(Minghui.org) Kontrol ketat dan tindakan pencegahan mengganggu masyarakat selama pandemi COVID. Perusahaan tempat saya bekerja mengharuskan setiap orang memeriksa suhu tubuh mereka dua kali sehari dan kami harus sering melakukan tes asam nukleat.
Kondisi kultivasi saya juga terpengaruh. Berbagai keterikatan manusia muncul dan segala kekurangan dalam kultivasi saya terungkap seluruhnya.
Pikiran Negatif Menyebabkan Kesengsaraan
Ketika kota Wuhan dikunci pada awal tahun 2020, perusahaan saya menerapkan pendekatan bergilir dan hampir separuh staf bekerja dari rumah. Mereka yang masuk kantor wajib memeriksa suhu tubuh setiap hari dan melaporkannya kepada atasan di tempat kerja, sedangkan mereka yang bekerja dari rumah memantau dirinya sendiri. Hal itu membuat keadaan menjadi sangat tegang.
Saya mempunyai pemikiran negatif: Bagaimana jika saya terserang demam di tempat kerja? Saya tidak akan pergi ke rumah sakit, tapi bagaimana jika perusahaan melaporkan saya? Suatu hari saya mendengar dua burung gagak bersuara keras di bawah jendela yang menghadap kantor saya. Saya mempunyai pikiran negatif lain: Apakah saya akan sial?
Setelah saya mandi saya merasa kedinginan. Keesokan paginya saya demam. Demamnya tidak mempengaruhi pekerjaan saya namun malam itu demamnya semakin meningkat. Tubuh saya serasa terbakar dan saya merasa haus. Saya terus minum air dan tidak bisa tidur. Saya mendengarkan ceramah Guru Li (pencipta Falun Dafa) sepanjang malam.
Saya mulai mencari ke dalam dan menyadari kesengsaraan ini disebabkan oleh pikiran negatif saya. Saya juga menemukan banyak keterikatan: Kebencian, iri hati, mentalitas bersaing, memandang rendah orang lain, mengejar kenyamanan, tidak rajin berkultivasi, dll...
Saya juga terikat pada berita dan kejadian terkini di masyarakat biasa. Saya berspekulasi mengenai kemajuan Pelurusan Fa Guru berdasarkan situasi saat ini. Saya tidak berkultivasi dengan baik dan jarang memberi tahu orang lain tentang fakta kebenaran Falun Dafa. Saya memutuskan untuk memperbaiki diri.
Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya belajar Fa (ajaran), melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus. Tapi demam saya terus berlanjut. Saya mengajukan diri untuk bekerja di rumah, namun ada masalah dan saya harus kembali ke kantor untuk menyelesaikannya. Karena saya masih demam, apa yang harus saya lakukan? Saat itu seorang rekan kerja menelepon dari kantor. Saya bertanya apakah dia dapat memperbaiki masalahnya dan saya membimbingnya langkah demi langkah melalui telepon. Masalahnya telah teratasi! Saya merasa lega dan bersyukur atas bantuan Guru. Guru melihat Xinxing saya tidak sesuai dengan kriteria Fa dan membantu saya menyelesaikan masalah ini.
Situasi ini berlangsung selama berhari-hari, namun saya tidak memberi tahu keluarga saya. Saat itu, siapa pun yang menderita demam dilaporkan dan harus dikarantina. Saya tahu saya tidak mengidap COVID, sebaliknya saya sedang menjalani ujian Xinxing. Saya merasakan banyak tekanan dan ingin situasi ini berlalu. Karena semua orang diisolasi karena pandemi ini, saya tidak dapat mendiskusikan masalah ini dengan rekan praktisi, saya hanya bisa meminta bantuan Guru. Suatu malam, ketika saya merasa sangat sedih dan bermimpi, Guru membawa saya keluar dari ruangan gelap, dan dunia luar cerah dan terang.
Saya bermimpi lagi pada malam berikutnya. Saya memberi tahu Guru apa yang saya alami. Saya juga meminta Guru untuk mencerahkan saya mengapa butuh waktu lama untuk mengatasi kesengsaraan saya. Guru menjawab, “Segera.” Kesuraman di hati saya langsung terangkat, dan saya bisa melihat cahaya di ujung terowongan. Suasana hati saya cerah dan tidak ada kata-kata untuk menggambarkan kelegaan yang langsung saya rasakan.
Ketika saya bangun keesokan harinya, suasana suram saya hilang. Pada hari keempat belas, karma penyakit telah lenyap seluruhnya. Saat ini, perusahaan memberi tahu kami bahwa kami harus kembali ke kantor, dan tidak akan ada lagi yang bekerja dari rumah.
