(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi, dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara pada akhir Oktober 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi untuk watak dan raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Zheng Suzhen, hampir berusia 80 tahun, diizinkan menjalani hukuman di luar penjara karena usianya yang sudah lanjut. Penahanan ilegalnya berasal dari penangkapannya pada tanggal 18 Mei 2022. Petugas Kantor Polisi East Street masuk ke rumah kontrakannya pada hari itu dan menyita buku-buku dan materi informasi tentang Falun Gong, serta uang tunai 2.000 yuan yang dia simpan untuk membayar sewa.
Polisi menginterogasinya di kantor polisi selama berjam-jam sebelum melepaskannya sebagai tahanan rumah, malam itu. Sejak saat itu dia terus-menerus diganggu oleh polisi dan komite lingkungan.
Jaksa Zhang Qing dari Kejaksaan Distrik Hantai mendakwa Zheng dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Hantai. Dalam persidangannya pada tanggal 30 November 2022, Zheng menyerahkan pernyataan pembelaan tertulisnya kepada hakim Zhang Xu.
Zheng menulis pembelaannya bahwa Falun Gong menyembuhkan penyakit kolesistitis, linu panggul, katarak, sinusitis, pankreatitis, dan rematik kronisnya. Dia juga bersaksi melawan polisi yang menangkap karena menggeledah tempat sewaannya tanpa menunjukkan kartu identitas atau surat perintah penggeledahan. Dia menambahkan bahwa tidak ada dasar hukum untuk penangkapan atau penuntutannya karena tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasikan Falun Gong.
Hakim Zhang menghukum Zheng pada Oktober 2023 dan dia sekarang menjalani hukuman di luar penjara.
Penganiayaan di Masa Lalu
Ini bukan pertama kalinya Zheng menjadi sasaran karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia sebelumnya ditangkap pada tahun 2003 oleh sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Hantai, kepala Departemen Kepolisian Distrik Hantai, dan Du Jiucheng (kepala Kantor 610 Kabupaten Nancheng. Mereka menggerebek rumahnya dan memberinya hukuman kerja paksa selama satu tahun. Saat menjalani hukuman di Pusat Penahanan Kabupaten Nanzheng, dia dianiaya dan menderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Dia kemudian dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis.
Sekitar enam petugas dari Kantor 610 Distrik Hantai dan Divisi Keamanan Domestik Distrik Hantai, termasuk Xiong Hongbo, Pei Guangming, dan Yu Jing, menggeledah rumah Zheng pada Maret 2011. Mereka menyita buku-buku Falun Gong dan materi informasi, pemutar MP3, pembaca digital, dan uang tunai sekitar 6.000 yuan.
Polisi tidak memberikan daftar barang sitaan kepada Zheng atau keluarganya seperti yang diwajibkan oleh hukum. Mereka menginterogasinya di Departemen Kepolisian Distrik Hantai selama beberapa jam sebelum melepaskannya pada pukul 6 sore hari itu. Barang-barang yang disita tidak pernah dikembalikan kepadanya.
Pada tahun-tahun berikutnya, polisi terus mengganggu Zheng di rumahnya dan memerintahkan dia untuk melapor kepada mereka dari waktu ke waktu. Keluarganya panik setiap kali mendengar sirene polisi.
Untuk menghindari gangguan lebih lanjut dari polisi, Zheng dan keluarganya menjual rumah mereka dengan kerugian dan menyewa tempat tinggal. Polisi melacaknya dan terus mengganggunya. Mereka mengancam akan menangguhkan uang pensiun putrinya dan mengusirnya dari rumah kontrakannya ketika Zheng menolak menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong.