(Minghui.org) Sepasang suami istri dari Kota Chifeng, Mongolia Dalam menghadapi tuntutan karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi untuk watak dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Liu Fuan dan istrinya, Hao Ping, awalnya ditangkap pada tanggal 10 Januari 2024, saat membagikan kalender meja berisi pesan-pesan Falun Gong di Kotapraja Xiajiadian, Distrik Songshan, Kota Chifeng. Menurut orang dalam, petugas dari Kantor Polisi Kotapraja Xiajiadian melihat seorang pejalan kaki membalik-balik salah satu kalender tersebut dan mulai mencari “tersangka” yang memberinya kalender tersebut. Mereka segera menangkap Liu dan Hao dan menggeledah rumah mereka.
Meskipun pasangan tersebut dibebaskan dengan jaminan malam itu, mereka ditahan kembali pada tanggal 27 Februari 2024, dan saat ini ditahan di Pusat Penahanan Distrik Songshan.
Ini bukan pertama kalinya pasangan ini menjadi sasaran penganiayaan karena keyakinan mereka. Mereka berdua sebelumnya dijatuhi hukuman (Hao dijatuhi hukuman 7 tahun dan Liu 5 tahun) dan menderita kerugian finansial yang besar selama dipenjara karena mereka tidak dapat terus menjalankan bisnis keluarga mereka selain aset pribadi dan bisnis mereka disita oleh pihak berwajib.
Di bawah ini adalah ringkasan bagaimana mereka mempelajari Falun Gong dan bagaimana mereka menjadi sasaran penganiayaan karena keyakinan mereka selama bertahun-tahun.
Mempelajari Falun Gong
Liu dan Hao adalah pemilik bisnis terkenal di kalangan penduduk setempat. Mereka membiakkan anjing silsilah dan memelihara babi. Mereka juga memiliki toko makanan yang menggunakan beberapa resep rahasia. Mereka begitu sukses sehingga TV lokal pernah menayangkan kisah mereka dan bank lokal menawarkan persyaratan pinjaman yang menguntungkan.
Namun, kesibukannya dalam bekerja berdampak buruk pada kesehatan Hao. Dia mengidap penyakit mematikan dan tidak ada obatnya. Dokternya kemudian menyarankan agar dia mencoba Falun Gong. Dia mulai berlatih pada tahun 1997 dan segera pulih sepenuhnya. Hao juga ikut bergabung berlatih Falun Gong dengannya.
Pasangan ini mengakui bahwa Falun Gong karena telah mengubah mereka menjadi orang yang lebih baik dan baik hati. Hao mempunyai saudara laki-laki yang belum menikah dan menderita cacat intelektual. Dia dan suaminya mengundangnya untuk tinggal bersama mereka dan merawatnya dengan baik. Pasangan tersebut juga memiliki seorang pria lanjut usia yang tidak memiliki keluarga yang tinggal bersama mereka selama bertahun-tahun sebelum mereka berdua dijatuhi hukuman penjara.
Dihukum Penjara pada tahun 2002
Setelah penganiayaan dimulai, pasangan ini berulang kali menjadi sasaran. Hao ditangkap di rumahnya pada tanggal 31 Januari 2001. Liu lolos dari penangkapan karena dia berada di luar kota. Putra pasangan tersebut yang saat itu berusia 13 tahun, pamannya, dan lelaki lanjut usia tersebut dibiarkan terlantar. Polisi kembali berkali-kali, seringkali di tengah malam, untuk memburu Liu.
Setelah Liu kembali dari perjalanannya, polisi memaksanya membayar 3.000 yuan dan memberinya jaminan. Mereka pun berjanji akan membebaskan istrinya pada 1 Mei 2002.
Hao dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Hongshan setelah penangkapannya. Dia dan enam praktisi wanita lainnya, termasuk Zhao Yanxia, dicekok makan secara brutal sekitar tanggal 16 April 2002. Zhao meninggal sekitar 30 menit setelah dicekok makan-paksa.
