(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996 dan berusia lebih dari 70 tahun. Saya merasa sangat beruntung menemukan Dafa dan menerima banyak kebahagiaan dan keberuntungan karenanya.
Hidup Saya Tidak Memiliki Tujuan
Ketika saya masih kecil, saya sering memikirkan hal-hal seperti “Apa tujuan dan makna hidup?” Suatu hari setelah bermain dengan teman-teman, semua orang pulang, tapi saya tidak. Saya berbaring di tepi sungai, memandangi bintang-bintang di langit, sambil berpikir: “Bagus sekali bermain seperti ini setiap hari, tapi tetap saja orang akan mati.” Saya menangis sambil memikirkannya.
Ketika saya beranjak dewasa dan mengalami Revolusi Kebudayaan, saya berpikir bahwa inilah kehidupan yang dimaksudkan. Namun, setelah membaca karya Mao Zedong, Karl Marx, dan Lenin, saya menyadari bahwa saya salah, dan saya terus mencari alasan untuk hidup. Di akhir Revolusi Kebudayaan, kebenaran perlahan terungkap. Apa yang dikatakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) benar-benar berbeda dari kenyataan, dan semuanya bohong. Semangat saya surut. Saya benci melakukan sesuatu melalui pintu belakang dan menyuap pihak berwenang, namun sulit untuk hidup dalam masyarakat ini tanpa melakukan hal tersebut. Tubuh saya juga roboh. Saya merasa hidup saya tidak ada artinya dan saya sering berpikir untuk bunuh diri.
Untuk mengatasi penderitaan yang saya rasakan dalam pikiran, saya mulai berlatih seni bela diri di waktu luang saya, dan saya belajar banyak gerakan. Setelah berlatih bela diri selama 27 tahun, semakin banyak saya berlatih, semakin saya terserang banyak penyakit seperti jantung, sakit maag, dan sebagainya, saya terlihat sangat tua. Saya kemudian menyadari bahwa seni bela diri tidak dapat meningkatkan kesehatan seseorang.
Saya mulai mencari qigong, dan mencoba segala macamnya, tetapi beberapa di antaranya menipu orang, dan yang mereka inginkan hanyalah uang, saya berhenti melakukannya, dan kembali berlatih seni bela diri. Saya akan berlatih di pagi hari, dan bermain mahyong di malam hari. Tidak peduli berapa kali keluarga meminta saya untuk tidak bermain, saya tidak mendengarkan. Saya hanya membuang-buang waktu, karena hidup tidak ada gunanya, dan saya hanya menunggu kematian.
Ketika saya mendengar “insiden bakar diri di Tiananmen” pada tahun 2001, saya langsung tahu bahwa itu palsu, karena saya tahu bahwa jika seseorang ingin bunuh diri, dia tidak akan memberi tahu orang lain. Artinya, dia harus berani bunuh diri. Saat itu, saya sedang menunggu kesempatan untuk bunuh diri.
Bersukacita dalam Kehidupan Baru
Ketika saya berlatih bela diri pada tahun 1996, ada sekelompok orang yang berlatih di sebelah saya, dan ada spanduk dengan gambar serta perkenalan. Pada awalnya, saya sedikit merasa jijik. Pada hari ketiga, saya mendekati spanduk mereka setelah berlatih dan melihatnya, dan saya tercengang ketika melihatnya. Bunyinya: Sejati, Baik, Sabar.
Saya berpikir, “Siapa yang bisa mengikuti ini? Bahkan presiden suatu negara tidak dapat mencapai level setinggi itu.” Saya bertanya kepada seorang praktisi apa itu Falun Dafa, dan dia berkata bahwa dia mempunyai sebuah buku dan memberi saya Zhuan Falun. Saya mengambilnya dan membolak-baliknya untuk melihat bahwa harga buku itu 11 yuan, dan itu tidak mahal. Saya bertanya apakah saya boleh meminjam buku tersebut untuk dibaca di rumah, karena saya merasa latihan ini tidak biasa. Saya mengatakan bahwa saya adalah seorang praktisi seni bela diri, dan saya akan menepati janji saya. Saya berkata bahwa saya akan kembali dan membayar buku itu kepadanya jika buku itu bagus, atau saya akan mengembalikannya. Dia setuju.
