(Minghui.org) Pada tanggal 6 April 2024, praktisi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) mendirikan sebuah stan informasi di dekat pusat perbelanjaan di Distrik Pantelimon, Bukares. Acara ini bertujuan untuk memberi tahu orang-orang tentang latihan spiritual ini dan menekankan pentingnya mengikuti Sejati, Baik, Sabar.
Para praktisi mengatakan kepada orang-orang bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya Falun Dafa. Banyak orang yang lewat mengatakan bahwa upaya para praktisi disambut baik dan membantu menegakkan nilai-nilai moral. Banyak orang mendorong praktisi untuk bertahan.
Stan Falun Dafa di Distrik Pantelimon, Bukares pada tanggal 6 April
Penganiayaan Harus Dihentikan
Anca mengatakan bahwa hanya dengan kebaikan situasi masyarakat akan meningkat.
Anca terkesan dan terkejut melihat aktivitas praktisi, namun yang paling dia kagumi adalah bagaimana praktisi memperkenalkan prinsip-prinsip moral seperti Sejati, Baik, Sabar.
Anca berkata, “Menghormati prinsip-prinsip ini adalah hal yang paling penting bagi masyarakat, terutama saat ini ketika masyarakat sudah sangat merosot, ketika anda melihat orang-orang melakukan segala macam hal buruk dan tidak menghormati satu sama lain di televisi dan media.”
Ia mendesak para praktisi agar membantu sebanyak mungkin orang untuk menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sendiri dan memuji upaya mereka dalam meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di Tiongkok.
Dia menambahkan, “Dengan berusaha menjadi baik dan pada saat yang sama memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan di Tiongkok, anda juga membantu para praktisi di sana. PKT harus menghentikan penganiayaan dan berhenti melakukan kejahatan.”
Falun Dafa Mengajarkan Orang Menjadi Baik
Sofia mendukung para praktisi yang memrotes penganiayaan.
Ditemani oleh cucunya, Sofia, wanita lanjut usia bertanya tentang tujuan dari acara tersebut. Setelah mengetahui bahwa Falun Dafa didasarkan pada nilai-nilai Sejati, Baik, Sabar, ia menyatakan sangat terkejut bahwa nilai-nilai tersebut dipromosikan di dunia saat ini.
Dia berkata, “Dafa berbicara tentang peran prinsip-prinsip moral dalam masyarakat! Sangat bagus! Dalam masyarakat yang terbalik yang kita tinggali saat ini, ada sebuah latihan yang mengajarkan orang untuk menjadi baik dan memiliki prinsip-prinsip moral. Ini adalah tentang pendidikan.”
Kita Membutuhkan Nilai-Nilai Tersebut
Wanita berambut putih ini meminta brosur, kalender, dan bunga lotus kertas untuk diberikan kepada tetangganya karena dia ingin membantu praktisi meningkatkan kesadaran.
Wanita lain yang bertanya tentang Falun Dafa diberikan informasi yang jelas. Ketika dia mendengar prinsip-prinsip latihan ini, dia berkata, “Kita membutuhkan nilai-nilai seperti itu, tetapi di mana kita bisa menemukannya di dunia saat ini?”
Ia bercerita tentang perjuangannya membesarkan anak-anaknya di dunia saat ini yang seringkali penuh dengan pengaruh negatif. Dia berkata, “Kami membesarkan cucu perempuan menjadi orang yang baik, seperti sebelum komunisme [di Rumania]. Kami mengajari mereka bagaimana berperilaku. Di sekolah, kepala sekolah perempuan mengatakan bahwa perilaku mereka kuno.”
Wanita itu senang mendengar bahwa para praktisi secara aktif berpegang pada standar moralitas tradisional dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dia meminta kalender dan brosur berisi informasi Falun Dafa untuk diberikan kepada tetangganya sehingga mereka juga dapat mempelajari latihan ini.
Raisa dan Irina mendukung nilai-nilai Sejati, Baik, Sabar
Raisa dan Irina, dua wanita muda, mengatakan bahwa nilai-nilai Falun Dafa itu baik dan memuji para praktisi yang hidup sesuai dengan nilai-nilai ini meskipun ada godaan dari dunia.
Mereka mengatakan bahwa mereka juga ingin mempraktikkannya. Raisa berkata, “Meskipun tidak selalu mudah untuk mengatakan yang sebenarnya, dan terkadang anda tidak bisa menjadi benar-benar baik.” Mengenai toleransi, Irina berkata bahwa, “Ada baiknya kita mengendalikan diri sendiri, meskipun kita sering tidak melakukannya.”
Salah satu dari empat siswi SMA ketika mereka membaca kalender yang diberikan oleh para praktisi berseru, “Prinsip-prinsip yang indah!” Mereka juga menghargai bunga lotus kertas yang diberikan oleh para praktisi, menjelaskan bahwa bunga lotus adalah simbol kebaikan dan kemurnian. Ketika mereka mendengar tentang penganiayaan itu, gadis-gadis itu merasa sedih. Salah satu dari mereka berkata, “Sangat disayangkan!"
Maria Cojocea (kiri) mengatakan bahwa dunia akan menjadi lebih baik jika kita semua mengikuti prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar.
Kaum muda bersimpati terhadap Falun Dafa dan mendukung upaya praktisi untuk menghentikan penganiayaan.
“Praktisi di Tiongkok harus diselamatkan, terlebih lagi karena mereka melakukan sesuatu yang baik.”
Beberapa orang berkata bahwa mereka sudah mengetahui banyak pelanggaran yang dilakukan PKT terhadap warga negaranya. Ana Maria adalah salah satu dari mereka, namun dia tidak tahu bahwa PKT mengambil organ praktisi Falun Dafa dan tahanan hati nurani lainnya untuk dijual demi keuntungan. Ini sangat mengejutkannya.
Dia berkata, “Sungguh mengerikan yang terjadi di Tiongkok. [Praktisi] ini harus diselamatkan, terlebih lagi karena mereka melakukan sesuatu yang baik. Apa yang terjadi pada kami di bawah pemerintahan Ceaușescu juga terjadi pada mereka—mereka dianiaya dan dibunuh di sana.”
Ketika seorang wanita berusia 40-an dan suaminya menanyakan informasi tentang Falun Dafa, dia terkejut mengetahui tentang pelanggaran hak asasi manusia yang menargetkan praktisi di Tiongkok—yang telah berlangsung sejak tahun 1999.
Dia berseru, “Penganiayaan terhadap nilai-nilai moral dan praktisi di Tiongkok telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun dan baru sekarang saya mendengarnya!”
“Merupakan hal yang sangat baik bagi para praktisi di sini untuk memberi tahu kami tentang Falun Dafa karena orang-orang perlu dibimbing oleh nilai-nilai moral.”