Setelah itu saya memikirkan mengapa saya terjebak dalam karma penyakit ini begitu lama. Saya menyadari bahwa saya tidak memiliki cukup belas kasih. Saya memikirkan tentang orang-orang yang meninggal selama pandemi karena mereka memiliki terlalu banyak karma dan tidak percaya pada kebenaran.
Namun berpikir seperti itu menunjukkan bahwa saya tidak punya belas kasih. Bagaimanapun, mereka tersesat dalam ilusi dan tidak menyadari kebenaran meskipun mereka mengumpulkan begitu banyak karma. Merekalah yang perlu kita selamatkan!
Melalui hal ini saya juga mengalami keajaiban Dafa dan perlindungan Guru. Guru senantiasa berada di sekitar pengikut Dafa dan karunia-Nya begitu besar. Satu-satunya cara agar kita bisa membalas kebaikannya adalah dengan melakukan tiga hal dengan baik.
Pikiran Negatif Membawa Masalah Lagi
Ketika penguncian dicabut pada Desember 2022, banyak orang yang tertular. Suatu hari suami saya pulang ke rumah karena demam. Dia minum obat dan pergi tidur.
Sebagai orang Xiulian, saya tidak perlu khawatir terhadap infeksi, namun saya merasa takut. Saya menyiapkan semuanya untuk berjaga-jaga, seperti alkohol, masker, dan obat-obatan (untuk keluarga), nasi, mie, dan sayuran.
Saya menyadari karena pikiran saya tidak lurus, suami saya tertular. Saya tidak punya pilihan selain merawatnya dan melakukan karantina bersamanya dalam satu ruangan. Saya memastikan keluarga saya mengenakan masker dan dengan ketat mengikuti tindakan yang diharuskan untuk melindungi diri mereka sendiri. Sejak suami saya mendengarkan ceramah Guru selama karantina, gejalanya tidak terlalu parah, dan dia pulih dengan cepat.
Saya bermimpi. Saya ditangkap dan dibawa ke suatu tempat di mana banyak orang tergeletak di papan persegi panjang seperti anak domba yang menunggu untuk disembelih. Saya melarikan diri tetapi orang-orang jahat mengejar saya. Saya terbangun dengan ketakutan. Tubuh bagian atas saya terasa seperti terbakar, saya segera duduk dan memancarkan pikiran lurus. Saya menyadari bahwa ketika saya takut tertular, saya seperti memintanya. Pikiran negatif saya kembali mendatangkan masalah. Bagaimana orang Xiulian bisa tertular? Saya memancarkan pikiran lurus selama lebih dari setengah jam. Demam saya lenyap dan saya kembali normal.
Guru berkata pada kita, “Pengikut Dafa yang sejati, semuanya memiliki energi, mereka sendiri adalah pembasmi karma dan bakteri,” (“Rasional”)
Guru mengajarkan segalanya dengan sangat jelas, bagaimana mungkin saya tidak memperhatikan? Jadi saya belajar Fa, melenyapkan pikiran negatif saya, dan memperkuat pikiran lurus saya. Saya tidak lagi terikat pada cara pencegahan infeksi yang dilakukan manusia biasa. Saya merasa lebih baik dan tenang, dan saya bisa melihat situasi dengan pikiran lurus.
Berkultivasi Nyata
Setelah pengalaman ini, saya mengerti mengapa saya mempunyai pikiran negatif. Saya tidak memprioritaskan belajar Fa dan kurangnya pikiran lurus mempengaruhi keyakinan saya pada Guru dan Dafa.
Saya mengintensifkan upaya saya untuk belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus. Saya membaca dua atau tiga ceramah Zhuan Falun dan melakukan lima perangkat latihan setiap hari. Saya juga menyadari bahwa saya harus memperhatikan pemancaran pikiran lurus.
Tidak peduli betapa tidak nyamannya apa yang saya rasakan, saya tidak lagi memikirkan penyakit. Saya memperhatikan setiap pikiran. Dengan segera meluruskan pikiran saya, saya merasakan pikiran lurus dan keyakinan saya semakin kuat.
Guru berkata, ”Maka Shifu telah menghapus semua nama pengikut Dafa, dari Triloka, dari dunia manusia, dari dunia roh, termasuk neraka. Sejak saat itu kehidupan pengikut Dafa hanya diatur oleh Dafa, tidak lagi memasuki siklus reinkarnasi, bila melakukan dosa pun tidak lagi diurus neraka.” (“Xiulian Dafa adalah Serius”)
Saya tidak lagi khawatir tentang kesengsaraan. Faktanya, kultivasi saya yang teguh adalah yang paling penting karena hanya dengan cara itulah saya dapat tetap rajin dan memenuhi misi sejarah saya. Saya sangat berterima kasih kepada Guru atas belas kasihnya.