Malam itu ketika saya membuka buku itu, air mata menutupi wajah saya. Saya membaca sambil menyeka air mata, dan saya membaca sampai jam 2 pagi. Saya berpikir: “Buku seperti itu jarang ada, apa yang dikatakannya sangat benar. Saya harus tidur sekarang sehingga saya bisa bangun pagi-pagi besok untuk membayar buku ini kepada praktisi tersebut.” Keesokan harinya, saya menemui wanita itu dan bertanya dengan penuh semangat: “Apa lagi yang kamu punya? Saya ingin membeli semuanya.”
Melalui membaca buku-buku Dafa, saya memahami bahwa dosa bunuh diri itu besar, dan menanggung penderitaan dapat melenyapkan karma. Sejak itu, saya mengucapkan selamat tinggal pada seni bela diri, memasuki kultivasi Dafa, menemukan jawaban dalam hidup, dan membuka babak baru dalam hidup saya.
Suatu hari setelah saya mulai berlatih perangkat latihan itu selama lebih dari dua bulan, saya sedang berlatih perangkat ketiga di rumah. Tiba-tiba, saya mendengar bunyi “pop,” seperti ada sesuatu yang melintas di kepala saya, dan saya tertegun. Ketika saya melihat sekeliling, sepertinya segala sesuatu di lingkungan saya telah berubah. Saya berpikir: “Apakah ini rumah saya?” Saya menyentuh perabotannya, menyentuh ini dan itu, dan menyadari bahwa itu memang rumah saya. Kemudian saya menyadari bahwa itu adalah hewan yang merasuki tubuh saya yang telah dibersihkan oleh Guru. Saya merasa benar-benar diperbarui.
Ketika saya terus berkultivasi, saya merasa semakin rileks, sehat dan energik. Saya ingin berbagi Dafa dengan semua orang, dan saya sering belajar Fa di dekat pintu masuk gedung saya, sehingga tetangga dan orang yang lewat tahu bahwa Dafa sedang disebarluaskan.
Mengesampingkan Kepentingan Pribadi, Karena Segalanya Diatur oleh Guru
Guru berkata,
“Anda tidak akan dapat mencampuri kehidupan orang lain, tidak mampu mengatur nasib orang lain, termasuk nasib istri dan anak-anak anda, ayah-ibu dan kakak-adik anda, apakah hal itu tergantung keputusan anda?” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Saya memahami bahwa hanya kultivasi yang dapat mengubah nasib seseorang, dan Dafa adalah yang paling berharga. Istri saya mengalami kecelakaan mobil ketika dia masih muda, tulang pinggangnya patah dan hampir lumpuh. Meski kemudian sembuh, ia sering menderita sakit punggung bagian bawah. Saya khawatir tentang apa yang akan dia lakukan ketika dia bertambah tua. Setelah saya berkultivasi Dafa, saya memintanya untuk berlatih juga, dan dia melakukannya. Dia mendapat banyak manfaat, dan punggung bawahnya tidak sakit lagi.
Di tempat kerja saya, anak-anak karyawan biasanya bisa mengambil alih posisi orang tuanya ketika sudah pensiun. Namun putra saya tidak bisa mendapatkan posisi saya karena suatu alasan, dan saya tidak ingin melalui suap dan pintu belakang untuk mendapatkan posisi tersebut. Akibatnya, putra dan menantu saya tidak mempunyai pekerjaan formal. Saat itu, saya sering merasa tidak tenang memikirkan pekerjaan anak saya. Namun setelah belajar Dafa, saya benar-benar melepaskannya, dan tidak lagi mengkhawatirkan pekerjaan anak saya. Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan kejutan. Seorang pemilik bisnis melihat putra saya jujur dan baik hati, jadi dia memberinya pekerjaan. Setelah itu, dia membantu putra saya mencari apartemen baru dan membantu cucu saya bersekolah. Semua orang berpikir ini luar biasa, tapi saya tahu ini adalah berkah dari berkultivasi Dafa, semuanya diatur oleh Guru.
