang hari, melakukan perjalanan dari utara kota ke selatan, mendistribusikan materi di satu gedung, dua gedung, atau kadang-kadang beberapa gedung di setiap komunitas yang saya kunjungi. Saya ingin semua makhluk hidup di daerah itu punya kesempatan menerima penyelamatan Dafa.
Saya mengikuti prinsip Sejati, Baik Sabar, dan akan mempertimbangkan kebutuhan siswa terlebih dahulu ketika saya mengajar di kelas. Sikap bertanggung jawab saya diakui oleh siswa dan orang tua mereka. Berikut beberapa contohnya:
Sekolah kami memiliki tiga peringkat kelas. Eksperimental adalah peringkat teratas dan diajarkan oleh guru terbaik. Tekanannya tinggi, dengan ulangan mingguan dan ujian bulanan, dan guru kelas akan memublikasikan peringkat bulanan siswa.
Tekanan tersebut membuat banyak siswa berada di ambang depresi dan membuat para orang tua mengeluh. Seorang gadis di kelas eksperimen menghadiri salah satu sesi bimbingan belajar saya. Melihat situasi stresnya, saya menyemangati dan membantunya rileks. Ibunya mengatakan kepada saya: “Putri saya bahagia setiap kali dia keluar dari kelas belajar anda, dan saya biasanya tidak melihat begitu bahagia di kelas lain.” Dia memperkenalkan banyak siswa ke kelas saya. Dalam ujian masuk perguruan tinggi, gadis itu mempeoleh nilai terbaiknya selama masa sekolah menengahnya. Dia berada di peringkat ke-60 di kelasnya, dia biasanya berada di peringkat sekitar 200.
Kelas internasional adalah kelas yang paling rendah, diajar oleh guru rata-rata. Seorang siswa kelas internasional, setelah mengikuti sesi bimbingan saya, saat diuji menjadi peringkat pertama di kelasnya; nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan siswa peringkat kedua, dan lebih tinggi dari mayoritas siswa di kelas eksperimen.
Bukan karena saya mempunyai kemampuan mengajar yang baik. Ketika membimbing siswa, saya hanya berusaha sepenuh hati untuk mengikuti persyaratan sebagai seorang praktisi Dafa dan bertanggung jawab terhadapnya. Selain itu, medan energi lurus orang Xiulian dapat menenangkan siswa, sehingga membantu mereka tetap fokus saat belajar.
Semester lalu, seorang siswa baru sekolah menengah datang ke sesi bimbingan belajar saya. Ia punya keluarga orang tua tunggal, ia arogan dan melawan, ibunya sangat pusing menghadapinya.
Karena mendapat informasi tentang keadaannya, ketika ia datang ke kelas belajar saya berbicara dengannya tentang mengapa dan bagaimana cara menjadi orang baik. Perlahan, ia berubah. Dua bulan setelah mengikuti bimbingan kelas belajar saya, ibunya mengatakan kepada saya: “Anak saya berhenti membentak saya di rumah, dan sikapnya telah meningkat pesat. Sekarang ia akan membicarakan urusannya dengan saya.” Semester ini, ia semakin meningkat. Ibunya menelepon saya beberapa kali dan ingin saya mengajari putranya hingga lulus. Dia berkata bahwa dia akan merasa yakin putranya akan baik-baik saja jika saya mengajarinya. Saya percaya bahwa pasti ada alasan mengapa ia datang ke kelas saya, dan saya mencari ke dalam untuk mengetahui apakah saya mempunyai masalah serupa dengan yang ia alami.
Saya memperlakukan setiap siswa yang datang ke kelas saya dengan belas kasih, dan mereka percaya pada saya. Saat mengobrol dengan mereka, saya menjelaskan kepada mereka fakta sebenarnya tentang Falun Gong. Beberapa siswa memahami apa yang saya sampaikan kepada mereka dan menerima berkah.
Pada musim panas lalu seorang siswa melakukan tur ke Provinsi Fujian. Di akhir turnya, angin topan datang. Ia berhasil menaiki kereta berkecepatan tinggi terakhir untuk kembali ke Beijing. Begitu kereta berangkat, semua kereta dan penerbangan lainnya dibatalkan. Setelah ia tiba di Beijing, ia juga harus ganti kereta menaiki kereta terakhir untuk pulang hari itu. Orang-orang bilang ia beruntung. Saya tahu dengan jelas bahwa ia diberkati karena memahami fakta kebenaran.
Dua gadis mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Awalnya mereka tidak mempunyai nilai bagus tetapi keduanya diterima di perguruan tinggi impian mereka. Tepat sebelum ujian, mereka memahami fakta kebenaran, dan keduanya mundur dari organisasi pemuda PKT.
Waktu terus berjalan. Saya akan menghargai waktu yang telah Guru berikan kepada kita, dengan rajin mengultivasi diri sendiri, memenuhi harapan makhluk hidup, dan layak menerima penyelamatan Guru.