Untuk memblokir kabar tersebut, penjaga melarang praktisi mengunjungi keluarga. Polisi juga mengingkari janjinya untuk membebaskan Hao pada tanggal 1 Mei 2002. Pada tanggal 19 Juli tahun itu, mereka menipu Liu untuk pergi ke kantor polisi dan menangkapnya ketika dia tiba. Mereka kemudian membawanya ke pusat penahanan yang sama dimana istrinya ditahan.
Para penjaga meminta Liu membujuk istrinya agar menghentikan aksi mogok makannya. Hao memberitahunya tentang kematian Zhao. Dia juga menulis kepada kejaksaan tentang apa yang dia saksikan saat Zhao dicekok makan-paksa. Bukannya meneruskan suratnya, para penjaga malah semakin menyiksanya. Dia kemudian dijatuhi hukuman tujuh tahun karena mengungkap kematian Zhao. Hao dipindahkan ke Penjara Wanita Pertama Mongolia Dalam pada tanggal 25 Desember 2002.
Liu kemudian dijatuhi hukuman lima tahun dan dibawa ke Penjara Keempat Kota Chifeng. Masa hukumannya habis pada tanggal 18 September 2006, namun dia langsung dibawa ke pusat pencucian otak dari penjara. Putranya diberitahu untuk membayar biaya cuci otak sebesar 2.500 yuan agar ayahnya dibebaskan. Remaja tersebut meminjam dana dari beberapa kerabat.
Ketika Hao menyelesaikan hukuman penjaranya pada tahun 2008, polisi juga berusaha membawanya ke pusat pencucian otak dan memeras uang darinya. Dia mengatakan kepada mereka bahwa keluarganya telah bangkrut karena polisi telah menyita semua aset pribadi dan bisnis mereka. Mereka kemudian menyerah dan membiarkannya pulang.
Kehidupan Sulit Setelah Dibebaskan dari Penjara
Ketika Liu akhirnya dibebaskan, dia tidak dapat mengenali rumahnya. Semuanya hilang, termasuk anjing, babi, registrasi rumah tangga, akta rumah, peralatan, dan bahkan resep toko makanan rahasia mereka. Pagar halaman dan kandang babi roboh.
Putranya memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah tetapi tidak pernah diberikan apa pun. Remaja tersebut juga harus putus sekolah sementara orang tuanya dipenjara.
Polisi tidak memproses permohonan pasangan tersebut untuk mengganti akta rumah tangga dan pendaftaran mereka hingga tahun 2013, meskipun mereka tidak pernah lupa untuk mengganggu pasangan tersebut dari waktu ke waktu, terutama di sekitar pertemuan politik besar atau peringatan yang berkaitan dengan Falun Gong. Petugas Departemen Kepolisian Distrik Hongshan mengganggu Hao di rumahnya pada tanggal 8 Maret 2012, dan mengancam akan menjebloskannya ke penjara lagi. Mereka menyerah setelah Kejaksaan Distrik Hongshan menolak mendakwanya.
Hao pernah bekerja sebagai pengasuh anak untuk sementara waktu tetapi harus berhenti karena dia menderita cedera punggung saat bekerja dan bahkan tidak bisa berjalan selama beberapa waktu. Ia dan suaminya kemudian berhasil membangun gudang yang disewakan untuk mencari nafkah. Seorang penduduk desa melaporkan mereka sebagai praktisi Falun Gong dan seorang pejabat desa berkata kepada orang itu, “Mereka [pasangan ini] bekerja keras untuk membangun gudang. [Praktisi] Falun Gong lebih baik daripada orang yang tidak berlatih Falun Gong!”
Laporan Terkait:
After Being Persecuted for Over 10 Years, Farm Owner in Inner Mongolia Arrested Again
Sebelas Praktisi Falun Gong Ditangkap oleh Polisi Kota Chifeng Saat “Dua Konferensi”
Persecution of Practitioners from Chifeng City, Inner Mongolia
The Women's Jail in Inner Mongolia is a Dark Den Used for the Persecution of Dafa Practitioners
Inner-Mongolian Autonomous Region: Two More Practitioners Die as a Result of Abuse and Torture