Saya mempunyai lima saudara laki-laki dan perempuan, dan ketika orang tua saya meninggal pada usia 90an, saya tidak meminta bagian apa pun dari aset orang tua saya. Walaupun orang tua saya berniat memberikan rumah dan uang kepada saya ketika mereka masih hidup, akhirnya saya memberikan bagian saya kepada saudara-saudara saya. Seorang kultivator harus menganggap hambar kepentingan.
Guru Melindungi Saya
Selama bertahun-tahun, tubuh saya menjadi kuat dan sehat, saya telah berubah dari mengendarai sepeda, menjadi sepeda listrik, dan menjadi sepeda motor. Suatu malam, saya sedang berkendara bersama istri pulang dari rumah orang tua saya, dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba seorang pemabuk yang sedang bersepeda memotong jalan. Saya tidak sempat mengelak dan terjatuh di pinggir jalan, istri saya terlempar ke tengah jalan. Sebuah suara segera memberi tahu saya: Tidak apa-apa! Saya segera bangun, dan pemabuk itu lari. Saya memeriksa motor saya, motor itu baik-baik saja. Saya mengantar istri saya kembali ke rumah ibu saya. Beberapa praktisi datang dan kami belajar Fa serta memancarkan pikiran lurus bersama. Segera setelah itu istri saya kembali normal, dan anda dapat membayangkan hal itu terjadi pada kami berdua di usia 70-an. Ada banyak hal ajaib dan supernormal dalam Dafa.
Ketika saya keluar, saya sering membawa pemutar radio kecil untuk memutar “Pudu”, “Jishi”, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh praktisi Dafa, atau materi klarifikasi fakta. Banyak orang di daerah ini mengenal saya. Beberapa orang menolak mendengarkan saya ketika saya berbicara kepada mereka tentang fakta kebenaran, atau ketika saya mencoba membantu mereka mundur dari PKT. Namun, ketika pandemi COVID-19 datang, mereka mulai mendengarkan. Mereka sering berinisiatif untuk menyapa saya, dan mereka sekarang percaya bahwa apa yang saya katakan sebelumnya adalah benar. Namun, ada seorang wanita yang melihat saya mengklarifikasi fakta kepada orang lain, dan berkata kepada saya, “PKT membayar kamu, tetapi kamu memakinya.” Saya menyapanya, tapi dia mulai berjalan pergi. Saat saya berpikir untuk mengikutinya dan berbicara dengannya lebih banyak tentang kebenaran. Tepat pada saat itu, seorang perempuan tua mengendarai sepeda motor roda tiga bersama cucu kecilnya lewat. Dia seharusnya menginjak rem, tapi dia malah menginjak gas dan langsung meluncur ke arah kami. Saya terhantam jatuh, dan wanita itu serta orang lain sedikit tergores. Gadis kecil itu ketakutan dan menangis, ada pula yang memarahi wanita tua yang juga ketakutan itu. Saya bangkit dan berkata, "Tidak apa-apa, kamu bisa melanjutkan perjalananmu, dan saya tidak akan memerasmu, saya adalah seorang praktisi Dafa." Saya tidak meminta nomor telepon atau alamatnya. Kerumunan itu berkata kepadanya, “Nenek, kamu telah bertemu dengan orang yang baik.”
Saya masih khawatir terhadap wanita yang tidak mengetahui kebenaran itu, dan saya berkata kepadanya, “Izinkan saya mengajukan pertanyaan. Jika bukan saya, seorang praktisi Dafa, yang tertabrak sepeda motor, tetapi seorang pejabat PKT, apakah dia akan membiarkan nenek itu pergi? Paling tidak, dia akan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan menyuruhnya membayar.” Wanita itu tersenyum dan setuju dengan saya. Setelah itu, sikapnya berubah.
Kita, pengikut Dafa, sibuk setiap hari, memenuhi sumpah janji kita, dan berharap lebih banyak orang akan terselamatkan, dan kita akan hidup sesuai dengan penyelamatan Guru.